“Ada apa, sib?” Akihiro menyahut.
“Kau bilang ada apa?! Hei! Jangan pura-pura tidak tahu, bodoh! Kau kan yang telah membunuh Kiki. Ayo ngaku!!”
Setelah mendengarnya, Akihiro pun terkejut. “Eh? Apa-apaan? Jangan sembarangan nuduh, ya! Bukan aku!”
“Kau tega sekali, Dian!” Seorang teman perempuan membentaknya. “Kemarin aku lihat kau pulang bareng sama dia. Hanya kalian berdua. Kata ibunya, Kiki tidak pulang ke rumah. Pasti kau menghabisinya di jalan, ya?”
“Tidak! Bukan begitu!” Akihiro menyangkalnya. “Aku memang pulang bersama dia. Tapi aku tidak membunuhnya. Dia–“
“Jangan bohong, kau! Aku tahu pembunuh itu tidak pernah mengaku!” Sang ketua kelas pun juga ikutan untuk memojokkan Akihiro. “Jangan-jangan… kematian Ivan juga disebabkan darimu, ya? Lama kelamaan, kau akan membunuh kami semua, kan?”
“Ayolah ngaku saja!”
“Dian, aku tidak percaya kau seperti ini! Kau kejam sekali!”
“Dasar pembunuh! Pergi saja kau!”
“Carilah korban lain, tapi jangan kami yang ada di sini!”
“Kau kan telah menjadi keluarga kami di kelas ini. Tapi kenapa kau tega sekali, Dian?”
“Dasar pembunuh!”
“Pembunuh!”
“Kejam!!”
“BERHENTIIII!!”
Dennis tiba-tiba saja berteriak keras pada teman-temannya yang berisik. Ekspresi wajah kesal yang dikeluarkan Dennis saat ini. Ia berjalan menghampiri Akihiro lalu berdiri di depannya. Ia ingin melindungi sahabat yang sudah menjadi keluarganya itu dari tuduhan teman-temannya.
“KAK DIAN TIDAK PERNAH MELAKUKAN ITU!! DIA ORANG BAIK. TEMAN-TEMAN KITA MENINGGAL KARENA HAL LAIN YANG TIDAK BISA DIJELASKAN!”
“Apa maksudmu, Dennis?” tanya ketua kelas heran.
“Jika aku beritahu juga, kalian tidak akan percaya padaku! Pokoknya kematian mereka bukan karena pembunuhan. Apalagi dibunuh sama Kak Dian! Pokoknya bukan! Tolong jangan fitnah Kak Dian seperti itu! Tidak baik tahuuuu!!”
Melihat Dennis yang membela Akihiro telah membuat Cahya dan Akihiro sendiri jadi terharu. Mereka benar-benar terkejut dengan apa yang Dennis katakan.
“Lalu mereka itu meninggal karena kenapa?” tanya salah satu orang di kelas.
“Jawabannya… mereka itu bunuh diri!” jawab Dennis dengan tegas. Semuanya pun terkejut dan mereka masih tidak mempercayai ucapan Dennis. Sampai akhirnya, Dennis terpaksa harus menjelaskan tentang kasus kematian kedua teman sekelasnya itu.
“Kalian pasti tidak pernah baca berita! Akhir-akhir ini kan banyak orang yang hilang. Saat merkea ditemukan, mereka telah meninggal di tempat mereka ditemukan.”
“Dari mana kau tahu cerita itu? Di mana mereka terbunuh?”
“Aku punya temanku yang…. Eh! Bukan!” Dennis ingiin memberitahu kalau temannya yaitu Rei adalah seorang detektif yang bekerja sama dengan kepolisian. Tapi Dennis tidak ingin memberitahunya karena Rei sendiri tidak ingin pekerjaanya itu diketahui orang yang belum ia kenal. Jadi Dennis terpaksa menghentikan perkataanya dan mengganti topiknya dengan cepat.
“Aku tahu dari kabar-kabar di berita TV. Mereka bilang, ada rumah tua misterius yang angker dan suka memancing banyak orang untuk bunuh diri di sana. Intinya aku masih belum tahu pasti penyebabnya. Initnya sekarang, jalan menuju rumah itu telah ditutup aja agar orang lain tidak masuk ke sana dan menjadi korban lagi.” Jelas Dennis.
Mereka semua pun langsung terdiam setelah mendengarnya. Dennis mengambil napas panjang karena ia lelah jika bicara panjang lebar. Lalu tak lama kemudian, seseorang kembali membentaknya.
“Mana ada hal seperti itu! Tidak masuk diakal! Kau pasti mengarang tempat itu, ya? Aku saja tidak pernah mendengar cerita seperti itu!”
“Tidak, kawan-kawan! Berita ini beneran asli.” Cahya juga ikut bicara untuk membantu Dennis. “Aku pernah melihatnya sendiri. Rumah itu memang benar ada dan menyeramkan!”
“Kalau beneran ada, coba kau tunjukkan pada kami rumah itu.”
Cahya menggeleng dan mengibaskan tangannya pelan. “Tidak boleh! Kan tempat itu telah ditutup untuk keselamatan. Intinya kita jangan mendekati rumah itu saja!”
“Iya. Jika kalian dekati, maka kalian akan mati di sana. Siapapun yang masuk tidak bisa keluar. Contohnya seperti diriku. Aku juga termasuk korban.” Terang Akihiro. “Tapi untunglah aku selamat berkat Dennis dan Cahya yang datang ke tempat itu.”
“Intinya kita tidak boleh mendekati tempat berbahaya itu saja!” tegas Dennis untuk yang terakhir kalinya.
Semuanya pun kembali terdiam dan senyap. Akhirnya bisa kembali tenang. Dugaan Dennis, mereka semua telah mempercayai ucapannya.
Dennis benar-benar berkata jujur tentang rumah itu. Ia berharap, ucapannya akan membuat semua teman sekelasnya percaya dan tidak menuduh Akihiro lagi.
Tak lama kemudian, waktunya pun tiba. Bel di siang hari telah berbunyi. Semuanya kembali tenang dan duduk di tempatnya masing-masing. Lalu tak lama kemudian, guru yang mengajar pun datang.
Pada awalnya, sang guru membahas tentang kedua teman mereka yang meninggal. Semuanya pun kembali berduka dengan mendoakan mereka yang telah tiada. Setelah doa yang dipimpin sang guru pun selesai, mereka memulai pelajaran pertama.
****
Di lain tempat, Rei dan Alicia sedang berkeliling kota dengan mobil polisi. Rei duduk dengan sabuk pengaman. Ia tidak terlalu suka dengan AC mobil, makanya untuk mendapatkan udara, Rei membuka sedikit jendela sampingnya. Ia juga selalu berdiam diri dan memanang keluar jendela. Sementara Alicia sibuk menyetir.
Lalu tak lama kemudian, Alicia yang merasa kesepian karena tidak ada yang mengajaknya bicara, ia pun memulai pembicaraannya sendiri. Yang diawali dengan memberikan pertanyaan untuk Rei.
“Hei, Rei. Tampangmu kenapa kalem banget sih?”
“Memangnya tidak boleh, ya? Sifatku tidak ku sengaja, kok!” jawab Rei pelan tanpa menatap dan menengok ke orang yang bertanya.
“Yah… bukan begitu. Habisnya… kalau aku perhatikan, kau selalu bersikap tenang. Walau kadang ada tugas sulit untukmu seperti saat ini.”
“Kan memang harusnya tenang. Aku akan menyelesaikan misteri ini tanpa membuang-buang energi.”
“Hmm… apa kau sering punya masalah dengan hal superanatural gitu, ya?”
“Sering.”
“Apa karena kau bisa melihat mereka juga?”
“Sepertinya begitu.”
“Apa teman-temanmu juga pernah mengalami masalah yang sama sepertimu?”
“Kenapa kau sangat ingin mengetahuinya? Dari tadi kau terus bertanya-tanya padaku.”
“Yah… kan aku hanya ingin tahu saja!”
“Kau sudah mengetahuinya.”
“Ugh! Apaan sih? Kok ga nyambung banget!” Karena kesal dengan jawaban Rei yang terlalu singkat, Alicia menggerutu dalam hati. “Memangnya seberat apa, sih, masalah dengan hantu itu?!”
“Tunggu, Cia! Bisa kau berhenti sebentar?” Rei tiba-tiba berbicara. “Ada sesuatu yang aneh di jalan sana.”
“Eh? Apa?” Alicia yang terheran hanya bisa menurut. Ia menepi sejenak lalu menghentikan mobilnya tapi tidak mematikan mesinnya.
Setelah mobil berhenti, Rei bergegas membuka sabuk pengaman lalu membuka pintu. Ia berlari ke arah sebaliknya menghampiri seorang wanita tua yang sedang berjalan di trotoar. Alicia akan menunggu. Ia tidak tahu apa yang Rei lakukan. Tapi ia sangat penasaran.
Alicia pun berpindah tempat duduk untuk melihat apa yang Rei lakukan. Ia ingin mengintip lewat pintu yang terbuka.
Saat Rei pergi, ia tidak sempat menutup pintu mobil. Ia juga terlihat tergesa-gesa. Tapi saat ingin mengintip, Alicia sempat melihat lewat kaca spion. Di sana ia sedikit terkejut karena melihat Rei telah menjatuhkan seorang pria dewasa dengan tangannya sendiri. Tak lama ia juga mendengar suara keributan dari belakang sana.
“Jika kau melawan, maka aku akan memanggil polisi untuk menangkapmu.” Rei berbisik sambil menarik tangan pria yang telah ia hajar itu ke belakang untuk menahannya. “Kebetulan sekali ada mobil polisi berhenti di sana, loh!”
“A–ampun! Ampuni aku!” Pria itu langsung ketakutan setelah melihat tatapan mata Rei yang menyeramkan. Ditambah, Rei berhasil menjatuhkannya dengan mudah. Ia tidak bisa bergerak saat ini.
“Makanya sekarang… balikin tas itu! Cepat!”
“Ba–baiklah!”
“Jangan bergerak! Ini polisi! Aku datang!”
Alicia tiba-tiba keluar dari mobil sambil menodongkan pistol. Rei dan pria dewasa itu pun terkejut. Lalu secara tiba-tiba, pria itu menyundul kepala Rei dengan kuat.
Setelah terlepas dari genggaman Rei, pria tersebut melarikan diri. Alicia menyadari kalau pria itu adalah pencuri. Ia ingin memberi tanda peringatan dengan menembakkan pistol ke langit. Tapi ternyata tidak bisa karena tidak ada peluru di dalam pistol tersebut. Alicia lupa mengisinya.
Pria itu berhasil melarikan diri. Rei pun kembali berdiri lalu memberikan tas merah milik wanita tua yang ada di hadapannya. Untung saja pria tadi tidak sempat mencuri tas itu. Karena di dalamnya terdapat dompet dengan uang yang banyak dan ponsel.
“Terima kasih banyak telah menyelamatkan tas saya.” Ucap nenek tua itu pada Rei.
Rei hanya mengangguk. “Lain kali jangan berjalan sendirian dengan barang berharga seperti itu, ya?”
“Saya akan mengingatnya. Tapi saat ini saya ingin pergi ke bank.”
“Oh, kalau begitu biar saya antar agar lebih aman.”
“Oh tidak usah. Tempatnya dekat lagi, kok. Ngomong-ngomong apa kau baik-baik saja?”
“Ya, aku tidak apa-apa.”
“Syukurlah. Kalau begitu saya duluan, ya? Sekali lagi terima kasih.”
“Iya. Sama-sama. Hati-hati di jalan!”
Nenek itu pun pergi. Setelah itu, Alicia datang menghampiri Rei. “Hei, kau baik-baik saja?”
“Iya, tidak apa-apa.” Jawab Rei. Lalu matanya melirik ke arah pistol kosong yang dipegang Alicia. “Untuk apa kau membawa senjata itu jika tidak berguna?”
Alicia yang mendengarnya pun langsung terkejut dan malu. Dengan cepat ia menyembunyikan pistol tersebut dibalik badannya. “Ah! Ini untuk berjaga-jaga. Aku hanya lupa untuk mengisi pelurunya. Itu saja!”
Rei mempercayai alasan yang ia buat itu. Ekspresinya tidak pernah berubah. Alicia sudah terbiasa dengan sikap Rei. Ia hanya bisa senyum saja menatap Rei. Tapi ada sesuatu yang membuat Alicia menyipitkan mata saat melirik bibir Rei.
Di pinggir bibirnya terdapat memar kebiruan. Alicia tahu Rei pasti habis kena pukul oleh pencuri tadi.
Dengan cepat, ia menarik tangan Rei dan membawanya ke dalam mobil. Sementara Rei hanya berteriak “Tunggu! Tunggu!” dan bertanya, “Ada apa ini?”
Namun ia tetap membiarkan tangannya ditarik Alicia.
*
*
*
To be continued–
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Nene
ehmm =~= eh? kenapa aku nyasar kesini?
2020-10-10
3
Ano-kun
semakin dilarang, penasaran = 📈
2020-09-17
5
Ano-kun
Kayak main among us aja, pitnah pitnah! :v
2020-09-17
3