Selama ini penghasilan Celine tidak pernah lebih dari 10 juta. Uang itu juga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Itu kenapa Celine sering mencari pekerjaan tambahan di malam hari. Tapi kini justru wanita didepannya itu ditawarkan dengan penghasilan yang berkali-kali lipat dari penghasilannya selama ini.
"Bagaimana Celine? Apa masih kurang? Tante bisa menambahkannya lagi."
"Tidak, Tante. Bahkan itu terlalu banyak untuk Celine. Biar Celine perjelas lagi. Pekerjaan seperti apa yang akan Celine lakukan. Tante, Celine tidak akan menerima pekerjaan yang aneh-aneh. Meskipun Celine kekurangan, tapi Celine masih memiliki harga diri." Celine berusaha memperjelas keadaannya saat ini.
Nyonya Lin tersenyum mendengar perkataan Celine. Dia mengusap rambut Celine dengan penuh kasih sayang. Wanita itu paham betul apa yang sekarang dirasakan oleh Celine. Siapa juga yang mau percaya dengan orang asing seperti dirinya.
"Selama ini Tante selalu merasa kesepian. Tante hanya memiliki satu anak. Anak Tante sangat sibuk dengan dunianya. Jadi Tante rasa kamu sangat cocok untuk menemani Tante." Ny. Lyn meletakkan tangan Celine kembali ke sofa. Dia memandang ke depan. Wajahnya terlihat sedih. Sepertinya dia tidak berbohong. Ny. Lyn memang memiliki uang banyak. Tapi dia merasa sangat kesepian dan butuh teman.
"Tapi ... Tante tidak tahu latar belakang Celine." Celine berusaha memastikan agar Nyonya Lin tidak akan kecewa di kemudian hari.
"Hati Tante berkata kalau kamu ini wanita yang baik, Celine. Itu semua sudah lebih dari cukup bagi Tante."
"Tapi Tante ...."
Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Celine dan Nyonya Lyn. Wajah Celine terlihat takut saat itu. Dia tidak mau jika penjahat tadi muncul di apartemennya. Apa lagi sampai membuat masalah.
Begitupun dengan Ny. Lyn yang terlihat khawatir. Wanita paruh baya itu memegang tangan Celine untuk memberinya kekuatan. "Kita lihat sama-sama ya."
Celine berjalan perlahan menuju ke arah pintu. Di belakangnya ada Nyonya Lyn yang mengikuti dengan penuh waspada. Jika memang penjahat itu kembali muncul, Nyonya Lyn akan mengambil benda apa saja yang ada di dekatnya dan akan melemparkannya. Seperti itulah rencananya saat ini. Dia juga tidak mau sampai Celine celaka.
Saat pintu terbuka lebar Ny. Lyn terlihat sangat bahagia. Sedangkan Celine hanya terdiam mematung melihat pria tampan yang kini berdiri di hadapannya.
"Jason," kata Ny. Lyn. Wanita paruh baya itu melangkah dan berdiri disamping Celine.
"Mama. Apa Mama baik-baik saja?" Tanpa permisi pria itu masuk ke dalam dan memeluk Nyonya Lyn. Terlihat jelas raut wajah kekhawatiran di sana.
"Mama?" batin Celine. Dari obrolan mereka saja Celine sudah tahu kalau pria itu pasti anak Tante Lyn yang baru saja dibicarakan.
"Jason, Mama baik-baik saja. Semua ini berkat Celine." Ny. Lyn memandang Celine yang saat itu berdiri di dekat Jason.
"Celine?" Jason mengernyitkan dahinya. Pria itu memandang Celine sejenak sebelum memandang ke arah sekretaris pribadinya. "Ben, urus wanita ini. Berikan uang berapapun yang dia mau," ucap Jason dengan angkuhnya.
"Apa kamu bilang? Jason kamu ini benar-benar tidak sopan ya. Siapa yang mengajarimu bersikap sombong seperti ini?" Nyonya Lyn geram hingga menarik telinga anaknya. Dia tidak peduli kalau kini anaknya sudah dewasa. Baginya attitude tetap nomor satu. Meskipun di luar sana Jason selalu berkuasa dan bisa mengatur semua orang sesuka hatinya.
"Ma, sakit." Jason merengek seperti anak kecil. Celine menahan tawa melihatnya. Ternyata pria berbadan kokoh itu bisa takut juga dengan ibu kandungnya sendiri. Wanita itu memalingkan pandangannya ke arah lain. Sebenarnya dia sama sekali tidak tersinggung dengan perkataan Jason. Bukankah memang seperti itu watak asli orang-orang kaya? Celine sendiri tidak bisa memungkirinya.
"Cepat. Ucapkan terima kasih kepada Celine."
"Iya, Ma. Tapi lepas dulu." Jason berdiri sedikit menjauh. Dia juga tidak mau terlalu dekat dengan wanita asing di depannya itu.
Ny. Lyn segera melepas telinga putranya. Dia tetap menunggu putranya mengucapkan terima kasih kepada Celine. Menatap mata putranya dengan penuh tekanan dan ancaman.
"Terima kasih," ucap Jason malas.
"Kurang keras!" teriak Ny. Lyn tegas.
"Terima kasih. Sekarang apa mama puas?" teriak Jason kesal.
Nyonya Lyn mengangguk sambil tersenyum. Wanita paruh bayah itu segera merangkul lengan Celine dan mengajaknya pergi. "Sepertinya tadi kita sudah sepakat. Sekarang ayo ikut pulang bersama dengan Tante."
"Ma, apa-apaan ini?" protes Jason tidak setuju.
Tante Lyn tidak peduli lagi dengan putranya. Wanita paruh baya itu terus saja melangkah bersama Celine.
Jason mendesah karena kesal. Dia memandang Ben sambil merapikan kembali penampilannya. "Apa kau sudah berhasil menangkap mereka?"
"Sudah, Tuan."
"Sekarang selidiki wanita itu. Pastikan keberadaannya tidak mengancam nyawa mama."
"Baik, Tuan."
Jason kembali memandang punggung Celine yang sudah menjauh darinya. "Mantra apa yang sudah dia berikan kepada Mama sampai Mama sebaik itu padanya?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
MissKei
kakkkk baruuuu duaaaa episode ... aduh sdh penisirin aja ini akuuu ... tiap hari kan update nya kak
2025-03-02
2
Kiki Sulandari
Jason,,..kamu kelihatannya dingin dihadapan Celin....tapi kamu tak berkutik dihadapan mamamu....
Jason sangat berhati hati sekali...bahkan meminta anak buahnya menyelidiki Celine....
Apakah keluarga Jason merupakan gangster atau mafia?
2025-03-11
0
TiniE's AcHmaD💏
siapakah jason....apakah dia bos mafia
jgn galak² jes nanti buciin loh
2025-03-02
1