Sam tersenyum

Ciumannya penuh kasih, seolah ingin memastikan gadis itu tahu bahwa setiap sentuhan membawa cinta, bukan paksaan.

"Emh~ kak" Ellisa mendesah pelan, tubuhnya sedikit menggigil meski ia berada dalam air hangat. “Kak... aku—” suaranya tercekat, jantungnya berdetak tak beraturan.

Sam tersenyum kecil, suaranya lembut menggema di telinga Ellisa. “Ellie, kamu terlalu tegang. Tubuhmu terasa panas, padahal kita ada di dalam air lho."

Ellisa mengangguk kecil, “Aku nggak tahu. Aku bener-bener tegang. Rasanya... aneh.”

Sam tertawa penuh kehangatan. Tangannya menyentuh bahu Ellisa, memberi pijatan lembut untuk meredakan ketegangan di tubuhnya.

“Santai, Ellie. Jangan takut. Aku akan menuntunmu pelan-pelan,” bisiknya, nada suaranya seperti angin lembut yang membawa ketenangan.

Ellisa menarik napas dalam-dalam. Perlahan, ia mulai merasakan ketenangan yang Sam coba berikan.

“Lihat, kan? Kamu mulai lebih rileks sekarang,” kata Sam, sambil tersenyum lembut.

“Terima kasih, Kak,” jawab Ellisa senang.

“Ellisa,” Sam berbisik lembut, suaranya sehangat dekapannya, “Aku mencintaimu.” Sentuhannya ringan, penuh kehati-hatian.

"Aku..." Ellisa masih ragu. Entah dari ketulusan cinta Sam atau perasaannya sendiri yang belum terpanggil.

Sam mencoba mengerti, lalu beralih bertanya, "Ellie, beritahu aku siapa nama lengkapmu?"

"Ellisa Mentari Salsabila," jawab Ellisa.

"Nama yang indah," puji Sam. Lalu senyum jahilnya melengkung. "Mau nggak ya nama kamu aku ganti dengan namaku?"

Seketika Ellisa menoleh, kepalanya cukup menyundul dagu Sam. Sam kaget menahan kaget.

"Aduduh, maaf kak."

"Kamu ini, reflek kamu random banget ya. Bikin aku terkaget-kaget."

"Hehe," Ellisa melet.

Sam melanjutkan, "Kamu tahu? Kenapa Elmira namanya Elmira Adhiyaksa?"

"Em... Karna dia putri dari kakakmu yang bernama Rajendra Adhiyaksa kan?"

"Iya betul," jawab Sam. "Kalo namamu aku ganti jadi Ellisa Adhipati apa kamu bersedia?"

"Eh?" Ellisa mengernyit. "Aku mau kamu jadiin anak kamu kak?"

Sam tertawa geli, "Bukan." Sam mengusap wajahnya ke leher Ellisa karena gemas. "Aku ingin menjadikanmu bagian dari keluarga aku sendiri. Keluarga dari Sam Adhipati. Kamu adalah istriku."

"Aaa..." Ellisa tersenyum tersipu-sipu malu. Bingung hendak menjawab apa.

"Kamu setuju kan aku bilang gitu?" tanya Sam.

Ellisa mengangguk meski kaku bercampur malu.

"Ih, lucu banget kamu." Sam semakin gemas, dia memeluk erat Ellisa hampir-hampir mematahkan tubuhnya yang mungil.

“Pelan-pelan, Kak!" pinta Ellisa, matanya terpejam erat. “Kamu terlalu keras peluk aku."

Sam tersenyum kecil, lalu menunjukkan kedua telapak tangannya dengan gaya bercanda. “Ellie, aku ini punya tangan selembut tangan Elmira, tahu.”

Ellisa tak bisa menahan tawa kecil yang keluar. “Tangan kamu besar. Tubuh kamu besar. Tenaga kamu juga besar. Aku takut."

Ucapan itu membuat pipi Sam memerah. Ia mendaratkan ciumannya lagi ke bibir Ellisa sambil melanjutkan pijatannya dengan sentuhan yang lebih penuh perhatian, Sam memastikan Ellisa merasa nyaman.

Ellisa menghela napas lega. “Aah Kaakk~ Rasanya... jauh lebih baik.”

“Kan? Aku ini tahu caranya bikin kamu nyaman,” balas Sam, senyum puas terpancar di wajahnya. “Kalau gini terus, aku siap jadi terapis pribadimu, Ellie.”

Ellisa mendengus kecil, menahan tawa. “Terapis pribadi?” candanya, mencoba membalas lelucon Sam.

"Ah, Ellie. Aku merasakan sensasi aneh." Darah Sam mendesir seakan menghidupkan sinyal yang begitu menggairahkan.

Rasanya begitu bergejolak.

Ellisa kaget, "Kak! Apa ada ikan di dalam bak? Geli tauk!"

"Ellie, tenanglah. Ini sinyal aku kuat banget," Sam menahan diri.

"Sinyal apa? Ada yang gerak-gerak. Aku curiga ada ikan di dalam bak." pikir Ellisa.

"Udah Ellie, nggak usah dipikirin."

"Tapi--"

"Ih, sini aku peluk!"

"Tadi di dalam air ada apa?" Ellisa penasaran.

"Kamu mau lihat? Sungguh mau lihat?" tantang Sam. Senyumnya melengkung jahil sambil menahan gejolak itu.

Ellisa langsung menggeleng.

Sam pun akhirnya tertawa, "Tahu juga kan."

"ih!" Gadis manis itu menghujani pria suaminya dengan pukulan tanpa henti.

Sam menangkap pukulan itu dengan mudah, "Ellie, jangan ragu memintaku kalo kamu ingin diterapi lagi, okei?" Kata Sam.

"Ih, malu!" Ellisa tenggelam di pelukan Sam sambil menutup mukanya dengan telapak tangan.

"Kenapa malu?"

"Kita kayak... Suami istri," suara Ellisa tak jelas tapi Sam bisa mendengarnya.

Sam meraih tangan Ellisa, mendorong bahunya perlahan. "Kita akan jadi suami istri," ucapnya dengan menatap serius.

Ellisa mengangguk.

"Hubungan kita akan semakin baik, Ellie. Bahkan, kita akan lebih dari ini."

"Maksudnya?"

"Aku senang kamu masih sepolos bayi," kata Sam kembali menyusu lagi.

"Ih, kak? Bukannya kamu yang seperti bayi?" tutur Ellisa sambil tertawa geli.

"Ellisa... Aku mau jadi suami kamu bukan mau jadi bayi kamu," Sam cemberut.

"Tapi kamu menyusu, kayak Elmira."

"Ini terapi, Ellie. Kamu nggak ngerasain perbedaannya?" goda Sam.

Ellisa langsung membeku. Memang benar dia merasakan sensasi aneh dari Sam. Sangat jauh berbeda dari para bayi yang menyusu padanya.

"Ellie, kenapa diam?"

Wajah Ellisa malah merona. "Aku nggak tau kak. Tapi, aku selalu rindu dan merasa candu akan setiap sentuhanmu."

"Ellie!" Sam dengan cepat meraih kepala Ellisa dan sekali lagi menciumi bibirnya dengan lebih liar.

Lembut, sangat lembut.

Sesekali menyesapnya hingga Ellisa sedikit takut jika-jika Sam menggigitnya saking gemasnya.

"Ah! Ellie, aku ingin segera menikahimu."

"Aku bersedia kak." Ellisa tersenyum.

"Tapi, kedekatan kita masih seumur biji jagung, Ellie. Aku takut kamu akan membenciku kalau kamu semakin mengenal diriku."

"Aku yakin kamu orang yang sangat baik, kak."

"Aku menyesal tentang perlakuan Alana kepadamu. Aku minta maaf untuk itu." Sam menjatuhkan dagunya di bahu Ellisa.

"Eh? Itu..."

"Aku akan menegur Alana dan memintanya untuk bisa berlaku baik kepadamu, Ellie."

"Kak... Itu..." Ellisa masih berfikir.

"Maafin keluargaku yah. Sepertinya, kami semua sangat merepotkanmu."

"Kak Sam!" Seru Ellisa. Membuat Sam menatapnya kaget dan bersalah.

Ellisa meraih wajah Sam. "Aku yakin, aku dan Alana pasti bisa jadi teman baik. Dan aku, nggak merasa kerepotan sama sekali kalau Kak Sam selalu mencintaiku seperti ini."

"Sungguh?"

"Perlu bukti?" Ellisa bertanya.

Sam hanya mengernyit. Sedangkan, perlahan Ellisa semakin mendekatkan wajah Sam dan mencium pipinya, "Chup."

Sam terbelalak tak percaya.

Saking gugupnya, Ellisa perlahan berdiri dan keluar dari bak mandi. Berbalik badan karena menahan malu setengah mati.

"Ellie?"

"Ayo kak, kita udahan mandinya." Ellisa berbalik dan tersenyum.

"Tapi, tapi... Kita bilas dulu donk badan kita. Badan kamu, eh badan aku, eh badan kita." Sam malah kebingungan.

Ellisa tertawa, "Hihi, kamu lucu kak!" Ellisa meraih shower dan menyemprotkannya ke arah Sam.

Keceriaan mereka menggema di dalam kamar mandi. Saling berebut shower dan saling membasuh diri.

"Sini, aku gosok tubuh kamu." ucap Sam.

"Nggak mau, kak. Geli!"

"Ayo sini~" Sam gemas dan berhasil meraih perut Ellisa. Ellisa tertawa riang.

"Ahahaha..." Mereka tertawa bersama.

"Kyyaaa~" Ellisa menjerit geli. Matanya yang menyapu ruangan, melihat kemeja putih Sam yang tergeletak di meja. Ada bekas samar berbentuk bibir di sana.

Episodes
1 Membawa Ellisa (REVISI)
2 Penasaran dengan Ellisa
3 menatap Ellisa
4 sosok Ellisa
5 Ellisa mengangguk
6 Ellisa pulang
7 menikahi Ellisa
8 Ellisa merasa
9 perasaan Ellisa
10 Ellisa terdiam
11 Bos Sam
12 Sam mendengus
13 sebenarnya Ellisa
14 membangunkan Ellisa
15 Ellisa mengurus Elmira
16 Ellisa tersentak
17 Ellisa dan Alana
18 Ellisa melangkah
19 Ellisa mendengus
20 Sam tersenyum
21 Ellisa menunduk
22 Sam tenggelam
23 Sam melirik
24 jerit Ellisa
25 Sam tidak pulang
26 Ellisa merengut
27 Ellisa terkejut
28 melihat Elmira
29 dari Alana
30 Alana berulah
31 membuat Sam merasa
32 Esa melangkah
33 Esa jatuh
34 Alana pulang
35 Alana tertawa
36 Ellisa menggigil
37 Ellisa menatap Sam
38 kepala Esa
39 Esa geram
40 Sam melangkah
41 Ellisa tiduran
42 respons Ellisa
43 menatap Sam
44 Esa mengepal erat
45 Sam benar
46 Esa lebih tegas
47 memikirkan Ellisa
48 pertanyaan Esa
49 Esa bersikeras
50 Ellisa menatap kedua pria itu
51 di hadapan Sam
52 mendengar Sam
53 Suara ceria Ellisa
54 Alana menyela
55 Alana kaget
56 Esa terkejut
57 Sam meraung
58 menghibur Ellisa
59 Esa meraih remot
60 sosok Sam
61 Alana tersenyum
62 Pak Kepala Sekolah
63 Sam di mana
64 menatap Delisa
65 Bagi Ellisa
66 Ellisa sungguh tulus
67 Indra tergeletak
68 Sam harus bertahan
69 Bukan Delisa
70 kata Dokter
71 Esa dan Delisa
72 akhirnya Sam
73 Esa melanjutkan,
74 Elmira senang
75 Nyonya Koki
76 Fokus Ellisa
77 Ellisa Mencoba
78 menatap Sam
79 Ellisa berbinar
80 Komitmen Sam
81 Sam tertarik
82 Genggaman tangan Sam
83 E SAMS Multimedia
84 Sam salah tingkah
85 Alexa dan Kawan-kawan
86 Ichi dan Ocha
87 sudut pandang Ellisa
88 Ellisa tertawa kecil, pahit.
89 Delisa mengancam
90 Dia hanya Sam
91 Danish dan Ellisa
92 Sam menurut
93 Sam menangis
94 Langkah Sam
95 menampar Sam
96 Gaya Busana Ellisa
97 Delisa Yandere
98 S E E
99 Mengangkat Elmira
100 Pernikahan Ellisa dan Sam
101 Bonus Spesial ^_^
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Membawa Ellisa (REVISI)
2
Penasaran dengan Ellisa
3
menatap Ellisa
4
sosok Ellisa
5
Ellisa mengangguk
6
Ellisa pulang
7
menikahi Ellisa
8
Ellisa merasa
9
perasaan Ellisa
10
Ellisa terdiam
11
Bos Sam
12
Sam mendengus
13
sebenarnya Ellisa
14
membangunkan Ellisa
15
Ellisa mengurus Elmira
16
Ellisa tersentak
17
Ellisa dan Alana
18
Ellisa melangkah
19
Ellisa mendengus
20
Sam tersenyum
21
Ellisa menunduk
22
Sam tenggelam
23
Sam melirik
24
jerit Ellisa
25
Sam tidak pulang
26
Ellisa merengut
27
Ellisa terkejut
28
melihat Elmira
29
dari Alana
30
Alana berulah
31
membuat Sam merasa
32
Esa melangkah
33
Esa jatuh
34
Alana pulang
35
Alana tertawa
36
Ellisa menggigil
37
Ellisa menatap Sam
38
kepala Esa
39
Esa geram
40
Sam melangkah
41
Ellisa tiduran
42
respons Ellisa
43
menatap Sam
44
Esa mengepal erat
45
Sam benar
46
Esa lebih tegas
47
memikirkan Ellisa
48
pertanyaan Esa
49
Esa bersikeras
50
Ellisa menatap kedua pria itu
51
di hadapan Sam
52
mendengar Sam
53
Suara ceria Ellisa
54
Alana menyela
55
Alana kaget
56
Esa terkejut
57
Sam meraung
58
menghibur Ellisa
59
Esa meraih remot
60
sosok Sam
61
Alana tersenyum
62
Pak Kepala Sekolah
63
Sam di mana
64
menatap Delisa
65
Bagi Ellisa
66
Ellisa sungguh tulus
67
Indra tergeletak
68
Sam harus bertahan
69
Bukan Delisa
70
kata Dokter
71
Esa dan Delisa
72
akhirnya Sam
73
Esa melanjutkan,
74
Elmira senang
75
Nyonya Koki
76
Fokus Ellisa
77
Ellisa Mencoba
78
menatap Sam
79
Ellisa berbinar
80
Komitmen Sam
81
Sam tertarik
82
Genggaman tangan Sam
83
E SAMS Multimedia
84
Sam salah tingkah
85
Alexa dan Kawan-kawan
86
Ichi dan Ocha
87
sudut pandang Ellisa
88
Ellisa tertawa kecil, pahit.
89
Delisa mengancam
90
Dia hanya Sam
91
Danish dan Ellisa
92
Sam menurut
93
Sam menangis
94
Langkah Sam
95
menampar Sam
96
Gaya Busana Ellisa
97
Delisa Yandere
98
S E E
99
Mengangkat Elmira
100
Pernikahan Ellisa dan Sam
101
Bonus Spesial ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!