Ellisa mendengus

"Ellie, aku cuma mau pastiin kamu baik-baik aja di setiap sudut rumahku. Kalau aku nggak perhatiin kamu, gimana aku tahu kamu baik-baik aja?" katanya dengan suara lembut, tapi senyum nakalnya tetap terpampang jelas.

Ellisa mendengus lagi, kali ini lebih pelan. "Kak, serius deh. Jangan aneh-aneh, hapus rekaman itu." pintanya protes.

Sam hanya mengangguk santai. "Oke, oke. Tapi dengan satu syarat," katanya sambil menyeringai.

"Apa?" tanya Ellisa, waspada.

Sam mendekatkan wajahnya lebih dekat lagi, hingga jarak di antara mereka hampir tak ada. "Kamu harus mandi bareng sama aku sekarang," bisiknya, penuh godaan.

Wajah Ellisa langsung memerah seperti tomat matang. "Kak Sam!" serunya. Tapi Sam hanya tertawa puas, menikmati bagaimana ia berhasil membuat Ellisa kikuk.

Suasana penuh dengan godaan, tak bisa disangkal bahwa tawa dan canda di antara mereka membuat hubungan itu semakin erat. Sam yang suka usil, membuat Ellisa malah terus tertawa geli.

"Ellie, sekarang kamu lepas bajumu," ujar Sam dengan nada santai namun memerintah, tubuhnya sudah bertelanjang dada setelah melepas kemejanya.

Ellisa langsung berbalik, "Mana mau aku, Kak! Jangan aneh-aneh deh!" protesnya sambil memeluk tubuhnya sendiri, seolah melindungi dirinya.

Sam hanya tertawa kecil, lalu menambahkan, "Ih, ya udah. Kalau nggak mau, nanti malam aku bakal tonton lagi videonya."

Mata Ellisa membelalak, tubuhnya refleks menoleh ke arah Sam. "Kak Sam! Kamu mesum banget!" serunya dengan nada tinggi, matanya menatap penuh protes.

"Kan, tau? Aku kan mau jadi suami kamu," jawab Sam santai sambil menyeringai lebar.

Ia melangkah masuk ke bak mandi yang sudah terisi air hangat, menikmati momen usilnya. Ellisa mendengus kesal, kembali memunggungi Sam. "Aku nggak percaya kamu segitu kurang kerjanya sampai harus pasang CCTV. Parah banget, Kak."

Sam mengabaikan keluhannya, memiringkan kepala sedikit. "Sini, Ellie. Aku mandiin," ucapnya dengan nada menggoda.

"Nggak mau!" sahut Ellisa tegas.

Sam mendesah seolah kesal, lalu bergumam, "Aku udah biasa mandiin Elmira, tapi ternyata kamu lebih bandel ya dari Elmira." Tak lama, ia berdiri dari bak mandi, dengan gerakan cepat menarik tubuh gadis itu dari belakang.

"Kyaa! Kak! Jangan!" pekik Ellisa panik saat tubuhnya terhempas ke dalam bak mandi.

"Byurrr!"

Air memercik ke segala arah. Ellisa kini basah kuyup, rambut dan pakaiannya menempel ke tubuhnya.

Ia berusaha bangkit, tetapi Sam yang masih berada di bak mandi langsung mengunci pergerakannya dengan tangan kuatnya.

"Ellie... jangan berontak gitu donk. Bak mandinya kecil, nih. Kita bisa jatuh berdua," ujar Sam, setengah tertawa, tapi matanya menatap tajam ke arah gadis itu.

Ellisa tertawa. "Kyaa!! Aku nggak bisa, Kak... badanku gerak sendiri. Ahaha, geli," katanya dengan suara yang nyaris bergetar.

Sam terkekeh pelan, lalu berbisik lembut, "Itu karena kamu gugup. Tenang aja... sini aku bisikin sesuatu."

Ia mendekatkan wajahnya ke telinga Ellisa, membuat gadis itu semakin kaku. "Ellie..." Lalu, Sam meniup pelan di belakang telinga Ellisa, napasnya hangat, menimbulkan sensasi aneh yang membuat Ellisa langsung membeku.

"Kaakk..." gumamnya pelan.

Sam tersenyum puas, lalu bergumam tepat di telinga Ellisa, "Sekarang udah nggak gerak-gerak kan? Nah, aku bilang juga apa... kamu cuma butuh rileks." Suaranya yang rendah dan lembut membuat Ellisa semakin gugup.

"Kak... tolong... hhmpp!" protes Ellisa sambil mencoba menyingkirkan Sam, tapi pria itu malah tertawa, senyum jahil masih terpampang di wajahnya.

"Ellie, tenang aja. Aku cuma bercanda kok. Aku cuma mau mandi sama kamu. Itu aja " ujar Sam, meskipun ia tak kunjung melepaskan genggamannya.

Sam menatap mata Ellisa yang penuh rasa malu dan protes. Sejenak, ia terdiam, menyadari betapa rapuh dan tulusnya gadis itu.

"Ellie... aku ingin melindungimu," peluk Sam lembut dari belakang. Tangannya perlahan meraba tubuh mungil itu.

"Kaak... pelan-pelan..."

"Temani aku bersandar sebentar, ya?" pinta Sam. Pria itu mulai bersandar santai dengan mata terpejam. Sedangkan, Ellisa tampak gugup dibuatnya.

Air hangat mengalir pelan, menciptakan suasana yang tenang. Tidak ada kata-kata yang terucap di antara mereka.

Ellisa mulai bersenandung merdu. "Hm na na na na~ na na na na na~" sambil bermain busa.

"Kamu suka sekali bersenandung ya, Ellie," tanya Sam mendengarnya. Ellisa hanya menjawab dengan senyuman.

"Hm na na na na~"

Uap air hangat membungkus suasana dengan keintiman yang tak terelakkan. Sam memeluk dari belakang, tubuh mereka bersentuhan.

Ellisa memejamkan matanya, mencoba merasakan ketenangan yang dihadirkan oleh Sam. Sam pun merasakan hal yang sama.

Matanya sesekali melirik ke arah Ellisa, memperhatikan wajah gadis itu yang terlihat cantik dan lembut.

Napas mereka terasa dekat, berpadu dengan ritme detak jantung masing-masing. Hangatnya tubuh mereka menyatu dengan air di sekeliling, menciptakan perasaan damai yang aneh namun mengikat.

Sam mengulurkan tangan, perlahan mendekati kancing baju Ellisa yang basah. Tangannya bergerak hati-hati, mencoba melepas kancing itu satu per satu.

"Kak..." suara Ellisa terdengar kecil, penuh kecemasan menahan gerakan itu. "Aku takut."

Sam menghentikan gerakannya, menatap wajah Ellisa. "Apa aku semenyeramkan itu?" tanyanya.

Ellisa menggeleng pelan. "Nggak, tapi..." tangannya dengan cepat menahan tangan Sam yang masih berada di dekat dadanya.

"Hm... Kamu mikir yang enggak-enggak ya?"

Seketika Ellisa menggeleng dengan cepat.

Sam memperhatikan tangan Ellisa yang gemetar. "Kenapa? Apa dada kamu sakit lagi?" tanyanya khawatir.

"Sakit, Kak...," jawabnya lirih.

"Sesakit itu?" tanyanya sambil menangkup lembut dada Ellisa sebelah kiri. Merasakan deru nafas Ellisa yang teratur.

"Um," Ellisa mengangguk. "Kalau kamu berpikir aku terlihat menggoda karena aku punya dada seperti ini... itu salah besar." Suaranya sedikit bergetar, menggambarkan emosi yang sudah lama ia pendam.

"Karena ASI ini... aku bahkan selalu tersiksa olehnya. Rasanya seperti kutukan."

Sam mencoba memahami beban yang selama ini Ellisa bawa. "Ellie, aku nggak pernah berpikir seperti itu. Aku bukan bermaksud merendahkanmu, apalagi membuatmu merasa buruk tentang dirimu sendiri." Suaranya penuh ketulusan. "Aku menyayangimu. Kamu tahu itu, kan?"

Ellisa mendongak, menatap mata Sam yang penuh ketulusan. "Aku tahu, Kak. Aku tahu," jawabnya, matanya berbinar-binar.

“Percayalah padaku,” bisik Sam. Sam menciumnya, "Chup~" ciuman itu lembut.

Ellisa diam, matanya terpejam, membiarkan emosinya mengambil alih. Perlahan, ia merasakan ciuman Sam.

"Emh~"

Bibir mereka bertemu lagi, kali ini dengan rasa yang lebih dalam. Sam menjulurkan lidahnya dan melumat lembut mulut Ellisa.

"Aku yang akan membimbingmu," kata Sam. Ada kehangatan, ada kejujuran, dan ada keberanian di antara mereka.

Air di bak mandi bergelombang ringan mengikuti gerakan tubuh mereka. Detak jantung Ellisa berpacu, tapi dia merasa anehnya tenang di pelukan Sam.

Ciuman mereka terus bersambut, Sam mengusap lembut kedua dada Ellisa yang masih berlapis pakaian namun beberapa kancing itu sudah terlepas.

Perlahan, tangannya bergerak ke bahu Ellisa, menyentuh dan menarik perlahan tali pakaian Ellisa, membiarkannya meluncur turun hingga menggantung di lengan kecil gadis itu.

“Ellie...” Sam memanggil sambil mendekatkan wajahnya ke leher Ellisa. Bibirnya menyentuh kulit leher yang hangat dan halus, meluncur ke pundak belakangnya.

Terpopuler

Comments

Yuliana Purnomo

Yuliana Purnomo

hadeeehhh,,sammm jgn keterusan yaa

2025-03-18

1

lihat semua
Episodes
1 Membawa Ellisa (REVISI)
2 Penasaran dengan Ellisa
3 menatap Ellisa
4 sosok Ellisa
5 Ellisa mengangguk
6 Ellisa pulang
7 menikahi Ellisa
8 Ellisa merasa
9 perasaan Ellisa
10 Ellisa terdiam
11 Bos Sam
12 Sam mendengus
13 sebenarnya Ellisa
14 membangunkan Ellisa
15 Ellisa mengurus Elmira
16 Ellisa tersentak
17 Ellisa dan Alana
18 Ellisa melangkah
19 Ellisa mendengus
20 Sam tersenyum
21 Ellisa menunduk
22 Sam tenggelam
23 Sam melirik
24 jerit Ellisa
25 Sam tidak pulang
26 Ellisa merengut
27 Ellisa terkejut
28 melihat Elmira
29 dari Alana
30 Alana berulah
31 membuat Sam merasa
32 Esa melangkah
33 Esa jatuh
34 Alana pulang
35 Alana tertawa
36 Ellisa menggigil
37 Ellisa menatap Sam
38 kepala Esa
39 Esa geram
40 Sam melangkah
41 Ellisa tiduran
42 respons Ellisa
43 menatap Sam
44 Esa mengepal erat
45 Sam benar
46 Esa lebih tegas
47 memikirkan Ellisa
48 pertanyaan Esa
49 Esa bersikeras
50 Ellisa menatap kedua pria itu
51 di hadapan Sam
52 mendengar Sam
53 Suara ceria Ellisa
54 Alana menyela
55 Alana kaget
56 Esa terkejut
57 Sam meraung
58 menghibur Ellisa
59 Esa meraih remot
60 sosok Sam
61 Alana tersenyum
62 Pak Kepala Sekolah
63 Sam di mana
64 menatap Delisa
65 Bagi Ellisa
66 Ellisa sungguh tulus
67 Indra tergeletak
68 Sam harus bertahan
69 Bukan Delisa
70 kata Dokter
71 Esa dan Delisa
72 akhirnya Sam
73 Esa melanjutkan,
74 Elmira senang
75 Nyonya Koki
76 Fokus Ellisa
77 Ellisa Mencoba
78 menatap Sam
79 Ellisa berbinar
80 Komitmen Sam
81 Sam tertarik
82 Genggaman tangan Sam
83 E SAMS Multimedia
84 Sam salah tingkah
85 Alexa dan Kawan-kawan
86 Ichi dan Ocha
87 sudut pandang Ellisa
88 Ellisa tertawa kecil, pahit.
89 Delisa mengancam
90 Dia hanya Sam
91 Danish dan Ellisa
92 Sam menurut
93 Sam menangis
94 Langkah Sam
95 menampar Sam
96 Gaya Busana Ellisa
97 Delisa Yandere
98 S E E
99 Mengangkat Elmira
100 Pernikahan Ellisa dan Sam
101 Bonus Spesial ^_^
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Membawa Ellisa (REVISI)
2
Penasaran dengan Ellisa
3
menatap Ellisa
4
sosok Ellisa
5
Ellisa mengangguk
6
Ellisa pulang
7
menikahi Ellisa
8
Ellisa merasa
9
perasaan Ellisa
10
Ellisa terdiam
11
Bos Sam
12
Sam mendengus
13
sebenarnya Ellisa
14
membangunkan Ellisa
15
Ellisa mengurus Elmira
16
Ellisa tersentak
17
Ellisa dan Alana
18
Ellisa melangkah
19
Ellisa mendengus
20
Sam tersenyum
21
Ellisa menunduk
22
Sam tenggelam
23
Sam melirik
24
jerit Ellisa
25
Sam tidak pulang
26
Ellisa merengut
27
Ellisa terkejut
28
melihat Elmira
29
dari Alana
30
Alana berulah
31
membuat Sam merasa
32
Esa melangkah
33
Esa jatuh
34
Alana pulang
35
Alana tertawa
36
Ellisa menggigil
37
Ellisa menatap Sam
38
kepala Esa
39
Esa geram
40
Sam melangkah
41
Ellisa tiduran
42
respons Ellisa
43
menatap Sam
44
Esa mengepal erat
45
Sam benar
46
Esa lebih tegas
47
memikirkan Ellisa
48
pertanyaan Esa
49
Esa bersikeras
50
Ellisa menatap kedua pria itu
51
di hadapan Sam
52
mendengar Sam
53
Suara ceria Ellisa
54
Alana menyela
55
Alana kaget
56
Esa terkejut
57
Sam meraung
58
menghibur Ellisa
59
Esa meraih remot
60
sosok Sam
61
Alana tersenyum
62
Pak Kepala Sekolah
63
Sam di mana
64
menatap Delisa
65
Bagi Ellisa
66
Ellisa sungguh tulus
67
Indra tergeletak
68
Sam harus bertahan
69
Bukan Delisa
70
kata Dokter
71
Esa dan Delisa
72
akhirnya Sam
73
Esa melanjutkan,
74
Elmira senang
75
Nyonya Koki
76
Fokus Ellisa
77
Ellisa Mencoba
78
menatap Sam
79
Ellisa berbinar
80
Komitmen Sam
81
Sam tertarik
82
Genggaman tangan Sam
83
E SAMS Multimedia
84
Sam salah tingkah
85
Alexa dan Kawan-kawan
86
Ichi dan Ocha
87
sudut pandang Ellisa
88
Ellisa tertawa kecil, pahit.
89
Delisa mengancam
90
Dia hanya Sam
91
Danish dan Ellisa
92
Sam menurut
93
Sam menangis
94
Langkah Sam
95
menampar Sam
96
Gaya Busana Ellisa
97
Delisa Yandere
98
S E E
99
Mengangkat Elmira
100
Pernikahan Ellisa dan Sam
101
Bonus Spesial ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!