Episode 3– Sore Hari

“Menurutku kalian berdua itu gak cocok. Pasti salah satu dari kalian itu ada yang ingin cepat-cepat pacaran atau ya… cinta karena belas kasihan.”

“Maksud perkataanmu itu apaan, sih?!” Cahya mulai geram.

Dennis yang melihatnya langsung berusaha untuk menenangkannya. Tak lama kemudian ia juga ikut membalas perkataan Viro. “Viro! Memangnya apa masalahmu? Apa maksudnya kami tidak cocok? Apa kami memang tidak ditakdirkan untuk saling jatuh cinta?”

“Mengungkapkan perasaan itu tidak hanya harus dengan ucapan. Tapi hati juga harus serius gitu… maksudku kalian pasti punya alasan kenapa kalian sangat menyukai orang yang kalian ingin cintai itu! Coba sekarang aku tanya pada Dennis!” Langsung saja Viro menunjuk ke arah Dennis. “Coba beritahu apa alasanmu menembak Cahya dulu? Eh, pastinya kau duluan kan yang ngungkapin perasaan pada Cahya?”

“I–iya sih aku duluan.” Dennis menjawabnya gugup. Ia akan mmemberitahu alasannya dengan jujur. “Aku suka pada Cahya karena dia wanita yang langka untukku. Dia sangat berbeda seperti yang lainnya. Untuk alasan tertentu, aku tidak pernah memilih wanita yang dilihat dari pandangan fisiknya. Tapi sifatnya! Cahya itu baik hati, dia penyayang dan tulus. Sopan dan kuat.”

Dennis berhenti. Cahya terus memandangi Dennis dengan mata berbinar-binar karena terharu. Namun sebagian ia juga merasa maluber campur perasaan bahagia.

Tak lama setelah Dennis, Viro kembali melirikkan matanya ke Cahya. “Kalau kau. Apa alasanmu? Oh, mungkin saja kau mau menerima Dennis karena kau merasa kasihan padanya gitu, ya?”

“Ti–tidak mungkin! Apaan, sih?!” Cahya membentaknya lagi.

“Kan biasanya kebanyakan wanita seperti itu. Mereka ingin berpacaran dengan tujuan memanfaatkan pacarnya itu. Setelah tidak berguna, dia akan membuang si cowok dan pergi ke cowok yang lain. Jangan-jangan… kau juga seperti itu, Cahya?”

“Cahya tidak mungkin seperti itu!” Dennis menyela. Lalu dilanjut dengan Cahya.

“Tidak, lah! Aku—“

“Selamat pagi, semua!”

Jawaban Cahya sempat tersela oleh ucapan sang guru yang baru datang. Cahya menutup mulutnya karena ia tidak berani bicara kalau sedang ada guru. Pandangan Viro pun kembali ke depan. Cahya kembali duduk dengan tenang. Tapi ada sesuatu yang masih mengganggu pikiran Dennis. Kira-kira apa yang dipikirkan Dennis saat ini?

****

Pukul 5 sore, bel pulang pun berbunyi. Kelas Dennis akan digantikan dengan beberapa murid yang berkelas malam. Dennis beruntung dapat kelas siang.

Pagi hari ia tidak suka, apalagi malam. Karena kalau pagi, waktu tidurnya terlalu sedikit. Sedangkan waktu malam itu… kelas berakhir jam 10. Itu waktu tidur Dennis. Dia tidak suka kalau waktu tidurnya yang biasa terganggu atau terlewatkan. Walau hanya kelewat 10 menit.

Saat ini Dennis dan Cahya sedang menunggu di depan gerbang kempus. Mereka menunggu Akihiro datang karena mereka bertiga harus pulang bersama. Kan sekarang mereka bertiga juga tinggal bersama dalam satu rumah.

Akihiro tidak punya tempat tinggal dan keluarga kejamnya telah meninggalkannya. Kalau Cahya semenjak kakeknya meninggal, ia juga diajak untuk tinggal di rumah Dennis saja. Dan sekarang mereka terlihat seperti saudara. Adiknya Dennis yang bernama Aldelia masih menetap di asrama untuk beberapa waktu bersama sahabatnya Yuni.

Kalau teman Dennis yang lainnya yaitu Mizuki yang merupakan kekasihnya Akihiro masih berada di Jepang untuk belajar di sana. Tapi kabarnya dalam waktu dekat, ia akan segera datang ke rumah Dennis untuk bertemu sahabat-sahabatnya.

Sekarang sih memang waktunya untuk pulang. Tapi entah kenapa Akihiro lama sekali. Dennis dan Cahya jadi bosan menunggu.

Agar kaki mereka tidak pegal karena terlalu lama berdiri, Dennis dan Cahya memutuskan untuk duduk di bangku panjang depan taman depan kampus.

Dari sana mereka bisa melihat jalan beraspal yang sering dilewati banyak kendaraan pada pagi atau siang harinya. Tapi sekarang karena sudah sore hari, hanya sedikit kendaraan yang lewat. Sampai akhirnya karena bosan, di pinggir jalan itu Dennis dan Cahya malah bermain hitung kendaraan yang lewat.

Namun saat di hitungan ketiga pada mobil biru yang baru saja lewat, Dennis sempat melihat ada gerobak dagangan yang sedang berhenti di tengah jalan. Ternyata pedagang kaki lima dan pedagang itu menjual Pepes Ikan Bakar. Tentu saja makanan yang berbahan utama ikan pasti sangat disukai Dennis.

“Lihat di sana, Cahya! Aku ingin beli ikan bakar itu, ya?” Saat Dennis ingin berdiri, Cahya pun mencegahnya. “Jangan lah, biar aku saja yang beliin, ya?”

“Eh tapi….”

“Tenang. Aku juga punya uang sendiri, kok! Aku akan membelikannya. Kalau kau dekat-dekat dengan makanannya, nanti kau malah berubah menjadi kucing kecil yang kelaparan. Kan bisa bahaya, hehe….”

“Hei, gak gitu juga, kali!”

“Hehe… sudah, intinya aku yang beli saja, ya? Kau tunggu sini! Jangan pulang duluan! Nanti aku gak mau berbagi ikan bakarnya, loh!”

“Iya lah, mana mungkin aku meninggalkanmu, hehe. Akan aku tunggu di sini.”

“Oke. Aku akan segera kembali!”

Dennis kembali duduk di tempatnya. Kebetulan jalanan sedang sepi, jadi akan mudah untuk Cahya menyeberang karena si pedagang yang menjual makanan tersebut berada di seberarang kampusnya.

Tak lama Cahya pergi, seseorang datang. Dennis terkejut sekaligus senang. Ia langsung berdiri dari tempatnya lalu menatap orang tersebut.

Dia yang datang itu adalah Reizal Alfathir. Dennis bertemu dengannya tadi pagi. Dan sekarang Rei muncul lagi di hadapannya.

“Dennis kau sedang apa di sini sendirian?” Rei bertanya.

“Eh, Kak Rei. Aku baru selesai belajar. Sekarang aku sedang menunggu Akihiro keluar dari kelasnya. Entah apa yang dia lakukan di dalam. Tapi lama sekali.” Jawab Dennis.

“Oh, lalu di mana Cahya?”

“Dia sedang membelikan aku ikan bakar. Itu dia di… eh?”

“Ada apa, Dennis?”

Melihat raut wajah Dennis yang tiba-tiba berubah, Rei juga ikut melirik ke arah objek yang dilihat Dennis. Tak lama Dennis pun mengangkat tangan dan menunjuk.

“I–itu di sana… Cahya bersama dengan dua pria dewasa. Sekarang Cahya pergi bersama kedua pria itu. Eh, mereka memasuki sebuah gang kecil diantara dua bangunan. Cahya mau ke mana?”

“Hmm… ini tidak beres, Dennis. Sekarang ayo ikuti mereka!”

“Ah, iya Kak Rei!”

Rei yang merasa curiga dengan kedua pria dewasa yang mengajak Cahya ke tempat sepi itu pun langsung bergegas menghampiri Cahya. Begitu juga dengan Dennis. Tapi saat mereka pergi, Akihiro akhirnya muncul. Dia keluar dari gerbang dan langsung meregangkan kedua tangannya.

“Hah… capek sekali piket sore ini. Hmm… ngomong-ngomong di mana Dennis dan Cahya? Katanya mereka mau menungguku?”

Akihiro terus mundar-mandir. Berjalan ke sana kemari untuk mencari teman dekatnya. Tapi karena tidak menemukannya, Akihiro menggerutu, “Hah, benar-benar nih dua orang ke mana, sih? Main tinggalin aku saja. Jahat banget! Aku ditinggal pulang, huh!”

****

Dengan wajah polos dan tidak tahu apa-apa, Cahya masih mengikuti bujukan kedua orang dewasa yang mengajaknya ke tempat sepi itu. Setelah memasuki gang kecil, Cahya baru bertanya pada kedua orang asing tersebut.

Ia berbalik badan dan menghentikan langkahnya. “Anu… sebenarnya kita mau ke mana, ya? Kenapa… harus ke tempat yang mengerikan ini? Apa benar di sini tempatnya?”

Di hadapannya, kedua orang asing tersebut hanya menyeringai dan tidak menjawab. Lalu secara mendadak mereka berdua langsung menyerang Cahya. Salah satunya menggenggam kedua tangan Cahya dan satunya lagi ingin menyentuh tubuhnya.

Cahya tidak tahu dirinya ingin diapakan. Tapi ia berusaha untuk bisa lepas dari kedua orang itu. Saat ini dia mulai sedikit ketakutan dan ingin berteriak minta tolong. Tapi mereka telah memojokkan Cahya ke tembok dan membekapnya. Cahya tidak bisa bergerak sama sekali, sementara satu orang itu hendak ingin memainkannya.

Cahya tidak tahan. Di dalam hatinya ia berharap seseorang datang menolongnya.

“HENTIKAN ITU!!”

BUAK!!

Seseorang baru saja datang dan berteriak. Cahya kembali membuka matanya dan terkejut. Tepat di depan matanya, Cahya melihat Dennis yang datang dan ia memukul wajah salah satu orang asing itu sampai terjatuh. Lalu setelah itu, Dennis menghempaskan pukulannya ke lawan satunya lagi yang sedang menahan Cahya.

Setelah mereka berdua terjatuh, Dennis langsung menghampiri Cahya dan membantunya berdiri. Mereka saling bertatapan untuk beberapa detik, lalu Dennis melirik tajam ke arah kedua orang asing yang telah mengotori Cahya. Kedua orang itu kembali berdiri.

Sebelumnya Dennis ingin segera mengajak Cahya untuk pergi dari gang itu, tapi sayangnya di belakang jalan buntu dan jalan keluar satu-satunya telah terhalang oleh kedua orang asing itu.

Kalau begitu, Dennis akan menjadi pelindung untuk Cahya. Tapi sebelum mereka sempat saling melawan, Rei pun datang dari depan gang. Ia berteriak untuk memberi peringatan pada kedua orang asing tersebut. Setelah semuanya melirik ke arah Rei, ia langsung mengeluarkan kartu identitasnya yang menandakan kalau dirinya adalah seorang polisi.

“Pergi kalian dari sini sebelum aku membawa kalian ke jalur hukum!” Tampang Rei terlihat mengerikan saat ini. Membuat kedua orang itu ketakutan dan langsung pergi melarikan diri. Saat di hadapan Rei, mereka berdua sempat mengucapkan maaf lalu pergi berlari sejauh-jauhnya.

Setelah kedua orang itu pergi, Dennis mengajak Cahya keluar dari gang. Saat dekat dengan Rei, Dennis menanyakan keadaan Cahya. Untung Cahya baik-baik saja. Tadi nyaris saja. Tapi sekarang semuanya sudah aman. Cahya jadi takut untuk pergi sendirian. Bahkan saat ini, ia masih memeluk Dennis karena merasa gelisah.

Dennis mengelus rambut lembut Cahya. Lalu setelah itu mereka bertiga kembali ke depan gerbang kampus untuk menunggu Akihiro keluar. Tapi sebenarnya Akihiro telah pulang duluan selagi Dennis dan Rei pergi untuk menyelamatkan Cahya tadi.

“Kenapa Kak Dian lama sekali. Apa aku harus menjemputnya di dalam?” Dennis menggerutu. Lalu Cahya bergumam di samping Dennis. “Apa si Dian itu masih mengobrol dengan teman ceweknya?”

*

*

*

To be continued–

Terpopuler

Comments

senja

senja

Viro bisa meramal kah? kok nanyanya "takdir"

2022-04-04

0

Yon Amore

Yon Amore

Aku datang lagi Thor....

Jangan lupa ke Dokter Naura ya...

2020-10-28

2

Calvien Arby

Calvien Arby

wag

2020-09-13

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1– Cerita Horor
2 Episode 2– Kasus yang Sama
3 Episode 3– Sore Hari
4 Episode 4– Mencari Akihiro
5 Episode 5– Rumah Tua
6 Episode 6– Penemuan Mayat
7 Episode 7– Bermalam Bersama Keluarga
8 Episode 8– Kemunculannya
9 Episode 9– Mimpi Buruk
10 Episode 10– Serangan Hantu Malam
11 Episode 11– Cafe
12 Episode 12– Cafe, part 2
13 Episode 13– Tuduhan
14 Episode 14– Rei dan Alicia
15 Episode 15– Cinta Sejati Dennis
16 Episode 16– Anak-anak Badung
17 Episode 17– Pemikiran Rei
18 Episode 18– Kematian
19 Episode 19– Kecemasan Dennis
20 Episode 20– Ada yang Terbunuh Lagi
21 Episode 21– Rei dan Viro
22 Episode 22– Kedatangan Adel & Yuni
23 Episode 23– Tentang Viro
24 Episode 24– Tragedi di Stasiun
25 Episode 25– Keributan di Kelas
26 Episode 26– Siapa yang Akan Mati?
27 Episode 27– Kantin
28 Episode 28– Berdiskusi
29 Episode 29– Berdiskusi, part 2
30 Episode 30– Menyelamatkan Dedi
31 Episode 31– Mayat yang Termutilasi
32 Episode 32– Catatan Rei
33 Episode 33– Hantu itu Kembali Menyerangku
34 Episode 34– Jalan-jalan Hari Minggu
35 Episode 35– Jalan-jalan Hari Minggu, part 2
36 Episode 36– Firasat Cahya
37 Episode 37– Pengganggu
38 Episode 38– Kecelakaan
39 Episode 39– Di Rumah Dennis
40 VISUAL NOVEL
41 Episode 40– Dennis dan Rei
42 Episode 41– Rei dan Viro (2)
43 Episode 42– Orang Asing
44 Episode 43– Kabar Duka
45 Episode 44– Vira
46 Episode 45– Dirasuki
47 Episode 46– Perempuan Aneh
48 Episode 47– Kematian Beruntun
49 Episode 48– Berkumpul
50 Episode 49– Berkumpul, part 2
51 Episode 50– Berkumpul, part 3
52 Episode 51– Berkumpul, part 4
53 Episode 52– Rei dan Lino
54 Episode 53– Pisau
55 Episode 54– Mengantar Pulang
56 Episode 55– Siapa Mereka Ini?!
57 Episode 56– Orang Asing (2)
58 Episode 57– Laura
59 Episode 58– Laura, part 2
60 Episode 59– Balas Dendam
61 Episode 60– Balas Dendam, part 2
62 Episode 61– Pembalasan yang Sia-sia
63 Episode 62– Malam yang Merepotkan
64 Episode 63– Persiapan
65 Episode 64– Persiapan, part 2
66 Episode 65– Rumah Tua
67 Episode 66– Buku Gambar
68 Episode 67– Buku Gambar, part 2
69 Episode 68– Buku Gambar, part 3
70 Episode 69– Mencari Teman yang Hilang
71 Episode 70– Mayat dalam Kamar Mandi
72 Episode 71– Mencari Teman yang Hilang (2)
73 Episode 72– Serangan Chiko
74 Episode 73– Ruang Rahasia
75 Episode 74– Melarikan Diri
76 Episode 75– Zaky dan Kasih
77 Episode 76– Anjing Hitam
78 Episode 77– Anjing Hitam, part 2
79 Episode 78– Masa Lalu dan Kenangan
80 Episode 79– Kain Putih
81 Episode 80– Serangan Chiko (2)
82 Episode 81– Pengorbanan
83 Episode 82– Pengorbanan (2)
84 Episode 83– Kain Putih (2)
85 Episode 84– Ancaman
86 Episode 85– Jalan Keluar
87 Episode 86– Jalan Keluar (2)
88 Episode 87– Rumah Sakit
89 Episode 88– Gadis itu Lagi
90 Episode 89– Merasa Kehilangan
91 Episode 90– Suprise
92 Episode 91– Penjelasan
93 Episode 92– Taman Hiburan
94 Episode 93– Moment Bahagia
95 Episode 94– Malam Pertama
96 Episode 95– Vira yang Sebenarnya
97 PENGUMUMAN BARU
98 Hmmm
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Episode 1– Cerita Horor
2
Episode 2– Kasus yang Sama
3
Episode 3– Sore Hari
4
Episode 4– Mencari Akihiro
5
Episode 5– Rumah Tua
6
Episode 6– Penemuan Mayat
7
Episode 7– Bermalam Bersama Keluarga
8
Episode 8– Kemunculannya
9
Episode 9– Mimpi Buruk
10
Episode 10– Serangan Hantu Malam
11
Episode 11– Cafe
12
Episode 12– Cafe, part 2
13
Episode 13– Tuduhan
14
Episode 14– Rei dan Alicia
15
Episode 15– Cinta Sejati Dennis
16
Episode 16– Anak-anak Badung
17
Episode 17– Pemikiran Rei
18
Episode 18– Kematian
19
Episode 19– Kecemasan Dennis
20
Episode 20– Ada yang Terbunuh Lagi
21
Episode 21– Rei dan Viro
22
Episode 22– Kedatangan Adel & Yuni
23
Episode 23– Tentang Viro
24
Episode 24– Tragedi di Stasiun
25
Episode 25– Keributan di Kelas
26
Episode 26– Siapa yang Akan Mati?
27
Episode 27– Kantin
28
Episode 28– Berdiskusi
29
Episode 29– Berdiskusi, part 2
30
Episode 30– Menyelamatkan Dedi
31
Episode 31– Mayat yang Termutilasi
32
Episode 32– Catatan Rei
33
Episode 33– Hantu itu Kembali Menyerangku
34
Episode 34– Jalan-jalan Hari Minggu
35
Episode 35– Jalan-jalan Hari Minggu, part 2
36
Episode 36– Firasat Cahya
37
Episode 37– Pengganggu
38
Episode 38– Kecelakaan
39
Episode 39– Di Rumah Dennis
40
VISUAL NOVEL
41
Episode 40– Dennis dan Rei
42
Episode 41– Rei dan Viro (2)
43
Episode 42– Orang Asing
44
Episode 43– Kabar Duka
45
Episode 44– Vira
46
Episode 45– Dirasuki
47
Episode 46– Perempuan Aneh
48
Episode 47– Kematian Beruntun
49
Episode 48– Berkumpul
50
Episode 49– Berkumpul, part 2
51
Episode 50– Berkumpul, part 3
52
Episode 51– Berkumpul, part 4
53
Episode 52– Rei dan Lino
54
Episode 53– Pisau
55
Episode 54– Mengantar Pulang
56
Episode 55– Siapa Mereka Ini?!
57
Episode 56– Orang Asing (2)
58
Episode 57– Laura
59
Episode 58– Laura, part 2
60
Episode 59– Balas Dendam
61
Episode 60– Balas Dendam, part 2
62
Episode 61– Pembalasan yang Sia-sia
63
Episode 62– Malam yang Merepotkan
64
Episode 63– Persiapan
65
Episode 64– Persiapan, part 2
66
Episode 65– Rumah Tua
67
Episode 66– Buku Gambar
68
Episode 67– Buku Gambar, part 2
69
Episode 68– Buku Gambar, part 3
70
Episode 69– Mencari Teman yang Hilang
71
Episode 70– Mayat dalam Kamar Mandi
72
Episode 71– Mencari Teman yang Hilang (2)
73
Episode 72– Serangan Chiko
74
Episode 73– Ruang Rahasia
75
Episode 74– Melarikan Diri
76
Episode 75– Zaky dan Kasih
77
Episode 76– Anjing Hitam
78
Episode 77– Anjing Hitam, part 2
79
Episode 78– Masa Lalu dan Kenangan
80
Episode 79– Kain Putih
81
Episode 80– Serangan Chiko (2)
82
Episode 81– Pengorbanan
83
Episode 82– Pengorbanan (2)
84
Episode 83– Kain Putih (2)
85
Episode 84– Ancaman
86
Episode 85– Jalan Keluar
87
Episode 86– Jalan Keluar (2)
88
Episode 87– Rumah Sakit
89
Episode 88– Gadis itu Lagi
90
Episode 89– Merasa Kehilangan
91
Episode 90– Suprise
92
Episode 91– Penjelasan
93
Episode 92– Taman Hiburan
94
Episode 93– Moment Bahagia
95
Episode 94– Malam Pertama
96
Episode 95– Vira yang Sebenarnya
97
PENGUMUMAN BARU
98
Hmmm

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!