Bertemu Roy

Saat semua sudah tertidur, Sasa masih menangis dikamar…

"Ya Tuhan... Sudah cukup bahagia ku begini. aku tidak ingin terlalu sukses, aku takut waktuku tak sebanyak ini bersama ayah dan ibuku.

ya Tuhan, Aku hanya meminta pada Mu. Biarkan Aku saja yang menderita. Jangan kedua orang tuaku."

Sasapun menangis dan akhirnya tertidur oleh kesedihan nasipnya.

Malam pun berlalu.

Saat sudah pagi. ayah dan ibunya pergi kepasar pagi pagi untuk membeli ayam, untuk masakin masakan spesial untuk Sasa… 

Setelah semua sudah siap dan makanan sudah terhidang di meja. Ayahpun pergi ke kamar Sasa untuk membangunkan putri kesayangannya itu…

"Pagi sayaaaaaang!" ucap Ayah mengetok pintu kamar Sasa.

Ayah kebingungan Anaknya tidak menjawab. dan Ayahnyapun masuk kekamar Sasa.

"Sasa, anak Ayah. bangun nak." Ucap Ayah memegang tangan Sasa mengecek denyut nadinya.

"hahahhaha Ayah, Sasa masih bernapas Yahh." ucap Sasa tertawa melihat ayahnya yang kawatir.

"kamu yah… bikin Ayah takut ajah." saut Ayah.

Sasa tersenyum melihat Ayahnya.

"Kan Ayah liat tadi malam Sasa baik baik saja…" ucap Sasa.

"Iaaaa, Ayah takut… kalau sampai kehilangan kamu nak, Ayah belom  bisa buat kamu bahagia…"

"Ayah… Sasa udah bahagia kok! Dengan Ayah dan Ibuk hadir dihidup Sasa dan sangat mencintai Sasa lebih dari segalanya… sasa sudah bahagia kok ayah!" ucap Sasa.

"Hemmm massa? sudah, ayo kita makan, Ibumu masakin masakan spesial buat kamu." ajak Ayah.

"Oh yah??? saut Sasa.

"Yok, Ayah tuntun…" ajak Ayah berjalan bersama menuju meja.

"Selamat pagi sayang?" ucap Ibu, dengan wajah berseri seri Ibu menyambut Sasa.

"Pagi Buk... semangat banget kayanya Ibuk, ada apa ini?" tanya Sasa.

"Ia dong. Ibu semangat, masakin makanan kesukaan putri Ibuk." ucap Ibu.

"Mmmm, jadi enggak sabar ini makannya…" Sasa sambil mencium aroma masakan Ibunya.

"Nih, Ayah bikinin. Suka sayapkan?" tanya Ayah.

Sasapun tersenyum dan mengangguk. Dan melihat Ayah dan Ibunya sangat mencintainya. Dan Sasa pun terkadang tidak berpikir jadi orang kaya. Sebab dia takut kehilangan momen momen seperti ini…

"Nih sayang. Makan yang banyak yah. Abis tuh minom obat biar cepat sembuh." ucap Ayah.

"Ia Yah. makasih." Ucap Sasa.

Merekepun makan dengan lahap.

"Kenyang banget Buk, sampai tidak bisa gerak.

ya ampun hehe…" ucap Sasa pada Ibunya.

"ini, obatnya nak... minum dulu." ucap Ayah.

"Makasih Ayah." saut Sasa.

"Jangan lupa minom air putih yang banyak, abis tuh kamu istrahat yah?" ucap Ayah.

"Baik ayah!!! ucap Sasa dan meminum obat yang Ayahnya berikan.

"Ya sudah,,, ayok Ayah tuntun?" ajak Ayah.

"Ayah... Sasa bisa kok! " ucap Sasa. memegang tangan Ayahnya, yang ingin menuntunnya

"Bener?" tanya Ayah

Sasa menganggukkan kepalanya. Meyakinkan Ayahnya dengan senyuman, bahwa Dia kuat…

"Sasa ke kamar dulu ya Ayah, Buk." ucap Sasa

"Hati hati loh!" ucap Ibu. Ibuk yakin akan ketegaran Sasa. sambil membereskan piring dimeja.

"Ia buk…" jawab Sasa

"Udah Yah, Ayah kan tau putri Ayah bukan anak cengeng, diakan selalu kuat meskipun terlihat lemah." ucap Ibu

"Ia sih buk" jawab Ayah

"Yodah, bantu Ibuk beres beres Yah…"ucap Ibu

"Ayok buk..." saut ayah

Sasa termenung dikamar. Mengingat kejadian waktu itu.

"Kenapa yah laki laki itu? kok setiap kali aku mengingatnya, jantungku berdebar. apaaaa…. Akuuuuu…. Ihhh aneh dehhh.

Tapi cewek yang disampingnya semalam galak sekali yah? tidak cocok sama wajah tampan itu... Siapa yah aku buat namanya? Mmmmmm siapa yah??? Oia sitampan satu juta ajah  kali yah. Hahaha... hadehhhh... mmmmm bosan juga di kamar terus. jalan sore ketaman kota kayanya bagus deh... Biar kakiku pun terbiasa digerakinnya, dan tidak kaku. biar bisa cepat sembuh deh." ucap Sasa

Sasa pergi mandi dan berpakaian rapi. Bergegas keluar mencari udara segar

"Buk. Ayah… sasa pergi dulu yah? ucap Sasa mengikat sepatu sportnya

"Kemana? Tapi kaki kamukan belum pulih?" tanya Ayah yang kawatir kepada Sasa

"Bosan dikamar terus, Ayah... Sasa mau cari angin seger dulu. Lagian kaki Sasakan perlu digerakin pelan pelan. Biar cepat sembuh Ayah" ucap Sasa

"ya sudah, tapi kamu hati hati yah nak, kalau ada apa apa, langsung telepon ayah yah?" ucap Ayah

"Ia Ayah, pasti." saut Sasa

lalu Sasa pergi berjalan kaki, menuju Kota.

"Andai saja, aku bisa bertemu dengannya lagi, entah apa yang akan terjadi lagi. atau mungkin dia jodoh kuh. Hahahaa. Aku mimpi kali yah bisa berjodoh dengannya." ucap Sasa yang bicara sendiri menuju Taman Kota.

Saat sasa membayangkan tentang segala yang tidak mungkin terjadi. Sasa melihat orang melempar koin kedalam kolam ikan, berisi ikan Koi. Yang dimana orang mempercayai setiap keinginan mereka akan terkabul…

"kak. Apa yang kalian lempar kekolam itu? tanya Sasa kepenjunjung ditaman Kota

"Oh itu koin harapan. baru baru ini pemerintah kota, membangun kolam ikan koi disini. dan dipercaya, keinginan kita bisa terkabul... Berharap suatu hari nanti kami berjodoh. iakan sayang???" ucap perempuan seksi, dan bertanya pada pacarnya yang ada disebelahnya.

"Ia sayang"… jawab pacarnya.

"Kenapa? Kamu mau coba? Nih aku punya koin satu lagi… ambillah, supaya kamu berjodoh dengan laki laki idaman kamu." saut sipacar wanita seksi

Dan Sasa pun percaya dengan mengulurkan tangannya, mengambil koin dari laki laki itu.

Dan pasangan itupun pergi

"Wahai ikan,,, eehhh air,, ehhh pancuran mmmm kenapa aku lupa yah menanyakannya… memohonnya sama siapa yah? Ya udah deh aku mohon sama Tuhan aja, lewat air dan ikan ini. hanya satu pintaku Tuhan. Aku ingin kaya. Amin….." ucap Sasa menutup mata saat memohon harapannya, dan melempar koin tersebut dengan satu harapan.

Saat Sasa melempar koin tersebut, Alexpun lewat dengan mobil mewah merahnya. Dan melihat Sasa dari jauh. saat Sasa buka mata. Sasapun melihat kiri dan kanan.

Sasa pun pergi. Alex sadar bahwa wanita yang dilihatnya itu, adalah wanita yang ditabraknya waktu itu. Alexpun menyakini itu saat melihat perban dikaki kiri Sasa. dan Alex pergi berharap Sasa tidak melihatnya. Tapi saat Sasa menoleh kebelakang melihat mobil merah itu seakan Sasa mengenali mobilnya.

"Kayanya aku pernah liat mobil itu deh. Tapi dimana yah? Ahhh sudahlah, mungkin aku salah orang... Disini kok engak ada tempat duduk yah? Padahal kaki ku sudah pegel banget ini… apa aku pulang ajah kali ya." usap Sasa Sambil berjalan berharap ada tempat duduk untuk istrahatnya… dan akhirnya diapun duduk dipinggiran kolam ikan koi tersebut. Sambil sesekali menyentuh ikan penghantar harapan itu…

Sasa melihat jam tangannya, berfikir ini sudah sore, dan waktunya pulang… tiba tiba seorang pria datang menghampiri Sasa. Namanya Roy….

"tidak baik, menghayal di kolam ikan. Nanti bisa digigit loh...," Roy namanya sipria baik hati yang seketika jatuh hati pada Sasa.

Sasapun dengan cepat menarik tangannya. Dan melihat ke arah Roy.

Roy dan Sasapun saling bertatapan muka. Dan Roy saat itu langsung jatuh hati pada Sasa. Melihat mata Sasa yang bersinar, dan melihat rambut panjang sasa yang terhempas angin…

"Kenapa? Bukankah ikan koi itu tidak menggigit? tanyak sasa

"Haha" Roy tertawa lepas melihat betapa polos dan mudahnyanya Sasa percaya, sambil melipat tangan dan duduk di pinggir kolam bersama Sasa.

"Oia… kenalin aku Roy…" ucap Roy, mengulurkan tangannya kepada Sasa.

"Sasa" saut Sasa. cepat cepat dia menjawab dan menarik tangannya saat bersalaman dengan Roy.

Tiba tiba Roy melihat eskrim lewat

"Tunggu disini yah sebentar..." ucap Roy dan berlari berusaha membelikan Sasa eskrim 

"Pak… pak eskrim. saya mau beli, hufffff. dua pak." ucap Roy

"Ok… mau beli rasa apah? tanya penjual Eskrim

Sementara Roy masih tarik nafas karna berlari. sebab jarak tempat duduk mereka lumayan jauh

"Huffffff…. Pak saya pesan dua, rasa stroberi dan coklat. yah?" pesan Roy

"Okeh… tunggu yah Dek!" jawab penjual eskrim

Roy tidak menjawab. Dan Pak tua penjual eskrim itu melihat Roy tersenyum sendiri sambil melihat sasa dari jauh.

"Suka sama gadis itu yah Dek?" tanya penjual eskrim

"Yah... cantik. sangat cantik…" saut Roy yang terpesona kepada Sasa

"oh yah?" ucap Penjual eskrim. Sambil membuatkan eskrim untuk Roy…

"Ia Pak…" jawab Roy tapi masih tetap menatap Sasa

"dek. ini eskrimnya" ucap penjual eskrim. tapi Roy tidak mendengar dan masih melihat kearah Sasa, tidak putus sedikipun. Penjual eskrim malah ikut melihat.

"Cantik memang. Yakan Dek?" ucap penjual eskirim

"Hah? oia, berapa Pak? ucap Roy lalu tersadar.

"Sepuluh ribu saja dek." jawab Penjual eskrim

Roypun pergi berjalan kearah Sasa. 

"Kamu cocok dengannya." Saut Penjual eskrim sambil tersenyum

Roypun bingung,sambil mengerutkan alisnya melihat paktua penjual eskrim itu. dan menganggukan kepalanya.  Roy berfikir penjual eskrim itu tau apa yang Roy pikirkan. Roy tak sadar kalau dia menjawab pertanyaan penjual eskrim tentang Sasa…… 

"Kenapa dia bisa tau kalau aku suka sama sasa ya?" tanya Roy Dalam hati

Roypun pergi berlari… tanpa mempedulikan perkataan penjual eskrim tersebut.

"Nih buat kamu… ambil satu, Aku akan tau apa yang Kamu rasakan saat ini..." ucap Roy

Roy memberikan kedua eskrim tersebut untuk dipilih Sasa.

Sasa pun mengambil rasa stroberi pemberian Roy.

"Mmmm… kamu sedang kasmaran…" tegas Roy. yang meyakini bahwa Sasa juga suka pada Roy.

"Hah, sok tau Kamu…" ucap Sasa tersenyum melece, karna Sasa tak yakin dengan kemampuan ramalan Roy… yang ternyata benar.

"Kenapa Saya bilang begitu, karna kalau kamu memilih coklat. itu berarti. Kamu sedang galau atau sedang putus cinta. Jadi, benerkan kamu sedang kasmaran??? tanya Roy

Sasapun membuka eskrim pemberian Roy dan tersenyum sambil makan eskrim rasa stroberi.

"Andai saja... aku pasti membuat mu bahagia Sasa"

Bisik dalam hati. Sambil memandang Sasa dan melihatnya penuh dengan cinta. Sesekali Roy tersenyum melihat kecantikan sasa. Sungguh ingin memilikinya...

"terimakasih yah. eskrimnya enak" ucap Sasa memandang Roy Lagi

Roy kembali melihat Sasa dan cepat cepat Roy mengalihkan pandangannya kearah lain... Roy takut akan semakin, jatuh hatipadamya.

"hmmm.. saya pulang dulu." ucap Sasa, langsung berdiri dan pergi berjalan menuju rumahnya,

sementara Roy masih duduk memandang Sasa dari kolam ikan itu.

"Sasa. jika lain kali kita berjumpa, apa boleh kita berteman?" tanya Roy pada Sasa.

Sasapun berhenti tanpa melihat kebelakang. dan mengangkat tangannya, setinggi bahu. dan memberi lambang Okeh lewat jarinya. dan Sasa melanjukan perjalanannya pulang kerumah....

sementara Roy tersenyum, melihat respon Sasa untuk Roy. seakan membuka harapan untuknya...........

Episodes
1 prolog
2 Bertemu Roy
3 Elsa memaksa
4 Alex berharap
5 Melihat Alex
6 Kecewa
7 Menyelidiki Roy
8 Bertemu lagi
9 Makan Banyak
10 Alex cemburu
11 keluarga Sasa
12 merasakan hal yang sama
13 Alex Mabuk berat
14 hampir bertemu dimall
15 Alex Jangan
16 masih ulang tahun Roy
17 mulai merasa kehilangan
18 Alex dan Roy menjenguk Sasa
19 melawan Mamah
20 dilema
21 Dilema 2
22 dilema 3
23 Susah melupakan
24 Kebetulan ada Sasa
25 menuju hari pernikahan
26 Menuju hari pernikahan 2
27 Hari pernikahan Alex dan Elsa
28 Rumah kenangan
29 Merindukan Sasa
30 Bayangannya, selalu hadir.
31 Bertamu.
32 cinta sejati.
33 Kepulau kecil.
34 Di pulau kecil
35 Seperti hilang.
36 Ini takdir
37 Ini takdir 2
38 Takdir 3
39 Takdir cinta
40 Takdir cinta 2
41 Alex marah.
42 Berbaikan.
43 Saling memikirkan.
44 Ponsel pemberian Alex.
45 Kau takdirku
46 Kecelakaan.
47 Chelsia.
48 Pergi meninggalkan ayah dan ibunya.
49 Sangat cantik
50 Menahan tawa.
51 Hari pertama kerja.
52 Hari sebelum Alex hilang.
53 Hari sebelum Alex hilang 2.
54 Hari sebelum Alex hilang 3
55 Hari sebelum Alex hilang 4
56 Hari sebelum Alex hilang 5
57 Hari sebelum Alex hilang 6
58 Alex hilang.
59 Alex hilang 2
60 Alex hilang 3
61 Alex hilang 4
62 Sasa hamil.
63 Minum obat tidur.
64 Teringat Alex.
65 Cek kehamilan.
66 Dibantu dokter.
67 Hampir bertemu.
68 Pulang dari rumah sakit.
69 Kembalinya Alex.
70 Makan malam bersama Roy.
71 Tatapan
72 Bertemu
73 sakit sekali
74 kembali kerumah lama
75 kembali kerumah lama 2
Episodes

Updated 75 Episodes

1
prolog
2
Bertemu Roy
3
Elsa memaksa
4
Alex berharap
5
Melihat Alex
6
Kecewa
7
Menyelidiki Roy
8
Bertemu lagi
9
Makan Banyak
10
Alex cemburu
11
keluarga Sasa
12
merasakan hal yang sama
13
Alex Mabuk berat
14
hampir bertemu dimall
15
Alex Jangan
16
masih ulang tahun Roy
17
mulai merasa kehilangan
18
Alex dan Roy menjenguk Sasa
19
melawan Mamah
20
dilema
21
Dilema 2
22
dilema 3
23
Susah melupakan
24
Kebetulan ada Sasa
25
menuju hari pernikahan
26
Menuju hari pernikahan 2
27
Hari pernikahan Alex dan Elsa
28
Rumah kenangan
29
Merindukan Sasa
30
Bayangannya, selalu hadir.
31
Bertamu.
32
cinta sejati.
33
Kepulau kecil.
34
Di pulau kecil
35
Seperti hilang.
36
Ini takdir
37
Ini takdir 2
38
Takdir 3
39
Takdir cinta
40
Takdir cinta 2
41
Alex marah.
42
Berbaikan.
43
Saling memikirkan.
44
Ponsel pemberian Alex.
45
Kau takdirku
46
Kecelakaan.
47
Chelsia.
48
Pergi meninggalkan ayah dan ibunya.
49
Sangat cantik
50
Menahan tawa.
51
Hari pertama kerja.
52
Hari sebelum Alex hilang.
53
Hari sebelum Alex hilang 2.
54
Hari sebelum Alex hilang 3
55
Hari sebelum Alex hilang 4
56
Hari sebelum Alex hilang 5
57
Hari sebelum Alex hilang 6
58
Alex hilang.
59
Alex hilang 2
60
Alex hilang 3
61
Alex hilang 4
62
Sasa hamil.
63
Minum obat tidur.
64
Teringat Alex.
65
Cek kehamilan.
66
Dibantu dokter.
67
Hampir bertemu.
68
Pulang dari rumah sakit.
69
Kembalinya Alex.
70
Makan malam bersama Roy.
71
Tatapan
72
Bertemu
73
sakit sekali
74
kembali kerumah lama
75
kembali kerumah lama 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!