Episode 9– Mimpi Buruk

NGIIIIIIINNNNG….

“Eh!”

Matanya terbuka. Objek yang pertama kali ia lihat adalah langit-langit kayu yang lapuk dan kotor. Menengok ke kanan ada sebuah meja, lalu menengok ke kiri hanyalah tembok yang kotor. Begitu juga lantai kayu yang Dennis tiduri juga kotor.

Dennis bangun terduduk. Tidak ada rasa sakit di tubuhnya. Apalagi dengan kakinya. Seperti tidak pernah terluka. Semuanya baik-baik saja. Tapi sekarang hanya ada satu hal yang membuatnya bingung.

“Te–tempat apa ini? Aku ada di mana?”

Sebuah ruangan yang kosong dan kotor. Banyak debu di mana-mana. Karena merasa tidak nyaman, Dennis pun berdiri lalu menepuk bajunya yang kotor. Tapi saat Ia melakukan itu, Dennis merasakan ada angin kencang yang lewat. Sangking kencangnya, sampai sebuah pisau terjatuh dari atas meja. Untung hembusan anginnya hanya beberapa detik saja.

Dennis terkejut dengan pisau yang ternyata berlumuran darah itu terjatuh dari atas meja. Tapi tak hanya itu, Dennis merasakan kehadiran seseorang di sampingnya. Secara perlahan, Dennis melirik dan kembali melebarkan mata karena terkejut.

Tepat di hadapannya, muncul sosok anak kecil menyeramkan itu lagi. Dennis benar-benar terkejut dan ketakutan. Ia ingin mencari tempat untuk melarikan diri. Tapi entah kenapa ruangan itu tidak memiliki pintu keluar di manapun.

“Si–siapa kau? Apa maumu?!” Dennis membentak pada anak kecil itu.

Namun dia tidak menjawabnya. Hanya terdiam dengan mata kosong yang hitam pekat.

Tak lama kemudian, tangannya terangkat. Ia mengarahkan telapak tangannya ke Dennis. Dennis sendiri mencoba untuk menghindari anak kecil itu takut ia berbuat sesuatu yang berbahaya. Tapi saat Dennis ingin melarikan diri, ia terlambat. Tubuhnya tiba-tiba saja kaku dan tidak bisa bergerak.

Dennis berusaha untuk memberontak. Sampai ia melihat pisau yang berlumuran darah itu terbang di depan wajahnya, Dennis baru berhenti secara perlahan. Ia tidak bisa tenang. Pisau itu bisa melayang sendiri.

Setelah di depan wajah, pisau itu berpindah tempat ke atas kepala Dennis. Tapi setelah Dennis mendongak untuk melihat, tiba-tiba saja pisau itu menusuk mata kanan Dennis. Seketika karena kesakitan, Dennis pun berteriak keras. Tapi ternyata teriakan itu malah mengundang makhluk tak dikenal lainnya datang.

Sebuah sosok hitam besar yang menyeramkan muncul di depan Dennis. Sosoknya seperti monster dengan taring yang banyak, bermata merah dan cakar yang besar.

Setelah munculnya monster itu, Dennis jadi tidak berani untuk berteriak. Tapi erangan napas Dennis yang kesakitan dapat terdengar.

Dengan cepat, monster itu pun menyakar tubuh Dennis sampai dadanya robek terbuka dan darahnya bermuncratan ke mana-mana. Sebelum Dennis ingin berteriak lagi, tiba-tiba saja si monster membuka mulut lalu melahap utuh tubuhnya sampai terbelah.

Setelah merasakan kematiannya di alam lain, Dennis pun terbangun karena ketakutan yang berlebih. Mimpi indah yang ia harapkan tidak terkabul. Yang ada, ia hanya mendapatkan mimpi buruk yang tidak ia sukai.

Dennis bahkan merasa sesuatu mengalir melewati pipinya. Entah itu air mata atau keringat dinginnya, Dennis tidak ingin memeriksanya. Ia hanya mengusap-usap wajahnya untuk menenangkan diri. Lalu setelah itu, ia melirik ke arah jam beker yang ada di atas meja samping tempat tidurnya.

Ternyata masih jam 4 pagi. Terlalu dini untuk bangun. Tapi Dennis sendiri juga tidak ingin tidur lagi. Ia benar-benar takut kalau mimpi yang serupa itu akan terulang lagi. Yang tadi benar-benar terkesan nyata dan mengerikan. Dennis merasa seperti ada di dalam mimpi itu, dan ia sempat merasakan rasa sakitnya.

“Hah, ya Tuhan, tolong aku…” Dennis tidak tahan. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Ingin bangun, tapi masih terlalu malam dan keadaan sekitar juga masih sepi. Mau tidur lagi tapi takut mimpi itu kembali mengganggu tidurnya.

Sambil bersandar di bantal yang ia tumpuk jadi dua itu, Dennis hanya memeluk guling dengan mata terbuka lebar. Ia sebenarnya masih mengantuk. Tapi ketakutan masih menyelimuti diri yang membuatnya tidak ingin tidur lagi.

“Yang tadi itu makhluk apa, ya?” Memang kalau mimpi buruk itu sulit sekali untuk melupakannya. “Dan… anak kecil tadi mungkin saja hantu yang ingin menakut-nakutiku. Tapi… apa tujuan dia? Apa aku pernah buat salah padanya?”

“Aku sudah sering bertemu dengan hantu, tapi yang ini agak berbeda. Dia hantu yang mirip seperti kasus Chika dulu.” Dennis masih memikirkannya di dalam hati. “Kalau dia seperti Chika, berarti hantu itu ingin meminta bantuanku. Dia tidak akan berhenti menerorku sampai ia mendapatkan keinginannya. Biasanya hantu seperti itu memiliki maksud untuk membalas dendam di kehidupan lamanya sebelum dia kembali ke alamnya.”

“Hmm… bagaimana cara berbincang dengan hantu itu, ya? Kali ini dia seorang anak laki-laki. Semoga dia tidak galak seperti si Chika dulu. Tapi mungkin untuk membantunya aku tidak bisa sendirian. Kak Rei pasti mau bantu aku–“

TOK! TOK! TOK….

“Eh?”

Dennis terkejut. Dengan cepat ia memeluk gulingnya semakin erat. Dennis sempat mendengar suara ketukan yang muncul di jendela. Yang anehnya, sebelumnya Dennis sudah memeriksa semuanya tertutup. Tapi kenapa sekarang tirai jendelanya malah terbuka semuanya?

Jendela besar di kamar Dennis itu terbuka. Langit gelap di luar sana dapat terlihat. Tapi untungnya pintu balkon lantai dua itu masih terkunci dan tertutup rapat. Hanya tirai jendela yang besar itu saja terbuka dengan sendirinya saat Dennis tidak melihat. Ditambah tadi ada suara ketukan dari jendela itu.

Kalau begitu, Dennis akan kembali menutupnya. Berbahaya kalau ada yang mengintip. Tapi akan jadi kesempatan Dennis jika hantu laki-laki tadi muncul lagi. Dennis berusaha untuk tidak takut padanya. Ia akan bertanya apa tujuan si hantu itu terus mengikuti Dennis.

Ketukan tadi juga dibuat si hantu laki-laki yang ingin menakut-nakuti Dennis. Tapi sekarang ia tidak akan takut pada hantu itu.

Dennis berhasil mendekati jendelanya. Sejauh ini masih aman-aman saja. Belum ada yang muncul. Sekarang Dennis malah mencari keberadaan di hantu. Ia menyentuh tirai jendelanya, lalu menggeser secara perlahan untuk menutupnya kembali.

Masih aman dan belum ada yang muncul. Sampai akhirnya Dennis berhasil menutup semua tirai. Tidak ada sesuatu yang terjadi. Sekarang kamarnya kembali gelap. Hanya ada lampu tidur yang masih menyala di atas meja samping kasur Dennis.

Sedari tadi Dennis merasa tegang. Tapi sekarang rasanya sudah mendingan. Detak jantungnya kembali normal. Ternyata benar dugaanya. Hantu itu hanya mencoba untuk menakuti dirinya saja tapi tidak berniat untuk melukainya. Selagi Dennis merasa tidak takut, ia akan baik-baik saja.

“Hah… sekarang tidak ada yang perlu dikhawatirkan Dennis. Sekarang kembali ke tempatmu dan semuanya akan baik-baik saja.” Dennis masih berusaha untuk menenangkan dirinya.

Setelah semuanya merasa aman-aman saja, Dennis menghembuskan napas berat lalu berbalik badan. Tapi sekali lagi, ia dikejutkan dengan sosok hantu laki-laki itu. Dia ternyata dari tadi menunggu di belakang Dennis.

Namun sekarang, Dennis hanya sedikit tersentak. Jantungnya kembali berdetak kencang. Ia masih sedikit ngeri dengan hantunya.

Kalau dilihat dari dekat malah tambah menyeramkan. Tidak hanya wajahnya yang menyeramkan. Tapi di lehernya itu ada pisau kecil yang menancap. Tidak terlalu jelas karena kamar Dennis masih gelap. Ia bisa melihat mata hitam pekatnya yang sedikit bersinar seakan memantulkan cahaya bulan.

Kalau begitu sekarang kesempatannya untuk bicara langsung pada hantu itu. Dennis akan berusaha sebisanya.

“Maaf, kalau boleh tau apa urusanmu denganku, ya? Kenapa kau terus menakutiku?” Dennis bertanya dengan lirih.

Hantu itu tetap diam dengan pandangan kosongnya. Dennis sendiri tidak kuat menatapnya terus apalagi sekarang kehadiran hantu itu telah memunculkan bau gosong yang tidak sedap. Entah kenapa sekarang bau itu muncul.

Karena tidak sabar menunggu, Dennis sedikit mengerutkan kening dan berkata, “Baiklah kalau kau tidak mau jawab, sebaiknya kau tidak usah mengganggu kehidupanku lagi. Aku tidak ada hubungannya denganmu. Bahkan aku tidak tahu kau itu siapa. Pergilah sekarang juga!”

“Apa kau bisa melihatku?” Akhirnya dia mulai berbicara. Tapi hantu itu malah bertanya balik.

“Iya tergantung. Kadang aku bisa melihat yang seperti dirimu, kadang ada yang tidak.” Dennis menjawabnya.

“Berarti kau bisa membantuku, ya?”

“Hmm… bantuan seperti apa? Aku mungkin bisa membantumu.”

“Bantu aku… tolong bantu aku mencari selimut putihku.”

“Eh?” Dennis tersentak mendengarnya. “Selimut… putih? Seperti apa?”

Hantu itu tidak menjawab. Ia menundukkan kepala dan bergumam, “Jadi kau tidak tahu, ya?”

Dennis menggaruk pipinya karena bingung. Ia tidak mengerti. Soalnya selimut putih itu ada banyak. “Hmm… mungkin aku bisa bertanya coraknya saja. Siapa tau saja benda yang dia cari ini istimewa.”

Dennis ingin bertanya kembali. Tapi sebelum itu, Dennis sempat mendengar beberapa ketukan yang terdengar halus di jendelanya. Secara perlahan, Dennis pun berbalik badan untuk memeriksa.

Di luar langit sedikit terang karena cahaya bulan. Dapat terlihat di mata Dennis kalau di balik tirai jendelanya, ada bayangan yang berbentuk seperti kucing. Kucing itu bergerak seperti hendak ingin masuk ke dalam.

Kalau begitu Dennis akan memeriksanya. Siapa tahu saja kucing itu datang untuk meminta bantuan di depan sana.

Saat Dennis kembali membuka tirai jendelanya, ternyata kucing yang datang itu adalah si hitam yang sebelumnya pernah Dennis temukan di rumah tua pinggir hutan.

Dennis ingin membuka pintu untuk membiarkan kucing itu masuk. Tapi tiba-tiba saja tingkah si kucing berubah dan terlihat aneh. Si kucing hitam terlihat gelisah dan tidak tenang. Ia terus mencakar-cakar kaca jendela, berusaha untuk masuk ke dalam.

Kalau begitu, Dennis akan membukakan pintu untuknya. Tapi sebelum itu, tiba-tiba saja tubuhnya terasa ringan. Ia pun terkejut setelah melihat keadaanya. Tubuh Dennis tiba-tiba melayang dan tidak bisa digerakan.

“Perasaan ini sama seperti di dalam mimpi.” Seketika ia bergumam seperti itu. “Apa jangan-jangan tubuhku dikendalikan oleh hantu itu? Apa yang harus aku lakukan?!”

*

*

*

To be continued–

Terpopuler

Comments

Ano-kun

Ano-kun

Ngeliat dennis takut, keknya imut ya :D WKWKWKW CABOT~

2020-09-14

2

Ano-kun

Ano-kun

Eh kek Azura aja 🌝🌝 Tapi sayangnya cuma mimpi :'D

2020-09-14

1

Ano-kun

Ano-kun

Hore~ :v

2020-09-14

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1– Cerita Horor
2 Episode 2– Kasus yang Sama
3 Episode 3– Sore Hari
4 Episode 4– Mencari Akihiro
5 Episode 5– Rumah Tua
6 Episode 6– Penemuan Mayat
7 Episode 7– Bermalam Bersama Keluarga
8 Episode 8– Kemunculannya
9 Episode 9– Mimpi Buruk
10 Episode 10– Serangan Hantu Malam
11 Episode 11– Cafe
12 Episode 12– Cafe, part 2
13 Episode 13– Tuduhan
14 Episode 14– Rei dan Alicia
15 Episode 15– Cinta Sejati Dennis
16 Episode 16– Anak-anak Badung
17 Episode 17– Pemikiran Rei
18 Episode 18– Kematian
19 Episode 19– Kecemasan Dennis
20 Episode 20– Ada yang Terbunuh Lagi
21 Episode 21– Rei dan Viro
22 Episode 22– Kedatangan Adel & Yuni
23 Episode 23– Tentang Viro
24 Episode 24– Tragedi di Stasiun
25 Episode 25– Keributan di Kelas
26 Episode 26– Siapa yang Akan Mati?
27 Episode 27– Kantin
28 Episode 28– Berdiskusi
29 Episode 29– Berdiskusi, part 2
30 Episode 30– Menyelamatkan Dedi
31 Episode 31– Mayat yang Termutilasi
32 Episode 32– Catatan Rei
33 Episode 33– Hantu itu Kembali Menyerangku
34 Episode 34– Jalan-jalan Hari Minggu
35 Episode 35– Jalan-jalan Hari Minggu, part 2
36 Episode 36– Firasat Cahya
37 Episode 37– Pengganggu
38 Episode 38– Kecelakaan
39 Episode 39– Di Rumah Dennis
40 VISUAL NOVEL
41 Episode 40– Dennis dan Rei
42 Episode 41– Rei dan Viro (2)
43 Episode 42– Orang Asing
44 Episode 43– Kabar Duka
45 Episode 44– Vira
46 Episode 45– Dirasuki
47 Episode 46– Perempuan Aneh
48 Episode 47– Kematian Beruntun
49 Episode 48– Berkumpul
50 Episode 49– Berkumpul, part 2
51 Episode 50– Berkumpul, part 3
52 Episode 51– Berkumpul, part 4
53 Episode 52– Rei dan Lino
54 Episode 53– Pisau
55 Episode 54– Mengantar Pulang
56 Episode 55– Siapa Mereka Ini?!
57 Episode 56– Orang Asing (2)
58 Episode 57– Laura
59 Episode 58– Laura, part 2
60 Episode 59– Balas Dendam
61 Episode 60– Balas Dendam, part 2
62 Episode 61– Pembalasan yang Sia-sia
63 Episode 62– Malam yang Merepotkan
64 Episode 63– Persiapan
65 Episode 64– Persiapan, part 2
66 Episode 65– Rumah Tua
67 Episode 66– Buku Gambar
68 Episode 67– Buku Gambar, part 2
69 Episode 68– Buku Gambar, part 3
70 Episode 69– Mencari Teman yang Hilang
71 Episode 70– Mayat dalam Kamar Mandi
72 Episode 71– Mencari Teman yang Hilang (2)
73 Episode 72– Serangan Chiko
74 Episode 73– Ruang Rahasia
75 Episode 74– Melarikan Diri
76 Episode 75– Zaky dan Kasih
77 Episode 76– Anjing Hitam
78 Episode 77– Anjing Hitam, part 2
79 Episode 78– Masa Lalu dan Kenangan
80 Episode 79– Kain Putih
81 Episode 80– Serangan Chiko (2)
82 Episode 81– Pengorbanan
83 Episode 82– Pengorbanan (2)
84 Episode 83– Kain Putih (2)
85 Episode 84– Ancaman
86 Episode 85– Jalan Keluar
87 Episode 86– Jalan Keluar (2)
88 Episode 87– Rumah Sakit
89 Episode 88– Gadis itu Lagi
90 Episode 89– Merasa Kehilangan
91 Episode 90– Suprise
92 Episode 91– Penjelasan
93 Episode 92– Taman Hiburan
94 Episode 93– Moment Bahagia
95 Episode 94– Malam Pertama
96 Episode 95– Vira yang Sebenarnya
97 PENGUMUMAN BARU
98 Hmmm
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Episode 1– Cerita Horor
2
Episode 2– Kasus yang Sama
3
Episode 3– Sore Hari
4
Episode 4– Mencari Akihiro
5
Episode 5– Rumah Tua
6
Episode 6– Penemuan Mayat
7
Episode 7– Bermalam Bersama Keluarga
8
Episode 8– Kemunculannya
9
Episode 9– Mimpi Buruk
10
Episode 10– Serangan Hantu Malam
11
Episode 11– Cafe
12
Episode 12– Cafe, part 2
13
Episode 13– Tuduhan
14
Episode 14– Rei dan Alicia
15
Episode 15– Cinta Sejati Dennis
16
Episode 16– Anak-anak Badung
17
Episode 17– Pemikiran Rei
18
Episode 18– Kematian
19
Episode 19– Kecemasan Dennis
20
Episode 20– Ada yang Terbunuh Lagi
21
Episode 21– Rei dan Viro
22
Episode 22– Kedatangan Adel & Yuni
23
Episode 23– Tentang Viro
24
Episode 24– Tragedi di Stasiun
25
Episode 25– Keributan di Kelas
26
Episode 26– Siapa yang Akan Mati?
27
Episode 27– Kantin
28
Episode 28– Berdiskusi
29
Episode 29– Berdiskusi, part 2
30
Episode 30– Menyelamatkan Dedi
31
Episode 31– Mayat yang Termutilasi
32
Episode 32– Catatan Rei
33
Episode 33– Hantu itu Kembali Menyerangku
34
Episode 34– Jalan-jalan Hari Minggu
35
Episode 35– Jalan-jalan Hari Minggu, part 2
36
Episode 36– Firasat Cahya
37
Episode 37– Pengganggu
38
Episode 38– Kecelakaan
39
Episode 39– Di Rumah Dennis
40
VISUAL NOVEL
41
Episode 40– Dennis dan Rei
42
Episode 41– Rei dan Viro (2)
43
Episode 42– Orang Asing
44
Episode 43– Kabar Duka
45
Episode 44– Vira
46
Episode 45– Dirasuki
47
Episode 46– Perempuan Aneh
48
Episode 47– Kematian Beruntun
49
Episode 48– Berkumpul
50
Episode 49– Berkumpul, part 2
51
Episode 50– Berkumpul, part 3
52
Episode 51– Berkumpul, part 4
53
Episode 52– Rei dan Lino
54
Episode 53– Pisau
55
Episode 54– Mengantar Pulang
56
Episode 55– Siapa Mereka Ini?!
57
Episode 56– Orang Asing (2)
58
Episode 57– Laura
59
Episode 58– Laura, part 2
60
Episode 59– Balas Dendam
61
Episode 60– Balas Dendam, part 2
62
Episode 61– Pembalasan yang Sia-sia
63
Episode 62– Malam yang Merepotkan
64
Episode 63– Persiapan
65
Episode 64– Persiapan, part 2
66
Episode 65– Rumah Tua
67
Episode 66– Buku Gambar
68
Episode 67– Buku Gambar, part 2
69
Episode 68– Buku Gambar, part 3
70
Episode 69– Mencari Teman yang Hilang
71
Episode 70– Mayat dalam Kamar Mandi
72
Episode 71– Mencari Teman yang Hilang (2)
73
Episode 72– Serangan Chiko
74
Episode 73– Ruang Rahasia
75
Episode 74– Melarikan Diri
76
Episode 75– Zaky dan Kasih
77
Episode 76– Anjing Hitam
78
Episode 77– Anjing Hitam, part 2
79
Episode 78– Masa Lalu dan Kenangan
80
Episode 79– Kain Putih
81
Episode 80– Serangan Chiko (2)
82
Episode 81– Pengorbanan
83
Episode 82– Pengorbanan (2)
84
Episode 83– Kain Putih (2)
85
Episode 84– Ancaman
86
Episode 85– Jalan Keluar
87
Episode 86– Jalan Keluar (2)
88
Episode 87– Rumah Sakit
89
Episode 88– Gadis itu Lagi
90
Episode 89– Merasa Kehilangan
91
Episode 90– Suprise
92
Episode 91– Penjelasan
93
Episode 92– Taman Hiburan
94
Episode 93– Moment Bahagia
95
Episode 94– Malam Pertama
96
Episode 95– Vira yang Sebenarnya
97
PENGUMUMAN BARU
98
Hmmm

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!