Bab. 3 Nona Muda

Celine hanya bisa duduk diam saat mobil mewah itu melaju cepat meninggalkan tempat tinggalnya selama ini. Di sampingnya ada Nyonya Lyn yang sejak tadi tersenyum lebar. Sepertinya wanita paruh baya itu senang sekali kini Celine ada di mobilnya. Sedangkan Jason ada di mobil yang berbeda. Lebih tepatnya di belakang mobil yang kini ditumpangi oleh Celine dan Nyonya Lyn.

Celine mengernyitkan dahi saat mobil yang ia tumpangi kini memasuki kawasan bandara. Wanita itu terlihat gusar sambil memperhatikan sekitarnya. Tatapannya bingung. Hal itu bisa dirasakan dengan jelas oleh Nyonya Lyn. Wanita paruh baya tersebut segera menggenggam tangan Celine untuk membuatnya kembali tenang.

"Apa yang sedang kamu pikirkan Celine?"

Celine memandang ke arah Ny. Lyn sejenak sebelum ke samping. "Kita mau ke mana, Tante?"

"Pulang." Ny. Lyn terlihat biasa saja. Dia tidak merasa ada yang salah dengan perbuatannya malam itu.

"Pulang? Rumah tante nggak di kota ini?" Celine kembali memastikan.

Ny. Lyn tersenyum lebar sambil menggelengkan kepalanya. "Nggak, Celine. Tante ke kota ini karena ingin menghadiri pesta Putri teman Tante. Rumah Tante ada di Sisilia."

"Sisilia?" Kedua mata Celine sampai hampir keluar saat mendengar jawaban Ny. Lyn. Bagaimana tidak? Sejak awal Celine berpikir kalau dia akan tetap berada di Swiss meskipun tidak lagi tinggal di apartemen sederhananya. Tidak disangka, kini dia harus pergi meninggalkan kota kesayangannya itu.

"Kenapa, Celine? Apa kamu tidak suka? Kamu jangan berpikir yang aneh-aneh. Tante ini orang baik. Tante janji tidak akan mencelakaimu." Ny. Lyn berusaha untuk meyakinkan Celine agar mau ikut dengannya. Dia tidak mau jika Celine sampai berubah pikiran. Akan sangat sulit bagi mereka untuk bertemu kembali jika Celine tidak jadi ikut dengannya ke Sisilia. Mengingat mereka berdua tinggal di negara yang berbeda.

"Tante, Celine percaya sama Tante," jawab Celine. Dia kembali membuang tatapannya keluar jendela mobil. "Hampir 1 tahun aku tinggal di kota ini. Tidak aku sangka malam ini aku harus meninggalkannya. Di sini aku juga tidak memiliki kerabat dekat. Kelihatannya Tante Lyn juga wanita yang baik. Semoga saja aku telah mengambil keputusan yang tepat."

Jet pribadi itu sudah menunggu kedatangan Jason dan Ny. Lyn. Para awak pesawat berbaris rapi menyambut kedatangan Nyonya Lyn dan juga Celine. Mereka menunduk hormat. Celine melirik satu persatu awak kapal sambil terus mengikuti Nyonya Lyn dari belakang. Wanita itu hampir saja terpeleset karena tidak fokus dengan langkah kakinya. Seorang pramugari memegang tangan Celine dan tersenyum ramah.

"Hati-hati, Nona," ucap pramugari itu.

Celine hanya mengangguk saja. Dia kembali melanjutkan langkah kakinya mengikuti Ny. Lyn.

Dari bawah, Jason memperhatikan Celine dengan tatapan tidak suka. Sebuah mobil berhenti di dekat mobil yang ditumpangi Jason. Ben keluar dengan tumpukan berkas di tangannya. Dia berjalan mendekati Jason untuk menyampaikan informasi yang baru saja berhasil ia dapatkan.

"Namanya Celine, Tuan. Sudah satu tahun dia tinggal di apartemen tadi. Selama ini dia bekerja di restoran cepat saji. Beberapa hari yang lalu dia baru saja diberhentikan karena memukul pelanggan. Dari penyelidikan saya dia sama sekali tidak mencurigakan, Tuan."

"Apa kau sudah membawa mereka ke tempat yang aku katakan?" Jason kembali ingat dengan sekelompok orang yang sudah berani mengusik ketenangan ibu kandungnya.

"Sudah, Tuan."

Jason segera mengambil ponselnya dari dalam saku. "Ma, Jason masih ada urusan." Pria itu segera memutuskan panggilan teleponnya. Tidak lama setelah itu, pesawat segera lepas landas. Jason dan Ben segera masuk ke dalam mobil. Mereka akan pergi ke tempat musuh mereka berkumpul.

***

Pukul 10.00 malam Celine dan Nyonya. Lyn tiba di sebuah rumah mewah yang ada di Sisilia. Para pelayan dan pengawal telah menyambut kedatangan mereka. Pelayan wanita itu mengenakan setelan biru tua sedangkan para pengawal dengan jas hitam yang lengkap dengan senjata api. Dua pengawal segera membukakan pintu mobil. Memberi jalan kepada Nyonya Lyn dan Celine turun dari mobil.

Celine menurunkan kakinya dan melangkah dengan hati-hati. Jantungnya terus saja berdebar saat melihat rumah berukuran luas yang ada di hadapannya. Rumah itu memang besar dan mewah. Sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan apartemen yang selama ini ditempati oleh Celine. Sejenak Celine berpikir kalau bangunan rumah itu mirip dengan hotel berbintang yang ada di Swiss.

"Celine, ayo masuk." Ny. Lyn memecah lamunan Celine. Wanita paruh baya itu segera memegang tangan Celine dan mengajaknya masuk ke dalam rumah. Dia memperlakukan Celine layaknya calon menantu.

"Tante, apa ini rumah Tante?"

"Bisa dibilang rumah ini milik anak Tante, Celine." Wanita itu tersenyum ramah. Dia ingin Celine tetap merasa nyaman berada di rumahnya.

"Selamat malam, Nyonya." Seorang pria berumur 50-an menyapa Nyonya Lyn dengan penuh hormat. Namun kini pria itu memandang Celine dengan penuh tanya.

"Celine, ini Pak Jim. Orang yang bertanggung jawab atas rumah ini. Dia kepala pelayan di sini." Ny. Lyn memandang Pak Jim. "Dia Celine. Tolong bawa Celine ke kamarnya."

"Baik, Nyonya." Pak Jim memandang pelayan di dekatnya. Seorang wanita muda berjalan mendekati Celine.

"Mari, Nona. Saya akan mengantar Anda ke kamar."

"No ... Nona?" celetuk Celine bingung. Bukankah dia datang ke rumah itu untuk bekerja? Kenapa sekarang dia harus diperlakukan layaknya tuan rumah.

"Celine, pergilah. Kamu pasti sangat lelah. Kamu bisa istirahat setelah mandi."

Celine mengangguk canggung. Tubuhnya benar-benar lelah saat ini. Dia memang membutuhkan tempat untuk istirahat. "Selamat malam, Tante."

"Selamat malam, Celine."

Nyonya Lyn terus aja memandang punggung Celine sampai wanita itu benar-benar menjauh. "Pak Jim, saya membawanya dengan alasan memberinya pekerjaan di rumah ini. Tetapi tujuan saya bukan itu. Celine memiliki aura yang berbeda. Saya akan merubahnya menjadi wanita berkelas. Setelah itu saya akan meminta Jason untuk menikahinya."

"Nyonya, apa ini tidak terlalu mendadak? Bagaimana kalau Tuan Jason tidak siap?" Terlihat jelas kekhawatiran di wajah Pak Jim. Pria itu paham betul seperti apa sifat Jason.

"Dengan gaya hidup Jason yang sekarang dia tidak akan pernah menikah seumur hidupnya. Usianya sudah hampir 34 tahun. Mau sampai kapan aku menunggu? Mulai sekarang perlakukan Celine dengan baik. Pastikan dia nyaman selama tinggal di rumah ini. Soal Jason akan menjadi urusanku nanti." Ny. Lyn tidak suka dibantah. Dia sudah merencanakan semua ini sejak pertama kali berkenalan dengan Celine.

"Baik, Nyonya." Pak Jim tidak bisa protes lagi. Pria itu menunduk sampai Ny. Lyn menghilang dari pandangannya. Dia kembali mengangkat kepalanya setelah Ny. Lyn benar-benar menjauh.

"Rencana Ny. Lyn cukup bagus. Tapi wanita itu akan menderita jika Tuan Jason tidak menyukainya."

Di sisi lain, Jason menatap tajam satu pria yang kini berlutut dihadapannya. Dia adalah bagian dari komplotan yang hampir saja melukai Ny. Lyn. Wajahnya sudah babak belur karena Ben telah memberi perhitungan kepadanya terlebih dulu.

"Tuan, ampuni saya. saya melakukan semua ini karena diancam. Saya tidak bersalah," ucap pria itu dengan wajah memohon. Hanya dengan menatap Jason dia sudah merinding ketakutan. Tidak bisa dibayangkan seperti apa sakitnya jika Jason sampai menyiksanya detik ini juga.

"Tidak bersalah?" Jason berjongkok di depan pria itu. Dia memamerkan belatihnya yang tajam. Pria itu memainkannya di udara sebelum menusuk dada pria yang ada di hadapannya. Suara erangan terdengar dengan jelas. Pria itu kesulitan bernapas. Darah segar mengalir dengan deras. Setelah puas melihat lawannya kesakitan, Jason menarik belatih itu. Dia memamerkan darah segar yang tersisa di senjata tajam tersebut.

"Sekarang cepat katakan. Siapa yang sudah menyuruhmu melakukan semua ini?"

"Tuan ...." Pria itu memegang dadanya yang terluka. "Semua ini perbuatan-" Mata pria itu langsung melotot dan seketika tubuhnya jatuh tergeletak. Sebuah peluru mendarat sempurna di pelipis kanannya.

Jason memandang ke samping. Pria itu mengumpat kesal karena secara diam-diam ada yang mengawasinya.

"Tangkap bajingan itu!"

Ben segera berlari mencari keberadaan si penembak jitu. Sedangkan Jason, menatap sinis ke arah pria yang sudah tidak bernyawa tersebut. "Apa masih orang yang sama? Sepertinya dia tidak pernah puas melihatku duduk tenang."

Terpopuler

Comments

TiniE's AcHmaD💏

TiniE's AcHmaD💏

selamat celine sekarang jadi nona muda....
kayaknya musuh bebuyutan jason dtng mengusik lagi...
kutunggu aksi² mu jeson kyknya bkl tambh seru ...ditambah rncan mamanya yg mau menjodohkan dgn celine🤣pasti kesel bnget dia

2025-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Awal Mula
2 Bab. 2 Nyonya Lyn
3 Bab. 3 Nona Muda
4 Bab. 4 Aberzio
5 Bab. 5 Pelukan Hangat
6 Bab. 6 Makan Malam
7 Bab. 7 Permintaan
8 Bab. 8 Jawaban
9 Bab. 9 Pertunangan
10 Bab. 10 Rahasia Celine
11 Bab. 11 Izin Mama
12 Bab. 12 Pemakaman
13 Bab. 13 Barang Bukti
14 Bab. 14 Kabur
15 Bab. 15 Maaf
16 Bab. 16 Kelakuan Celine
17 Bab. 17 Butuh Waktu
18 Bab. 18 Hilang
19 Bab. 19 Usaha Celine
20 Bab. 20 Rencana Kedua
21 Bab. 21 Usaha Terakhir
22 Bab. 22 Buktikan!
23 Bab. 23 Kasmaran
24 Tokoh Novel TDM
25 Bab. 24 Romantisnya Jason
26 Bab. 25 Liburan
27 Bab. 26 Tak Terduga
28 Bab. 27 Marahnya Aberzio
29 Bab. 28 Rahasia Musuh
30 Bab. 29 Cinta Mati
31 Bab. 30 Peresmian ROC Group
32 Bab. 31 Helenaku
33 Bab. 32 Taman Bunga
34 Bab. 33 Selamat
35 Bab. 34 Kalung Warisan
36 Bab. 35 Rencana
37 Bab. 36 Kacau
38 Bab. 37 Marah
39 Bab. 38 Sentuhan Kerinduan
40 Bab. 39 Nyaman
41 Bab. 40 Keras Kepala
42 Bab. 41 Kota Rio
43 Bab. 42 Berusaha Kabur
44 Bab. 43 Sama Saja
45 Bab. 44 Rencana
46 Bab. 45 Tidak Berdaya
47 Bab. 46 Usaha Kabur
48 Bab. 47 Salahmu Sendiri
49 Bab. 48 Kenangan
50 Bab. 49 Namaku Helena
51 Bab. 50 Wanita Pengganti
52 Bab. 51 Bingung
53 Bab. 52 Peduli
54 Bab. 53 Cemburu
55 Bab. 54 Perjuangan Jason
56 Bab. 55 Belum Bicara
57 Bab. 56 Kalung
58 Bab. 57 Dia Milikku
59 Bab. 58 Istriku
60 Bab. 59 Pergi
61 Bab. 60 Malam Panas
62 Bab. 61 Pernikahan
63 Bab. 62 Perjuangan
64 Bab. 63 Paksaan
65 Bab. 64 Pelukan Suami
66 Bab. 65 Rumah Kita
67 Bab. 66 Cerita Kenangan
68 Bab. 67 Keinginan Aberzio
69 Bab. 68 Kapal Pesiar
70 Bab. 69 Sayang Kamu
71 Bab. 70 Berbahaya
72 Bab. 71 Perlawanan
73 Bab. 72 Tidak Nyaman
74 Bab. 73 Kalung Guineno
75 Bab. 74 Meksiko
76 Bab. 75 Rumah Clara
77 Bab. 76 Aksi Helena
78 Bab. 77 Pertolongan Jason
79 Bab. 78 Cemburu Aberzio
80 Bab. 79 Karena Mabuk
81 Bab. 80 Rayuan Maut
82 Bab. 81 Ledekan Jason
83 Bab. 82 Masakan Istri
84 Bab. 83 Kenangan Masa Lalu
85 Bab. 84 Tidak Bersalah
86 Bab. 85 Gelisah
87 Bab. 86 Pertemuan Pertama
88 Bab. 87 Pembunuh Cantik
89 Bab. 88 Ingin Kamu
90 Bab. 89 Foto Tercinta
91 Bab. 90 Hadiah Kecil
92 Bab. 91 Jason Lagi
93 Bab. 92 Sudah Ingat
94 Bab. 93 Teman Lama
95 Bab. 94 Hidup Helena
96 Bab. 95 Cindy
97 Bab. 96 Aib Masa Lalu
98 Bab. 97 Tunangan Clous
99 Bab. 98 Gosip Istri
100 Bab. 99 Jalan Siang
101 Bab. 100 Kejadian Siang
102 Bab. 101 Markas
103 Bab. 102 Belanja
104 Bab. 103 Cat Woman
105 Bab. 104 Sakitnya Helena
106 Bab. 105 Panik
107 Bab. 106 Ajakan Helena
108 Bab. 107 Night in Milan
109 Bab. 108 Ketahuan
110 Bab. 109 Ide Helena
111 Bab. 110 Bertemu Robert
112 Bab. 111 Kekhawatiran
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab. 1 Awal Mula
2
Bab. 2 Nyonya Lyn
3
Bab. 3 Nona Muda
4
Bab. 4 Aberzio
5
Bab. 5 Pelukan Hangat
6
Bab. 6 Makan Malam
7
Bab. 7 Permintaan
8
Bab. 8 Jawaban
9
Bab. 9 Pertunangan
10
Bab. 10 Rahasia Celine
11
Bab. 11 Izin Mama
12
Bab. 12 Pemakaman
13
Bab. 13 Barang Bukti
14
Bab. 14 Kabur
15
Bab. 15 Maaf
16
Bab. 16 Kelakuan Celine
17
Bab. 17 Butuh Waktu
18
Bab. 18 Hilang
19
Bab. 19 Usaha Celine
20
Bab. 20 Rencana Kedua
21
Bab. 21 Usaha Terakhir
22
Bab. 22 Buktikan!
23
Bab. 23 Kasmaran
24
Tokoh Novel TDM
25
Bab. 24 Romantisnya Jason
26
Bab. 25 Liburan
27
Bab. 26 Tak Terduga
28
Bab. 27 Marahnya Aberzio
29
Bab. 28 Rahasia Musuh
30
Bab. 29 Cinta Mati
31
Bab. 30 Peresmian ROC Group
32
Bab. 31 Helenaku
33
Bab. 32 Taman Bunga
34
Bab. 33 Selamat
35
Bab. 34 Kalung Warisan
36
Bab. 35 Rencana
37
Bab. 36 Kacau
38
Bab. 37 Marah
39
Bab. 38 Sentuhan Kerinduan
40
Bab. 39 Nyaman
41
Bab. 40 Keras Kepala
42
Bab. 41 Kota Rio
43
Bab. 42 Berusaha Kabur
44
Bab. 43 Sama Saja
45
Bab. 44 Rencana
46
Bab. 45 Tidak Berdaya
47
Bab. 46 Usaha Kabur
48
Bab. 47 Salahmu Sendiri
49
Bab. 48 Kenangan
50
Bab. 49 Namaku Helena
51
Bab. 50 Wanita Pengganti
52
Bab. 51 Bingung
53
Bab. 52 Peduli
54
Bab. 53 Cemburu
55
Bab. 54 Perjuangan Jason
56
Bab. 55 Belum Bicara
57
Bab. 56 Kalung
58
Bab. 57 Dia Milikku
59
Bab. 58 Istriku
60
Bab. 59 Pergi
61
Bab. 60 Malam Panas
62
Bab. 61 Pernikahan
63
Bab. 62 Perjuangan
64
Bab. 63 Paksaan
65
Bab. 64 Pelukan Suami
66
Bab. 65 Rumah Kita
67
Bab. 66 Cerita Kenangan
68
Bab. 67 Keinginan Aberzio
69
Bab. 68 Kapal Pesiar
70
Bab. 69 Sayang Kamu
71
Bab. 70 Berbahaya
72
Bab. 71 Perlawanan
73
Bab. 72 Tidak Nyaman
74
Bab. 73 Kalung Guineno
75
Bab. 74 Meksiko
76
Bab. 75 Rumah Clara
77
Bab. 76 Aksi Helena
78
Bab. 77 Pertolongan Jason
79
Bab. 78 Cemburu Aberzio
80
Bab. 79 Karena Mabuk
81
Bab. 80 Rayuan Maut
82
Bab. 81 Ledekan Jason
83
Bab. 82 Masakan Istri
84
Bab. 83 Kenangan Masa Lalu
85
Bab. 84 Tidak Bersalah
86
Bab. 85 Gelisah
87
Bab. 86 Pertemuan Pertama
88
Bab. 87 Pembunuh Cantik
89
Bab. 88 Ingin Kamu
90
Bab. 89 Foto Tercinta
91
Bab. 90 Hadiah Kecil
92
Bab. 91 Jason Lagi
93
Bab. 92 Sudah Ingat
94
Bab. 93 Teman Lama
95
Bab. 94 Hidup Helena
96
Bab. 95 Cindy
97
Bab. 96 Aib Masa Lalu
98
Bab. 97 Tunangan Clous
99
Bab. 98 Gosip Istri
100
Bab. 99 Jalan Siang
101
Bab. 100 Kejadian Siang
102
Bab. 101 Markas
103
Bab. 102 Belanja
104
Bab. 103 Cat Woman
105
Bab. 104 Sakitnya Helena
106
Bab. 105 Panik
107
Bab. 106 Ajakan Helena
108
Bab. 107 Night in Milan
109
Bab. 108 Ketahuan
110
Bab. 109 Ide Helena
111
Bab. 110 Bertemu Robert
112
Bab. 111 Kekhawatiran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!