Ellisa mengangguk

Ellisa terlihat menahan sakit di area dadanya. "Sshh..." Dengan napas tertahan, ia memeluk tubuhnya sendiri di atas perut, namun ASI yang tertahan malah semakin merembes membasahi bajunya.

Sam memperhatikan itu dengan raut wajah bingung. "Apa perlu kuberikan Elmira?" tawarnya dengan nada hati-hati.

Ellisa mengangguk, "Iya, tolong..." jawabnya lirih.

Dengan hati-hati, Sam menyerahkan Elmira kepadanya. Ellisa memangku bayi itu, membiarkan Elmira duduk dengan wajah menghadap ke arahnya.

Elmira tampak tahu secara naluriah, tangannya yang mungil bergerak menyentuh dada Ellisa, membuat wanita itu tertegun.

Sam merasa suasana semakin canggung, matanya berusaha menghindar. "Aku... aku akan keluar," ucapnya terbata, beranjak berdiri tanpa menatap Ellisa.

Namun, sebelum ia melangkah pergi, Ellisa berkata pelan, "aku akan mengatakannya." Ia berhenti sejenak, menatap Elmira dengan mata yang berkaca-kaca.

Sam terdiam di tempatnya, lalu menghela napas panjang. "Baiklah. Aku akan duduk di sini untuk mendengarmu," katanya dengan suara pelan.

Ellisa mulai membuka kancing bajunya perlahan, satu per satu, dengan posisi tubuh sedikit membelakangi Sam untuk menjaga privasi.

Elmira segera merespons, menghisap ASI dengan tenang.

Sam memalingkan wajahnya sepenuhnya, duduk di kursi dengan punggung menghadap Ellisa. Tetapi suara-suara lembut yang muncul dari interaksi antara Ellisa dan Elmira membuatnya sulit untuk fokus.

"Dia tenang sekali," gumam Ellisa sambil mengusap lembut kepala Elmira.

"Itu karna Elmira sudah lama tidak minum ASI dari sumbernya," kata Sam ringan.

"Kenapa?"

"Karna Ibunya sudah tiada. Kedua orang tuanya kecelakaan dua bulan yang lalu. Jadi, aku menggantikannya untuk merawatnya."

Rajendra Adhiyaksa, ayah Elmira Adhiyaksa, adalah kakak sulung Sam Adhipati dan Alana Adhisa.

Sebagai anak tertua, Rajendra dikenal tegas dan memiliki karakter keras yang sering disalahartikan sebagai kesombongan. Ia seorang pengusaha sukses yang sering menuntut kesempurnaan, termasuk dari keluarganya.

Misa Diandra, istri Rajendra sekaligus ibu Elmira, adalah wanita yang anggun dan penyayang. Namun, bagi Alana, kakak iparnya itu dianggap terlalu galak dan suka meremehkan orang lain.

Hubungan Alana dan Misa tidak pernah benar-benar akrab, bahkan sejak awal pernikahan Rajendra dan Misa.

Dua bulan yang lalu, sebuah tragedi merenggut kehidupan Rajendra dan Misa dalam sebuah kecelakaan mobil yang tragis.

Peristiwa itu tak hanya meninggalkan lubang besar dalam keluarga mereka, tetapi juga membuat Sam harus mengambil tanggung jawab besar untuk mengasuh Elmira, satu-satunya anak mereka.

Namun, Alana, tidak bisa menyembunyikan rasa tidak sukanya terhadap Elmira. Bagi Alana, Elmira adalah perpanjangan dari sifat-sifat Misa yang tidak ia sukai—galak, sombong, dan keras kepala.

Perasaan ini membuat Alana kerap bersikap dingin dan tidak peduli pada keponakannya itu, meskipun Elmira masih terlalu kecil untuk mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Sementara itu, Sam merasa terjepit di antara kenangan akan kakaknya, tanggung jawabnya sebagai paman, dan rasa tidak suka Alana yang semakin hari semakin nyata.

Meski belum pernah menikah atau memiliki anak, Sam berusaha semampunya untuk mengisi peran ayah bagi Elmira tanpa ibu.

Namun, saat Ellisa tiba-tiba muncul dalam kehidupannya, Sam tidak bisa menghindar dari rasa lega—dan juga bingung—melihat kehadirannya membawa sedikit kehangatan yang selama ini tidak dirasakan Elmira.

"Aku... aku ikut sedih untuk itu, maaf." Kata Ellisa merasa turut berduka.

"Sudahlah, tidak apa-apa. Sekarang, kasih tau aku, sebenernya kamu siapa?

"Aku cuma gadis biasa, namaku Ellisa. Aku tinggal di panti untuk membantu mengASIhi bayi-bayi di sana. Tapi, nggak taunya aku udah di sini."

Tangan Sam mengepal di atas lutut, mencoba bertanya tentang latar belakang Ellisa. "Itu karna kamu kemarin pingsan. Lalu, dimana suamimu?" Tanya Sam.

Ellisa sedikit terkejut tapi dia tertawa kecil. "Suami? Aku belum punya suami. Lihat, apa wajahku terlihat seperti seorang istri?"

Sam malah tertegun. "Kalo kamu belum punya suami, gimana kamu bisa--" Wajahnya tanpa sadar menoleh ke arah Ellisa.

"Jangan tanyakan itu." Potong Ellisa.

Sam langsung membeku. Agak kesal karena bantahan dari Ellisa yang menurutnya aneh.

"Pak... Sam, setelah ini. Bisakah kamu mengantarkanku pulang?"

"Pulang? Iya, benar. Harusnya aku segera membawamu pergi. Kenapa jadi aku yang merasa terjebak bersamamu," jawab Sam. Keadaan ini benar-benar membuatnya tidak bisa berfikir rasional.

“Kalo begitu, bersiap-siaplah. Aku akan mengantarmu pulang segera,” sahut Sam tegas, sembari berdiri dan merapikan jasnya.

Ellisa mengangguk pelan. “Terima kasih, Pak Sam.”

Sam menghela napas panjang, seakan merasa kikuk dengan panggilan itu. “Sam aja, nggak usah pakai ‘Pak.’ Alana aja memanggilku nggak pakai Kak...” Ia berhenti sejenak, lalu menggeleng. “Ah, sudahlah. Yang penting kau siap, biar aku segera mengantarmu.”

Ellisa tersenyum tipis, merasa sedikit lega dengan nada santai Sam. Ia pun menyelesaikan tugasnya mengASIhi Elmira, lalu kembali merapikan kancing bajunya dengan gerakan lembut.

Elmira, yang tidak tertidur setelah menyusu, tampak nyeloteh riang, meraih-raih wajah Ellisa dengan tangan mungilnya. Gadis itu tertawa kecil, menikmati momen sederhana namun penuh kehangatan itu.

“Kamu lucu sekali, Elmira,” ucap Ellisa, menundukkan wajahnya lebih dekat ke bayi mungil itu. Elmira balas tertawa, mencengkeram pipi Ellisa seakan mengajaknya bermain.

Sam, yang memperhatikan dari jarak dekat, hanya diam sambil menyandarkan diri di dinding. Tatapannya mengamati interaksi mereka, dengan sebuah perasaan yang sulit dijelaskan.

“Kamu kelihatan seperti ibu yang sebenarnya,” gumamnya tiba-tiba.

Ellisa menoleh, matanya bertemu dengan mata Sam. Sebuah senyum kecil muncul di wajahnya. “Aku hanya melakukan apa yang bisa kulakukan. Kehadiran bayi ini membuatku merasa berarti.”

Sam menghela napas, matanya kembali beralih ke Elmira. “Tapi itu bukan tugasmu. Dan, kalau boleh jujur, aku masih nggak habis pikir kenapa kamu bisa seakrab itu sama dia.”

“Karna aku udah terbiasa dengan bayi.” sahut Ellisa tersenyum lebar menatap Elmira. Hidungnya dia gesekkan lembut di hidung Elmira. Bayi mungil itu tertawa riang.

“Mama...” celoteh Elmira tiba-tiba, suaranya kecil namun jelas, membuat kedua orang dewasa itu membeku di tempat.

Sam mengerjapkan mata, bingung dengan apa yang baru saja ia dengar. “Apa? Dia bilang apa barusan?” tanyanya.

Ellisa hanya tersenyum, “Itu hanya celotehan bayi, nggak perlu dipikirkan.”

Tapi, cara Ellisa mengelus kepala Elmira menunjukkan bahwa kata itu menggetarkan sesuatu di hatinya.

Sam menatap mereka dengan tatapan rumit, seakan ada banyak pertanyaan yang ingin ia lontarkan, tapi semuanya terhenti di tenggorokannya.

Akhirnya, ia hanya berkata pelan, “Mungkin dia memang butuh sosok ibu. Tapi ini tetap nggak masuk akal.”

"Elmira anak yang baik. Kalau dia merasa aku ibunya untuk sementara, biarlah begitu.”

“Untuk sementara?” Sam mengulangi, alisnya terangkat curiga. “Apa kau berencana untuk pulang lalu kembali lagi pada Elmira?"

“Aku nggak serius kok, Ellisa melet. “Aku cuma ingin dia bahagia selama aku di sini.”

Sam mengusap wajahnya dengan frustrasi, lalu berdiri. “Ellisa, aku nggak ngerti kamu. Tapi aku tetep akan mengantarmu pulang.”

Ellisa mengangguk pelan, memandang Elmira yang kini menyenderkan kepala mungilnya di dadanya. “Iya, terima kasih.”

Terpopuler

Comments

Pembaca Novel

Pembaca Novel

Kasihan juga Ellisa,, harus nahan sakit begitu... tapi thor, bikin halu gue kemana2 😖😖

2025-03-22

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

semangat Ellisa 🥰

2025-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 Membawa Ellisa (REVISI)
2 Penasaran dengan Ellisa
3 menatap Ellisa
4 sosok Ellisa
5 Ellisa mengangguk
6 Ellisa pulang
7 menikahi Ellisa
8 Ellisa merasa
9 perasaan Ellisa
10 Ellisa terdiam
11 Bos Sam
12 Sam mendengus
13 sebenarnya Ellisa
14 membangunkan Ellisa
15 Ellisa mengurus Elmira
16 Ellisa tersentak
17 Ellisa dan Alana
18 Ellisa melangkah
19 Ellisa mendengus
20 Sam tersenyum
21 Ellisa menunduk
22 Sam tenggelam
23 Sam melirik
24 jerit Ellisa
25 Sam tidak pulang
26 Ellisa merengut
27 Ellisa terkejut
28 melihat Elmira
29 dari Alana
30 Alana berulah
31 membuat Sam merasa
32 Esa melangkah
33 Esa jatuh
34 Alana pulang
35 Alana tertawa
36 Ellisa menggigil
37 Ellisa menatap Sam
38 kepala Esa
39 Esa geram
40 Sam melangkah
41 Ellisa tiduran
42 respons Ellisa
43 menatap Sam
44 Esa mengepal erat
45 Sam benar
46 Esa lebih tegas
47 memikirkan Ellisa
48 pertanyaan Esa
49 Esa bersikeras
50 Ellisa menatap kedua pria itu
51 di hadapan Sam
52 mendengar Sam
53 Suara ceria Ellisa
54 Alana menyela
55 Alana kaget
56 Esa terkejut
57 Sam meraung
58 menghibur Ellisa
59 Esa meraih remot
60 sosok Sam
61 Alana tersenyum
62 Pak Kepala Sekolah
63 Sam di mana
64 menatap Delisa
65 Bagi Ellisa
66 Ellisa sungguh tulus
67 Indra tergeletak
68 Sam harus bertahan
69 Bukan Delisa
70 kata Dokter
71 Esa dan Delisa
72 akhirnya Sam
73 Esa melanjutkan,
74 Elmira senang
75 Nyonya Koki
76 Fokus Ellisa
77 Ellisa Mencoba
78 menatap Sam
79 Ellisa berbinar
80 Komitmen Sam
81 Sam tertarik
82 Genggaman tangan Sam
83 E SAMS Multimedia
84 Sam salah tingkah
85 Alexa dan Kawan-kawan
86 Ichi dan Ocha
87 sudut pandang Ellisa
88 Ellisa tertawa kecil, pahit.
89 Delisa mengancam
90 Dia hanya Sam
91 Danish dan Ellisa
92 Sam menurut
93 Sam menangis
94 Langkah Sam
95 menampar Sam
96 Gaya Busana Ellisa
97 Delisa Yandere
98 S E E
99 Mengangkat Elmira
100 Pernikahan Ellisa dan Sam
101 Bonus Spesial ^_^
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Membawa Ellisa (REVISI)
2
Penasaran dengan Ellisa
3
menatap Ellisa
4
sosok Ellisa
5
Ellisa mengangguk
6
Ellisa pulang
7
menikahi Ellisa
8
Ellisa merasa
9
perasaan Ellisa
10
Ellisa terdiam
11
Bos Sam
12
Sam mendengus
13
sebenarnya Ellisa
14
membangunkan Ellisa
15
Ellisa mengurus Elmira
16
Ellisa tersentak
17
Ellisa dan Alana
18
Ellisa melangkah
19
Ellisa mendengus
20
Sam tersenyum
21
Ellisa menunduk
22
Sam tenggelam
23
Sam melirik
24
jerit Ellisa
25
Sam tidak pulang
26
Ellisa merengut
27
Ellisa terkejut
28
melihat Elmira
29
dari Alana
30
Alana berulah
31
membuat Sam merasa
32
Esa melangkah
33
Esa jatuh
34
Alana pulang
35
Alana tertawa
36
Ellisa menggigil
37
Ellisa menatap Sam
38
kepala Esa
39
Esa geram
40
Sam melangkah
41
Ellisa tiduran
42
respons Ellisa
43
menatap Sam
44
Esa mengepal erat
45
Sam benar
46
Esa lebih tegas
47
memikirkan Ellisa
48
pertanyaan Esa
49
Esa bersikeras
50
Ellisa menatap kedua pria itu
51
di hadapan Sam
52
mendengar Sam
53
Suara ceria Ellisa
54
Alana menyela
55
Alana kaget
56
Esa terkejut
57
Sam meraung
58
menghibur Ellisa
59
Esa meraih remot
60
sosok Sam
61
Alana tersenyum
62
Pak Kepala Sekolah
63
Sam di mana
64
menatap Delisa
65
Bagi Ellisa
66
Ellisa sungguh tulus
67
Indra tergeletak
68
Sam harus bertahan
69
Bukan Delisa
70
kata Dokter
71
Esa dan Delisa
72
akhirnya Sam
73
Esa melanjutkan,
74
Elmira senang
75
Nyonya Koki
76
Fokus Ellisa
77
Ellisa Mencoba
78
menatap Sam
79
Ellisa berbinar
80
Komitmen Sam
81
Sam tertarik
82
Genggaman tangan Sam
83
E SAMS Multimedia
84
Sam salah tingkah
85
Alexa dan Kawan-kawan
86
Ichi dan Ocha
87
sudut pandang Ellisa
88
Ellisa tertawa kecil, pahit.
89
Delisa mengancam
90
Dia hanya Sam
91
Danish dan Ellisa
92
Sam menurut
93
Sam menangis
94
Langkah Sam
95
menampar Sam
96
Gaya Busana Ellisa
97
Delisa Yandere
98
S E E
99
Mengangkat Elmira
100
Pernikahan Ellisa dan Sam
101
Bonus Spesial ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!