Bab. 10 Rahasia Celine

Celine membuka matanya secara perlahan. Kepalanya sudah terasa jauh lebih baik. Dia memandang Ny. Lyn yang kini sedang memijat kepalanya sendiri. Wanita paruh baya itu sangat mengkhawatirkan keadaan Celine.

"Ma ...," lirih Celine dengan suara yang lembut. Sedikit serak. Tenggorokannya terasa kering. Entah sudah berapa lama dia tidak sadarkan diri. Yang pasti kini langit di luar kamar sudah gelap.

Ny. Lyn tersenyum lega melihat Celine sudah sadar. Dia membantu Celine untuk duduk agar bisa meneguk air putih yang sudah disiapkan.

"Terima kasih, Ma." Celine meneguk air putih itu secara perlahan. Dia kembali berbaring setelahnya.

"Sayang ... Apa yang kamu pikirkan? Kenapa kamu bisa sampai pingsan? Dokter bilang kesehatanmu baik-baik saja. Pelayan bilang kamu sudah menghabiskan sarapan pagimu. Apa kamu nggak bahagia dengan pertunangan ini?" Wajah Nyonya Lyn terlihat sedih. Dia takut jika memang seperti itulah yang kini dirasakan oleh Celine.

Celine mengusap tangan Nyonya Lyn. "Celine bahagia, Ma. Tapi Celine nggak tahu kenapa bisa sampai pingsan."

"Mama nggak mau calon menantu mama sampai jatuh sakit. Kamu harus banyak istirahat Celine. Biar mama yang urus persiapan pernikahan." Nyonya Lyn mengusap rambut Celine lagi. Dia terlihat begitu tulus dan sangat menyayangi Celine.

"Ma, ada yang ingin Celine katakan sama mama. Setelah mama mendengar cerita Celine, mama bisa memikirkan ulang pernikahan ini. Celine siap menerima resikonya. Celine hanya tidak mau menyimpan rahasia ini sendiri. Mama sudah seperti mama kandung Celine." Wajah Celine yang berubah serius membuat Nyonya Lyn menjadi tegang. Dia takut jika rahasia Celine akan membuat hatinya kecewa.

"Sayang, apa yang ingin kamu katakan?"

Celine mengatur napasnya agar kembali tenang. Dia bangkit agar bisa cerita sambil duduk. Nyonya Lyn membantu Celine dengan penuh kelembutan.

"Ma, setahun yang lalu Celine mengalami kecelakaan. Celine sempat koma selama 1 bulan. Saat sadar, Celine nggak ingat apapun lagi. Bahkan nama Celine juga Celine nggak tahu. Nama Celine ini merupakan nama pemberian dari dokter yang merawat Celine saat di rumah sakit.

Setelah merasa jauh lebih baik, Celine memutuskan untuk pindah ke Swiss. Celine takut jika terlalu lama di Meksiko, nyawa Celine dalam bahaya. Celine yakin sekali kalau seseorang memang sengaja ingin membunuh Celine saat itu. Dokter bilang selain mengalami benturan yang sangat kuat. Ada luka tembak di kepala Celine."

Nyonya Lyn menghapus air mata yang tiba-tiba saja menetes. Dia tidak menyangka kalau calon menantunya memiliki kenangan pahit seperti itu. Sesuatu yang buruk. Siapa yang ingin membunuh wanita sebaik Celine? Pertanyaan seperti itu muncul begitu saja di dalam pikiran Nyonya Lyn.

"Sayang, setelah mendengar ceritamu ini Mama semakin yakin untuk menjadikan kamu menantu mama. Jason akan menjagamu dengan baik. Setelah kamu menjadi istri Jason, Mama jamin tidak ada satu orangpun yang akan berani melukaimu. Apa lagi sampai memiliki niat untuk membunuhmu. Jason akan melindungimu dengan satu-satunya nyawa yang dia miliki. Percaya sama Mama." Nyonya Lyn menarik tubuh Celine dan memeluknya. Dua wanita itu saling memejamkan mata. Meskipun belum lama kenal, mereka berdua memang terlihat begitu saling menyayangi.

"Ma, bagaimana kalau di masa lalu Celine ini wanita yang buruk?"

Nyonya Lyn melepas pelukannya. "Jason juga bukan pria yang baik. Semua orang memiliki masa lalu, Celine. Kamu harus melupakan masa lalumu. Membuka lembaran baru bersama Jason. Buka hatimu untuk Jason, Nak."

"Ma, terima kasih. Tapi ... Apa Jason siap menerima masa lalu Celine? Bagaimana kalau setelah ini Jason akan menerima banyak masalah karena Celine?"

Nyonya Lyn terus saja berusaha menyakinkan Celine. "Semua akan baik-baik saja. Jangan dipikirin lagi ya. Sebelum pernikahan nanti, mama akan ceritakan masalah ini sama Jason. Kamu jangan khawatir. Mama jamin Jason tidak akan mempermasalahkannya."

Celine menunduk diam. Satu tangannya menggenggam seprei yang kini dia tiduri. "Bahkan aku tidak berani untuk mengatakan kalau saat kecelakaan aku sedang hamil dan mengalami keguguran."

"Celine, jangan melamun lagi. Sekarang cepat habiskan makan malammu. Mama tidak mau kau sakit-sakit lagi. Setelah ini minum obat ya," bujuk Nyonya Lyn.

Celine mengangguk. Dia membuka mulutnya saat Nyonya Lyn menyendokkan makanan ke dalam mulutnya. Dia mengunyah makanan itu sambil tersenyum.

"Celine senang sekali bisa memiliki mama seperti mama Lyn."

Nyonya Lyn tersenyum. "Kamu wanita baik. Kamu pantas mendapatkan semua ini."

***

Lima hari setelah pesta pertunangan, hubungan antara Celine dan Jason masih belum mengalami kemajuan. Nyonya Lyn meminta Pak Jim untuk melayani Celine dengan baik. Bahkan tidak mengizinkan calon menantunya itu untuk keluar kamar. Nyonya Lyn ingin Celine lebih banyak istirahat di dalam kamar.

Semua keperluan Celine sudah dipersiapkan dengan teliti oleh pelayan pribadi yang di utus oleh Pak Jim. Celine benar-benar diperlakukan layaknya seorang ratu. Dimanjakan dan terus saja dihujani kasih sayang yang tidak pernah reda.

Malam ini, di saat semua orang mulai istirahat di dalam kamar masing-masing. Jason masih ada di dalam kamar Nyonya Lyn. Pria itu sedang merayu ibu kandungnya agar diberi izin untuk pergi meninggalkan Sisilia malam ini. Ada urusan penting yang tidak bisa diurus oleh Ben. Memang harus Jason sendiri yang turun tangan.

"Ma, Jason janji. Tiga hari lagi Jason pulang," bujuk Jason tanpa kenal menyerah. Meskipun sudah berulang kali dia mengatakan kalimat yang sama.

"Jason, kamu selalu ingkar janji. Bagaimana bisa mama percaya lagi? Mama hanya nggak mau kamu kabur dan meninggalkan Celine." Nyonya Lyn beranjak dari tempat duduknya. Wanita paruh baya itu melangkah menuju ke lemari.

"Ma, Jason nggak akan batalin pernikahan ini. Mama sendiri tahu kalau sebentar lagi gedung ROC Group yang baru akan segera jadi. Jason akan meresmikannya. Setelah itu Jason akan menikah. Ma, hanya malam ini saja." Jason menjatuhkan tubuhnya di sofa. Pria itu berbaring. Menjadikan bagian belakang lengannya sebagai bantal. Memandang ke langit-langit kamar.

Tiba-tiba Jason ingat dengan calon istrinya. Bukankah ibu kandungnya sangat menyayangi calon menantunya itu? Ini kesempatan bagi Jason untuk memanfaatkan kelemahan ibu kandungnya.

"Jason tidak akan mengecewakan mama lagi. Setelah pulang nanti, Jason akan mengajak Celine makan malam di luar. Bukankah mama sendiri yang bilang kalau Jason harus mulai mendekatkan diri dengan Celine?" Jason diam sejenak. Dia kembali membayangkan wajah Celine saat wanita itu ada digendongannya.

"Jason akan berusaha untuk mencintainya ...."

Episodes
1 Bab. 1 Awal Mula
2 Bab. 2 Nyonya Lyn
3 Bab. 3 Nona Muda
4 Bab. 4 Aberzio
5 Bab. 5 Pelukan Hangat
6 Bab. 6 Makan Malam
7 Bab. 7 Permintaan
8 Bab. 8 Jawaban
9 Bab. 9 Pertunangan
10 Bab. 10 Rahasia Celine
11 Bab. 11 Izin Mama
12 Bab. 12 Pemakaman
13 Bab. 13 Barang Bukti
14 Bab. 14 Kabur
15 Bab. 15 Maaf
16 Bab. 16 Kelakuan Celine
17 Bab. 17 Butuh Waktu
18 Bab. 18 Hilang
19 Bab. 19 Usaha Celine
20 Bab. 20 Rencana Kedua
21 Bab. 21 Usaha Terakhir
22 Bab. 22 Buktikan!
23 Bab. 23 Kasmaran
24 Tokoh Novel TDM
25 Bab. 24 Romantisnya Jason
26 Bab. 25 Liburan
27 Bab. 26 Tak Terduga
28 Bab. 27 Marahnya Aberzio
29 Bab. 28 Rahasia Musuh
30 Bab. 29 Cinta Mati
31 Bab. 30 Peresmian ROC Group
32 Bab. 31 Helenaku
33 Bab. 32 Taman Bunga
34 Bab. 33 Selamat
35 Bab. 34 Kalung Warisan
36 Bab. 35 Rencana
37 Bab. 36 Kacau
38 Bab. 37 Marah
39 Bab. 38 Sentuhan Kerinduan
40 Bab. 39 Nyaman
41 Bab. 40 Keras Kepala
42 Bab. 41 Kota Rio
43 Bab. 42 Berusaha Kabur
44 Bab. 43 Sama Saja
45 Bab. 44 Rencana
46 Bab. 45 Tidak Berdaya
47 Bab. 46 Usaha Kabur
48 Bab. 47 Salahmu Sendiri
49 Bab. 48 Kenangan
50 Bab. 49 Namaku Helena
51 Bab. 50 Wanita Pengganti
52 Bab. 51 Bingung
53 Bab. 52 Peduli
54 Bab. 53 Cemburu
55 Bab. 54 Perjuangan Jason
56 Bab. 55 Belum Bicara
57 Bab. 56 Kalung
58 Bab. 57 Dia Milikku
59 Bab. 58 Istriku
60 Bab. 59 Pergi
61 Bab. 60 Malam Panas
62 Bab. 61 Pernikahan
63 Bab. 62 Perjuangan
64 Bab. 63 Paksaan
65 Bab. 64 Pelukan Suami
66 Bab. 65 Rumah Kita
67 Bab. 66 Cerita Kenangan
68 Bab. 67 Keinginan Aberzio
69 Bab. 68 Kapal Pesiar
70 Bab. 69 Sayang Kamu
71 Bab. 70 Berbahaya
72 Bab. 71 Perlawanan
73 Bab. 72 Tidak Nyaman
74 Bab. 73 Kalung Guineno
75 Bab. 74 Meksiko
76 Bab. 75 Rumah Clara
77 Bab. 76 Aksi Helena
78 Bab. 77 Pertolongan Jason
79 Bab. 78 Cemburu Aberzio
80 Bab. 79 Karena Mabuk
81 Bab. 80 Rayuan Maut
82 Bab. 81 Ledekan Jason
83 Bab. 82 Masakan Istri
84 Bab. 83 Kenangan Masa Lalu
85 Bab. 84 Tidak Bersalah
86 Bab. 85 Gelisah
87 Bab. 86 Pertemuan Pertama
88 Bab. 87 Pembunuh Cantik
89 Bab. 88 Ingin Kamu
90 Bab. 89 Foto Tercinta
91 Bab. 90 Hadiah Kecil
92 Bab. 91 Jason Lagi
93 Bab. 92 Sudah Ingat
94 Bab. 93 Teman Lama
95 Bab. 94 Hidup Helena
96 Bab. 95 Cindy
97 Bab. 96 Aib Masa Lalu
98 Bab. 97 Tunangan Clous
99 Bab. 98 Gosip Istri
100 Bab. 99 Jalan Siang
101 Bab. 100 Kejadian Siang
102 Bab. 101 Markas
103 Bab. 102 Belanja
104 Bab. 103 Cat Woman
105 Bab. 104 Sakitnya Helena
106 Bab. 105 Panik
107 Bab. 106 Ajakan Helena
108 Bab. 107 Night in Milan
109 Bab. 108 Ketahuan
110 Bab. 109 Ide Helena
111 Bab. 110 Bertemu Robert
112 Bab. 111 Kekhawatiran
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab. 1 Awal Mula
2
Bab. 2 Nyonya Lyn
3
Bab. 3 Nona Muda
4
Bab. 4 Aberzio
5
Bab. 5 Pelukan Hangat
6
Bab. 6 Makan Malam
7
Bab. 7 Permintaan
8
Bab. 8 Jawaban
9
Bab. 9 Pertunangan
10
Bab. 10 Rahasia Celine
11
Bab. 11 Izin Mama
12
Bab. 12 Pemakaman
13
Bab. 13 Barang Bukti
14
Bab. 14 Kabur
15
Bab. 15 Maaf
16
Bab. 16 Kelakuan Celine
17
Bab. 17 Butuh Waktu
18
Bab. 18 Hilang
19
Bab. 19 Usaha Celine
20
Bab. 20 Rencana Kedua
21
Bab. 21 Usaha Terakhir
22
Bab. 22 Buktikan!
23
Bab. 23 Kasmaran
24
Tokoh Novel TDM
25
Bab. 24 Romantisnya Jason
26
Bab. 25 Liburan
27
Bab. 26 Tak Terduga
28
Bab. 27 Marahnya Aberzio
29
Bab. 28 Rahasia Musuh
30
Bab. 29 Cinta Mati
31
Bab. 30 Peresmian ROC Group
32
Bab. 31 Helenaku
33
Bab. 32 Taman Bunga
34
Bab. 33 Selamat
35
Bab. 34 Kalung Warisan
36
Bab. 35 Rencana
37
Bab. 36 Kacau
38
Bab. 37 Marah
39
Bab. 38 Sentuhan Kerinduan
40
Bab. 39 Nyaman
41
Bab. 40 Keras Kepala
42
Bab. 41 Kota Rio
43
Bab. 42 Berusaha Kabur
44
Bab. 43 Sama Saja
45
Bab. 44 Rencana
46
Bab. 45 Tidak Berdaya
47
Bab. 46 Usaha Kabur
48
Bab. 47 Salahmu Sendiri
49
Bab. 48 Kenangan
50
Bab. 49 Namaku Helena
51
Bab. 50 Wanita Pengganti
52
Bab. 51 Bingung
53
Bab. 52 Peduli
54
Bab. 53 Cemburu
55
Bab. 54 Perjuangan Jason
56
Bab. 55 Belum Bicara
57
Bab. 56 Kalung
58
Bab. 57 Dia Milikku
59
Bab. 58 Istriku
60
Bab. 59 Pergi
61
Bab. 60 Malam Panas
62
Bab. 61 Pernikahan
63
Bab. 62 Perjuangan
64
Bab. 63 Paksaan
65
Bab. 64 Pelukan Suami
66
Bab. 65 Rumah Kita
67
Bab. 66 Cerita Kenangan
68
Bab. 67 Keinginan Aberzio
69
Bab. 68 Kapal Pesiar
70
Bab. 69 Sayang Kamu
71
Bab. 70 Berbahaya
72
Bab. 71 Perlawanan
73
Bab. 72 Tidak Nyaman
74
Bab. 73 Kalung Guineno
75
Bab. 74 Meksiko
76
Bab. 75 Rumah Clara
77
Bab. 76 Aksi Helena
78
Bab. 77 Pertolongan Jason
79
Bab. 78 Cemburu Aberzio
80
Bab. 79 Karena Mabuk
81
Bab. 80 Rayuan Maut
82
Bab. 81 Ledekan Jason
83
Bab. 82 Masakan Istri
84
Bab. 83 Kenangan Masa Lalu
85
Bab. 84 Tidak Bersalah
86
Bab. 85 Gelisah
87
Bab. 86 Pertemuan Pertama
88
Bab. 87 Pembunuh Cantik
89
Bab. 88 Ingin Kamu
90
Bab. 89 Foto Tercinta
91
Bab. 90 Hadiah Kecil
92
Bab. 91 Jason Lagi
93
Bab. 92 Sudah Ingat
94
Bab. 93 Teman Lama
95
Bab. 94 Hidup Helena
96
Bab. 95 Cindy
97
Bab. 96 Aib Masa Lalu
98
Bab. 97 Tunangan Clous
99
Bab. 98 Gosip Istri
100
Bab. 99 Jalan Siang
101
Bab. 100 Kejadian Siang
102
Bab. 101 Markas
103
Bab. 102 Belanja
104
Bab. 103 Cat Woman
105
Bab. 104 Sakitnya Helena
106
Bab. 105 Panik
107
Bab. 106 Ajakan Helena
108
Bab. 107 Night in Milan
109
Bab. 108 Ketahuan
110
Bab. 109 Ide Helena
111
Bab. 110 Bertemu Robert
112
Bab. 111 Kekhawatiran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!