Bab. 15 Maaf

Celine dulu di atas tempat tidur sambil melamun. Wanita itu tidak tahu apa yang terjadi tadi malam. Saat Celine tersadar wanita itu langsung berontak. Entah apa yang sudah dilakukan Jason hingga akhirnya Celine tidak lagi sadarkan diri.

Kini wanita itu terlihat sangat frustasi. Harapan untuk kabur dari rumah Jason kandas sudah. Penjagaan untuk Celine semakin diperketat. Jangankan untuk memikirkan cara untuk kabur. Bahkan mau pergi ke taman yang ada di halaman depan saja sudah diikuti banyak pengawal.

Dea masuk ke dalam kamar sambil membawa pakaian ganti untuk Celine. Pelayan wanita itu terlihat bingung melihat wajah Celine yang murung. Padahal tadi malam sebelum ditinggal tidur Celine terlihat lebih ceria. Bahkan jauh lebih bersemangat. Ditambah lagi kini ada pengawal di mana-mana.

"Nona ada apa? Kenapa ada banyak pengawal di depan kamar anda?" Dea meletakkan pakaian ganti untuk Celine di atas tempat tidur. Celine melirik pakaian itu sejenak sebelum mendengus kesal. Dia masih belum mau menjawab pertanyaan Dea.

"Apa terjadi sesuatu tadi malam? Kenapa Nona Celine berubah seperti ini?" Dea masih terus memandang Celine. Berharap wanita itu mau cerita dengannya.

Celine turun dari tempat tidur dan berjalan menuju ke balkon. Dari atas sana ia bisa melihat pengawal yang berlalu lalang. Celine merasa dirinya seperti seekor burung yang terkurung dalam sangkar. Tidak bisa lagi ke mana-mana.

"Nona, Tuan Jason mau bertemu dengan anda. Sebaiknya anda segera bersiap. Mari saya bantu, Nona." Dea berusaha untuk membujuk Celine. Pelayan itu hanya tidak ingin Jason marah lagi sama Celine.

"Dea aku bisa melakukannya sendiri. Pergilah dan lakukan tugasmu yang lain saja," tolak Celine. Wanita itu segera masuk ke dalam kamar mandi. Wajah Dea terlihat sedih. Pelayan itu terus saja berpikir apa tadi malam dia melakukan sebuah kesalahan. Dea segera merapikan tempat tidur Celine. Sesekali memandang ke arah kamar mandi lagi.

Sudah hampir 10 menit Celine tidak juga keluar dari kamar mandi. Dea ingin sekali memperingati Celine agar segera menemui Jason di lantai bawah. Tapi pelayan itu tidak berani.

"Bagaimana ini? Tapi nanti Nona Celine akan marah kalau melihatku masih ada di sini." Pada akhirnya Dea memutuskan untuk pergi meninggalkan kamar.

Di depan kamar Dea dikejutkan dengan kemunculan Jason dan Ben. Wanita itu langsung menunduk hormat.

"Di mana dia? Kenapa lama sekali?" umpat Jason sebelum menerobos masuk ke dalam kamar Celine.

Dea hanya diam membisu melihat pintu yang sudah tertutup rapat. Wanita itu terlihat ketakutan. Dia tidak mau Celine disiksa lagi oleh Jason.

"Apa yang kau pikirkan? Apa Nona Celine ada di dalam?" tanya Ben penasaran.

"Nona Celine masih mandi, Tuan," jawab Dea pelan.

"Mandi?" Ben mengernyitkan dahinya. Pria itu memandang ke arah pintu sejenak. Saat ingin kembali bertanya ke Dea, pelayan itu sudah pergi menjauh.

Celine baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di tubuhnya. Tanpa memperhatikan keadaan sekitar wanita itu segera mengambil baju ganti yang sudah disiapkan Dea di atas tempat tidur. Celine segera melepas handuk yang ada di tubuhnya.

"Ehemm." Jason berdehem untuk memberi kode.

Celine memandang ke samping. Wanita itu kaget bukan main melihat Jason ada di dalam kamarnya. Dia segera memakai kembali handuk yang sempat terlepas. "Apa yang kau lakukan? Kenapa kau bisa ada di sini?"

"Cepat pakai bajumu. Ada yang ingin aku bicarakan." Jason memalingkan wajahnya. Dia juga tidak mau melihat tubuh Celine. Apa lagi sampai tergoda.

Dengan wajah kesal Celine mengambil baju dan membawanya ke dalam kamar mandi. Sambil melangkah wanita itu mengomel tidak jelas. Jason hanya diam saja mendengarnya. Pria itu melirik jam di pergelangan tangan. Wajahnya terlihat kesal.

Celine keluar dari kamar mandi dengan wajah yang jauh lebih segar. Wanita itu kaget ketika Jason tiba-tiba saja menarik tangannya. "Ikut aku!"

Tanpa peduli dengan apa yang dipikirkan Celine, kini Jason menarik paksa dan membawa Wanita itu pergi meninggalkan rumah.

"Masuk!" perintah Jason. Celine segera masuk ke dalam mobil. Dia memilih untuk memalingkan wajahnya saat Jason duduk di sampingnya.

Ben melirik wajah Jason dari spion sebelum melajukan mobil tersebut. Ada rapat penting yang harus didatangi Jason pagi ini. Tapi dia juga ingin berbicara dengan Celine. Itu kenapa dia terpaksa membawa Celine ke perusahaannya.

"Kau tidak bertanya mau aku bawa ke mana?" tanya Jason penasaran karena sejak tadi Celine hanya diam saja.

"Atur saja, Tuan. Anda bosnya di sini," sahut Celine malas.

Jason masih berusaha sabar. Dia tidak mau terpancing emosi lagi. "Beberapa minggu lagi aku akan meresmikan gedung ROC Group yang baru. Persiapkan dirimu karena nanti aku akan memperkenalkanmu di depan semua orang."

"Untuk apa?" tanya Celine bingung.

Jason yang geram segera menjitak kepala Celine. Wanita itu langsung meringis kesakitan. Dia mengusap kepalanya dengan lembut.

"Apa kau lupa kalau kau ini adalah tunanganku?" ketus Jason.

"Tunangan? Tuan, sepertinya kita tidak perlu lagi melanjutkan pertunangan ini." Saling segera melepas cincin yang ada di jari manisnya. Memberikan cincin itu kepada Jason. Kali ini Jason tidak bisa menahan emosinya lagi. Kelakuan Celine cukup menguras kesabarannya.

"Ambil dan pakai lagi!" perintah Jason dengan sorot mata yang tajam.

"Aku nggak mau!" sahut Celine dengan wajah menantang. "Apa anda pikir saya takut pada anda, Tuan?"

"Ambil atau-"

"Atau apa, Tuan? Anda akan menyeret saya ke ruang gelap itu dan menyiksa saya sampai mati?"

Jason benar-benar kehabisan kata-kata menghadapi Celine pagi itu. Ini pertama kalinya dia dihadapkan dengan seorang wanita yang begitu menjengkelkan. Tanpa peduli dengan perasaan Jason, Celine kini justru memalingkan wajahnya.

"Apapun yang terjadi Kau tetap tunanganku. Kita akan segera menikah." Seperti sebuah vonis. Seolah-olah kini Celine tidak memiliki pilihan lain lagi.

"Tuan, Tante Lyn telah tiada. Anda juga tidak pernah menginginkan pernikahan ini bukan? Lalu untuk apa anda terlalu memaksakan diri hingga seperti ini? Saya juga bukan wanita yang pantas untuk menjadi istri anda." Kata Celine dengan jelas dan lantang.

"Aku hanya ingin membuat Mama bahagia meskipun kini dia sudah tidak ada. Setidaknya aku menjadi anak yang berbakti dan menepati janji." Jawaban yang baru saja diucapkan Jason berhasil menyentuh hati Celine.

Tidak bisa dipungkiri. Celine juga pernah berjanji kepada Nyonya Lyn untuk menjaga Jason. Bahkan mau menjadi istrinya. Celine sangat menyayangi Nyonya Lyn. Bahkan kini sangat merindukannya.

Untuk beberapa saat suasana di dalam mobil berubah hening. Sesekali Ben melirik melalui kaca spion. Namun dia juga tidak berani mengeluarkan suara. Lebih baik fokus untuk melajukan mobilnya agak segera sampai tujuan.

"Dia tidak akan melepaskanku begitu saja. Aku harus menggunakan cara lain. Tapi apa?" Celine terus saja berpikir keras. Saat sudah menemukan ide, wanita itu kembali mengeluarkan suara.

"Baiklah, aku mau melanjutkan pertunangan ini." Celine kembali memandang wajah Jason.

"Kau sama sekali tidak memiliki pilihan," sahut Jason malas. "Setuju tidak setuju kita akan tetap menikah!"

Celine memutar bola matanya mendengar jawaban Jason. "Ada dua syarat yang harus anda penuhi. Pertama Anda harus minta maaf karena sudah menyakiti tubuh saya yang berharga ini. Kedua Anda harus mengabulkan semua permintaan saya. Keputusan ada di tangan Anda tuan." Celine merasa lebih tinggi dari Jason saat ini. Dia sudah tidak takut apapun lagi.

"Aku akan mengabulkan semua permintaanmu," jawab Jason dengan santai.

"Bagaimana dengan syarat yang pertama?"

"Aku tidak salah. Kau sendiri yang salah karena memegang pisau itu. Jika kau tidak memegangnya mungkin kejadiannya tidak akan seperti kemarin." Jason masih belum mau mengakui kesalahannya.

"Kalau begitu cari saja wanita lain untuk menggantikan saya. Saya sama sekali tidak tertarik untuk menjadi istri anda."

Jason mengepal kuat tangannya. Belum pernah dia sekesal ini saat menghadapi seorang wanita. Namun dia tidak mau mengecewakan ibu kandungnya. Bagaimanapun juga Celine adalah wanita yang dipilihkan langsung oleh ibu kandungnya sebelum meninggal.

"Maaf," ucap Jason singkat.

"Kurang keras, Tuan." Celine kembali meledek.

"Maaf!" teriak Jason hingga memenuhi seisi mobil. Hal itu berhasil membuat Ben tersenyum. Untuk pertama kalinya ia mendengar seorang Jason minta maaf di depan wanita asing seperti Celine.

"Oke, dimaafkan. Sekarang cepat pakaikan lagi cincin ini di jari manisku," perintah Celine sambil memamerkan jarinya.

Jason kembali emosi dia tidak mau diperintah-perintah seperti ini. Belum juga mengeluarkan kata Celine sudah menatap pria itu dengan tajam. "Anda lupa dengan syarat yang kedua, Tuan?"

Dengan wajah tidak ikhlas Jason memasang kembali cincin pertunangan itu di jari Celine. Setelahnya pria itu memalingkan wajahnya karena tidak mau memandang wajah Celine lagi.

Celine tersenyum melihat cincin di jarinya. "Ini masih permulaan. Aku akan terus mencari cara agar Jason mau membatalkan pernikahan ini. Aku tidak mau menikah dengan pria kejam seperti dia."

Terpopuler

Comments

🅰️Rion bee 🐝

🅰️Rion bee 🐝

bagus celine kamu memang wanita kuat..

2025-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Awal Mula
2 Bab. 2 Nyonya Lyn
3 Bab. 3 Nona Muda
4 Bab. 4 Aberzio
5 Bab. 5 Pelukan Hangat
6 Bab. 6 Makan Malam
7 Bab. 7 Permintaan
8 Bab. 8 Jawaban
9 Bab. 9 Pertunangan
10 Bab. 10 Rahasia Celine
11 Bab. 11 Izin Mama
12 Bab. 12 Pemakaman
13 Bab. 13 Barang Bukti
14 Bab. 14 Kabur
15 Bab. 15 Maaf
16 Bab. 16 Kelakuan Celine
17 Bab. 17 Butuh Waktu
18 Bab. 18 Hilang
19 Bab. 19 Usaha Celine
20 Bab. 20 Rencana Kedua
21 Bab. 21 Usaha Terakhir
22 Bab. 22 Buktikan!
23 Bab. 23 Kasmaran
24 Tokoh Novel TDM
25 Bab. 24 Romantisnya Jason
26 Bab. 25 Liburan
27 Bab. 26 Tak Terduga
28 Bab. 27 Marahnya Aberzio
29 Bab. 28 Rahasia Musuh
30 Bab. 29 Cinta Mati
31 Bab. 30 Peresmian ROC Group
32 Bab. 31 Helenaku
33 Bab. 32 Taman Bunga
34 Bab. 33 Selamat
35 Bab. 34 Kalung Warisan
36 Bab. 35 Rencana
37 Bab. 36 Kacau
38 Bab. 37 Marah
39 Bab. 38 Sentuhan Kerinduan
40 Bab. 39 Nyaman
41 Bab. 40 Keras Kepala
42 Bab. 41 Kota Rio
43 Bab. 42 Berusaha Kabur
44 Bab. 43 Sama Saja
45 Bab. 44 Rencana
46 Bab. 45 Tidak Berdaya
47 Bab. 46 Usaha Kabur
48 Bab. 47 Salahmu Sendiri
49 Bab. 48 Kenangan
50 Bab. 49 Namaku Helena
51 Bab. 50 Wanita Pengganti
52 Bab. 51 Bingung
53 Bab. 52 Peduli
54 Bab. 53 Cemburu
55 Bab. 54 Perjuangan Jason
56 Bab. 55 Belum Bicara
57 Bab. 56 Kalung
58 Bab. 57 Dia Milikku
59 Bab. 58 Istriku
60 Bab. 59 Pergi
61 Bab. 60 Malam Panas
62 Bab. 61 Pernikahan
63 Bab. 62 Perjuangan
64 Bab. 63 Paksaan
65 Bab. 64 Pelukan Suami
66 Bab. 65 Rumah Kita
67 Bab. 66 Cerita Kenangan
68 Bab. 67 Keinginan Aberzio
69 Bab. 68 Kapal Pesiar
70 Bab. 69 Sayang Kamu
71 Bab. 70 Berbahaya
72 Bab. 71 Perlawanan
73 Bab. 72 Tidak Nyaman
74 Bab. 73 Kalung Guineno
75 Bab. 74 Meksiko
76 Bab. 75 Rumah Clara
77 Bab. 76 Aksi Helena
78 Bab. 77 Pertolongan Jason
79 Bab. 78 Cemburu Aberzio
80 Bab. 79 Karena Mabuk
81 Bab. 80 Rayuan Maut
82 Bab. 81 Ledekan Jason
83 Bab. 82 Masakan Istri
84 Bab. 83 Kenangan Masa Lalu
85 Bab. 84 Tidak Bersalah
86 Bab. 85 Gelisah
87 Bab. 86 Pertemuan Pertama
88 Bab. 87 Pembunuh Cantik
89 Bab. 88 Ingin Kamu
90 Bab. 89 Foto Tercinta
91 Bab. 90 Hadiah Kecil
92 Bab. 91 Jason Lagi
93 Bab. 92 Sudah Ingat
94 Bab. 93 Teman Lama
95 Bab. 94 Hidup Helena
96 Bab. 95 Cindy
97 Bab. 96 Aib Masa Lalu
98 Bab. 97 Tunangan Clous
99 Bab. 98 Gosip Istri
100 Bab. 99 Jalan Siang
101 Bab. 100 Kejadian Siang
102 Bab. 101 Markas
103 Bab. 102 Belanja
104 Bab. 103 Cat Woman
105 Bab. 104 Sakitnya Helena
106 Bab. 105 Panik
107 Bab. 106 Ajakan Helena
108 Bab. 107 Night in Milan
109 Bab. 108 Ketahuan
110 Bab. 109 Ide Helena
111 Bab. 110 Bertemu Robert
112 Bab. 111 Kekhawatiran
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab. 1 Awal Mula
2
Bab. 2 Nyonya Lyn
3
Bab. 3 Nona Muda
4
Bab. 4 Aberzio
5
Bab. 5 Pelukan Hangat
6
Bab. 6 Makan Malam
7
Bab. 7 Permintaan
8
Bab. 8 Jawaban
9
Bab. 9 Pertunangan
10
Bab. 10 Rahasia Celine
11
Bab. 11 Izin Mama
12
Bab. 12 Pemakaman
13
Bab. 13 Barang Bukti
14
Bab. 14 Kabur
15
Bab. 15 Maaf
16
Bab. 16 Kelakuan Celine
17
Bab. 17 Butuh Waktu
18
Bab. 18 Hilang
19
Bab. 19 Usaha Celine
20
Bab. 20 Rencana Kedua
21
Bab. 21 Usaha Terakhir
22
Bab. 22 Buktikan!
23
Bab. 23 Kasmaran
24
Tokoh Novel TDM
25
Bab. 24 Romantisnya Jason
26
Bab. 25 Liburan
27
Bab. 26 Tak Terduga
28
Bab. 27 Marahnya Aberzio
29
Bab. 28 Rahasia Musuh
30
Bab. 29 Cinta Mati
31
Bab. 30 Peresmian ROC Group
32
Bab. 31 Helenaku
33
Bab. 32 Taman Bunga
34
Bab. 33 Selamat
35
Bab. 34 Kalung Warisan
36
Bab. 35 Rencana
37
Bab. 36 Kacau
38
Bab. 37 Marah
39
Bab. 38 Sentuhan Kerinduan
40
Bab. 39 Nyaman
41
Bab. 40 Keras Kepala
42
Bab. 41 Kota Rio
43
Bab. 42 Berusaha Kabur
44
Bab. 43 Sama Saja
45
Bab. 44 Rencana
46
Bab. 45 Tidak Berdaya
47
Bab. 46 Usaha Kabur
48
Bab. 47 Salahmu Sendiri
49
Bab. 48 Kenangan
50
Bab. 49 Namaku Helena
51
Bab. 50 Wanita Pengganti
52
Bab. 51 Bingung
53
Bab. 52 Peduli
54
Bab. 53 Cemburu
55
Bab. 54 Perjuangan Jason
56
Bab. 55 Belum Bicara
57
Bab. 56 Kalung
58
Bab. 57 Dia Milikku
59
Bab. 58 Istriku
60
Bab. 59 Pergi
61
Bab. 60 Malam Panas
62
Bab. 61 Pernikahan
63
Bab. 62 Perjuangan
64
Bab. 63 Paksaan
65
Bab. 64 Pelukan Suami
66
Bab. 65 Rumah Kita
67
Bab. 66 Cerita Kenangan
68
Bab. 67 Keinginan Aberzio
69
Bab. 68 Kapal Pesiar
70
Bab. 69 Sayang Kamu
71
Bab. 70 Berbahaya
72
Bab. 71 Perlawanan
73
Bab. 72 Tidak Nyaman
74
Bab. 73 Kalung Guineno
75
Bab. 74 Meksiko
76
Bab. 75 Rumah Clara
77
Bab. 76 Aksi Helena
78
Bab. 77 Pertolongan Jason
79
Bab. 78 Cemburu Aberzio
80
Bab. 79 Karena Mabuk
81
Bab. 80 Rayuan Maut
82
Bab. 81 Ledekan Jason
83
Bab. 82 Masakan Istri
84
Bab. 83 Kenangan Masa Lalu
85
Bab. 84 Tidak Bersalah
86
Bab. 85 Gelisah
87
Bab. 86 Pertemuan Pertama
88
Bab. 87 Pembunuh Cantik
89
Bab. 88 Ingin Kamu
90
Bab. 89 Foto Tercinta
91
Bab. 90 Hadiah Kecil
92
Bab. 91 Jason Lagi
93
Bab. 92 Sudah Ingat
94
Bab. 93 Teman Lama
95
Bab. 94 Hidup Helena
96
Bab. 95 Cindy
97
Bab. 96 Aib Masa Lalu
98
Bab. 97 Tunangan Clous
99
Bab. 98 Gosip Istri
100
Bab. 99 Jalan Siang
101
Bab. 100 Kejadian Siang
102
Bab. 101 Markas
103
Bab. 102 Belanja
104
Bab. 103 Cat Woman
105
Bab. 104 Sakitnya Helena
106
Bab. 105 Panik
107
Bab. 106 Ajakan Helena
108
Bab. 107 Night in Milan
109
Bab. 108 Ketahuan
110
Bab. 109 Ide Helena
111
Bab. 110 Bertemu Robert
112
Bab. 111 Kekhawatiran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!