Bab. 8 Jawaban

Jason memasang wajah yang sangat serius. Pria itu masih belum memberikan respon apapun. Dia ingin memastikan kalau ibu kandungnya tidak sedang bercanda. Meskipun Jason tahu betul kalau ibunya tidak pernah bercanda jika berbicara soal pernikahan.

"Jason, kau tidak mau mengabulkan permintaan Mama?" Ny. Lyn kembali bertanya. Dia berusaha untuk duduk. Jason membantunya. Meletakkan bantal di belakang agar bisa menjadi sandaran yang empuk bagi Ny. Lyn.

"Menikah, Ma?" tanyanya untuk kembali memastikan. "Dengan wanita itu?" Bahkan Jason sudah tidak ingat lagi dengan nama wanita yang sudah menolong ibu kandungnya itu.

"Celine. Namanya Celine, Jason. Dia cantik bukan? Dia juga baik dan dewasa. Mama yakin dia sangat cocok denganmu." Ny. Lyn kembali tersenyum saat membayangkan Celine.

Belum juga putranya memberi jawaban, wanita paruh baya itu sudah membayangkan pesta pernikahan putranya dengan Celine. Harus mewah dan berkelas. Disaksikan seluruh dunia. Celine juga akan dirubah menjadi seorang ratu yang sangat cantik dan menawan.

Jason menggeleng kepalanya. "Ma, pernikahan bukan sesuatu yang bisa diputuskan secepat ini. Jason bahkan tidak dekat dengannya."

"Mau sampai kapan Jason? Usia mama sudah 55 tahun. Kapan lagi mama akan menggendong cucu? Jason, jangan pernah berpikir kalau kau ini masih berusia 20 tahun. Tahun ini usiamu sudah menginjak 34 tahun. Apa kau lupa?" Nada Ny. Lyn semakin tinggi. Tiap kali berbicara dengan putranya, dia tidak pernah bisa menggunakan kelembutan lagi.

"Celine adalah wanita yang tepat. Kalian bisa saling mengenal setelah menikah nanti."

Jason mengambil tangan Nyonya Lyn. Sulit memang untuk membantah keinginan ibu kandungnya itu. "Apa Mama bahagia?" Jason kembali mengecup tangan ibu kandungnya.

"Tentu mama bahagia jika kau mau menikah dengan Celine. Jason, terkadang mama berpikir. Kalau nanti mama sudah tidak ada. Siapa yang akan merawatmu? Mama mau saat mama sudah tidak ada lagi di dunia ini, saat itu juga kamu sudah bertemu dengan wanita yang kamu cintai.

Mama harap Celine adalah wanita yang nantinya kau cintai, Jason. Tapi, setelah melihat sifat Celine dan juga sifatmu. Mama bisa menebak. Tidak lama lagi kau yang akan tergila-gila sama Celine. Sepertinya kau juga nanti yang akan jatuh cinta duluan." Nyonya Lyn ketawa kecil. Rasanya kebahagiaannya akan sempurna jika saat itu sampai tiba. Dimana putranya yang selalu bersikap dingin bisa luluh hatinya setelah dia jatuh cinta.

Melihat senyum di wajah ibu kandungnya membuat Jason semakin tidak tega. "Baiklah. Jika memang itu yang mama mau. Jason akan menikah dengan Celine. Tapi Jason tidak bisa menikah dalam waktu dekat ini. Jason akan menikah setelah gedung baru ROC Group diresmikan," jawab Jason pada akhirnya. Toh dia tidak memiliki pilihan lain lagi saat ini.

"Nggak masalah. Kalian bisa bertunangan saja lebih dulu. Setelah itu kalian bisa mulai mengenal satu sama lain sampai pernikahan tiba. Bagaimana?" Wajah Nyonya Lyn semakin girang.

Jason mengangguk. "Sekarang ayo kita pulang, Ma."

"Ayo. Mama juga sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Celine. Mama ingin membicarakan pertunangan ini dengan Celine." Nyonya Lyn benar-benar bersemangat.

Seolah-olah semua penyakit yang ada di dalam tubuhnya hilang begitu saja. Dia tidak lagi merasakan sedih. Saat ini kebahagiaan wanita paruh baya itu seakan meledak-ledak.

***

Di dalam kamar, Celine masih belum bisa memejamkan matanya. Padahal jam tidurnya juga sudah lewat. Wanita itu menatap langit-langit kamar sambil terus memikirkan perkataan Pak Jim di taman tadi. Sulit untuk dilupakan. Semua terjadi begitu saja. Celine tidak tahu harus sedih atau bahagia setelah mendengarnya.

"Nona, jika Tuan Jason setuju menikah dengan anda. Apa anda siap untuk menjadi istri Tuan Jason? Menjadi Nyonya Jason Lionidas."

Celine menutup wajahnya dengan bantal. "Seharusnya aku tidak tergiur dengan gaji yang pernah ditawarkan Tante Lyn. Sekarang aku benar-benar terjebak di sini. Aku tidak berani menolak permintaan Tante Lyn. Tapi untuk menikah. Aku juga belum siap. Apa lagi menikah dengan pria seperti Jason. Astaga. Memandang wajahnya saja aku tidak berani. Bagaimana mungkin aku bisa menjadi istrinya?"

Celine beranjak dari tempat tidur. Wanita itu melangkah ke arah balkon. Dia membuka gorden yang menutupi pintu kaca sebelum menggeser pintu itu secara perlahan. Baru juga membuka pintu, Celine sudah bisa merasakan udara segar di malam hari yang kini menerpa wajahnya.

Posisi kamar Celine ada di lantai 3. Dari ketinggian itu dia bisa melihat keindahan halaman samping dengan jelas. Perlahan Celine memejamkan matanya. Dia berusaha menenangkan pikirannya. Melupakan beban yang sekarang mengganggunya.

"Bahkan aku tidak ingat dengan masa laluku. Apa aku beri tahu saja kalau aku ini pernah mengalami kecelakaan dan amnesia? Aku takut jika nanti Tante Lyn mengetahuinya dari orang lain. Dia akan kecewa."

Di tempat yang berbeda, Jason juga sedang menikmati keindahan malam. Pria itu tidak bisa tidur. Dia terus saja memikirkan keputusan yang baru saja dia ambil. Dari kejauhan, Ben berjalan mendekati Jason. Pria itu menyodorkan minuman kaleng kepada Jason. "Apa yang anda pikirkan, Tuan?"

Ben tahu kalau kini Jason sedang memikirkan sesuatu. Setahu Ben, semua baik-baik saja. Baik perusahaan maupun bisnis mereka di dunia gelap tidak mengalami masalah sedikitpun. Ben ingin membantu Jason jika memang benar pria itu kini sedang menghadapi masalah besar.

Jason memandang Ben yang berdiri tidak jauh darinya. "Ben, apa menurutmu aku ini sudah pantas untuk menikah?"

"Menikah, Tuan?" tanya Ben balik. Dia bahkan takut salah dengar.

"Ya. Apa ada yang salah?"

"Tentu tidak, Tuan. Masalahnya anda mau menikah dengan siapa?" sahut Ben di dalam hati.

Jason mengusap wajahnya dengan tangan. Baru ini dia bisa sefrustasi ini. Pria yang selama ini hanya memikirkan kekuasaan dan kemenangan kini justru dibuat pusing dengan satu kata pernikahan.

"Sepertinya tidak buruk. Aku hanya perlu menikahinya, menghamilinya. Setelah itu mama akan senang karena memiliki cucu," ucap Jason dengan mudahnya.

Ben mengernyitkan dahi mendengar pernyataan Jason. Wanita mana yang mau menjalani pernikahan seperti itu? "Tuan, jika yang dibutuhkan hanya anak. Kenapa tidak sewa rahim saja?"

Tatapan tajam Jason membuat Ben kembali menunduk takut. Pria itu bahkan tidak berani melanjutkan kalimatnya. "Maaf, Tuan. Saya salah bicara."

"Lupakan. Aku mau tidur. Pesankan cincin pertunangan untukku." Jason beranjak dari kursi yang dia duduki dan melangkah pergi.

Sedangkan Ben masih berdiri di sana dengan wajah bingung. "Tuan Jason mau bertunangan? Apa aku tidak salah dengar? Dengan siapa?"

Ben kembali duduk di kursi yang tadi diduduki Jason. Pria itu berpikir keras. Sejauh ini belum ada wanita yang berhasil menarik perhatian Jason. Jika pria itu sampai menikah, mau jadi apa pernikahan mereka nanti?

"Astaga. Wanita mana yang akan menjadi korban Tuan Jason kali ini? Apa Tuan Jason benar-benar serius akan menikah? Lalu, setelah mendapatkan anak, dia akan mencampakkan wanita itu?" Ben masih berpikir keras. Dia tahu seperti apa kerasnya Jason. Hanya seorang wanita saja tidak akan mungkin berhasil menundukkan seorang Jason Lionidas. Bahkan Nyonya Lyn saja sering kewalahan menghadapinya.

Terpopuler

Comments

TiniE's AcHmaD💏

TiniE's AcHmaD💏

tenang ajah nanti bosmu bakalan bucin sama istrinya setelah menikah Ben🤭

2025-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Awal Mula
2 Bab. 2 Nyonya Lyn
3 Bab. 3 Nona Muda
4 Bab. 4 Aberzio
5 Bab. 5 Pelukan Hangat
6 Bab. 6 Makan Malam
7 Bab. 7 Permintaan
8 Bab. 8 Jawaban
9 Bab. 9 Pertunangan
10 Bab. 10 Rahasia Celine
11 Bab. 11 Izin Mama
12 Bab. 12 Pemakaman
13 Bab. 13 Barang Bukti
14 Bab. 14 Kabur
15 Bab. 15 Maaf
16 Bab. 16 Kelakuan Celine
17 Bab. 17 Butuh Waktu
18 Bab. 18 Hilang
19 Bab. 19 Usaha Celine
20 Bab. 20 Rencana Kedua
21 Bab. 21 Usaha Terakhir
22 Bab. 22 Buktikan!
23 Bab. 23 Kasmaran
24 Tokoh Novel TDM
25 Bab. 24 Romantisnya Jason
26 Bab. 25 Liburan
27 Bab. 26 Tak Terduga
28 Bab. 27 Marahnya Aberzio
29 Bab. 28 Rahasia Musuh
30 Bab. 29 Cinta Mati
31 Bab. 30 Peresmian ROC Group
32 Bab. 31 Helenaku
33 Bab. 32 Taman Bunga
34 Bab. 33 Selamat
35 Bab. 34 Kalung Warisan
36 Bab. 35 Rencana
37 Bab. 36 Kacau
38 Bab. 37 Marah
39 Bab. 38 Sentuhan Kerinduan
40 Bab. 39 Nyaman
41 Bab. 40 Keras Kepala
42 Bab. 41 Kota Rio
43 Bab. 42 Berusaha Kabur
44 Bab. 43 Sama Saja
45 Bab. 44 Rencana
46 Bab. 45 Tidak Berdaya
47 Bab. 46 Usaha Kabur
48 Bab. 47 Salahmu Sendiri
49 Bab. 48 Kenangan
50 Bab. 49 Namaku Helena
51 Bab. 50 Wanita Pengganti
52 Bab. 51 Bingung
53 Bab. 52 Peduli
54 Bab. 53 Cemburu
55 Bab. 54 Perjuangan Jason
56 Bab. 55 Belum Bicara
57 Bab. 56 Kalung
58 Bab. 57 Dia Milikku
59 Bab. 58 Istriku
60 Bab. 59 Pergi
61 Bab. 60 Malam Panas
62 Bab. 61 Pernikahan
63 Bab. 62 Perjuangan
64 Bab. 63 Paksaan
65 Bab. 64 Pelukan Suami
66 Bab. 65 Rumah Kita
67 Bab. 66 Cerita Kenangan
68 Bab. 67 Keinginan Aberzio
69 Bab. 68 Kapal Pesiar
70 Bab. 69 Sayang Kamu
71 Bab. 70 Berbahaya
72 Bab. 71 Perlawanan
73 Bab. 72 Tidak Nyaman
74 Bab. 73 Kalung Guineno
75 Bab. 74 Meksiko
76 Bab. 75 Rumah Clara
77 Bab. 76 Aksi Helena
78 Bab. 77 Pertolongan Jason
79 Bab. 78 Cemburu Aberzio
80 Bab. 79 Karena Mabuk
81 Bab. 80 Rayuan Maut
82 Bab. 81 Ledekan Jason
83 Bab. 82 Masakan Istri
84 Bab. 83 Kenangan Masa Lalu
85 Bab. 84 Tidak Bersalah
86 Bab. 85 Gelisah
87 Bab. 86 Pertemuan Pertama
88 Bab. 87 Pembunuh Cantik
89 Bab. 88 Ingin Kamu
90 Bab. 89 Foto Tercinta
91 Bab. 90 Hadiah Kecil
92 Bab. 91 Jason Lagi
93 Bab. 92 Sudah Ingat
94 Bab. 93 Teman Lama
95 Bab. 94 Hidup Helena
96 Bab. 95 Cindy
97 Bab. 96 Aib Masa Lalu
98 Bab. 97 Tunangan Clous
99 Bab. 98 Gosip Istri
100 Bab. 99 Jalan Siang
101 Bab. 100 Kejadian Siang
102 Bab. 101 Markas
103 Bab. 102 Belanja
104 Bab. 103 Cat Woman
105 Bab. 104 Sakitnya Helena
106 Bab. 105 Panik
107 Bab. 106 Ajakan Helena
108 Bab. 107 Night in Milan
109 Bab. 108 Ketahuan
110 Bab. 109 Ide Helena
111 Bab. 110 Bertemu Robert
112 Bab. 111 Kekhawatiran
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab. 1 Awal Mula
2
Bab. 2 Nyonya Lyn
3
Bab. 3 Nona Muda
4
Bab. 4 Aberzio
5
Bab. 5 Pelukan Hangat
6
Bab. 6 Makan Malam
7
Bab. 7 Permintaan
8
Bab. 8 Jawaban
9
Bab. 9 Pertunangan
10
Bab. 10 Rahasia Celine
11
Bab. 11 Izin Mama
12
Bab. 12 Pemakaman
13
Bab. 13 Barang Bukti
14
Bab. 14 Kabur
15
Bab. 15 Maaf
16
Bab. 16 Kelakuan Celine
17
Bab. 17 Butuh Waktu
18
Bab. 18 Hilang
19
Bab. 19 Usaha Celine
20
Bab. 20 Rencana Kedua
21
Bab. 21 Usaha Terakhir
22
Bab. 22 Buktikan!
23
Bab. 23 Kasmaran
24
Tokoh Novel TDM
25
Bab. 24 Romantisnya Jason
26
Bab. 25 Liburan
27
Bab. 26 Tak Terduga
28
Bab. 27 Marahnya Aberzio
29
Bab. 28 Rahasia Musuh
30
Bab. 29 Cinta Mati
31
Bab. 30 Peresmian ROC Group
32
Bab. 31 Helenaku
33
Bab. 32 Taman Bunga
34
Bab. 33 Selamat
35
Bab. 34 Kalung Warisan
36
Bab. 35 Rencana
37
Bab. 36 Kacau
38
Bab. 37 Marah
39
Bab. 38 Sentuhan Kerinduan
40
Bab. 39 Nyaman
41
Bab. 40 Keras Kepala
42
Bab. 41 Kota Rio
43
Bab. 42 Berusaha Kabur
44
Bab. 43 Sama Saja
45
Bab. 44 Rencana
46
Bab. 45 Tidak Berdaya
47
Bab. 46 Usaha Kabur
48
Bab. 47 Salahmu Sendiri
49
Bab. 48 Kenangan
50
Bab. 49 Namaku Helena
51
Bab. 50 Wanita Pengganti
52
Bab. 51 Bingung
53
Bab. 52 Peduli
54
Bab. 53 Cemburu
55
Bab. 54 Perjuangan Jason
56
Bab. 55 Belum Bicara
57
Bab. 56 Kalung
58
Bab. 57 Dia Milikku
59
Bab. 58 Istriku
60
Bab. 59 Pergi
61
Bab. 60 Malam Panas
62
Bab. 61 Pernikahan
63
Bab. 62 Perjuangan
64
Bab. 63 Paksaan
65
Bab. 64 Pelukan Suami
66
Bab. 65 Rumah Kita
67
Bab. 66 Cerita Kenangan
68
Bab. 67 Keinginan Aberzio
69
Bab. 68 Kapal Pesiar
70
Bab. 69 Sayang Kamu
71
Bab. 70 Berbahaya
72
Bab. 71 Perlawanan
73
Bab. 72 Tidak Nyaman
74
Bab. 73 Kalung Guineno
75
Bab. 74 Meksiko
76
Bab. 75 Rumah Clara
77
Bab. 76 Aksi Helena
78
Bab. 77 Pertolongan Jason
79
Bab. 78 Cemburu Aberzio
80
Bab. 79 Karena Mabuk
81
Bab. 80 Rayuan Maut
82
Bab. 81 Ledekan Jason
83
Bab. 82 Masakan Istri
84
Bab. 83 Kenangan Masa Lalu
85
Bab. 84 Tidak Bersalah
86
Bab. 85 Gelisah
87
Bab. 86 Pertemuan Pertama
88
Bab. 87 Pembunuh Cantik
89
Bab. 88 Ingin Kamu
90
Bab. 89 Foto Tercinta
91
Bab. 90 Hadiah Kecil
92
Bab. 91 Jason Lagi
93
Bab. 92 Sudah Ingat
94
Bab. 93 Teman Lama
95
Bab. 94 Hidup Helena
96
Bab. 95 Cindy
97
Bab. 96 Aib Masa Lalu
98
Bab. 97 Tunangan Clous
99
Bab. 98 Gosip Istri
100
Bab. 99 Jalan Siang
101
Bab. 100 Kejadian Siang
102
Bab. 101 Markas
103
Bab. 102 Belanja
104
Bab. 103 Cat Woman
105
Bab. 104 Sakitnya Helena
106
Bab. 105 Panik
107
Bab. 106 Ajakan Helena
108
Bab. 107 Night in Milan
109
Bab. 108 Ketahuan
110
Bab. 109 Ide Helena
111
Bab. 110 Bertemu Robert
112
Bab. 111 Kekhawatiran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!