Bab. 11 Izin Mama

"Kamu ini selalu punya cara untuk merayu mama." Nyonya Lyn duduk di sofa yang sedikit menjauh dari Jason. Dia meletakkan kotak perhiasan berwarna biru tua di atas meja.

"Apa itu, Ma?" Jason kembali duduk. Dia mengambil kotak perhiasan itu dan membukanya. Ada sebuah kalung yang bentuknya sangat indah. Seperti sengaja didesain secara khusus. Setiap detailnya mengandung makna yang berarti. Jason masih belum mengerti kenapa ibu kandungnya itu harus memberinya sebuah kalung?

"Mama mau saat pernikahan nanti Celine memakai kalung ini. Sudah lama mama membelinya. Sekitar lima tahun yang lalu. Mama senang sekali akhirnya bisa memberikan kalung ini kepada menantu mama. Sekarang kalung ini kamu yang simpan." Wajah Nyonya Lyn kembali bersinar. Sepertinya kehadiran Celine benar-benar memberi dampak yang begitu positif bagi Nyonya Lyn.

Jason mengernyitkan dahinya. "Kenapa nggak mama aja yang simpan dan kasihkan kalung ini kepala Celine? Kenapa harus Jason?"

Nyonya Lyn menarik kuping putranya karena geram. "Karena yang mau menikah kamu, bukan mama. Kamu sendiri yang akan memasang kalung ini di leher Celine."

Jason mendengus kesal. Antara ikhlas dan tidak. Tapi, ini kesempatan baginya untuk bisa mendapatkan izin. "Apa itu berarti mama sudah memberi izin kepada Jason untuk pergi?"

Nyonya Lyn memalingkan wajahnya. "Pergilah. Mama selalu doakan agar urusanmu di luar sana segera selesai. Mama harap kamu bisa berpikir dewasa, Jason. Jangan terlalu sering bermain di luar. Dunia mafia bukan dunia yang nyaman.

Ada banyak pembunuhan di sana. Pilihannya antara hidup dan mati. Mama hanya tidak mau kamu celaka. Untuk itu mama memintamu segera menikah. Mama tidak mau kamu terus berada di dunia penuh darah itu."

Jason kaget mendengarnya. Dia tidak menyangka kalau ibu kandungnya sudah tahu seperti apa kehidupan yang selama ini dia jalani. Meskipun begitu, Jason masih berusaha menutupinya. "Ma, mama bicara apa? Dunia penuh darah itu seperti apa? Mafia? Jason tidak paham maksud mama."

"Jason ... Mama yang melahirkanmu. Mama tahu seperti apa kehidupanmu di luar sana. Sejak papa pergi, semua jadi berubah. Termasuk sikapmu Jason. Jason yang dulu mama kenal sebagai anak yang murah senyum kini berubah menjadi pria yang suka marah dan ... Suka membunuh."

Jason beranjak dari duduknya. Dia mengecup pucuk kepala ibu kandungnya. Semakin diperpanjang, tidak akan ada akhirnya. "Ma, Jason pergi dulu."

Jason mengambil kotak perhiasan itu dan membawanya. Jason melangkah turun ke lantai bawah sambil memikirkan apa yang dikatakan Nyonya Lyn saat di kamar. Di depan dia bertemu dengan Ben yang sudah siap dengan perjalanan mereka malam ini. Jason memberikan kotak perhiasan itu kepada Ben.

"Simpankan kotak ini di lemari."

Ben menerima kotak itu dan membawanya ke kamar Jason. Sedangkan Jason mengernyitkan dahinya saat menyadari ponselnya ketinggalan di kamar ibu kandungnya.

"Astaga. Kenapa harus ketinggalan? Semoga saja setelah kembali ke kamar mama tidak berubah pikiran."

Jason kembali naik ke lantai atas. Langkahnya terhenti saat melihat pintu kamar ibu kandungnya terbuka lebar. Pria itu segera berlari untuk memeriksa.

Di dalam sana, tersaji pemandangan yang sangat mengejutkan. Wanita yang sangat dia sayangi dengan segenap jiwa dan raganya kini telah tergeletak di lantai. Bersimbah darah. Kedua matanya terpejam.

Di sampingnya ada Celine yang terduduk dengan tangan memegang pisau. Wanita itu terlihat lemas. Dia pucat. Saat memandang Jason berdiri di ambang pintu, Celine hanya diam. Seakan suara yang ingin dia keluarkan tertahan di tenggorokan.

"Mama!"

Jason berlari kencang menuju ke arah Nyonya Lyn. Kedua matanya terlihat sangat menakutkan. Dia mengangkat kepala ibu kandungnya dan memeriksa denyut nadinya. Tatapannya tertuju ke arah Celine. Jason segera menarik tangan wanita itu dengan kasar. Pisau yang ada di tangan Celine terlepas begitu saja.

"Pembunuh!"

"Jason, aku bisa jelaskan." Celine tidak bisa menyelesaikan kalimatnya.

Jason mencekik leher Celine. Bahkan mengangkat tubuh wanita itu ke atas. Sampai-sampai kedua kakinya tidak lagi bisa menyentuh lantai.

Tatapan Jason terlihat begitu tajam. Menusuk dan berhasil membuat Celine ketakutan. Dia tidak menyangka kalau calon suaminya akan semenakutkan itu. Rahang wajah Jason mengeras. Giginya saling beradu. Otot-ototnya yang keras terbentuk saat pria itu mengangkat tubuh Celine dengan satu tangannya.

"Tuan, hentikan." Ben yang baru saja muncul berusaha menenangkan Jason. Selama ini Ben yang paling paham seperti apa watak Jason ketika marah. Pria itu juga kaget melihat pemandangan di sana. Tapi dia tidak mau sampai Celine mati di tangan Jason. Jika dibiarkan, Celine bisa benar-benar mati malam ini karena dicekik oleh Jason.

Ben berlari mendekati Nyonya Lyn. "Kita harus segera membawa Nyonya ke rumah sakit sebelum terlambat."

Jason kembali ingat dengan kondisi ibu kandungnya. Dengan ringannya dia melempar tubuh Celine sampai tubuh wanita itu terbentur dengan dinding. Benturannya sangat kuat. Seolah-olah Jason telah mengeluarkan seluruh tenaganya hanya untuk mencampakkan tubuh Celine. Celine terjatuh dan terduduk. Wanita itu sampai mengeluarkan darah dari mulutnya. Tubuh Celine benar-benar lemas. Dia sampai tidak sanggup bicara lagi. Apa lagi untuk membela diri.

Pak Jim juga muncul di kamar itu. Pria paruh baya itu mematung melihat keadaan yang begitu kacau. Dia memandang Nyonya Lyn dengan penuh kekhawatiran. Begitupun saat dia memandang ke arah Celine. Ingin sekali segera menolongnya.

Jason menggendong tubuh Nyonya Lyn. Sebelum melangkah, pria itu menatap tajam ke arah Pak Jim. "Kurung pembunuh ini di ruang bawah tanah! Pastikan dia tidak kabur sampai aku kembali."

"Baik, Tuan." Pak Jim menunduk hormat.

Ben memandang ke arah Celine sejenak sebelum lari mengejar Jason. Pria itu tidak tahu harus bicara apa saat ini. Pak Jim mengangkat kepalanya saat Jason sudah menghilang. Pria paruh baya itu segera menolong Celine.

"Nona, apa anda bisa mendengar saya?"

Celine memandang Pak Jim. Dia berusaha tetap kuat meskipun rasa sakitnya begitu luar biasa. "Pak Jim, aku tidak mungkin mencelakai Mama."

Air matanya menetes dengan deras. Rasa sakit ditubuhnya tidak lagi terasa. Hanya ada rasa takut dan kecewa yang begitu menyiksa Celine saat ini. Bisa-bisanya dia di tuduh membunuh wanita yang sangat dia sayangi. Bahkan jika harus menyerahkan nyawanya demi Nyonya Lyn, Celine rela. Dia begitu teramat sangat menyayangi calon mertuanya itu.

"Nona, jangan menangis. Semua akan baik-baik saja. Tuan Ben akan membereskan semua ini."

Celine kembali diam. Dia memandang ke arah darah yang tergenang di lantai. "Mama ... Bagaimana kalau nyawa mama nggak tertolong? Siapa yang akan membelaku?"

Terpopuler

Comments

TiniE's AcHmaD💏

TiniE's AcHmaD💏

bgmn kronologinya sih kan blm lama juga jason turun
tapi gk mungkin celine yg bunuh kan....kmngkinan ada musuh yg masuk

2025-03-06

0

🅰️Rion bee 🐝

🅰️Rion bee 🐝

kenapa bisa gitu gak mungkin celin nglakuin itu gak mungkin..😦

2025-03-05

1

Atun Atun

Atun Atun

apa ada penyusup,dan calin berusaha menolong nya,atau NYI lin bunuh diri

2025-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Awal Mula
2 Bab. 2 Nyonya Lyn
3 Bab. 3 Nona Muda
4 Bab. 4 Aberzio
5 Bab. 5 Pelukan Hangat
6 Bab. 6 Makan Malam
7 Bab. 7 Permintaan
8 Bab. 8 Jawaban
9 Bab. 9 Pertunangan
10 Bab. 10 Rahasia Celine
11 Bab. 11 Izin Mama
12 Bab. 12 Pemakaman
13 Bab. 13 Barang Bukti
14 Bab. 14 Kabur
15 Bab. 15 Maaf
16 Bab. 16 Kelakuan Celine
17 Bab. 17 Butuh Waktu
18 Bab. 18 Hilang
19 Bab. 19 Usaha Celine
20 Bab. 20 Rencana Kedua
21 Bab. 21 Usaha Terakhir
22 Bab. 22 Buktikan!
23 Bab. 23 Kasmaran
24 Tokoh Novel TDM
25 Bab. 24 Romantisnya Jason
26 Bab. 25 Liburan
27 Bab. 26 Tak Terduga
28 Bab. 27 Marahnya Aberzio
29 Bab. 28 Rahasia Musuh
30 Bab. 29 Cinta Mati
31 Bab. 30 Peresmian ROC Group
32 Bab. 31 Helenaku
33 Bab. 32 Taman Bunga
34 Bab. 33 Selamat
35 Bab. 34 Kalung Warisan
36 Bab. 35 Rencana
37 Bab. 36 Kacau
38 Bab. 37 Marah
39 Bab. 38 Sentuhan Kerinduan
40 Bab. 39 Nyaman
41 Bab. 40 Keras Kepala
42 Bab. 41 Kota Rio
43 Bab. 42 Berusaha Kabur
44 Bab. 43 Sama Saja
45 Bab. 44 Rencana
46 Bab. 45 Tidak Berdaya
47 Bab. 46 Usaha Kabur
48 Bab. 47 Salahmu Sendiri
49 Bab. 48 Kenangan
50 Bab. 49 Namaku Helena
51 Bab. 50 Wanita Pengganti
52 Bab. 51 Bingung
53 Bab. 52 Peduli
54 Bab. 53 Cemburu
55 Bab. 54 Perjuangan Jason
56 Bab. 55 Belum Bicara
57 Bab. 56 Kalung
58 Bab. 57 Dia Milikku
59 Bab. 58 Istriku
60 Bab. 59 Pergi
61 Bab. 60 Malam Panas
62 Bab. 61 Pernikahan
63 Bab. 62 Perjuangan
64 Bab. 63 Paksaan
65 Bab. 64 Pelukan Suami
66 Bab. 65 Rumah Kita
67 Bab. 66 Cerita Kenangan
68 Bab. 67 Keinginan Aberzio
69 Bab. 68 Kapal Pesiar
70 Bab. 69 Sayang Kamu
71 Bab. 70 Berbahaya
72 Bab. 71 Perlawanan
73 Bab. 72 Tidak Nyaman
74 Bab. 73 Kalung Guineno
75 Bab. 74 Meksiko
76 Bab. 75 Rumah Clara
77 Bab. 76 Aksi Helena
78 Bab. 77 Pertolongan Jason
79 Bab. 78 Cemburu Aberzio
80 Bab. 79 Karena Mabuk
81 Bab. 80 Rayuan Maut
82 Bab. 81 Ledekan Jason
83 Bab. 82 Masakan Istri
84 Bab. 83 Kenangan Masa Lalu
85 Bab. 84 Tidak Bersalah
86 Bab. 85 Gelisah
87 Bab. 86 Pertemuan Pertama
88 Bab. 87 Pembunuh Cantik
89 Bab. 88 Ingin Kamu
90 Bab. 89 Foto Tercinta
91 Bab. 90 Hadiah Kecil
92 Bab. 91 Jason Lagi
93 Bab. 92 Sudah Ingat
94 Bab. 93 Teman Lama
95 Bab. 94 Hidup Helena
96 Bab. 95 Cindy
97 Bab. 96 Aib Masa Lalu
98 Bab. 97 Tunangan Clous
99 Bab. 98 Gosip Istri
100 Bab. 99 Jalan Siang
101 Bab. 100 Kejadian Siang
102 Bab. 101 Markas
103 Bab. 102 Belanja
104 Bab. 103 Cat Woman
105 Bab. 104 Sakitnya Helena
106 Bab. 105 Panik
107 Bab. 106 Ajakan Helena
108 Bab. 107 Night in Milan
109 Bab. 108 Ketahuan
110 Bab. 109 Ide Helena
111 Bab. 110 Bertemu Robert
112 Bab. 111 Kekhawatiran
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab. 1 Awal Mula
2
Bab. 2 Nyonya Lyn
3
Bab. 3 Nona Muda
4
Bab. 4 Aberzio
5
Bab. 5 Pelukan Hangat
6
Bab. 6 Makan Malam
7
Bab. 7 Permintaan
8
Bab. 8 Jawaban
9
Bab. 9 Pertunangan
10
Bab. 10 Rahasia Celine
11
Bab. 11 Izin Mama
12
Bab. 12 Pemakaman
13
Bab. 13 Barang Bukti
14
Bab. 14 Kabur
15
Bab. 15 Maaf
16
Bab. 16 Kelakuan Celine
17
Bab. 17 Butuh Waktu
18
Bab. 18 Hilang
19
Bab. 19 Usaha Celine
20
Bab. 20 Rencana Kedua
21
Bab. 21 Usaha Terakhir
22
Bab. 22 Buktikan!
23
Bab. 23 Kasmaran
24
Tokoh Novel TDM
25
Bab. 24 Romantisnya Jason
26
Bab. 25 Liburan
27
Bab. 26 Tak Terduga
28
Bab. 27 Marahnya Aberzio
29
Bab. 28 Rahasia Musuh
30
Bab. 29 Cinta Mati
31
Bab. 30 Peresmian ROC Group
32
Bab. 31 Helenaku
33
Bab. 32 Taman Bunga
34
Bab. 33 Selamat
35
Bab. 34 Kalung Warisan
36
Bab. 35 Rencana
37
Bab. 36 Kacau
38
Bab. 37 Marah
39
Bab. 38 Sentuhan Kerinduan
40
Bab. 39 Nyaman
41
Bab. 40 Keras Kepala
42
Bab. 41 Kota Rio
43
Bab. 42 Berusaha Kabur
44
Bab. 43 Sama Saja
45
Bab. 44 Rencana
46
Bab. 45 Tidak Berdaya
47
Bab. 46 Usaha Kabur
48
Bab. 47 Salahmu Sendiri
49
Bab. 48 Kenangan
50
Bab. 49 Namaku Helena
51
Bab. 50 Wanita Pengganti
52
Bab. 51 Bingung
53
Bab. 52 Peduli
54
Bab. 53 Cemburu
55
Bab. 54 Perjuangan Jason
56
Bab. 55 Belum Bicara
57
Bab. 56 Kalung
58
Bab. 57 Dia Milikku
59
Bab. 58 Istriku
60
Bab. 59 Pergi
61
Bab. 60 Malam Panas
62
Bab. 61 Pernikahan
63
Bab. 62 Perjuangan
64
Bab. 63 Paksaan
65
Bab. 64 Pelukan Suami
66
Bab. 65 Rumah Kita
67
Bab. 66 Cerita Kenangan
68
Bab. 67 Keinginan Aberzio
69
Bab. 68 Kapal Pesiar
70
Bab. 69 Sayang Kamu
71
Bab. 70 Berbahaya
72
Bab. 71 Perlawanan
73
Bab. 72 Tidak Nyaman
74
Bab. 73 Kalung Guineno
75
Bab. 74 Meksiko
76
Bab. 75 Rumah Clara
77
Bab. 76 Aksi Helena
78
Bab. 77 Pertolongan Jason
79
Bab. 78 Cemburu Aberzio
80
Bab. 79 Karena Mabuk
81
Bab. 80 Rayuan Maut
82
Bab. 81 Ledekan Jason
83
Bab. 82 Masakan Istri
84
Bab. 83 Kenangan Masa Lalu
85
Bab. 84 Tidak Bersalah
86
Bab. 85 Gelisah
87
Bab. 86 Pertemuan Pertama
88
Bab. 87 Pembunuh Cantik
89
Bab. 88 Ingin Kamu
90
Bab. 89 Foto Tercinta
91
Bab. 90 Hadiah Kecil
92
Bab. 91 Jason Lagi
93
Bab. 92 Sudah Ingat
94
Bab. 93 Teman Lama
95
Bab. 94 Hidup Helena
96
Bab. 95 Cindy
97
Bab. 96 Aib Masa Lalu
98
Bab. 97 Tunangan Clous
99
Bab. 98 Gosip Istri
100
Bab. 99 Jalan Siang
101
Bab. 100 Kejadian Siang
102
Bab. 101 Markas
103
Bab. 102 Belanja
104
Bab. 103 Cat Woman
105
Bab. 104 Sakitnya Helena
106
Bab. 105 Panik
107
Bab. 106 Ajakan Helena
108
Bab. 107 Night in Milan
109
Bab. 108 Ketahuan
110
Bab. 109 Ide Helena
111
Bab. 110 Bertemu Robert
112
Bab. 111 Kekhawatiran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!