Ellisa mengurus Elmira

Seharian penuh Ellisa mengurus Elmira, bocah kecil yang energinya seolah tak habis-habis.

Dari pagi hingga sore, Elmira tak mau lepas dari pelukan Ellisa, meski Nyonya Koki dan si Bobo, asisten rumah tangga sudah mencoba membantu.

Namun, Elmira menolak setiap kali mereka mendekat, bahkan menangis jika ada yang berusaha mengambilnya dari Ellisa.

“Nona Ellisa, biasanya Nona Elmira mau bermain dengan kami, tapi sepertinya kali ini dia benar-benar lengket sekali dengan Anda,” ujar Nyonya Koki sambil menghela napas. “Maaf kalau ulahnya membuat Anda kelelahan.”

Ellisa hanya tersenyum tipis, meski tubuhnya terasa pegal setelah seharian menggendong dan bermain dengan Elmira. “Nggak papa, Nyonya. Saya sudah terbiasa. Di panti, saya juga sering membantu mengurus anak-anak kecil.”

Nyonya Koki mengangguk, merasa sedikit lega, tapi tetap khawatir melihat wajah Ellisa yang mulai pucat. “Kalau begitu, nanti saya buatkan teh jahe hangat untuk Anda. Biar tubuh Anda lebih segar.”

Ellisa mengangguk sopan. “Terima kasih, Nyonya.”

Sementara itu, Elmira masih asyik bermain di lantai dengan balok kayunya. “Nya nya nya ta ta ta!” panggilnya dengan suara kecil penuh semangat, sambil menunjuk balok yang baru saja ia susun menjadi menara kecil.

Ellisa segera menghampiri. “Wah, Elmira hebat banget! Ini kakak bantu tambahin atapnya, ya?” katanya.

Hari itu Elmira benar-benar aktif. Ia tak hanya meminta bermain balok, tetapi juga minta gendong dan jalan-jalan. “Auuu aaa!” teriaknya sambil menarik-narik tangan Ellisa.

“Baik, kita ke taman, kita ke taman ya, Elmira.” kata Ellisa sambil menggendong bocah itu dengan hati-hati.

Di taman, Elmira tertawa riang sambil menunjuk setiap bunga yang ia lihat. "Kyaaa!! Uuu uuu kyyaaa!!" Sambutnya sambil menepuk-nepuk tangan.

Elmira meraih-raih ke ayunan, memaksa Ellisa membawanya ke ayunan. Melihat senyuman Elmira yang begitu ceria, ia tak tega menolak.

“Elmira, ayo tidur, yuk. Nanti kamu bisa main lagi setelah istirahat,” bujuk Ellisa sambil menggendong bocah itu.

Namun, Elmira malah menggeleng keras, tidak mau digendong. "Ya udah, kakak ceritain sesuatu ya," Ellisa menghela napas panjang, lalu mulai bercerita dengan suara lembut, berharap cerita dongengnya bisa membuat Elmira mengantuk.

Setelah hampir setengah jam, Elmira mulai menguap dan matanya perlahan-lahan tertutup. Ellisa tersenyum lega meski dia juga ikut menguap. "Nenen, yuk," ajaknya.

Nyonya Koki menyambutnya di ruang tengah sambil membawakan teh jahe, “Anda memang luar biasa, Nona Ellisa. Saya yakin Nona Elmira sangat beruntung memiliki Anda di sini.”

Ellisa tersenyum tipis. “Terima kasih, Nyonya. Elmira anak yang ceria, saya senang bisa selalu bersamanya.”

"Ini minumnya, Non."

“Iya. Saya tidurkan Elmira di kamar dulu ya,” ujar Ellisa sambil melangkah hati-hati, menimang Elmira yang mulai terlelap dalam pelukannya.

Namun, sebelum ia sempat melangkah lebih jauh, suara pintu terbuka dengan keras mengalihkan perhatiannya. Seorang gadis remaja masuk dengan langkah cepat.

“Sam! Kakak Sam!” panggil gadis itu dengan suara melengking. Ternyata itu Alana, adik Sam.

Nyonya Koki yang berada di ruang tengah segera menyambutnya. “Nona Alana, maaf, Tuan Sam sedang tidak di rumah,” jelasnya dengan sopan.

Alana mendengus kesal sambil melepas tas sekolahnya dan melemparkannya ke sofa. “Sudah kuduga! Selalu saja kerja, kerja, kerja! Kak Sam nggak pernah ada waktu di rumah!”

“Saya ambilkan minum dulu ya, Nona,” ujar Nyonya Koki dengan tenang, mencoba menenangkan suasana.

“Ya terserah!” balas Alana ketus.

Sementara itu, Ellisa yang sempat terpaku di tempat mendengar keributan Alana, membuat Alana melotot tajam.

“Eh, lo siapa?” tanya Alana sambil menunjuk Ellisa dengan sikap arogan.

Elmira yang tertidur di pelukan Ellisa mulai menggeliat, merasa terganggu oleh suara keras Alana. Ellisa menenangkan bocah kecil itu dengan lembut. “Ssshh… Elmira, cup cup cup…”

“Hei! Gue nanya lo siapa?!” suara Alana semakin meninggi. Ia mendekati Ellisa dengan langkah cepat dan sedikit mendorong pundaknya. Elmira kembali gelisah di pelukan Ellisa, hampir menangis.

“Maaf, bisakah kamu pelankan suaramu? Elmira hampir tertidur,” ujar Ellisa dengan suara pelan, berusaha menghindari konflik.

Namun, respon itu justru membuat Alana semakin kesal. “Lo berani ngatur gue?!” tantangnya sambil berkacak pinggang.

“Tapi… kamu bisa bikin Elmira nangis,” balas Ellisa dengan suara gemetar.

“Bodo amat!” balas Alana dengan suara tinggi.

Ellisa mencoba menghindar dan berjalan ke kamar sambil tetap menimang Elmira. Namun, Alana yang tak terima diabaikan malah menarik rambut kepang Ellisa dari belakang.

“Aaaa! Sakit!” seru Ellisa, tersentak kaget. Tubuhnya sedikit bergoyang, membuat Elmira yang ada di pelukannya semakin terganggu dan mulai menangis.

Nyonya Koki segera kembali dari dapur dengan segelas minuman yang ia bawa. “Nona Alana, tolong jangan membuat keributan,” katanya tegas namun tetap sopan.

Alana mendengus, melepas rambut Ellisa dengan kasar. “Cih!” gumamnya sambil kembali ke sofa. Ia duduk dengan sikap tak acuh, melipat tangan di dada.

Ellisa berusaha menenangkan Elmira yang kini menangis keras di pelukannya. Wajahnya pucat karena ketakutan, tapi ia tetap mencoba bersikap tenang.

“Nggak papa, Elmira, nggak papa. Kakak di sini,” katanya lembut sambil mengusap punggung bocah itu.

Nyonya Koki mendekati Ellisa dengan penuh perhatian. “Nona Ellisa, maafkan Nona Alana. Dia memang sering seperti itu kalau sedang kesal.”

Ellisa hanya mengangguk pelan. “Nggak papa, Nyonya. Saya akan membawa Elmira ke kamar sekarang,” ujarnya sambil melangkah perlahan, mencoba melupakan insiden barusan.

Namun, dari sofa, Alana memandang Ellisa dengan tatapan penuh selidik, seolah menyimpan dendam kecil di dalam hatinya.

"Nyonya Koki, cewek itu siapa?" tanya Alana, tatapannya masih terpaku ke arah kamar tempat Ellisa berada.

"Dia Nona Ellisa, Nona. Yang mengasuh Nona Elmira," jawab Nyonya Koki.

"Sejak kapan dia ada di sini?" gumam Alana, lalu mengerucutkan bibirnya dengan kesal. "Bikin kesel aja. Awas ya, gue bikin dia nggak betah di sini," dengusnya pelan, tapi cukup terdengar oleh Nyonya Koki.

Nyonya Koki hanya menghela napas panjang, memilih untuk tidak menanggapi lebih jauh. "Nona sudah makan belum?" tanyanya, mengalihkan pembicaraan.

"Tentu saja belum! Kak Sam pulangnya kapan sih? Aku telepon juga nggak diangkat!" Alana mendengus.

"Nona Alana, makan dulu. Saya siapkan makanan di meja makan," kata Nyonya Koki, tetap dengan nada lembut.

"Ya!" Alana menjawab pendek, tapi rasa penasaran di matanya tidak hilang.

Saat menunggu makanannya, Alana merasa gelisah. Ia melangkah pelan menuju kamar Elmira, rasa ingin tahunya terhadap Ellisa makin membuncah. Perlahan ia mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka.

Namun, yang ia lihat membuat matanya membelalak. "Astaga! Dia ngapain itu?" gumamnya pelan, tapi wajahnya penuh keterkejutan.

Tanpa pikir panjang, Alana membuka pintu kamar dengan cepat. "Elo... nyusuin dia?!" serunya, tercengang melihat Ellisa sedang menyusui Elmira.

Episodes
1 Membawa Ellisa (REVISI)
2 Penasaran dengan Ellisa
3 menatap Ellisa
4 sosok Ellisa
5 Ellisa mengangguk
6 Ellisa pulang
7 menikahi Ellisa
8 Ellisa merasa
9 perasaan Ellisa
10 Ellisa terdiam
11 Bos Sam
12 Sam mendengus
13 sebenarnya Ellisa
14 membangunkan Ellisa
15 Ellisa mengurus Elmira
16 Ellisa tersentak
17 Ellisa dan Alana
18 Ellisa melangkah
19 Ellisa mendengus
20 Sam tersenyum
21 Ellisa menunduk
22 Sam tenggelam
23 Sam melirik
24 jerit Ellisa
25 Sam tidak pulang
26 Ellisa merengut
27 Ellisa terkejut
28 melihat Elmira
29 dari Alana
30 Alana berulah
31 membuat Sam merasa
32 Esa melangkah
33 Esa jatuh
34 Alana pulang
35 Alana tertawa
36 Ellisa menggigil
37 Ellisa menatap Sam
38 kepala Esa
39 Esa geram
40 Sam melangkah
41 Ellisa tiduran
42 respons Ellisa
43 menatap Sam
44 Esa mengepal erat
45 Sam benar
46 Esa lebih tegas
47 memikirkan Ellisa
48 pertanyaan Esa
49 Esa bersikeras
50 Ellisa menatap kedua pria itu
51 di hadapan Sam
52 mendengar Sam
53 Suara ceria Ellisa
54 Alana menyela
55 Alana kaget
56 Esa terkejut
57 Sam meraung
58 menghibur Ellisa
59 Esa meraih remot
60 sosok Sam
61 Alana tersenyum
62 Pak Kepala Sekolah
63 Sam di mana
64 menatap Delisa
65 Bagi Ellisa
66 Ellisa sungguh tulus
67 Indra tergeletak
68 Sam harus bertahan
69 Bukan Delisa
70 kata Dokter
71 Esa dan Delisa
72 akhirnya Sam
73 Esa melanjutkan,
74 Elmira senang
75 Nyonya Koki
76 Fokus Ellisa
77 Ellisa Mencoba
78 menatap Sam
79 Ellisa berbinar
80 Komitmen Sam
81 Sam tertarik
82 Genggaman tangan Sam
83 E SAMS Multimedia
84 Sam salah tingkah
85 Alexa dan Kawan-kawan
86 Ichi dan Ocha
87 sudut pandang Ellisa
88 Ellisa tertawa kecil, pahit.
89 Delisa mengancam
90 Dia hanya Sam
91 Danish dan Ellisa
92 Sam menurut
93 Sam menangis
94 Langkah Sam
95 menampar Sam
96 Gaya Busana Ellisa
97 Delisa Yandere
98 S E E
99 Mengangkat Elmira
100 Pernikahan Ellisa dan Sam
101 Bonus Spesial ^_^
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Membawa Ellisa (REVISI)
2
Penasaran dengan Ellisa
3
menatap Ellisa
4
sosok Ellisa
5
Ellisa mengangguk
6
Ellisa pulang
7
menikahi Ellisa
8
Ellisa merasa
9
perasaan Ellisa
10
Ellisa terdiam
11
Bos Sam
12
Sam mendengus
13
sebenarnya Ellisa
14
membangunkan Ellisa
15
Ellisa mengurus Elmira
16
Ellisa tersentak
17
Ellisa dan Alana
18
Ellisa melangkah
19
Ellisa mendengus
20
Sam tersenyum
21
Ellisa menunduk
22
Sam tenggelam
23
Sam melirik
24
jerit Ellisa
25
Sam tidak pulang
26
Ellisa merengut
27
Ellisa terkejut
28
melihat Elmira
29
dari Alana
30
Alana berulah
31
membuat Sam merasa
32
Esa melangkah
33
Esa jatuh
34
Alana pulang
35
Alana tertawa
36
Ellisa menggigil
37
Ellisa menatap Sam
38
kepala Esa
39
Esa geram
40
Sam melangkah
41
Ellisa tiduran
42
respons Ellisa
43
menatap Sam
44
Esa mengepal erat
45
Sam benar
46
Esa lebih tegas
47
memikirkan Ellisa
48
pertanyaan Esa
49
Esa bersikeras
50
Ellisa menatap kedua pria itu
51
di hadapan Sam
52
mendengar Sam
53
Suara ceria Ellisa
54
Alana menyela
55
Alana kaget
56
Esa terkejut
57
Sam meraung
58
menghibur Ellisa
59
Esa meraih remot
60
sosok Sam
61
Alana tersenyum
62
Pak Kepala Sekolah
63
Sam di mana
64
menatap Delisa
65
Bagi Ellisa
66
Ellisa sungguh tulus
67
Indra tergeletak
68
Sam harus bertahan
69
Bukan Delisa
70
kata Dokter
71
Esa dan Delisa
72
akhirnya Sam
73
Esa melanjutkan,
74
Elmira senang
75
Nyonya Koki
76
Fokus Ellisa
77
Ellisa Mencoba
78
menatap Sam
79
Ellisa berbinar
80
Komitmen Sam
81
Sam tertarik
82
Genggaman tangan Sam
83
E SAMS Multimedia
84
Sam salah tingkah
85
Alexa dan Kawan-kawan
86
Ichi dan Ocha
87
sudut pandang Ellisa
88
Ellisa tertawa kecil, pahit.
89
Delisa mengancam
90
Dia hanya Sam
91
Danish dan Ellisa
92
Sam menurut
93
Sam menangis
94
Langkah Sam
95
menampar Sam
96
Gaya Busana Ellisa
97
Delisa Yandere
98
S E E
99
Mengangkat Elmira
100
Pernikahan Ellisa dan Sam
101
Bonus Spesial ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!