Episode 20– Ada yang Terbunuh Lagi

SRAT!!

“U–UWAAAAA!! WAAAAAAKH!!”

Si hantu anak kecil tidak mengayunkan pisaunya. Tapi entah bagaimana tangan kanan Radith yang sedang mencoba untuk melarikan diri itu tiba-tiba saja terpotong dan hilang seperti termakan oleh sesuatu. Intinya lenyap begitu saja sampai bagian siku.

Darah pun mengalir dari tangannya yang terpotong dan ia terus berteriak kesakitan. Benar-benar ketakutan dengan hantu itu. Ia tidak berani menjawab apapun. Ia sendiri bahkan tidak mengerti apa yang dikatakan dengan hantu itu. Benar-benar tidak paham!

“Kumohon! Su–sudahlah! Biarkan aku pergi!”

Tanpa mempedulikan hantu itu ada di depannya, Radith kembali berdiri sambil menggenggam tangannya yang berdarah.

Lalu dengan cepat, ia berlari melewati anak kecil itu selagi ia masih melihat pintu keluarnya dekat sekali dengannya. Tapi saat ingin berlari, tiba-tiba saja ia kehilangan kaki kirinya dan terjatuh kembali ke lantai.

“UWAAAAAKH! TO–TOLONG! SIAPAPUN!!”

Rasanya sangat menyakitkan. Sekarang ia tidak bisa berdiri lagi karena kakinya telah tiada. Hanya darah yang berada di sekelilingnya.

Tentu saja itu darah dia sendiri yang keluar dari luka-luka besar di tubuhnya. Bersimbah darah di lantai. Wajahnya sudah mulai pucat kerena kehilangan banyak darah. Ia bahkan tidak bisa berteriak. Suaranya hilang dan ia melihat hantu kejam itu masih berdiri di belakangnya dengan pisau kecil di genggamannya.

“To–tolong… aku… akh… aku tidak… ada….”

PATS!

Lampu toko kembali menyala. Radith dapat melihat kembali. Ia senang sekali bisa melihat lagi. Tapi ia tidak senang saat melihat ada makhluk hitam besar yang berdiri di sampingnya.

Radith melihat tangannya yang sudah terpotong tidak dapat digerakkan. Tapi dengan tangan yang satunya, ia akan berusaha untuk merangkak sampai membuka pintu depan untuk meminta bantuan.

Namun usahanya tidak membuahkan hasil. Hantu itu tidak membiarkannya pergi dengan mudah. Ia bahkan tidak akan membiarkan Radith hidup. Jadi untuk membunuhnya, makhluk hitam besar itu mendorong rak makanan yang ada di samping tempat Radith merangkak. Ia mempercepat pergerakannya sambil berteriak.

Namun terlambat. Rak besi itu telah meniban tubuhnya. Bagian ujung papan besinya telah membelah kepalanya dan bagian tubuh lainnya juga ikut terpotong. Ia terbunuh seketika oleh rak besi tersebut. Yang berhasil menghindar dari rak besi itu hanya bola mata kirinya saja yang terpental sampai menyentuh pintu depan toko.

Darah segar mengalir membasahi lantai. Hantu anak kecil itu menyeringai setelah makhluk hitam yang menjadi teman telah membunuh korbannya.

Untuk menandai korbannya yang telah meninggal, si hantu meninggalkan satu luka tusukan di tubuh Radith. Setelah itu, ia baru pergi dan membiarkan temannya untuk memangsa tubuh Radith sampai habis.

Tapi saat ingin melahap kepalanya, tiba-tiba saja seseorang datang dari depan pintu. Seorang wanita pekerja yang datang ingin memebeli sesuatu di toko.

Tapi setelah membuka pintu, ia langsung berhenti di tempat karena terkejut. Lalu berteriak kencang yang menyebabkan beberapa orang di sekitarnya langsung menghampirinya. Begitu juga dengan teman kerja Radith yang baru saja kembali.

Mereka semua melihat kekacauan di dalam toko. Ditambah dengan gambaran mengerikan yang mereka lihat dari kematian Radith.

Di sana, mereka melihat dua rak besi terjatuh. Salah satunya telah meniban tubuh Radith sebelumnya. Tapi yang mereka lihat hanya kepalanya dengan darah yang banyak saja. Bagian tubuh lainnya telah menghilang.

Semua orang langsung bergegas memanggil polisi untuk kasus kematian Rdith itu. Beberapa orang yang melihatnya juga merasa takut dan mual. Ada yang langsung berlari dari tempat kejadian dan ada yang panik.

Namun, tepat di atas atap toko itu, si hantu anak kecil sedang duduk di pinggiran sambil mengayunkan kakinya dan tertawa bahagia di sana. Dia ditemani oleh makhluk hitam besar yang sedang menggingit tubuh Rdith yang sudah terkoyak.

“Hehe… selanjutnya… siapa lagi, ya?”

*

*

*

“Eh!”

Cahya membuka matanya dengan cepat karena terkejut. Ia baru saja mendapat mimpi buruk yang mengerikan. Napasnya terengah-engah setelah ia tersadar. Lalu tak lama, Cahya memperhatikan sekelilingnya. Ia tahu kalau dirinya sudah berada di kamar Dennis.

Cahya tidak sendirian di sana. Setelah ia mendengar suara erangan yang pelan, Cahya langsung menoleh. Ternyata di sampingnya, ia melihat ada Dennis yang tertidur dekat sekali dengannya. Cahya awalnya terkejut dan ingin mendorong Dennis. Tapi ia tahu kalau tempat tidur Dennis tidak terlalu lebar.

Cahya tidak ingin Dennis jatuh dan terbangun. Jadi ia membiarkan Dennis tidur di sampingnya.

Tak lama menatap wajah Dennis, Cahya menggeleng pelan sambil tersenyum. Pipinya memerah samar. Ia tertawa tanpa suara lalu menarik selimutnya dan membaginya untuk Dennis juga. Setelah itu, ia kembali membaringkan tubuhnya dan kembali menatap Dennis.

Ia mendekatkan wajahnya lalu mencium pipi Dennis. Setelah itu, memeluknya dan bergumam, “Terima kasih”. Setelah itu ia menutup mata kembali.

Rasanya sangat hangat dan nyaman berada di dekat Dennis. Cahya sangat menyukainya. Ia benar-benar mencintai Dennis dan berharap takdir tidak mengganggu hubungannya sampai mereka menikah dan berkeluarga.

Cahya sangat menunggu moment seperti itu. Ia benar-benar menantikannya.

****

Malam ini, pukul 11 malam, Rei baru saja kembali ke rumahnya. Ia sedikit mengkhawatirkan adiknya di rumah. Sebenarnya ia ingin pulang 3 jam yang lalu. Tapi 3 jam yang lalu itu, Rei sempat ditelepon rekan kerjanya, Alicia, untuk segera datang ke tempat yang sudah ia beri lokasi.

Ternyata tempat yang disuruh Rei datangi itu adalah Toko minimarket tempat terjadinya kematian Radith pada pukul setengah 8 malam.

Lagi-lagi Rei diminta untuk menyelidiki kasus kematian yang misterius itu. Ia sendiri tidak tahu apa yang sedang terjadi di kota. Saat ini ia sedikit tertekan karena orang yang mati di toko itu merupakan salah satu mahasiswa teman sekelasnya Dennis.

Walau bukan teman dan bahkan Rei tidak kenal dengan mereka semua, tapi ia bisa merasakan sakitnya bagaimana jika ditinggal teman secepat itu.

BUK!

Rei memukul pohon yang dipajang di pinggir jalan dengan kasarnya. Ia benar-benar kesal malam ini karena kejadian sebelumnya itu.

“Sialan! Sekarang hantu itu telah berani membunuh orang di kota. Jika dibiarkan begini terus, bisa gawat. Nanti akan menyebabkan banyaknya korban jiwa. Kematian mereka itu tidak diketahui oleh banyak orang. Jadi ya… jika kejadian ini terus berlanjut maka akan membuat kepanikkan dalam kota ini. Mereka akan menganggap kalau kematian mereka sudah sangat dekat.”

“Jika perbuatan hantu itu tidak cepat-cepat dihentikan, akan menjadi tambah buruk. Cih! Apa hantu itu marah karena kita mengunjungi tempatnya? Tapi… bukankah kami orang yang baik-baik saat di sana. Tapi kenapa dia bisa marah begitu? Ditambah… kematiannya benar-benar diluar akal. Bagaimana hantu itu bisa membunuh manusia seperti itu, sih?”

“Sial! Aku pusing memikirkan ini semua. Sekarang tidak ada waktunya untuk menyesal kerena telah membiarkan anak-anak tadi masuk ke kediamannya. Aku harus cepat mencari jalan keluar dari masalah ini, atau nyawa orang tak berdosa akan lenyap ditangan hantu yang gak jelas itu.”

Setelah menggerutu lama sendirian di pinggir jalan yang sudah sepi, Rei memutuskan untuk diam dan berjalan lebih cepat lagi. Karena tiba-tiba saja ia merasakan aura yang tidak enak muncul di dekatnya.

Namun saat Rei memperhatikan sekitarnya, ia tidak melihat siapapun yang lewat. Hanya ada dirinya saja di sana.

Pokoknya, jalanan yang Rei lewati itu sudah sangat sepi walau sampingnya adalah jalan luas yang biasanya dilewati oleh banyak kendaraan. Tapi saat ini mungkin sudah larut, jadi semuanya telah kembali ke kediaman masing-masing.

Tapi saat sampai di perempatan, Rei berhenti sejenak di sana. Ia tadinya ingin berbelok ke kiri. Tapi langkahnya sempat berhenti setelah ia melihat seseorang yang sedang berlari menghampirinya dari arah yang berbeda.

Awalnya tidak terlihat karena jalanan di sana gelap. Tapi setelah orang itu berhenti di pinggir jalan sana, wajahnya dapat terlihat karena cahaya dari lampu jalan telah menyoroti tubuhnya.

Ternyata orang itu adalah Viro. Rei pernah bertemu dengannya saat Viro sedang bersama Dennis juga.

Rei menatap serius pada Viro yang berhenti di bawah lampu jalan itu. Ia terlihat sedang membawa kantung pelastik kecil di tangan kanannya.

Mereka berdua hanya berdiam diri. Rei terus menatap orang di seberangnya tanpa berkata apapun. Tapi ya… karena akan membuang waktu jika Rei hanya berdiam diri seperti itu. Sementara ia harus cepat kembali ke rumah. Jadi Rei akan mencoba untuk bicara dengannya. Karena ia merasa tidak sopan jika langsung meninggalkan Viro sendirian di sana. Soalnya mereka telah bertatap muka.

“Bisakah kau tidak menatapku seperti itu? Dan ngomong-ngomong–“

“LOMPAT KE BELAKANG! SEKARANG!!”

“Eh? I–iyaaa….”

Rei terkejut, tapi ia menurut. Rei tidak tahu apa yang terjadi padanya jika ia melompat sekarang. Tapi karena mendadak, Rei tak bisa menjaga keseimbangannya dan jatuh terduduk ke tanah.

Ia mengeluh belakangnya sakit karena terbentur. Rei akan berdiri kembali, tapi ia kembali dikejutkan dengan sebuah pisau kecil yang sudah menancap di tempatnya berdiri tadi.

Dengan cepat, Rei pun berdiri lalu mendongak. Ia melebarkan mata karena di atas lampu tiang pinggir jalan, ia melihat ada makhluk hitam besar yang berdiri di sana. Ia tidak tahu makhluk apa itu, tapi kelihatan sangat menyeramkan.

“KAU CEPAT LARI KE ARAH SEBALIKNYA! SEKARANG!!”

“Eh? Ba–baiklah!”

Sekali lagi, Rei menurut pada Viro yang sedang mencoba untuk memberikan arahan untuk Rei menyelamatkan diri. Akhirnya ia tahu. Nyawanya akan dalam bahaya jika di tetap berdiam diri seperti tadi. Malam ini, ia sedang diserang oleh sesuatu yang tidak ia ketahui.

“TERUSLAH BERLARI SAMPAI PERTIGAAN. DI DEKAT SANA ADA GANG! MASUKLAH!”

“O–OKEEE!!”

Rei akan terus mengikuti arahan dari Viro. Kira-kira Viro ingin membawa Rei ke mana? Apakah ia ingin menyelamatkan Rei juga?

*

*

*

To be continued–

Terpopuler

Comments

Nene

Nene

monyet dan badak ketemuan

2020-10-10

2

Ano-kun

Ano-kun

Menyelamatkan Rei masuk ke gang 🗿

2020-09-24

2

Ano-kun

Ano-kun

Jadi inget kaneki ketimpa besi 🗿

2020-09-24

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 1– Cerita Horor
2 Episode 2– Kasus yang Sama
3 Episode 3– Sore Hari
4 Episode 4– Mencari Akihiro
5 Episode 5– Rumah Tua
6 Episode 6– Penemuan Mayat
7 Episode 7– Bermalam Bersama Keluarga
8 Episode 8– Kemunculannya
9 Episode 9– Mimpi Buruk
10 Episode 10– Serangan Hantu Malam
11 Episode 11– Cafe
12 Episode 12– Cafe, part 2
13 Episode 13– Tuduhan
14 Episode 14– Rei dan Alicia
15 Episode 15– Cinta Sejati Dennis
16 Episode 16– Anak-anak Badung
17 Episode 17– Pemikiran Rei
18 Episode 18– Kematian
19 Episode 19– Kecemasan Dennis
20 Episode 20– Ada yang Terbunuh Lagi
21 Episode 21– Rei dan Viro
22 Episode 22– Kedatangan Adel & Yuni
23 Episode 23– Tentang Viro
24 Episode 24– Tragedi di Stasiun
25 Episode 25– Keributan di Kelas
26 Episode 26– Siapa yang Akan Mati?
27 Episode 27– Kantin
28 Episode 28– Berdiskusi
29 Episode 29– Berdiskusi, part 2
30 Episode 30– Menyelamatkan Dedi
31 Episode 31– Mayat yang Termutilasi
32 Episode 32– Catatan Rei
33 Episode 33– Hantu itu Kembali Menyerangku
34 Episode 34– Jalan-jalan Hari Minggu
35 Episode 35– Jalan-jalan Hari Minggu, part 2
36 Episode 36– Firasat Cahya
37 Episode 37– Pengganggu
38 Episode 38– Kecelakaan
39 Episode 39– Di Rumah Dennis
40 VISUAL NOVEL
41 Episode 40– Dennis dan Rei
42 Episode 41– Rei dan Viro (2)
43 Episode 42– Orang Asing
44 Episode 43– Kabar Duka
45 Episode 44– Vira
46 Episode 45– Dirasuki
47 Episode 46– Perempuan Aneh
48 Episode 47– Kematian Beruntun
49 Episode 48– Berkumpul
50 Episode 49– Berkumpul, part 2
51 Episode 50– Berkumpul, part 3
52 Episode 51– Berkumpul, part 4
53 Episode 52– Rei dan Lino
54 Episode 53– Pisau
55 Episode 54– Mengantar Pulang
56 Episode 55– Siapa Mereka Ini?!
57 Episode 56– Orang Asing (2)
58 Episode 57– Laura
59 Episode 58– Laura, part 2
60 Episode 59– Balas Dendam
61 Episode 60– Balas Dendam, part 2
62 Episode 61– Pembalasan yang Sia-sia
63 Episode 62– Malam yang Merepotkan
64 Episode 63– Persiapan
65 Episode 64– Persiapan, part 2
66 Episode 65– Rumah Tua
67 Episode 66– Buku Gambar
68 Episode 67– Buku Gambar, part 2
69 Episode 68– Buku Gambar, part 3
70 Episode 69– Mencari Teman yang Hilang
71 Episode 70– Mayat dalam Kamar Mandi
72 Episode 71– Mencari Teman yang Hilang (2)
73 Episode 72– Serangan Chiko
74 Episode 73– Ruang Rahasia
75 Episode 74– Melarikan Diri
76 Episode 75– Zaky dan Kasih
77 Episode 76– Anjing Hitam
78 Episode 77– Anjing Hitam, part 2
79 Episode 78– Masa Lalu dan Kenangan
80 Episode 79– Kain Putih
81 Episode 80– Serangan Chiko (2)
82 Episode 81– Pengorbanan
83 Episode 82– Pengorbanan (2)
84 Episode 83– Kain Putih (2)
85 Episode 84– Ancaman
86 Episode 85– Jalan Keluar
87 Episode 86– Jalan Keluar (2)
88 Episode 87– Rumah Sakit
89 Episode 88– Gadis itu Lagi
90 Episode 89– Merasa Kehilangan
91 Episode 90– Suprise
92 Episode 91– Penjelasan
93 Episode 92– Taman Hiburan
94 Episode 93– Moment Bahagia
95 Episode 94– Malam Pertama
96 Episode 95– Vira yang Sebenarnya
97 PENGUMUMAN BARU
98 Hmmm
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Episode 1– Cerita Horor
2
Episode 2– Kasus yang Sama
3
Episode 3– Sore Hari
4
Episode 4– Mencari Akihiro
5
Episode 5– Rumah Tua
6
Episode 6– Penemuan Mayat
7
Episode 7– Bermalam Bersama Keluarga
8
Episode 8– Kemunculannya
9
Episode 9– Mimpi Buruk
10
Episode 10– Serangan Hantu Malam
11
Episode 11– Cafe
12
Episode 12– Cafe, part 2
13
Episode 13– Tuduhan
14
Episode 14– Rei dan Alicia
15
Episode 15– Cinta Sejati Dennis
16
Episode 16– Anak-anak Badung
17
Episode 17– Pemikiran Rei
18
Episode 18– Kematian
19
Episode 19– Kecemasan Dennis
20
Episode 20– Ada yang Terbunuh Lagi
21
Episode 21– Rei dan Viro
22
Episode 22– Kedatangan Adel & Yuni
23
Episode 23– Tentang Viro
24
Episode 24– Tragedi di Stasiun
25
Episode 25– Keributan di Kelas
26
Episode 26– Siapa yang Akan Mati?
27
Episode 27– Kantin
28
Episode 28– Berdiskusi
29
Episode 29– Berdiskusi, part 2
30
Episode 30– Menyelamatkan Dedi
31
Episode 31– Mayat yang Termutilasi
32
Episode 32– Catatan Rei
33
Episode 33– Hantu itu Kembali Menyerangku
34
Episode 34– Jalan-jalan Hari Minggu
35
Episode 35– Jalan-jalan Hari Minggu, part 2
36
Episode 36– Firasat Cahya
37
Episode 37– Pengganggu
38
Episode 38– Kecelakaan
39
Episode 39– Di Rumah Dennis
40
VISUAL NOVEL
41
Episode 40– Dennis dan Rei
42
Episode 41– Rei dan Viro (2)
43
Episode 42– Orang Asing
44
Episode 43– Kabar Duka
45
Episode 44– Vira
46
Episode 45– Dirasuki
47
Episode 46– Perempuan Aneh
48
Episode 47– Kematian Beruntun
49
Episode 48– Berkumpul
50
Episode 49– Berkumpul, part 2
51
Episode 50– Berkumpul, part 3
52
Episode 51– Berkumpul, part 4
53
Episode 52– Rei dan Lino
54
Episode 53– Pisau
55
Episode 54– Mengantar Pulang
56
Episode 55– Siapa Mereka Ini?!
57
Episode 56– Orang Asing (2)
58
Episode 57– Laura
59
Episode 58– Laura, part 2
60
Episode 59– Balas Dendam
61
Episode 60– Balas Dendam, part 2
62
Episode 61– Pembalasan yang Sia-sia
63
Episode 62– Malam yang Merepotkan
64
Episode 63– Persiapan
65
Episode 64– Persiapan, part 2
66
Episode 65– Rumah Tua
67
Episode 66– Buku Gambar
68
Episode 67– Buku Gambar, part 2
69
Episode 68– Buku Gambar, part 3
70
Episode 69– Mencari Teman yang Hilang
71
Episode 70– Mayat dalam Kamar Mandi
72
Episode 71– Mencari Teman yang Hilang (2)
73
Episode 72– Serangan Chiko
74
Episode 73– Ruang Rahasia
75
Episode 74– Melarikan Diri
76
Episode 75– Zaky dan Kasih
77
Episode 76– Anjing Hitam
78
Episode 77– Anjing Hitam, part 2
79
Episode 78– Masa Lalu dan Kenangan
80
Episode 79– Kain Putih
81
Episode 80– Serangan Chiko (2)
82
Episode 81– Pengorbanan
83
Episode 82– Pengorbanan (2)
84
Episode 83– Kain Putih (2)
85
Episode 84– Ancaman
86
Episode 85– Jalan Keluar
87
Episode 86– Jalan Keluar (2)
88
Episode 87– Rumah Sakit
89
Episode 88– Gadis itu Lagi
90
Episode 89– Merasa Kehilangan
91
Episode 90– Suprise
92
Episode 91– Penjelasan
93
Episode 92– Taman Hiburan
94
Episode 93– Moment Bahagia
95
Episode 94– Malam Pertama
96
Episode 95– Vira yang Sebenarnya
97
PENGUMUMAN BARU
98
Hmmm

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!