15

"Loh! Mawar hitam lagi? Punya siapa ini? Kenapa ada di sini?" tanya Carol saat melihat setangkai mawar hitam di dekat barang-barang yang tadi dirapikan Joseph.

Carol memeluk dirinya sendiri. "Di sini dingin sekali. Tidak ada cahaya matahari." Gadis itu menggigil merasakan angin dingin berhembus menusuk tulangnya dari sela-sela baju.

"Rumah Martin ini memiliki udara yang lembab dan kurang penyinaran matahari. Kenapa dia harus memiliki rumah di tempat seperti ini? Dan Joseph juga. Dia tahu suasana rumahnya begini, malah kerja kelompok di taman yang terbuka. Di dalam rumah saja bisa kan?!" omel Carol, tubuhnya rasanya seperti membeku.

"Aku yakin setelah pulang dari rumah Martin, aku akan terserang flu."

Carol kembali melihat mawar itu, mawar yang dia pegang.

"Jadi, maksudnya apa? Ini hadiah atau apa?"

"Aku buang saja, lah." Carol melempar mawar itu ke semak-semak di dekatnya.

"Sial! Joseph tadi akan membelikanku es krim. Dingin begini masa aku akan makan es krim, aku bisa sakit nanti."

Joseph datang dengan membawa sekantong plastik.

"Apa dia tidak kedinginan hanya memakai kaos tipis dan kolor pendek?" tanya Carol dalam hati saat melihat Joseph berjalan ke arahnya.

"Apa yang kau pikirkan? Ini es krimnya." Menyerahkan kantong plastik yang dibawanya.

"Apa kau tidak merasa dingin?" tanya Carol.

"Apa?"

"Apa kau tidak merasa dingin?" ulang Carol.

"Dingin kenapa?"

"Ya, karena di sini sangat dingin."

"Tidak! Aku merasa enak di sini, di sini sejuk."

"Kau aneh!"

"Apa maksudmu?"

"Di sini sangat dingin dan kau malah merasa enak karena sejuk. Bagaimana bisa!"

"Dan kau! Kau hanya memakai kaos tipis dan kolor pendek. Aku yang memakai baju agak tebal saja merasa dingin."

"Apa kau ingin kehangatan?" tawar Joseph.

"Tentu!"

Joseph tersenyum dan mendekat kepada Carol. Dia memeluk erat Carol, memberikan kehangatan padanya. Kali ini Carol tidak memberontak, dia membiarkan Joseph memeluk tubuhnya. Dia juga malah berbalik memeluk Joseph.

"Apa kau merasa hangat sekarang?" tanya Joseph yang masih memeluk Carol erat.

"Tidak! Masih dingin. Tubuhmu juga dingin."

"Kalau begitu mari kita hangatkan!" Joseph mengangkat tubuh Carol, membawanya masuk, masuk ke dalam kamarnya yang tidak jauh dari taman.

"Joseph! Apa yang kau lakukan?" tanya Carol melihat Joseph membawanya ke sebuah kamar.

"Tenang saja. Aku hanya ingin membuatmu hangat. Kita berdua akan merasa hangat bersama." Joseph tersenyum nakal pada Carol.

"Jangan lakukan hal yang macam-macam atau aku akan teriak!" ancam Carol. Dia mulai takut Joseph berbuat yang tidak-tidak kepada dia.

"Lakukan hal macam-macam apa? Aku hanya ingin membuat tubuhmu dan aku agar hangat. Tapi mungkin akan panas nanti," ucap Joseph, lagi-lagi dia tersenyum nakal.

"Joseph!"

"Iya, Carol!"

Setelah sampai di kamar, Joseph membaringkan Carol di tempat tidur dan dia juga ikut berbaring di sampingnya. Joseph menarik selimut dan memeluk tubuh Carol. Mereka berdua saling berpelukan di dalam satu selimut.

"Apa sekarang kau sudah merasa hangat?"

"Ya! Sekarang aku sudah merasa hangat. Tapi rasanya kau tidak perlu memelukku seperti ini."

"Sudahlah jangan banyak protes. Aku hanya ingin memelukmu," ujar Joseph sambil menaruh kepala Carol di dadanya. Sekarang Carol dapat merasakan detak jantung Joseph.

"Joseph! Kenapa detak jantungmu lemah?" tanya Carol menyadari dekat jantung Joseph sangat lemah, tidak seperti orang biasanya.

"Dan kenapa detak jantungmu sangat cepat?" tanya Joseph mengalihkan pertanyaan Carol. Dia tidak ingin menjawab pertanyaan yang Carol lontarkan.

"Tidak! Detak jantungku normal," elaknya.

"Masa. Tapi aku dapat mendengar detak jantungmu dari sini," ucap Joseph jujur. Detak jantung Carol memang terdengar cukup keras.

"Joseph!" panggil seseorang dari samping.

Martin mematung melihat Joseph dan Carol saling berpelukan. Begitu juga dengan Carol, dia kaget melihat Martin berdiri menatap mereka berdua di depan pintu. Sementara Joseph, dia terlihat santai dan masih tetap memeluk Carol.

"Apa-apaan kalian ini?!" Martin nampak marah. Dia menarik tangan Carol, memaksanya turun dari tempat tidur.

"Martin sakit!" erang Carol. Tangannya dicengkeram erat Martin.

"Kak Martin, tolong jangan sakiti Carol."

"Diam kamu, Joseph!!!" bentak Martin.

Carol ketakutan melihat kemarahan Martin. Baru kali ini dia melihat Martin nampak sangat marah.

Joseph memegang tangan Carol, menariknya ke arahnya.

"Lepaskan tanganmu dari kekasihku! Atau kau akan ku laporkan pada ayahmu," ancam Martin.

Carol menatap kedua laki-laki di sampingnya yang saling berebut tangannya.

"Tolong jangan bertengkar!" lerai Carol, dia berusaha menghentikan pertengkaran kedua saudara itu.

"Sebaiknya kau diam saja, Carol! Kau sudah berselingkuh di belakangku." Martin memperingatkan Carol, matanya melotot kepada Carol. Carol berkaca-kaca.

"Jangan sakiti Carol!" ucap Joseph santai.

"Ini tidak seperti yang kau lihat, Martin."

"Lalu apa, Carol? Aku melihatmu sedang bermesraan dengan saudaraku sendiri di atas tempat tidur. Itu memalukan sungguh!"

"Aku dan Joseph. Kami tidak memiliki hubungan khusus. Kami hanya sedang mengerjakan tugas kelompok sekolah." Carol menjelaskan kepada Martin agar dia tidak salah paham padanya.

Martin kelihatan tidak percaya. "Tugas kelompok apa?! Memang ada tugas kelompok yang mengerjakannya di atas tempat tidur. Tugas apa?! Tugas membuat bayi, hah!" ucap Martin dengan nada yang meninggi.

"Bukan, Martin. Bukan! Aku tidak seperti itu. Aku bukan perempuan murahan." Carol menatap Joseph memintanya melepaskan genggaman tangannya, Joseph langsung melepaskannya. Lalu Carol menggigit keras tangan Martin, membuatnya terpaksa melepaskan genggamannya. Carol lari meninggalkan mereka berdua di kamar. Martin menatap Joseph marah.

Carol bergegas kembali ke rumahnya, beruntung taksi langsung muncul begitu dia keluar dari rumah Martin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!