Bab. 12 Pemakaman

Pak Jim membopong Celine turun ke lantai bawah. Pria paruh baya itu masih tidak habis pikir. Bagaimana mungkin Helena yang melakukannya. Tapi hati nuraninya berkata lain. Tidak mungkin wanita sebaik Helena tega melakukannya.

"Pak Jim, apa yang terjadi? Nona Celine?" Pelayan pribadi yang selalu mengurus Celine muncul. Wanita itu terlihat panik melihat gaun yang dikenakan Celine kini dipenuhi darah.

"Kembali ke kamarmu, Dea!" perintah Pak Jim. Dia tidak mau menjelaskan apapun saat ini. Pria itu hanya ingin melakukan tugasnya sebelum pergi. Ya, dia juga ingin ke rumah sakit untuk memastikan keadaan Nyonya Lyn di sana.

Dea menutup mulutnya. Dia juga tidak bisa berbuat banyak. Pelayan wanita itu berlari pergi meninggalkan Pak Jim yang masih membopong Celine.

"Pak Jim, aku tidak mencelakai Mama." Celine kembali mengeluarkan suara. Air mata kembali menetes. Bahkan semakin deras setiap detiknya.

Pak Jim menekan tombol rahasia yang tersimpan di balik vas bunga. Saat ditekan, sebuah pintu rahasia terbuka lebar. Pak Jim menuntun Helena masuk ke dalam lorong temaram itu. Lorong itu menuju ke ruang bawah tanah. Semakin ke bawah semakin gelap dan dingin.

"Dimana ini, Pak Jim? Kenapa aku harus di hukum seperti ini?"

"Untuk sementara waktu. Anda tinggal di tempat ini dulu, Nona." Pak Jim membuka salah pintu yang ada di lorong itu. Membawa Celine masuk ke dalam. Hanya ada alat-alat penyiksaan. Darah kering dan sebuah kursi. Tempatnya memang didesain untuk ruang eksekusi. Helena terlihat ketakutan. Ingin sekali dia kabur saja agar tidak dikurung. Tapi, Pak Jim tidak akan membiarkan Helena kabur. Itu hanya akan membuat semua orang berpikir kalau Helena memang seorang pembunuh.

"Pak Jim." Helena masih bisa melihat jelas wajah Pak Jim.

Entah apa yang akan dia lihat jika nanti pintu itu sampai tertutup rapat. Karena memang tidak ada cahaya sedikitpun di ruangan itu. "Waktu saya masuk ke dalam kamar Mama. Mama sudah terluka. Sudah ada pisau di perut mama. Mama menarik pisau itu dan memberikannya kepadaku. Mama tidak sadarkan diri setelahnya. Saat aku ingin berteriak Jason sudah ada di sana."

Pak Jim kembali menatap wajah Celine. Kejadiannya begitu cepat dan semua bukti ada di Celine. Sungguh perkara yang sulit untuk dipecahkan. Apa lagi kamar Nyonya Lyn tidak ada camera cctv.

"Maafkan saya, Nona." Pak Jim melangkah pergi. Sebenarnya dia tidak tega. Namun dia bisa apa?

"Pak Jim, jangan tinggalkan aku sendirian. Bebaskan aku Pak Jim." Celine terus saja berteriak.

Bersamaan dengan itu, pintu kembali ditutup rapat. Di kunci. Aroma anyir tercium dengan jelas. Ada bau busuk yang begitu menusuk. Sebenarnya sudah berapa banyak orang yang mati di ruangan itu? Apa Celine selanjutnya? Celine duduk di lantai dan menunduk. Sejenak wanita itu hanya menangis sembari meratapi nasibnya yang begitu buruk.

"Aaaarrgh!" teriak Celine kesal. Dia melampiaskan kekesalannya di tengah ruang gelap yang begitu dingin dan kotor.

***

Di sebuah pemakaman, terlihat segerombolan orang memakai baju serba hitam. Suasana terasa begitu hening dan dingin. Langit yang mendung dan rintik hujan yang mulai menetes seolah mewakili perasaan Jason yang kini sedang patah hati. Pria itu hanya bisa menangis sambil memandang batu nisan dihadapannya. Wanita yang selama ini sangat disayangi dan dicintai oleh Jason harus pergi untuk selama-lamanya.

Semua terasa seperti mimpi. Padahal tadi malam mereka baru saja bertemu. Ada rasa menyesal di hati Jason karena harus pergi meninggalkan kamar itu. Seharusnya dia di sana saja sampai pagi. Menjaga ibu kandungnya agar semua baik-baik saja.

Hari ini merupakan hari paling menyedihkan bagi semua penghuni rumah utama. Sosok wanita yang sangat mereka sayangi dan mereka hormati harus pergi dengan cara yang begitu tragis. Sebagian penghuni rumah tidak percaya jika Celine yang melakukannya. Akan tetapi, sebagian lagi justru mengutuk keras perbuatan Celine. Bahkan menginginkan kematian wanita itu.

Di saat semua orang sudah pergi meninggalkan areal pemakaman, Jason masih ada di sana. Menatap batu nisan ibunya sambil terus mengucapkan maaf. Tidak ada satu orangpun yang berani mengganggunya.

Pak Jim berjalan menghampiri Ben. Kini mereka juga harus memikirkan nasip Celine. Setelah ini pasti giliran wanita itu yang mendapat amukan dari Jason.

"Tuan, apa anda sudah berhasil menemukan buktinya?" Pak Jim sangat tidak sabar. Baginya waktu yang mereka miliki sangat berarti.

"Belum. Camera cctv di rusak. Aku masih mengirimnya ke ahli agar rekaman di dalamnya bisa terselamatkan. Tapi, aku yakin Nona Celine tidak salah." Ben memandang ke arah Jason lagi. "Namun, akan sangat sulit untuk menghalanginya." Ben tahu betul seperti apa kejamnya seorang Jason Lionidas jika pria itu sudah marah.

"Lalu, apa yang bisa saya lakukan untuk menyelamatkan nyawa Nona Celine, Tuan? Saya tidak mau jika Nona Celine sampai tewas di tangan Tuan Jason." Pak Jim semakin gelisah.

"Kita tidak bisa menghentikan Tuan Jason untuk menyiksa Nona Celine. Tapi, kita bisa membuat tubuh Nona Celine kuat untuk menghadapi siksaan itu. Pak Jim, beri Nona Celine vitamin, obat atau apapun itu agar daya tahan tubuh Nona Celine kuat. Beli yang paling bagus. Mahal juga tidak masalah. Aku akan membayarnya. Pastikan Nona Celine menghabiskan makanan dan minumannya. Nona Celine harus tetap hidup sampai aku berhasil menyelidiki kasus ini."

Pak Jim mengangguk setuju. "Tapi, Tuan. Mau sehebat apapun vitamin yang nanti kita berikan. Nona Celine hanya seorang wanita lemah. Daya tahan setiap orang berbeda. Bagaimana kalau ...."

Ben menepuk pundak Pak Jim. "Nona Celine wanita yang kuat. Sekarang aku harus pergi. Tugas menjaga Nona Celine aku serahkan ke Pak Jim. Kita harus bekerja sama."

Pak Jim mengangguk. "Baik, Tuan."

***

Kabar kematian Nyonya Lyn sudah sampai ke telinga Celine. Tadi pelayan yang membawakan makanan telah menceritakan semuanya. Kini Celine menangis di dalam ruangan gelap tersebut. Satu-satunya orang yang dia harapkan bisa membebaskannya telah tiada. Celine sudah tidak bisa berharap banyak dengan kehidupannya yang sekarang. Seakan-akan malaikat pencabut nyawa sudah siap menjemputnya.

Pintu terbuka. Pelayan wanita mengambil piring dan gelas yang sudah kosong. Celine sengaja menghabiskannya. Setidaknya dia tidak akan mati dalam keadaan kelaparan. Tiba-tiba pelayan wanita itu menyuntikkan sebuah cairan di lengan Celine.

"Apa yang kau lakukan?" Celine terlihat protes.

"Nona, saya dan Pak Jim percaya kalau anda tidak bersalah. Sekarang anda harus kuat. Anda nggak boleh kalah. Anda harus bertahan sampai Tuan Ben berhasil membersihkan nama anda." Pelayan wanita itu segera pergi. Dia tidak memiliki banyak waktu untuk mengobrol dengan Celine.

Celine diam sambil mencermati ulang perkataan pelayan tadi. "Apa maksudnya? Aku harus bertahan? Setelah ini apa yang akan terjadi pada hidupku?"

Pintu kembali terbuka lebar. Jason berdiri dengan tatapan yang begitu mengerikan. Celine berdiri dan memandang Jason dengan lemah. Wanita itu berusaha mengeluarkan kata. Namun dia kembali diam melihat rantai yang kini ada di tangan Jason.

"Sekarang giliranmu! Aku akan menyiksamu sebelum membunuhmu. Kau harus mati ditanganku sendiri!"

Terpopuler

Comments

TiniE's AcHmaD💏

TiniE's AcHmaD💏

paling gak selidiki dululah jason beri keadilan buat celine jgn turuti napsu marahmu
nanti baru menyesal

2025-03-06

0

🅰️Rion bee 🐝

🅰️Rion bee 🐝

kuat celine kuaaat kamu pasti bisa ngadepin jason yang lagi kerasukan..

2025-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Awal Mula
2 Bab. 2 Nyonya Lyn
3 Bab. 3 Nona Muda
4 Bab. 4 Aberzio
5 Bab. 5 Pelukan Hangat
6 Bab. 6 Makan Malam
7 Bab. 7 Permintaan
8 Bab. 8 Jawaban
9 Bab. 9 Pertunangan
10 Bab. 10 Rahasia Celine
11 Bab. 11 Izin Mama
12 Bab. 12 Pemakaman
13 Bab. 13 Barang Bukti
14 Bab. 14 Kabur
15 Bab. 15 Maaf
16 Bab. 16 Kelakuan Celine
17 Bab. 17 Butuh Waktu
18 Bab. 18 Hilang
19 Bab. 19 Usaha Celine
20 Bab. 20 Rencana Kedua
21 Bab. 21 Usaha Terakhir
22 Bab. 22 Buktikan!
23 Bab. 23 Kasmaran
24 Tokoh Novel TDM
25 Bab. 24 Romantisnya Jason
26 Bab. 25 Liburan
27 Bab. 26 Tak Terduga
28 Bab. 27 Marahnya Aberzio
29 Bab. 28 Rahasia Musuh
30 Bab. 29 Cinta Mati
31 Bab. 30 Peresmian ROC Group
32 Bab. 31 Helenaku
33 Bab. 32 Taman Bunga
34 Bab. 33 Selamat
35 Bab. 34 Kalung Warisan
36 Bab. 35 Rencana
37 Bab. 36 Kacau
38 Bab. 37 Marah
39 Bab. 38 Sentuhan Kerinduan
40 Bab. 39 Nyaman
41 Bab. 40 Keras Kepala
42 Bab. 41 Kota Rio
43 Bab. 42 Berusaha Kabur
44 Bab. 43 Sama Saja
45 Bab. 44 Rencana
46 Bab. 45 Tidak Berdaya
47 Bab. 46 Usaha Kabur
48 Bab. 47 Salahmu Sendiri
49 Bab. 48 Kenangan
50 Bab. 49 Namaku Helena
51 Bab. 50 Wanita Pengganti
52 Bab. 51 Bingung
53 Bab. 52 Peduli
54 Bab. 53 Cemburu
55 Bab. 54 Perjuangan Jason
56 Bab. 55 Belum Bicara
57 Bab. 56 Kalung
58 Bab. 57 Dia Milikku
59 Bab. 58 Istriku
60 Bab. 59 Pergi
61 Bab. 60 Malam Panas
62 Bab. 61 Pernikahan
63 Bab. 62 Perjuangan
64 Bab. 63 Paksaan
65 Bab. 64 Pelukan Suami
66 Bab. 65 Rumah Kita
67 Bab. 66 Cerita Kenangan
68 Bab. 67 Keinginan Aberzio
69 Bab. 68 Kapal Pesiar
70 Bab. 69 Sayang Kamu
71 Bab. 70 Berbahaya
72 Bab. 71 Perlawanan
73 Bab. 72 Tidak Nyaman
74 Bab. 73 Kalung Guineno
75 Bab. 74 Meksiko
76 Bab. 75 Rumah Clara
77 Bab. 76 Aksi Helena
78 Bab. 77 Pertolongan Jason
79 Bab. 78 Cemburu Aberzio
80 Bab. 79 Karena Mabuk
81 Bab. 80 Rayuan Maut
82 Bab. 81 Ledekan Jason
83 Bab. 82 Masakan Istri
84 Bab. 83 Kenangan Masa Lalu
85 Bab. 84 Tidak Bersalah
86 Bab. 85 Gelisah
87 Bab. 86 Pertemuan Pertama
88 Bab. 87 Pembunuh Cantik
89 Bab. 88 Ingin Kamu
90 Bab. 89 Foto Tercinta
91 Bab. 90 Hadiah Kecil
92 Bab. 91 Jason Lagi
93 Bab. 92 Sudah Ingat
94 Bab. 93 Teman Lama
95 Bab. 94 Hidup Helena
96 Bab. 95 Cindy
97 Bab. 96 Aib Masa Lalu
98 Bab. 97 Tunangan Clous
99 Bab. 98 Gosip Istri
100 Bab. 99 Jalan Siang
101 Bab. 100 Kejadian Siang
102 Bab. 101 Markas
103 Bab. 102 Belanja
104 Bab. 103 Cat Woman
105 Bab. 104 Sakitnya Helena
106 Bab. 105 Panik
107 Bab. 106 Ajakan Helena
108 Bab. 107 Night in Milan
109 Bab. 108 Ketahuan
110 Bab. 109 Ide Helena
111 Bab. 110 Bertemu Robert
112 Bab. 111 Kekhawatiran
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab. 1 Awal Mula
2
Bab. 2 Nyonya Lyn
3
Bab. 3 Nona Muda
4
Bab. 4 Aberzio
5
Bab. 5 Pelukan Hangat
6
Bab. 6 Makan Malam
7
Bab. 7 Permintaan
8
Bab. 8 Jawaban
9
Bab. 9 Pertunangan
10
Bab. 10 Rahasia Celine
11
Bab. 11 Izin Mama
12
Bab. 12 Pemakaman
13
Bab. 13 Barang Bukti
14
Bab. 14 Kabur
15
Bab. 15 Maaf
16
Bab. 16 Kelakuan Celine
17
Bab. 17 Butuh Waktu
18
Bab. 18 Hilang
19
Bab. 19 Usaha Celine
20
Bab. 20 Rencana Kedua
21
Bab. 21 Usaha Terakhir
22
Bab. 22 Buktikan!
23
Bab. 23 Kasmaran
24
Tokoh Novel TDM
25
Bab. 24 Romantisnya Jason
26
Bab. 25 Liburan
27
Bab. 26 Tak Terduga
28
Bab. 27 Marahnya Aberzio
29
Bab. 28 Rahasia Musuh
30
Bab. 29 Cinta Mati
31
Bab. 30 Peresmian ROC Group
32
Bab. 31 Helenaku
33
Bab. 32 Taman Bunga
34
Bab. 33 Selamat
35
Bab. 34 Kalung Warisan
36
Bab. 35 Rencana
37
Bab. 36 Kacau
38
Bab. 37 Marah
39
Bab. 38 Sentuhan Kerinduan
40
Bab. 39 Nyaman
41
Bab. 40 Keras Kepala
42
Bab. 41 Kota Rio
43
Bab. 42 Berusaha Kabur
44
Bab. 43 Sama Saja
45
Bab. 44 Rencana
46
Bab. 45 Tidak Berdaya
47
Bab. 46 Usaha Kabur
48
Bab. 47 Salahmu Sendiri
49
Bab. 48 Kenangan
50
Bab. 49 Namaku Helena
51
Bab. 50 Wanita Pengganti
52
Bab. 51 Bingung
53
Bab. 52 Peduli
54
Bab. 53 Cemburu
55
Bab. 54 Perjuangan Jason
56
Bab. 55 Belum Bicara
57
Bab. 56 Kalung
58
Bab. 57 Dia Milikku
59
Bab. 58 Istriku
60
Bab. 59 Pergi
61
Bab. 60 Malam Panas
62
Bab. 61 Pernikahan
63
Bab. 62 Perjuangan
64
Bab. 63 Paksaan
65
Bab. 64 Pelukan Suami
66
Bab. 65 Rumah Kita
67
Bab. 66 Cerita Kenangan
68
Bab. 67 Keinginan Aberzio
69
Bab. 68 Kapal Pesiar
70
Bab. 69 Sayang Kamu
71
Bab. 70 Berbahaya
72
Bab. 71 Perlawanan
73
Bab. 72 Tidak Nyaman
74
Bab. 73 Kalung Guineno
75
Bab. 74 Meksiko
76
Bab. 75 Rumah Clara
77
Bab. 76 Aksi Helena
78
Bab. 77 Pertolongan Jason
79
Bab. 78 Cemburu Aberzio
80
Bab. 79 Karena Mabuk
81
Bab. 80 Rayuan Maut
82
Bab. 81 Ledekan Jason
83
Bab. 82 Masakan Istri
84
Bab. 83 Kenangan Masa Lalu
85
Bab. 84 Tidak Bersalah
86
Bab. 85 Gelisah
87
Bab. 86 Pertemuan Pertama
88
Bab. 87 Pembunuh Cantik
89
Bab. 88 Ingin Kamu
90
Bab. 89 Foto Tercinta
91
Bab. 90 Hadiah Kecil
92
Bab. 91 Jason Lagi
93
Bab. 92 Sudah Ingat
94
Bab. 93 Teman Lama
95
Bab. 94 Hidup Helena
96
Bab. 95 Cindy
97
Bab. 96 Aib Masa Lalu
98
Bab. 97 Tunangan Clous
99
Bab. 98 Gosip Istri
100
Bab. 99 Jalan Siang
101
Bab. 100 Kejadian Siang
102
Bab. 101 Markas
103
Bab. 102 Belanja
104
Bab. 103 Cat Woman
105
Bab. 104 Sakitnya Helena
106
Bab. 105 Panik
107
Bab. 106 Ajakan Helena
108
Bab. 107 Night in Milan
109
Bab. 108 Ketahuan
110
Bab. 109 Ide Helena
111
Bab. 110 Bertemu Robert
112
Bab. 111 Kekhawatiran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!