Episode 18– Kematian

“KYAAAAAA!!”

Rei yang sedang berpikir keras pun terkejut. Ia melebarkan matanya dengan cepat, lalu melirik ke arah kerumunan temannya Dennis.

Dengan cepat, Rei berlari kembali menghampiri Dennis dan Cahya yang sebelumnya sedang mengamati tumbuhan liar. Mereka berdua juga terkejut dengan suara teriakan yang muncul itu.

“Dennis! Cahya! Ada apa?” tanya Rei cepat setelah ia sampai di depan Dennis.

Dennis dan Cahya sendiri tidak tahu. Dari tadi mereka terus berada di dekat gerbang yang dipenuhi tumbuhan merambat. Kalau Akihiro sendiri masih sibuk dengan teman perempuannya.

Setelah teriakan itu juga, Akihiro berpisah dari teman-temannya dan menghampiri Dennis juga. Ia bertanya hal yang sama, tapi tetap saja Dennis menggeleng. Dia dan Cahya tidak tahu. Karena suara teriakan itu berasal dari sekitar bangunan rumah yang besar.

Seketika semua orang langsung mengerumuni pintu masuk utama rumah itu. Dennis dan kelompoknya juga akan pergi untuk melihat.

Rei akan memeriksanya. Tapi sebelum ia menerobos kerumunan, ia bertanya pada salah satu orang. Yang ternyata orang itu adalah perempuan yang berteriak tadi. Saat ini, tubuhnya gemetar dan wajahnya masih ditutupi dengan tangannya. Dia terlihat ketakutan.

“Lani? Ada masalah apa? Kau ini kenapa?” Akihiro yang bertanya. Ia ternyata mengenal perempuan itu.

Perempuan yang dipanggil Lani pun menurunkan tangannya. Ia menangis dan matanya telah membengkak karena ketakutan. Lalu secara perlahan, tangannya menunjuk ke arah kerumunan dan menjawab, “Di–di sana… di sana… mereka berdua… mereka….”

“Mereka siapa? Kenapa?” Akihiro menegaskan. Ia sangat penasaran.

Rei tidak ingin menunggu lama. Jadi ia langsung menerobos kerumunan dan melihatnya sendiri. Sementara Akihiro masih berusaha untuk menenangkan temannya. Dennis dan Cahya jadi ikut takut.

Setelah mendengar kata “berdua”, seketika Dennis jadi ingat dengan firasat Cahya yang mengatakan kalau hari ini aka nada dua orang yang mati di sekitar rumah itu.

“Me… mereka berdua… Dista dan Ania… mereka… mereka mati dibalik pintu itu!!”

Akihiro, Dennis dan Cahya terkejut mendengarnya. Lalu tak lama kemudian, ada beberapa anak lainnya yang juga berteriak. Mereka dengan cepat langsung berlari menjauhi rumah itu.

Dennis dan Cahya dapat melihatnya. Setelah Rei membuka pintu, semua orang langsung lari menjauh karena ketakutan. Ternyata benar saja. Dibalik pintu itu ada dua tubuh manusia yang sudah tercabik-cabik dan darah yang tersebar ke mana-mana.

Rei sendiri benar-benar terkejut melihatnya. Semua anak perempuan langsung teriak histeris melihat kedua mayat yang mati mengenaskan itu. Bahkan sampai menangis karena mereka semua tahu kalau yang meninggal itu adalah teman sekelas mereka sendiri!!

“Lani! Sebenarnya apa yang terjadi di sini?” Akihiro bertanya dengan nada tegas. Sebelum menajwabnya, Rei langsung berlari kecil menghampiri Lani untuk ikut mendengarkan penjelasannya. Kemudian dari jarak yang agak berjauhan, semua anak lainnya juga akan mendengarkan.

“A–aku tidak tahu! Aku tidak tahu! Sebelumnya kami bertiga tadi. Aku, Ania dan Dista ingin masuk ke dalam rumah ini. Ania dan Dista berada di depan, mereka ingin membuka pintu. Setelah membukanya, awalnya baik-baik saja. Aku tidak berani untuk masuk ke sana karena gelap. Jadi mereka berdua saja."

"Tapi setelah mereka berdua masuk… tiba-tiba saja pintu terbanting sendiri dengan kerasnya. Mereka terkunci dari dalam. Tapi saat aku berhasil membukanya lagi… mereka… aku melihat mereka sudah….”

Lina tidak kuat menceritakannya. Ia langsung menangis tersedu-sedu. Karena kedua sahabatnya telah meninggalkannya untuk selamanya. Apalagi kematian mereka terbilang sadis dan tidak masuk akal. Dalam sekejap, kedua temannya itu telah berubah menjadi daging yang hancur. Benar-benar aneh.

Rei sendiri tidak mengerti. Kenapa dalam sekejap, mereka langsung hancur gitu? Apakah ada jebakan di dalam rumah? Tapi saat Rei periksa, tidak ada alat apapun yang menancap di tubuh kedua anak yang meninggal itu dan tidak ada benda tajam lain di sekitar.

“Semuanya! Sebaiknya kita segera tinggalkan tempat ini!” tegas Rei pada semuanya. Sekarang mereka pun menurut.

Mereka langsung berlari pergi menjauh dari rumah itu. Tapi saat hendak ingin berlari, salah satu anak terjatuh. Rei dan Dennis sempat melihatnya. Mereka berdua langsung membantu anak itu berdiri kembali. Dia si Asqi, salah satu teman sekelas Dennis yang ia kenal.

Namun setelah Asqi kembali berdiri dengan bantuan Dennis dan Rei. Mereka melihat sesuatu. Ternyata Asqi telah menendang sebuah kendi kecil sampai hancur.

Awalnya mereka tidak mempedulikan kendi tersebut. Tapi saat ingin melarikan diri, tiba-tiba saja ada sebuah bayangan besar yang lewat tepat di depan wajah Dennis dan Rei.

Mereka berdua mundur ke belakang karena kaget. Tapi tak lama ada cairan yang mendarat ke wajahnya. Dennis dan Rei pun kembali membuka mata dan terkejut. Karena di depan mereka, dekat sekali, mereka melihat tubuh Asqi yang berdiri tanpa kepala sampai lengan kanannya ikut terpotong. Bagian tubuh itu telah menghilang!

Darah yang mengalir deras telah membasahi tubuhnya. Baju berwarna putih yang ia kenakan seketika menajdi merah. Lalu tak lama kemudian, tubuh Asqi pun terjatuh ke tanah dan tidak bergerak lagi. Seketika beberapa anak cewek lainnya yang melihat kematiannya itu langsung berteriak histeris.

“KYAAAAA…”

“A–apa-apaan ini?!”

“Kita pergi! Kita pergi dari sini, ayo!!”

Semuanya jadi panik. Mereka berlari keluar gerbang untuk pergi dari rumah tua itu. Mereka benar-benar ketakutan setelah salah satu dari mereka mati secara sadis lagi.

Dennis dan Rei langsung menajuh dari mayat Asqi. Mereka masih dengan tampang terkejut. Ternyata cairan yang menempel di wajah mereka berdua adalah cipratan darahnya Asqi. Mereka segera membersihkannya dengan lengan baju, lalu berlari menjauh.

Namun sebelum pergi, mereka berdua sempat melihat bayangan besar yang berdiri di atap rumah. Bayangan yang terlihat seperti monster bermata merah menyala. Lalu di lain tempat, muncul si hantu anak kecil yang berjalan pelan mendekati kendi yang telah hancur.

Hantu itu terduduk di depan kendi tersebut dan langsung berteriak marah. Entah kenapa sebabnya, Dennis dan Rei tidak tahu. Tapi setelah teriakan dari hantu itu, tiba-tiba saja Akihiro berteriak memanggil Dennis. Saat Dennis menoleh, ia melihat Cahya dalam keadaan tak sadarkan diri dipelukan Akihiro.

Dengan cepat, Dennis berlari menghampiri Cahya dan berusaha untuk membangunkannya. Dennis takut Cahya kenapa-napa. Dia tiba-tiba jatuh pingsan begitu saja.

Karena tidak bisa dibangunkan, Dennis menggendong Cahya dan langsung membawanya pergi. Rei dan Akihiro ikut berlari mengejar Dennis yang sudah pergi duluan. Sekarang karena keadaanya sedang tidak baik, mereka menjauh dari rumah tua yang aneh dan mengerikan itu.

Hari ini, benar-benar hari yang mengerikan. Dalam sekejap, ketiga teman Dennis meninggal begitu saja tepat di depan matanya. Ia tidak tahu jelas apa yang terjadi. Tapi mulai sekarang, ia tidak berani mendekati rumah tua yang memakan banyak korban itu.

Setelah rumah tua kembali sepi karena semuanya telah melarikan diri, hantu anak kecil itu menarik pisau kecil yang menancap di lehernya lalu menatap pintu gerbang dengan mata kosongnya.

Lalu tak lama kemudian, sosok besar yang berdiri di atap rumah itu melompat ke tanah dan langsung melahap habis tubuh Asqi dengan rakusnya.

Masih dengan tatapan mata yang mengarah ke gerbang, hantu anak kecil itu menggenggam pisaunya dengan erat, lalu bergumam dengan suara yang aneh.

“Kalian semua bisa kabur dari sini. Tapi kalian tidak akan bisa kabur dari kematian kalian.” Kemudian kepalanya menengok ke arah makhluk besar yang berdiri di belakangnya. “Nami, jika kau lapar, kamu bisa makan mereka saja, ya?”

“Grrrrrhh….”

“Manusia yang tidak bertanggung jawab itu. Awas saja mereka. Aku tidak akan tinggal diam. Malam ini, mereka harus mati."

"NAMI! KAU DENGAR? MAKAN SAJA MEREKA SETIAP HARI, SEMALAM SEKALI! BUNUH MEREKA! MENGERTI?!”

“GRRRRRAWWW!”

*

*

*

To be continued–

Terpopuler

Comments

✳️Nåtåßÿå_ßÿå✳️🐣

✳️Nåtåßÿå_ßÿå✳️🐣

Hah..
Biarkan mereka mati, siapa suruh suda dikasi tau t4nya bahaya nekat banget mau kesana😏😏

Temen² nya Dennis kampungan semua,kek gk pernah liat gedung terbengkalai aja.

2021-06-22

1

Nene

Nene

nami? dari one piece ya?

2020-10-10

2

Nene

Nene

yaelah Nami makan daging nggak ngajak ngajak! minta dong!!!!

2020-10-10

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1– Cerita Horor
2 Episode 2– Kasus yang Sama
3 Episode 3– Sore Hari
4 Episode 4– Mencari Akihiro
5 Episode 5– Rumah Tua
6 Episode 6– Penemuan Mayat
7 Episode 7– Bermalam Bersama Keluarga
8 Episode 8– Kemunculannya
9 Episode 9– Mimpi Buruk
10 Episode 10– Serangan Hantu Malam
11 Episode 11– Cafe
12 Episode 12– Cafe, part 2
13 Episode 13– Tuduhan
14 Episode 14– Rei dan Alicia
15 Episode 15– Cinta Sejati Dennis
16 Episode 16– Anak-anak Badung
17 Episode 17– Pemikiran Rei
18 Episode 18– Kematian
19 Episode 19– Kecemasan Dennis
20 Episode 20– Ada yang Terbunuh Lagi
21 Episode 21– Rei dan Viro
22 Episode 22– Kedatangan Adel & Yuni
23 Episode 23– Tentang Viro
24 Episode 24– Tragedi di Stasiun
25 Episode 25– Keributan di Kelas
26 Episode 26– Siapa yang Akan Mati?
27 Episode 27– Kantin
28 Episode 28– Berdiskusi
29 Episode 29– Berdiskusi, part 2
30 Episode 30– Menyelamatkan Dedi
31 Episode 31– Mayat yang Termutilasi
32 Episode 32– Catatan Rei
33 Episode 33– Hantu itu Kembali Menyerangku
34 Episode 34– Jalan-jalan Hari Minggu
35 Episode 35– Jalan-jalan Hari Minggu, part 2
36 Episode 36– Firasat Cahya
37 Episode 37– Pengganggu
38 Episode 38– Kecelakaan
39 Episode 39– Di Rumah Dennis
40 VISUAL NOVEL
41 Episode 40– Dennis dan Rei
42 Episode 41– Rei dan Viro (2)
43 Episode 42– Orang Asing
44 Episode 43– Kabar Duka
45 Episode 44– Vira
46 Episode 45– Dirasuki
47 Episode 46– Perempuan Aneh
48 Episode 47– Kematian Beruntun
49 Episode 48– Berkumpul
50 Episode 49– Berkumpul, part 2
51 Episode 50– Berkumpul, part 3
52 Episode 51– Berkumpul, part 4
53 Episode 52– Rei dan Lino
54 Episode 53– Pisau
55 Episode 54– Mengantar Pulang
56 Episode 55– Siapa Mereka Ini?!
57 Episode 56– Orang Asing (2)
58 Episode 57– Laura
59 Episode 58– Laura, part 2
60 Episode 59– Balas Dendam
61 Episode 60– Balas Dendam, part 2
62 Episode 61– Pembalasan yang Sia-sia
63 Episode 62– Malam yang Merepotkan
64 Episode 63– Persiapan
65 Episode 64– Persiapan, part 2
66 Episode 65– Rumah Tua
67 Episode 66– Buku Gambar
68 Episode 67– Buku Gambar, part 2
69 Episode 68– Buku Gambar, part 3
70 Episode 69– Mencari Teman yang Hilang
71 Episode 70– Mayat dalam Kamar Mandi
72 Episode 71– Mencari Teman yang Hilang (2)
73 Episode 72– Serangan Chiko
74 Episode 73– Ruang Rahasia
75 Episode 74– Melarikan Diri
76 Episode 75– Zaky dan Kasih
77 Episode 76– Anjing Hitam
78 Episode 77– Anjing Hitam, part 2
79 Episode 78– Masa Lalu dan Kenangan
80 Episode 79– Kain Putih
81 Episode 80– Serangan Chiko (2)
82 Episode 81– Pengorbanan
83 Episode 82– Pengorbanan (2)
84 Episode 83– Kain Putih (2)
85 Episode 84– Ancaman
86 Episode 85– Jalan Keluar
87 Episode 86– Jalan Keluar (2)
88 Episode 87– Rumah Sakit
89 Episode 88– Gadis itu Lagi
90 Episode 89– Merasa Kehilangan
91 Episode 90– Suprise
92 Episode 91– Penjelasan
93 Episode 92– Taman Hiburan
94 Episode 93– Moment Bahagia
95 Episode 94– Malam Pertama
96 Episode 95– Vira yang Sebenarnya
97 PENGUMUMAN BARU
98 Hmmm
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Episode 1– Cerita Horor
2
Episode 2– Kasus yang Sama
3
Episode 3– Sore Hari
4
Episode 4– Mencari Akihiro
5
Episode 5– Rumah Tua
6
Episode 6– Penemuan Mayat
7
Episode 7– Bermalam Bersama Keluarga
8
Episode 8– Kemunculannya
9
Episode 9– Mimpi Buruk
10
Episode 10– Serangan Hantu Malam
11
Episode 11– Cafe
12
Episode 12– Cafe, part 2
13
Episode 13– Tuduhan
14
Episode 14– Rei dan Alicia
15
Episode 15– Cinta Sejati Dennis
16
Episode 16– Anak-anak Badung
17
Episode 17– Pemikiran Rei
18
Episode 18– Kematian
19
Episode 19– Kecemasan Dennis
20
Episode 20– Ada yang Terbunuh Lagi
21
Episode 21– Rei dan Viro
22
Episode 22– Kedatangan Adel & Yuni
23
Episode 23– Tentang Viro
24
Episode 24– Tragedi di Stasiun
25
Episode 25– Keributan di Kelas
26
Episode 26– Siapa yang Akan Mati?
27
Episode 27– Kantin
28
Episode 28– Berdiskusi
29
Episode 29– Berdiskusi, part 2
30
Episode 30– Menyelamatkan Dedi
31
Episode 31– Mayat yang Termutilasi
32
Episode 32– Catatan Rei
33
Episode 33– Hantu itu Kembali Menyerangku
34
Episode 34– Jalan-jalan Hari Minggu
35
Episode 35– Jalan-jalan Hari Minggu, part 2
36
Episode 36– Firasat Cahya
37
Episode 37– Pengganggu
38
Episode 38– Kecelakaan
39
Episode 39– Di Rumah Dennis
40
VISUAL NOVEL
41
Episode 40– Dennis dan Rei
42
Episode 41– Rei dan Viro (2)
43
Episode 42– Orang Asing
44
Episode 43– Kabar Duka
45
Episode 44– Vira
46
Episode 45– Dirasuki
47
Episode 46– Perempuan Aneh
48
Episode 47– Kematian Beruntun
49
Episode 48– Berkumpul
50
Episode 49– Berkumpul, part 2
51
Episode 50– Berkumpul, part 3
52
Episode 51– Berkumpul, part 4
53
Episode 52– Rei dan Lino
54
Episode 53– Pisau
55
Episode 54– Mengantar Pulang
56
Episode 55– Siapa Mereka Ini?!
57
Episode 56– Orang Asing (2)
58
Episode 57– Laura
59
Episode 58– Laura, part 2
60
Episode 59– Balas Dendam
61
Episode 60– Balas Dendam, part 2
62
Episode 61– Pembalasan yang Sia-sia
63
Episode 62– Malam yang Merepotkan
64
Episode 63– Persiapan
65
Episode 64– Persiapan, part 2
66
Episode 65– Rumah Tua
67
Episode 66– Buku Gambar
68
Episode 67– Buku Gambar, part 2
69
Episode 68– Buku Gambar, part 3
70
Episode 69– Mencari Teman yang Hilang
71
Episode 70– Mayat dalam Kamar Mandi
72
Episode 71– Mencari Teman yang Hilang (2)
73
Episode 72– Serangan Chiko
74
Episode 73– Ruang Rahasia
75
Episode 74– Melarikan Diri
76
Episode 75– Zaky dan Kasih
77
Episode 76– Anjing Hitam
78
Episode 77– Anjing Hitam, part 2
79
Episode 78– Masa Lalu dan Kenangan
80
Episode 79– Kain Putih
81
Episode 80– Serangan Chiko (2)
82
Episode 81– Pengorbanan
83
Episode 82– Pengorbanan (2)
84
Episode 83– Kain Putih (2)
85
Episode 84– Ancaman
86
Episode 85– Jalan Keluar
87
Episode 86– Jalan Keluar (2)
88
Episode 87– Rumah Sakit
89
Episode 88– Gadis itu Lagi
90
Episode 89– Merasa Kehilangan
91
Episode 90– Suprise
92
Episode 91– Penjelasan
93
Episode 92– Taman Hiburan
94
Episode 93– Moment Bahagia
95
Episode 94– Malam Pertama
96
Episode 95– Vira yang Sebenarnya
97
PENGUMUMAN BARU
98
Hmmm

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!