Bab. 16 Kelakuan Celine

"Helena!" teriak Aberzio sekuatnya. Pria itu langsung terduduk di atas tempat tidur dengan keringat yang berkucur deras. Napas pria itu sampai tersengal seperti orang habis lari maraton.

"Anda mimpi buruk, Bos?" Strike yang saat itu ada di kamar Aberzio hanya bisa berdiri sembari menatap wajah Aberzio. Padahal baru saja 1 jam pria tangguh itu tertidur. Tapi dia sudah mengalami mimpi buruk.

"Aku melihat Helena. Tubuhnya dipenuhi luka. Dia berteriak minta tolong. Tapi aku tidak bisa menolongnya." Aberzio mengusap wajahnya dengan kasar. "Apa belum ada bukti-bukti? Aku yakin Helena sengaja dibunuh."

"Beberapa dokter dan perawat yang sempat menerima jasad Nona Helena sudah terbunuh, Bos. Kejadiannya juga ada di Meksiko. Bukan wilayah kita. Sepertinya pembunuhnya sudah merencanakan ini sejak lama. Dia memperhitungkan segalanya tanpa meninggalkan jejak sedikitpun." Strike berusaha menjelaskan. Bukannya dia tidak mau menyelidiki kasus kecelakaan Nonanya itu. Tapi memang penyelidikan ini terasa sangat sulit karena tidak di wilayah kekuasaan mereka.

"Helena pasti ketakutan. Dia tidak bisa bela diri dengan tangan kosong." Aberzio benar-benar frustasi saat membayangkan kejadian satu tahun yang lalu. Helena yang dia kenal sangat pintar menggunakan senjata. Entah itu senjata api maupun senjata tajam. Tapi, dia tidak bisa apa-apa jika di tangannya tidak ada senjata. Ilmu bela dirinya tidak terlalu hebat.

Bisa dipastikan sebelum tewas, Helena memanggil namanya. Memintanya untuk segera tiba. Terlihat jelas dari panggilan terakhir di ponsel Helena. Ada nama Aberzio di panggilan terakhir sebelum mobil wanita itu terjun ke laut.

"Bos, anda harus bisa merelakan kepergian Nona Helena." Strike kembali membujuk. Meskipun dia tahu ini tidak akan berhasil.

Aberzio menghempaskan selimutnya dan turun dari tempat tidur. Pria itu berjalan menuju ke kamar mandi.

"Ibu kandung Tuan Jason baru saja meninggal, Bos. Anda tidak ingin menemuinya?"

Aberzio menghentikan langkah kakinya sejenak. "Atur saja!" Pria itu segera masuk ke dalam kamar mandi.

Strike menghela nafasnya. Dia memiringkan kepalanya untuk memandang foto Helena yang ada di dalam kamar itu. "Nona, apa yang harus saya lakukan agar Bos Aberzio bisa bahagia lagi?"

***

Celine hanya bisa berdiri mematung saat melihat bangunan ROC Group yang ada di depannya. Hal yang pertama kali dia pikirkan adalah kenapa harus membangun gedung baru jika gedung yang lama saja sudah semegah ini?

"Keluarga Lionidas benar-benar orang kaya. Sudah habis berapa duit buat bangun gedung seluas ini?" batin Celine sambil menghitung-hitung berapa uang yang harus dikeluarkan Jason untuk gedung barunya.

"Apa yang kau pikirkan?" Celine tersentak kaget. Wanita itu tidak sadar kalau kini Jason sudah berdiri dihadapannya. "Kau memikirkan cara untuk kabur?"

Celine tersenyum. Wanita itu berjinjit agar bisa melihat wajah Jason dengan jelas. Setelah itu dia mencubit hidung Jason dengan gemas. "Tidak akan, Sayang. Aku akan menikah dengan pria kaya yang ada di Sisilia. Aku hanya sedang memikirkan cara untuk menghabiskan hartamu!" Wanita itu tersenyum meledek. Cukup berhasil membuat Jason kesal.

"Ikut aku!" Jason menarik tangan Celine dan membawanya masuk ke dalam. Ben yang saat itu ada di belakang mereka berdua hanya bisa menahan tawa. Pria itu semakin kagum dengan Celine. Wanita yang cukup berani dan tidak takut mati.

Semua karyawan menunduk hormat menyambut kedatangan Jason. Melihat ada Celine di samping pria itu, mereka semua seperti bertanya-tanya. Bahkan tidak jarang dari mereka terlihat saling berbisik untuk membahas soal Celine.

"Siapa wanita itu? Belum pernah ada wanita yang sedekat itu dengan Tuan Jason."

"Sepertinya itu tunangan Tuan Jason."

"Astaga. Wajahnya tidak terlalu cantik. Apa yang dia lakukan hingga Tuan Jason mau menjadikannya istri?"

Celine melirik tajam ke arah karyawan yang sedang membahas tentang dirinya. "Apa mereka sedang memandangku?"

"Nona, mari." Ben kembali memperingati Celine agar segera masuk ke dalam lift. Jason melirik ke arah Celine. Pria itu terlihat malas mengeluarkan kata. Masih terbayang jelas perlawanan dari Celine saat di mobil tadi. Pria itu menjadi jengkel setiap kali mengingatnya.

Celine memandang ke depan. Kebetulan ada cermin di depan mereka. Wanita itu memandang dirinya sendiri. Lagi-lagi Celine merasakan sakit yang luar biasa. Dia seperti pernah melewati kejadian seperti ini sebelumnya.

"Aku harus melupakannya. Aku nggak mau sampai jatuh pingsan," batin Celine. Wanita itu berusaha mengatur napasnya agar bisa kembali tenang. Saat pintu lift terbuka, mereka bertiga segera keluar.

Seorang wanita berpakaian rapi menyambut kedatangan Jason dan Ben. Ben dan wanita itu terlihat serius membahas sesuatu. Sedangkan Jason terus saja melangkah ke depan menuju ruang rapat. Celine hanya berdiri diam di dekat Ben. Wanita itu juga tidak tahu harus bagaimana setelah ini.

"Nona," sapa Ben. Dia memperhatikan keadaan sekitar. Pria itu penasaran dengan apa yang ada di dalam pikiran Celine. "Anda memikirkan sesuatu, Nona?"

"Aku ingin pulang. Untuk apa aku di sini?"

Ben tersenyum ramah. "Tuan Jason belum mengizinkan anda pulang, Nona. Mari ikut saya. Anda bisa menunggu Tuan Jason di ruang kerjanya."

Celine berdiri diam memandang pintu di depannya. Ben segera mendorong pintu dan mempersilahkan Celine masuk ke dalam. "Berapa lama?"

"Mungkin sekitar 30 menit, Nona."

Celine segera melangkah masuk ke dalam. Ben kembali menutup pintu dan segera pergi ke ruang rapat. Di dalam, Celine hanya berdiri diam memperhatikan ruang kerja Jason. Sebuah kursi tunggal yang menjadi icon utama diruangan itu menjadi pusat perhatian Celine. Dia berjalan ke kursi dan segera duduk di sana. Memegang meja kerja Jason sebelum memutar kursinya agar menghadap ke jendela.

Rasanya Celine tidak akan pernah berada di posisi sekarang jika tidak pernah bertemu dengan Nyonya Lyn. Sejenak wanita itu merasa bersyukur bisa diangkat derajatnya hingga seperti sekarang. Tetapi setiap kali mengingat kekejaman Jason membuatnya kembali ilfeel.

Celine membuka blazer yang menutupi bekas luka yang dia dapat akibat dari perbuatan Jason. Siku wanita itu terlihat perih jika disentuh. Jika kini dia tidak memakai dres panjang, mungkin luka di lututnya juga bisa terlihat jelas. Tiba-tiba saja Celine seperti ingin menangis melihat luka di tubuhnya.

Kedua matanya mulai terasa berat. Celine memejamkan mata karena merasa sangat mengantuk. Blazer yang sempat digenggam terjatuh begitu saja. Buliran air mata masih tertahan di antara sudut mata dan hidung.

Pintu kembali terbuka. Jason melangkah dengan tenang dan pasti. Dia mengernyitkan dahi melihat sarapan yang sudah tersedia belum disentuh oleh Celine.

"Kau tidak menyukai makanannya, Celine?" Jason berjalan mendekat.

Pria itu terdiam melihat Celine tertidur. Tatapannya beralih ke siku Celine yang lecet. Jason memalingkan wajahnya. Kini dia kembali mengutuk dirinya karena tidak bisa menahan emosinya kala itu. Bahkan tidak mau mendengarkan penjelasan Celine sedikitpun.

Perlahan tangan Jason mendekati wajah Celine. Mengusap air mata yang masih terlihat jelas. "Maafkan aku."

Terpopuler

Comments

TiniE's AcHmaD💏

TiniE's AcHmaD💏

gimana nasib aberzio nanti.....

2025-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Awal Mula
2 Bab. 2 Nyonya Lyn
3 Bab. 3 Nona Muda
4 Bab. 4 Aberzio
5 Bab. 5 Pelukan Hangat
6 Bab. 6 Makan Malam
7 Bab. 7 Permintaan
8 Bab. 8 Jawaban
9 Bab. 9 Pertunangan
10 Bab. 10 Rahasia Celine
11 Bab. 11 Izin Mama
12 Bab. 12 Pemakaman
13 Bab. 13 Barang Bukti
14 Bab. 14 Kabur
15 Bab. 15 Maaf
16 Bab. 16 Kelakuan Celine
17 Bab. 17 Butuh Waktu
18 Bab. 18 Hilang
19 Bab. 19 Usaha Celine
20 Bab. 20 Rencana Kedua
21 Bab. 21 Usaha Terakhir
22 Bab. 22 Buktikan!
23 Bab. 23 Kasmaran
24 Tokoh Novel TDM
25 Bab. 24 Romantisnya Jason
26 Bab. 25 Liburan
27 Bab. 26 Tak Terduga
28 Bab. 27 Marahnya Aberzio
29 Bab. 28 Rahasia Musuh
30 Bab. 29 Cinta Mati
31 Bab. 30 Peresmian ROC Group
32 Bab. 31 Helenaku
33 Bab. 32 Taman Bunga
34 Bab. 33 Selamat
35 Bab. 34 Kalung Warisan
36 Bab. 35 Rencana
37 Bab. 36 Kacau
38 Bab. 37 Marah
39 Bab. 38 Sentuhan Kerinduan
40 Bab. 39 Nyaman
41 Bab. 40 Keras Kepala
42 Bab. 41 Kota Rio
43 Bab. 42 Berusaha Kabur
44 Bab. 43 Sama Saja
45 Bab. 44 Rencana
46 Bab. 45 Tidak Berdaya
47 Bab. 46 Usaha Kabur
48 Bab. 47 Salahmu Sendiri
49 Bab. 48 Kenangan
50 Bab. 49 Namaku Helena
51 Bab. 50 Wanita Pengganti
52 Bab. 51 Bingung
53 Bab. 52 Peduli
54 Bab. 53 Cemburu
55 Bab. 54 Perjuangan Jason
56 Bab. 55 Belum Bicara
57 Bab. 56 Kalung
58 Bab. 57 Dia Milikku
59 Bab. 58 Istriku
60 Bab. 59 Pergi
61 Bab. 60 Malam Panas
62 Bab. 61 Pernikahan
63 Bab. 62 Perjuangan
64 Bab. 63 Paksaan
65 Bab. 64 Pelukan Suami
66 Bab. 65 Rumah Kita
67 Bab. 66 Cerita Kenangan
68 Bab. 67 Keinginan Aberzio
69 Bab. 68 Kapal Pesiar
70 Bab. 69 Sayang Kamu
71 Bab. 70 Berbahaya
72 Bab. 71 Perlawanan
73 Bab. 72 Tidak Nyaman
74 Bab. 73 Kalung Guineno
75 Bab. 74 Meksiko
76 Bab. 75 Rumah Clara
77 Bab. 76 Aksi Helena
78 Bab. 77 Pertolongan Jason
79 Bab. 78 Cemburu Aberzio
80 Bab. 79 Karena Mabuk
81 Bab. 80 Rayuan Maut
82 Bab. 81 Ledekan Jason
83 Bab. 82 Masakan Istri
84 Bab. 83 Kenangan Masa Lalu
85 Bab. 84 Tidak Bersalah
86 Bab. 85 Gelisah
87 Bab. 86 Pertemuan Pertama
88 Bab. 87 Pembunuh Cantik
89 Bab. 88 Ingin Kamu
90 Bab. 89 Foto Tercinta
91 Bab. 90 Hadiah Kecil
92 Bab. 91 Jason Lagi
93 Bab. 92 Sudah Ingat
94 Bab. 93 Teman Lama
95 Bab. 94 Hidup Helena
96 Bab. 95 Cindy
97 Bab. 96 Aib Masa Lalu
98 Bab. 97 Tunangan Clous
99 Bab. 98 Gosip Istri
100 Bab. 99 Jalan Siang
101 Bab. 100 Kejadian Siang
102 Bab. 101 Markas
103 Bab. 102 Belanja
104 Bab. 103 Cat Woman
105 Bab. 104 Sakitnya Helena
106 Bab. 105 Panik
107 Bab. 106 Ajakan Helena
108 Bab. 107 Night in Milan
109 Bab. 108 Ketahuan
110 Bab. 109 Ide Helena
111 Bab. 110 Bertemu Robert
112 Bab. 111 Kekhawatiran
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab. 1 Awal Mula
2
Bab. 2 Nyonya Lyn
3
Bab. 3 Nona Muda
4
Bab. 4 Aberzio
5
Bab. 5 Pelukan Hangat
6
Bab. 6 Makan Malam
7
Bab. 7 Permintaan
8
Bab. 8 Jawaban
9
Bab. 9 Pertunangan
10
Bab. 10 Rahasia Celine
11
Bab. 11 Izin Mama
12
Bab. 12 Pemakaman
13
Bab. 13 Barang Bukti
14
Bab. 14 Kabur
15
Bab. 15 Maaf
16
Bab. 16 Kelakuan Celine
17
Bab. 17 Butuh Waktu
18
Bab. 18 Hilang
19
Bab. 19 Usaha Celine
20
Bab. 20 Rencana Kedua
21
Bab. 21 Usaha Terakhir
22
Bab. 22 Buktikan!
23
Bab. 23 Kasmaran
24
Tokoh Novel TDM
25
Bab. 24 Romantisnya Jason
26
Bab. 25 Liburan
27
Bab. 26 Tak Terduga
28
Bab. 27 Marahnya Aberzio
29
Bab. 28 Rahasia Musuh
30
Bab. 29 Cinta Mati
31
Bab. 30 Peresmian ROC Group
32
Bab. 31 Helenaku
33
Bab. 32 Taman Bunga
34
Bab. 33 Selamat
35
Bab. 34 Kalung Warisan
36
Bab. 35 Rencana
37
Bab. 36 Kacau
38
Bab. 37 Marah
39
Bab. 38 Sentuhan Kerinduan
40
Bab. 39 Nyaman
41
Bab. 40 Keras Kepala
42
Bab. 41 Kota Rio
43
Bab. 42 Berusaha Kabur
44
Bab. 43 Sama Saja
45
Bab. 44 Rencana
46
Bab. 45 Tidak Berdaya
47
Bab. 46 Usaha Kabur
48
Bab. 47 Salahmu Sendiri
49
Bab. 48 Kenangan
50
Bab. 49 Namaku Helena
51
Bab. 50 Wanita Pengganti
52
Bab. 51 Bingung
53
Bab. 52 Peduli
54
Bab. 53 Cemburu
55
Bab. 54 Perjuangan Jason
56
Bab. 55 Belum Bicara
57
Bab. 56 Kalung
58
Bab. 57 Dia Milikku
59
Bab. 58 Istriku
60
Bab. 59 Pergi
61
Bab. 60 Malam Panas
62
Bab. 61 Pernikahan
63
Bab. 62 Perjuangan
64
Bab. 63 Paksaan
65
Bab. 64 Pelukan Suami
66
Bab. 65 Rumah Kita
67
Bab. 66 Cerita Kenangan
68
Bab. 67 Keinginan Aberzio
69
Bab. 68 Kapal Pesiar
70
Bab. 69 Sayang Kamu
71
Bab. 70 Berbahaya
72
Bab. 71 Perlawanan
73
Bab. 72 Tidak Nyaman
74
Bab. 73 Kalung Guineno
75
Bab. 74 Meksiko
76
Bab. 75 Rumah Clara
77
Bab. 76 Aksi Helena
78
Bab. 77 Pertolongan Jason
79
Bab. 78 Cemburu Aberzio
80
Bab. 79 Karena Mabuk
81
Bab. 80 Rayuan Maut
82
Bab. 81 Ledekan Jason
83
Bab. 82 Masakan Istri
84
Bab. 83 Kenangan Masa Lalu
85
Bab. 84 Tidak Bersalah
86
Bab. 85 Gelisah
87
Bab. 86 Pertemuan Pertama
88
Bab. 87 Pembunuh Cantik
89
Bab. 88 Ingin Kamu
90
Bab. 89 Foto Tercinta
91
Bab. 90 Hadiah Kecil
92
Bab. 91 Jason Lagi
93
Bab. 92 Sudah Ingat
94
Bab. 93 Teman Lama
95
Bab. 94 Hidup Helena
96
Bab. 95 Cindy
97
Bab. 96 Aib Masa Lalu
98
Bab. 97 Tunangan Clous
99
Bab. 98 Gosip Istri
100
Bab. 99 Jalan Siang
101
Bab. 100 Kejadian Siang
102
Bab. 101 Markas
103
Bab. 102 Belanja
104
Bab. 103 Cat Woman
105
Bab. 104 Sakitnya Helena
106
Bab. 105 Panik
107
Bab. 106 Ajakan Helena
108
Bab. 107 Night in Milan
109
Bab. 108 Ketahuan
110
Bab. 109 Ide Helena
111
Bab. 110 Bertemu Robert
112
Bab. 111 Kekhawatiran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!