Bab. 20 Rencana Kedua

Celine berdiri di depan barisan tas branded dengan senyuman yang licik di wajahnya. Jason membawanya ke tokoh barang bermerk yang ada di salah satu mall terbesar di kota Sisilia. Dari cara wanita itu memandang satu persatu barang di depannya sudah membuat Ben curiga. Pengawal setia Jason itu berulang kali melirik tajam ke arah Celine. Namun Celine sama sekali tidak takut. Berjuang atau menyerah. Itulah prinsip dia sekarang.

"Nona, ini merupakan tas keluaran terbaru di toko kami. Hanya ada satu warna putihnya." Pelayan toko tas itu menawarkan barang terbaru di toko mereka. Celine memegang tas itu dan mengusapnya dengan penuh penghayatan. Dia mengembalikan tas itu kepada karyawan toko.

"Bungkus!" ucap Celine. Dia melangkah maju dengan satu tangan di pinggang kiri. "Merah, biru, kuning, hitam. Bungkus semua."

"Baik, Nona."

Ben memijat pangkal hidungnya. Pria itu terlihat berat sekali saat menyerahkan kartu berwarna hitam tersebut kepada kasir di toko tas. Sedangkan Jason hanya duduk santai di sofa sambil memandang tingkah laku Celine. Pria itu terlihat tidak peduli dengan uangnya yang terkuras habis dalam waktu satu hari.

Celine berdiri di depan Jason. "Aku mau beli sepatu." Wanita itu melanjutkan langkah kakinya. Dia menuju ke toko sepatu bermerk yang letaknya tidak terlalu jauh dari toko tas.

Ben muncul dengan senyuman penuh arti. "Bos, anda yakin?"

"Apa aku langsung jatuh miskin setelah membayar tas itu?" tanya Jason dengan tenang.

Ben langsung terdiam. Pria itu mengatur napasnya sebelum mengikuti Jason dari belakang. Mereka sama-sama masuk ke toko sepatu yang sudah ada Celine di dalamnya.

Celine duduk manis di kursi. Karyawan toko membantunya memilih sepatu yang sesuai dengan ukuran kaki Celine. Wanita itu diam sejenak. Dia merasa seperti pernah ada di posisi itu. Celine menggelengkan kepalanya lalu memukul kepalanya sendiri. Dia benar-benar frustasi dibuat amnesianya sendiri. Celine ingin mengingat kehidupannya di masa lalu.

"Apa yang kau lakukan?" Jason memegang tangan Celine saat melihat wanita itu memukul kepalanya sendiri.

Celine berdiri dan memandang Jason dengan senyuman penuh arti. Dia merapikan dasi Jason dengan tatapan begitu menggoda. "Apa aku boleh membeli apapun yang aku inginkan?"

Jason memalingkan wajahnya. Ternyata pria itu mulai tidak sanggup memandang wajah Celine dari jarak yang paling dekat seperti ini. Debaran jantungnya semakin tidak karuan. Dia takut Celine tahu kalau kini pria itu sudah sangat tergila-gila padanya.

"Kau bisa membeli barang apapun yang kau suka," jawab Jason dengan santai.

Celine mengangguk. Dia menyerahkan sepatu itu kepada Jason. "Pakaikan." Wanita itu kembali duduk. Dia menyilangkan kakinya yang kini tidak lagi memakai sepatu.

Ben terlihat protes. Dia tidak suka Jason di atur seperti itu. Dia itu bos mereka. Pria tangguh yang selalu disegani oleh bawahannya. Bagaimana mungkin kini pria itu akan berlutut di depan seorang wanita hanya untuk memakaikan sepatunya?

Jason tidak memberi respon apapun. Dia segera berlutut di depan Celine untuk memakaikan sepatu itu di kaki wanita itu. Perlahan tangannya memegang kaki Celine yang mulus dan sangat menggoda. Saat ingin memasukkan sepatunya, Celine segera menarik kakinya dan berdiri.

"Lupakan." Wanita itu melangkah ke arah rak yang berisi koleksi sepatu barang terbaru. Dia memakai kembali sepatunya yang sempat terlepas. "Aku mau semuanya." Setelah memberi perintah, wanita itu pergi meninggalkan toko tersebut.

Ben memandang Jason dengan wajah tidak percaya. Dia tidak menyangka jika Jason mau menuruti permintaan Celine hingga seperti itu. Jason seperti tidak lagi peduli dengan harga diri yang kini dia miliki.

Dibluar toko, Celine berjalan dengan wajah sedih. Wanita itu berusaha mengatur napasnya agar kembali tenang. "Apa aku sudah sangat keterlaluan? Kenapa juga dia mau menuruti permintaanku? Kenapa dia tidak marah? Di mana wajahnya yang sok hebat itu?"

Celine berhenti saat dia merasa Jason tidak ada lagi dibelakangnya. Wanita itu melipat kedua tangannya di depan dada. Kedua matanya menyipit tajam. "Sepertinya aku sudah salah sangka. Dia tidak sepatuh itu ternyata. Lihatlah sekarang, kemana mereka pergi? Mereka meninggalkanku sendirian di mall ini?"

Celine melangkah maju menuju ke arah lift. Dia ingin turun ke bawah dan pulang saja. Kakinya juga sudah mulai terasa pegal. Hari ini dia juga sudah banyak membeli baju, tas dan sepatu. Celine tidak lagi mau memilih. Suasana hatinya sudah menjadi buruk.

Saat pintu lift kembali terbuka, Celine segera keluar dengan langkah yang sangat gusar. Dia bertekad untuk pulang dengan taksi saja. Setibanya di rumah nanti, dia akan menjadikan masalah sepele ini menjadi masalah besar. Tentunya dia harus memiliki alasan untuk membuat Jason emosi. Kesempatan ini akan dimanfaatkan Celine dengan sebaik mungkin.

Celine menghentikan langkah kakinya dan memandang ke depan. Dia melihat segerombolan orang bersenjata sedang mengejar seorang pria brandal. Celine melebarkan kedua matanya. Wanita itu bingung harus bagaimana sekarang? Hanya melihat senjata api itu saja sudah membuat napasnya terasa sesak. Dia tidak lagi mampu menggerakkan kedua kakinya untuk kabur sepeda apa yang dilakukan semua orang yang ada di mall itu.

"Berhenti!" teriak salah satu pria bersenjata.

DUARR

Dia mengeluarkan satu tembakan untuk mengancam berandal yang berupaya kabur darinya. Celine merasa sakit. Dadanya terasa sesak. Kepalanya pusing. Suara tembakan itu seperti mengingatkannya pada seseorang. Tapi siapa?

Saat berandal itu hampir dekat dengan Celine, Jason menarik pinggang Celine dan segera memeluknya. Ben menangkap berandal itu hanya dengan satu genggaman tangannya. Gerombolan pria bersenjata itu menunduk hormat di depan Ben.

"Terima kasih, Bos. Maaf sudah mengganggu anda."

Ben melempar berandal itu ke arah pria di depannya. Dia memberi kode kepada mereka semua agar segera pergi. Sepertinya gerombolan pria bersenjata itu merupakan anak buah Ben. Mereka terlihat menunduk patuh di depan Ben. Bahkan seperti ketakutan saat melihat Jason.

Celine hanya diam saat tubuhnya ada di dalam pelukan Jason. Wanita itu berubah menjadi pendiam. Jason menunduk untuk memeriksa keadaan Celine. "Apa kau baik-baik saja?"

Celine melangkah mundur. Tubuhnya terlihat sempoyongan karena Celine kesulitan untuk menenangkan pikirannya. Dia tidak tahu kenapa reaksi tubuhnya bisa sampai separah ini saat mendengar suara tembakan.

Jason segera menggendong Celine. "Kita pulang sekarang. Jika kau ingin belanja lagi, kita lanjutkan besok saja. Sepertinya kau kelelahan."

Celine memejamkan matanya. Kepalanya bersandar di dada bidang Jason. "Jason ...." Celine mengeluarkan suara yang begitu lembut dan lemah.

"Ya," jawab Jason singkat.

"Aku takut."

Jason diam sejenak. Pria itu tetap melangkah dengan tenang menuju ke parkiran. "Aku akan selalu menjagamu. Kau tidak perlu takut lagi, Celine. Tidak akan ada yang berani mencelakaimu."

Kata-kata Jason seperti sebuah vonis yang membuat hati Celine jauh lebih tenang. Wanita itu kembali diam. Dia berusaha mengatur napasnya agar kembali tenang. Wanita itu tidak lagi peduli dengan rencananya yang gagal. Kini pikirannya benar-benar tidak bisa tenang. Dia hanya butuh pulang untuk istirahat. Soal Jason, akan dia pikirkan lagi nanti.

Terpopuler

Comments

TiniE's AcHmaD💏

TiniE's AcHmaD💏

mulai tumbuh benih² cinta diantara mereka

2025-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Awal Mula
2 Bab. 2 Nyonya Lyn
3 Bab. 3 Nona Muda
4 Bab. 4 Aberzio
5 Bab. 5 Pelukan Hangat
6 Bab. 6 Makan Malam
7 Bab. 7 Permintaan
8 Bab. 8 Jawaban
9 Bab. 9 Pertunangan
10 Bab. 10 Rahasia Celine
11 Bab. 11 Izin Mama
12 Bab. 12 Pemakaman
13 Bab. 13 Barang Bukti
14 Bab. 14 Kabur
15 Bab. 15 Maaf
16 Bab. 16 Kelakuan Celine
17 Bab. 17 Butuh Waktu
18 Bab. 18 Hilang
19 Bab. 19 Usaha Celine
20 Bab. 20 Rencana Kedua
21 Bab. 21 Usaha Terakhir
22 Bab. 22 Buktikan!
23 Bab. 23 Kasmaran
24 Tokoh Novel TDM
25 Bab. 24 Romantisnya Jason
26 Bab. 25 Liburan
27 Bab. 26 Tak Terduga
28 Bab. 27 Marahnya Aberzio
29 Bab. 28 Rahasia Musuh
30 Bab. 29 Cinta Mati
31 Bab. 30 Peresmian ROC Group
32 Bab. 31 Helenaku
33 Bab. 32 Taman Bunga
34 Bab. 33 Selamat
35 Bab. 34 Kalung Warisan
36 Bab. 35 Rencana
37 Bab. 36 Kacau
38 Bab. 37 Marah
39 Bab. 38 Sentuhan Kerinduan
40 Bab. 39 Nyaman
41 Bab. 40 Keras Kepala
42 Bab. 41 Kota Rio
43 Bab. 42 Berusaha Kabur
44 Bab. 43 Sama Saja
45 Bab. 44 Rencana
46 Bab. 45 Tidak Berdaya
47 Bab. 46 Usaha Kabur
48 Bab. 47 Salahmu Sendiri
49 Bab. 48 Kenangan
50 Bab. 49 Namaku Helena
51 Bab. 50 Wanita Pengganti
52 Bab. 51 Bingung
53 Bab. 52 Peduli
54 Bab. 53 Cemburu
55 Bab. 54 Perjuangan Jason
56 Bab. 55 Belum Bicara
57 Bab. 56 Kalung
58 Bab. 57 Dia Milikku
59 Bab. 58 Istriku
60 Bab. 59 Pergi
61 Bab. 60 Malam Panas
62 Bab. 61 Pernikahan
63 Bab. 62 Perjuangan
64 Bab. 63 Paksaan
65 Bab. 64 Pelukan Suami
66 Bab. 65 Rumah Kita
67 Bab. 66 Cerita Kenangan
68 Bab. 67 Keinginan Aberzio
69 Bab. 68 Kapal Pesiar
70 Bab. 69 Sayang Kamu
71 Bab. 70 Berbahaya
72 Bab. 71 Perlawanan
73 Bab. 72 Tidak Nyaman
74 Bab. 73 Kalung Guineno
75 Bab. 74 Meksiko
76 Bab. 75 Rumah Clara
77 Bab. 76 Aksi Helena
78 Bab. 77 Pertolongan Jason
79 Bab. 78 Cemburu Aberzio
80 Bab. 79 Karena Mabuk
81 Bab. 80 Rayuan Maut
82 Bab. 81 Ledekan Jason
83 Bab. 82 Masakan Istri
84 Bab. 83 Kenangan Masa Lalu
85 Bab. 84 Tidak Bersalah
86 Bab. 85 Gelisah
87 Bab. 86 Pertemuan Pertama
88 Bab. 87 Pembunuh Cantik
89 Bab. 88 Ingin Kamu
90 Bab. 89 Foto Tercinta
91 Bab. 90 Hadiah Kecil
92 Bab. 91 Jason Lagi
93 Bab. 92 Sudah Ingat
94 Bab. 93 Teman Lama
95 Bab. 94 Hidup Helena
96 Bab. 95 Cindy
97 Bab. 96 Aib Masa Lalu
98 Bab. 97 Tunangan Clous
99 Bab. 98 Gosip Istri
100 Bab. 99 Jalan Siang
101 Bab. 100 Kejadian Siang
102 Bab. 101 Markas
103 Bab. 102 Belanja
104 Bab. 103 Cat Woman
105 Bab. 104 Sakitnya Helena
106 Bab. 105 Panik
107 Bab. 106 Ajakan Helena
108 Bab. 107 Night in Milan
109 Bab. 108 Ketahuan
110 Bab. 109 Ide Helena
111 Bab. 110 Bertemu Robert
112 Bab. 111 Kekhawatiran
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab. 1 Awal Mula
2
Bab. 2 Nyonya Lyn
3
Bab. 3 Nona Muda
4
Bab. 4 Aberzio
5
Bab. 5 Pelukan Hangat
6
Bab. 6 Makan Malam
7
Bab. 7 Permintaan
8
Bab. 8 Jawaban
9
Bab. 9 Pertunangan
10
Bab. 10 Rahasia Celine
11
Bab. 11 Izin Mama
12
Bab. 12 Pemakaman
13
Bab. 13 Barang Bukti
14
Bab. 14 Kabur
15
Bab. 15 Maaf
16
Bab. 16 Kelakuan Celine
17
Bab. 17 Butuh Waktu
18
Bab. 18 Hilang
19
Bab. 19 Usaha Celine
20
Bab. 20 Rencana Kedua
21
Bab. 21 Usaha Terakhir
22
Bab. 22 Buktikan!
23
Bab. 23 Kasmaran
24
Tokoh Novel TDM
25
Bab. 24 Romantisnya Jason
26
Bab. 25 Liburan
27
Bab. 26 Tak Terduga
28
Bab. 27 Marahnya Aberzio
29
Bab. 28 Rahasia Musuh
30
Bab. 29 Cinta Mati
31
Bab. 30 Peresmian ROC Group
32
Bab. 31 Helenaku
33
Bab. 32 Taman Bunga
34
Bab. 33 Selamat
35
Bab. 34 Kalung Warisan
36
Bab. 35 Rencana
37
Bab. 36 Kacau
38
Bab. 37 Marah
39
Bab. 38 Sentuhan Kerinduan
40
Bab. 39 Nyaman
41
Bab. 40 Keras Kepala
42
Bab. 41 Kota Rio
43
Bab. 42 Berusaha Kabur
44
Bab. 43 Sama Saja
45
Bab. 44 Rencana
46
Bab. 45 Tidak Berdaya
47
Bab. 46 Usaha Kabur
48
Bab. 47 Salahmu Sendiri
49
Bab. 48 Kenangan
50
Bab. 49 Namaku Helena
51
Bab. 50 Wanita Pengganti
52
Bab. 51 Bingung
53
Bab. 52 Peduli
54
Bab. 53 Cemburu
55
Bab. 54 Perjuangan Jason
56
Bab. 55 Belum Bicara
57
Bab. 56 Kalung
58
Bab. 57 Dia Milikku
59
Bab. 58 Istriku
60
Bab. 59 Pergi
61
Bab. 60 Malam Panas
62
Bab. 61 Pernikahan
63
Bab. 62 Perjuangan
64
Bab. 63 Paksaan
65
Bab. 64 Pelukan Suami
66
Bab. 65 Rumah Kita
67
Bab. 66 Cerita Kenangan
68
Bab. 67 Keinginan Aberzio
69
Bab. 68 Kapal Pesiar
70
Bab. 69 Sayang Kamu
71
Bab. 70 Berbahaya
72
Bab. 71 Perlawanan
73
Bab. 72 Tidak Nyaman
74
Bab. 73 Kalung Guineno
75
Bab. 74 Meksiko
76
Bab. 75 Rumah Clara
77
Bab. 76 Aksi Helena
78
Bab. 77 Pertolongan Jason
79
Bab. 78 Cemburu Aberzio
80
Bab. 79 Karena Mabuk
81
Bab. 80 Rayuan Maut
82
Bab. 81 Ledekan Jason
83
Bab. 82 Masakan Istri
84
Bab. 83 Kenangan Masa Lalu
85
Bab. 84 Tidak Bersalah
86
Bab. 85 Gelisah
87
Bab. 86 Pertemuan Pertama
88
Bab. 87 Pembunuh Cantik
89
Bab. 88 Ingin Kamu
90
Bab. 89 Foto Tercinta
91
Bab. 90 Hadiah Kecil
92
Bab. 91 Jason Lagi
93
Bab. 92 Sudah Ingat
94
Bab. 93 Teman Lama
95
Bab. 94 Hidup Helena
96
Bab. 95 Cindy
97
Bab. 96 Aib Masa Lalu
98
Bab. 97 Tunangan Clous
99
Bab. 98 Gosip Istri
100
Bab. 99 Jalan Siang
101
Bab. 100 Kejadian Siang
102
Bab. 101 Markas
103
Bab. 102 Belanja
104
Bab. 103 Cat Woman
105
Bab. 104 Sakitnya Helena
106
Bab. 105 Panik
107
Bab. 106 Ajakan Helena
108
Bab. 107 Night in Milan
109
Bab. 108 Ketahuan
110
Bab. 109 Ide Helena
111
Bab. 110 Bertemu Robert
112
Bab. 111 Kekhawatiran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!