“KYAAAAAA!!”
Rei yang sedang berpikir keras pun terkejut. Ia melebarkan matanya dengan cepat, lalu melirik ke arah kerumunan temannya Dennis.
Dengan cepat, Rei berlari kembali menghampiri Dennis dan Cahya yang sebelumnya sedang mengamati tumbuhan liar. Mereka berdua juga terkejut dengan suara teriakan yang muncul itu.
“Dennis! Cahya! Ada apa?” tanya Rei cepat setelah ia sampai di depan Dennis.
Dennis dan Cahya sendiri tidak tahu. Dari tadi mereka terus berada di dekat gerbang yang dipenuhi tumbuhan merambat. Kalau Akihiro sendiri masih sibuk dengan teman perempuannya.
Setelah teriakan itu juga, Akihiro berpisah dari teman-temannya dan menghampiri Dennis juga. Ia bertanya hal yang sama, tapi tetap saja Dennis menggeleng. Dia dan Cahya tidak tahu. Karena suara teriakan itu berasal dari sekitar bangunan rumah yang besar.
Seketika semua orang langsung mengerumuni pintu masuk utama rumah itu. Dennis dan kelompoknya juga akan pergi untuk melihat.
Rei akan memeriksanya. Tapi sebelum ia menerobos kerumunan, ia bertanya pada salah satu orang. Yang ternyata orang itu adalah perempuan yang berteriak tadi. Saat ini, tubuhnya gemetar dan wajahnya masih ditutupi dengan tangannya. Dia terlihat ketakutan.
“Lani? Ada masalah apa? Kau ini kenapa?” Akihiro yang bertanya. Ia ternyata mengenal perempuan itu.
Perempuan yang dipanggil Lani pun menurunkan tangannya. Ia menangis dan matanya telah membengkak karena ketakutan. Lalu secara perlahan, tangannya menunjuk ke arah kerumunan dan menjawab, “Di–di sana… di sana… mereka berdua… mereka….”
“Mereka siapa? Kenapa?” Akihiro menegaskan. Ia sangat penasaran.
Rei tidak ingin menunggu lama. Jadi ia langsung menerobos kerumunan dan melihatnya sendiri. Sementara Akihiro masih berusaha untuk menenangkan temannya. Dennis dan Cahya jadi ikut takut.
Setelah mendengar kata “berdua”, seketika Dennis jadi ingat dengan firasat Cahya yang mengatakan kalau hari ini aka nada dua orang yang mati di sekitar rumah itu.
“Me… mereka berdua… Dista dan Ania… mereka… mereka mati dibalik pintu itu!!”
Akihiro, Dennis dan Cahya terkejut mendengarnya. Lalu tak lama kemudian, ada beberapa anak lainnya yang juga berteriak. Mereka dengan cepat langsung berlari menjauhi rumah itu.
Dennis dan Cahya dapat melihatnya. Setelah Rei membuka pintu, semua orang langsung lari menjauh karena ketakutan. Ternyata benar saja. Dibalik pintu itu ada dua tubuh manusia yang sudah tercabik-cabik dan darah yang tersebar ke mana-mana.
Rei sendiri benar-benar terkejut melihatnya. Semua anak perempuan langsung teriak histeris melihat kedua mayat yang mati mengenaskan itu. Bahkan sampai menangis karena mereka semua tahu kalau yang meninggal itu adalah teman sekelas mereka sendiri!!
“Lani! Sebenarnya apa yang terjadi di sini?” Akihiro bertanya dengan nada tegas. Sebelum menajwabnya, Rei langsung berlari kecil menghampiri Lani untuk ikut mendengarkan penjelasannya. Kemudian dari jarak yang agak berjauhan, semua anak lainnya juga akan mendengarkan.
“A–aku tidak tahu! Aku tidak tahu! Sebelumnya kami bertiga tadi. Aku, Ania dan Dista ingin masuk ke dalam rumah ini. Ania dan Dista berada di depan, mereka ingin membuka pintu. Setelah membukanya, awalnya baik-baik saja. Aku tidak berani untuk masuk ke sana karena gelap. Jadi mereka berdua saja."
"Tapi setelah mereka berdua masuk… tiba-tiba saja pintu terbanting sendiri dengan kerasnya. Mereka terkunci dari dalam. Tapi saat aku berhasil membukanya lagi… mereka… aku melihat mereka sudah….”
Lina tidak kuat menceritakannya. Ia langsung menangis tersedu-sedu. Karena kedua sahabatnya telah meninggalkannya untuk selamanya. Apalagi kematian mereka terbilang sadis dan tidak masuk akal. Dalam sekejap, kedua temannya itu telah berubah menjadi daging yang hancur. Benar-benar aneh.
Rei sendiri tidak mengerti. Kenapa dalam sekejap, mereka langsung hancur gitu? Apakah ada jebakan di dalam rumah? Tapi saat Rei periksa, tidak ada alat apapun yang menancap di tubuh kedua anak yang meninggal itu dan tidak ada benda tajam lain di sekitar.
“Semuanya! Sebaiknya kita segera tinggalkan tempat ini!” tegas Rei pada semuanya. Sekarang mereka pun menurut.
Mereka langsung berlari pergi menjauh dari rumah itu. Tapi saat hendak ingin berlari, salah satu anak terjatuh. Rei dan Dennis sempat melihatnya. Mereka berdua langsung membantu anak itu berdiri kembali. Dia si Asqi, salah satu teman sekelas Dennis yang ia kenal.
Namun setelah Asqi kembali berdiri dengan bantuan Dennis dan Rei. Mereka melihat sesuatu. Ternyata Asqi telah menendang sebuah kendi kecil sampai hancur.
Awalnya mereka tidak mempedulikan kendi tersebut. Tapi saat ingin melarikan diri, tiba-tiba saja ada sebuah bayangan besar yang lewat tepat di depan wajah Dennis dan Rei.
Mereka berdua mundur ke belakang karena kaget. Tapi tak lama ada cairan yang mendarat ke wajahnya. Dennis dan Rei pun kembali membuka mata dan terkejut. Karena di depan mereka, dekat sekali, mereka melihat tubuh Asqi yang berdiri tanpa kepala sampai lengan kanannya ikut terpotong. Bagian tubuh itu telah menghilang!
Darah yang mengalir deras telah membasahi tubuhnya. Baju berwarna putih yang ia kenakan seketika menajdi merah. Lalu tak lama kemudian, tubuh Asqi pun terjatuh ke tanah dan tidak bergerak lagi. Seketika beberapa anak cewek lainnya yang melihat kematiannya itu langsung berteriak histeris.
“KYAAAAA…”
“A–apa-apaan ini?!”
“Kita pergi! Kita pergi dari sini, ayo!!”
Semuanya jadi panik. Mereka berlari keluar gerbang untuk pergi dari rumah tua itu. Mereka benar-benar ketakutan setelah salah satu dari mereka mati secara sadis lagi.
Dennis dan Rei langsung menajuh dari mayat Asqi. Mereka masih dengan tampang terkejut. Ternyata cairan yang menempel di wajah mereka berdua adalah cipratan darahnya Asqi. Mereka segera membersihkannya dengan lengan baju, lalu berlari menjauh.
Namun sebelum pergi, mereka berdua sempat melihat bayangan besar yang berdiri di atap rumah. Bayangan yang terlihat seperti monster bermata merah menyala. Lalu di lain tempat, muncul si hantu anak kecil yang berjalan pelan mendekati kendi yang telah hancur.
Hantu itu terduduk di depan kendi tersebut dan langsung berteriak marah. Entah kenapa sebabnya, Dennis dan Rei tidak tahu. Tapi setelah teriakan dari hantu itu, tiba-tiba saja Akihiro berteriak memanggil Dennis. Saat Dennis menoleh, ia melihat Cahya dalam keadaan tak sadarkan diri dipelukan Akihiro.
Dengan cepat, Dennis berlari menghampiri Cahya dan berusaha untuk membangunkannya. Dennis takut Cahya kenapa-napa. Dia tiba-tiba jatuh pingsan begitu saja.
Karena tidak bisa dibangunkan, Dennis menggendong Cahya dan langsung membawanya pergi. Rei dan Akihiro ikut berlari mengejar Dennis yang sudah pergi duluan. Sekarang karena keadaanya sedang tidak baik, mereka menjauh dari rumah tua yang aneh dan mengerikan itu.
Hari ini, benar-benar hari yang mengerikan. Dalam sekejap, ketiga teman Dennis meninggal begitu saja tepat di depan matanya. Ia tidak tahu jelas apa yang terjadi. Tapi mulai sekarang, ia tidak berani mendekati rumah tua yang memakan banyak korban itu.
Setelah rumah tua kembali sepi karena semuanya telah melarikan diri, hantu anak kecil itu menarik pisau kecil yang menancap di lehernya lalu menatap pintu gerbang dengan mata kosongnya.
Lalu tak lama kemudian, sosok besar yang berdiri di atap rumah itu melompat ke tanah dan langsung melahap habis tubuh Asqi dengan rakusnya.
Masih dengan tatapan mata yang mengarah ke gerbang, hantu anak kecil itu menggenggam pisaunya dengan erat, lalu bergumam dengan suara yang aneh.
“Kalian semua bisa kabur dari sini. Tapi kalian tidak akan bisa kabur dari kematian kalian.” Kemudian kepalanya menengok ke arah makhluk besar yang berdiri di belakangnya. “Nami, jika kau lapar, kamu bisa makan mereka saja, ya?”
“Grrrrrhh….”
“Manusia yang tidak bertanggung jawab itu. Awas saja mereka. Aku tidak akan tinggal diam. Malam ini, mereka harus mati."
"NAMI! KAU DENGAR? MAKAN SAJA MEREKA SETIAP HARI, SEMALAM SEKALI! BUNUH MEREKA! MENGERTI?!”
“GRRRRRAWWW!”
*
*
*
To be continued–
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
✳️Nåtåßÿå_ßÿå✳️🐣
Hah..
Biarkan mereka mati, siapa suruh suda dikasi tau t4nya bahaya nekat banget mau kesana😏😏
Temen² nya Dennis kampungan semua,kek gk pernah liat gedung terbengkalai aja.
2021-06-22
1
Nene
nami? dari one piece ya?
2020-10-10
2
Nene
yaelah Nami makan daging nggak ngajak ngajak! minta dong!!!!
2020-10-10
2