Celine melangkah turun menuju ke lantai bawah. Setelah mendapat kabar kalau Nyonya Lyn sudah di rumah, wanita itu bergegas turun. Dia ingin segera menemui ibu angkatnya itu. Celine sudah tidak sabar melihat keadaannya yang sekarang. Langkah Celine terhenti saat melihat Nyonya Lyn keluar dari kamar. Wajahnya langsung berseri.
"Tante!" teriak Celine sebelum berlari.
Nyonya Lyn tersenyum lebar. Wanita paruh baya itu membuka kedua tangannya. Dia memeluk tubuh Celine dengan penuh kerinduan. Dia juga sudah tidak sabar untuk membahas masalah pertunangan dengan Celine.
"Tante, Celine sangat mengkhawatirkan Tante. Tante baik-baik saja kan? Tadi malam apa yang Tante rasakan? Kenapa Tante bisa sampai pingsan?" Celine terus saja menyodorkan beberapa pertanyaan. Dia tidak mau sampai kejadian itu terulang lagi. "Maafkan Celine, Tante. Celine nggak bisa jaga Tante dengan baik."
"Celine ... Kamu nggak salah. Kemarilah. Ada hal penting yang ingin Tante bicarakan." Ny. Lyn menarik tangan Celine dan membawanya ke sofa. Debaran Celine menjadi tidak karuan. Dia kembali ingat dengan perkataan Pak Jim tadi malam.
"Tante, ada apa? Apa yang ingin Tante bicarakan?" Celine memijat tangan Ny. Lyn. Dia terlihat sangat tulus menyayangi wanita paruh baya itu.
"Celine, apa kau mau menikah dengan putra Tante?" tanya Nyonya Lyn tanpa basa-basi lagi.
"Tuan Jason, Tante?"
"Panggil saja Jason agar kalian bisa terlihat lebih akrab." Nyonya Lyn menyelipkan rambut panjang Celine dibalik telinga. "Celine ... Kamu hanya sebatang kara di dunia ini. Kamu tidak punya tempat untuk mengadu. Jadikan Tante bagian dari keluargamu Celine. Tante ingin kau memanggil Tante, Mama."
"Mama?" Celine mengukir senyum. Dia mengangguk setuju. "Celine mau menikah dengan Jason, Tante."
"Terima kasih, Sayang. Mama akan segera mempersiapkan pesta pertunangan kalian. Mama bahagia sekali mendengarnya, Celine. Sebentar lagi kamu akan menjadi menantu mama."
Dari balik dinding, Ben menguping obrolan dua wanita itu. Kini dia baru tahu kalau wanita yang akan dinikahi oleh Jason adalah Celine. Tidak ada yang salah dengan pilihan Nyonya Lyn. Sejauh ini Ben terus menyelidiki Celine dan dia menemukan fakta bahwa Celine adalah wanita mandiri. Dia baik dan juga cantik.
"Ternyata Nona Celine orangnya."
***
Acara pertunangan antara Jason dan Celine digelar secara privat. Hanya orang-orang terdekat saja yang bisa menyaksikannya. Pak Jim, Ben dan beberapa pelayan yang menjadi orang kepercayaan. Acara pertunangannya dilaksanakan di sebuah hotel berbintang yang ada di Sisilia.
Meskipun tamu undangannya sedikit, tapi acara pertunangan itu menghabiskan banyak biaya. Nyonya Lyn menyiapkan acara pertunangan yang mewah dan cukup berkesan bagi seorang Celine. Dekorasi yang digunakan juga terlihat begitu elegan. Semua serba berwarna putih. Sangat cocok dengan gaun putih yang kini melekat di tubuh Celine.
Nyonya Lyn membuka kotak berisi cincin pertunangan. Dia memandang putranya dengan wajah berseri.
"Jason, sekarang cepet sematkan cincin ini di jari manis Celine."
Tanpa menjawab. Jason segera mengambil cincin itu dan memegang tangan Celine. Menyematkan cincin pertunangan mereka. Kini Celine sudah sah menjadi tunangan Jason. Seperti itulah yang diucapkan semua orang. Suara tepuk tangan menjadi bentuk selamat yang kini diucapkan oleh orang-orang yang hadir.
Celine mengangkat tangannya dan memperhatikan cincin itu dengan saksama. Sebuah cincin berlian kini telah tersemat rapi di jari manisnya. Tatapan Celine terlihat khawatir. Ekspresi wajah wanita itu berubah. Dia merasakan sesak. Seperti ada senjata tajam yang kini mengiris hatinya. Kepala Celine mulai berdenyut. Sakit. Sangat sakit. Bayang-bayang masa lalu mulai mengganggu pikirannya. Akan tetapi Celine tidak bisa mengingat dengan jelas. Celine merasa seseorang pernah menyematkan cincin di jari manisnya. Menciumnya. Memeluknya sambil tersenyum. Kepala Celine benar-benar tidak tahan lagi. Wanita itu memejamkan mata. Kedua kakinya tidak lagi sanggup menopang tubuhnya sendiri. Celine tidak ingat apapun lagi setelah itu.
Dengan sigap Jason menangkap tubuh Celine. Hanya Jason yang jaraknya sangat dekat dengan Celine waktu itu. Ditambah lagi, Celine memang jatuh tepat dihadapan Jason. Tanpa bicara pria itu segera menggendong Celine. Menatap wajahnya. Cantik. Itu kata pertama yang memenuhi pikiran Jason. Namun pria itu kembali tersadar saat mendengar teriakkan ibu kandungnya.
"Panggilkan, Dokter. Celine, bangun sayang." Nyonya Lyn benar-benar khawatir.
Ben segera menelpon dokter. Acara yang sejati dipenuhi kebahagiaan kini berubah menjadi kekhawatiran. Semua orang takut jika terjadi sesuatu sama Celine. Kecuali Jason. Pria itu terlihat biasa saja saat tunangannya jatuh pingsan. Sama sekali tidak khawatir. Perlahan Jason memeriksa denyut nadi di leher Celine. Jason merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan di sana. Wanita itu juga masih hidup.
"Wanita lemah seperti ini mau menikah denganku?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Atun Atun
walah tau nya nnti setengah ingatan nya pulih berrti sebenarnya tunangan rekan bisnis kamu yg kmren baru bergabung Jason d mna tuh apakah akan ada pertumpahan darah
2025-03-05
1
🅰️Rion bee 🐝
apalah jason nih jan ketus" jadi orang kena virus bucin baru tau rasa kamu..
2025-03-05
1