membangunkan Ellisa

Pagi itu, suara celoteh ringan Elmira memenuhi kamar. Anak kecil itu bangun lebih dulu dan bermain sendiri di kasur.

Suaranya yang riang akhirnya membangunkan Ellisa, yang masih merasa lelah setelah malam panjang.

Ellisa menggeliat pelan, mengucek matanya sambil menoleh ke arah Elmira. "Elmira, kamu udah bangun?" sapanya dengan senyum mengembang.

"Nya nya nya!" balas Elmira ceria, sambil merangkak mendekati Ellisa.

Ellisa terkekeh, mengusap kepala bocah kecil berusia 7 bulan itu. "Kamu pagi-pagi udah ceria banget, ya."

Tiba-tiba, aroma harum masakan tercium dari arah dapur. Ellisa berhenti sejenak, mengendus pelan. “Hmmm... harum banget. Apa Kak Sam udah pulang, El?” tanyanya, setengah berharap.

"Auu ne ne nen," celoteh Elmira tak jelas, sambil meraih-raih minta digendong.

Ellisa mengangkat bocah itu dengan lembut, menempelkannya ke dadanya. "Oke, ayo kita cek ke dapur," katanya sambil berjalan keluar kamar.

Namun, saat tiba di dapur, bukan Sam yang ia temui. Seorang wanita paruh baya dengan seragam dapur sedang sibuk di depan kompor.

Dia memutar kepala dan tersenyum ramah begitu melihat mereka. “Oh, kalian sudah bangun?” sapanya dengan nada hangat. “Sarapan hampir siap.”

Ellisa mengerutkan dahi. "Maaf, Anda siapa ya?"

“Saya Nyonya Koki yang baru dipanggil oleh Tuan Sam,” jawab wanita itu sambil menuangkan sup ke dalam mangkuk. “Beliau minta saya datang untuk membantu kalian.”

“Oh, begitu...” Ellisa sedikit terkejut, lalu tersenyum canggung. "Terima kasih, Nyonya. Saya kira Kak Sam yang masak sendiri tadi."

Nyonya Koki tertawa kecil. “Ah, Tuan Sam memang sibuk sekali. Dia hanya menitip pesan bahwa saya harus memastikan kalian makan dengan baik.”

Elmira, yang digendong Ellisa, mulai mengoceh lagi sambil menunjuk mangkuk sup. "Aaa uu!" serunya, seolah meminta makanan.

“Lapar, ya, El?” Ellisa tertawa kecil. Dia duduk di meja dapur sambil memangku Elmira. “Kalau begitu, boleh saya bantu menyuapi dia?”

“Oh, tentu,” jawab Nyonya Koki sambil menyodorkan mangkuk kecil dengan sendok khusus anak-anak.

Ellisa mulai menyuapi Elmira perlahan, sementara Nyonya Koki melanjutkan pekerjaannya di dapur.

Dalam hatinya, Ellisa merasa lega dan sedikit terharu dengan perhatian Sam yang memanggil bantuan untuk mereka.

Sambil menyuapi Elmira, Ellisa melirik ke arah pintu, berharap Sam benar-benar akan pulang lebih cepat seperti yang ia janjikan. "Kenapa Kak Sam belum pulang."

“Kalau kalian sudah selesai makan, silakan mandi. Air hangatnya sudah saya siapkan di kamar mandi,” kata Nyonya Koki dengan ramah, sambil mulai membereskan dapur.

Ellisa melirik Elmira yang sedang asyik menggenggam sendok kecilnya. "Elmira, apa kita bisa mandi bareng pagi ini?" tanyanya sambil tersenyum lembut.

“Nya nya nya,” celoteh Elmira sambil tertawa kecil, seperti mengerti apa yang diajukan Ellisa.

Ellisa terkekeh, mengusap kepala bocah kecil itu. "Baiklah, pagi ini kita mandi bareng ya, pakai air hangat. Pasti segar banget," sahutnya dengan nada riang.

Setelah memastikan Elmira sudah kenyang, Ellisa menggendongnya menuju kamar mandi.

Di kamar mandi, Ellisa mempersiapkan perlengkapan mandi Elmira—sampo bayi, sabun cair beraroma lavender, dan handuk kecil dengan motif kelinci. Elmira tampak bersemangat, menggoyangkan tangannya ke sana kemari.

"Elmira, kamu ini kayaknya nggak sabar banget, ya. Tenang, airnya udah siap kok," kata Ellisa sambil menyalakan kran air hangat, uap tipis mulai memenuhi ruangan.

Ellisa melepas pakaian Elmira dengan hati-hati, memastikan bocah kecil itu tetap nyaman.

"Wah, air hangat ini enak banget," katanya sambil mencelupkan tangan kecil Elmira ke dalam bak mandi. Elmira tertawa riang, cipratan air kecil mengenai wajah Ellisa.

"Heh! Nakal ya kamu. Ini kakak jadi basah duluan," candanya sambil tertawa.

Saat mereka berendam bersama, Ellisa mulai menyiramkan air hangat ke tubuh Elmira, sembari mengajaknya berceloteh. "Kamu senang kan pagi ini dimandikan kakak?" tanyanya lembut.

Elmira mengangguk-angguk dengan polos, tangannya sibuk memercikkan air. "Nya nya nya!" serunya riang, membuat Ellisa tertawa lagi.

Ellisa mengusap punggung kecil Elmira dengan lembut. Elmira, dengan mata bersinar penuh kegembiraan, memegang bebek karet kecil di tangannya, meremas-remasnya hingga mengeluarkan suara lucu.

"Quack quack! Elmira, bebeknya minta berenang!" ujar Ellisa sambil tertawa kecil.

Elmira tertawa riang, lalu menyipratkan air ke arah Ellisa. "Nya nya nya!" serunya, seolah memberi tantangan kecil pada kakaknya.

"Astaga! Elmira, kamu ngajak perang air nih!" Ellisa pura-pura marah, tetapi malah ikut menyipratkan air kembali ke Elmira.

Cipratan air melompat ke segala arah, membasahi lantai kamar mandi hingga uap hangat bercampur aroma sabun lavender memenuhi udara.

Di tengah keasyikan itu, Ellisa tiba-tiba mulai bersenandung. Suaranya lembut dan merdu, membuat Elmira terdiam sejenak, menatap kakaknya dengan mata polos penuh rasa ingin tahu.

"Di pagi cerah ini, kita bermain air~ Bersama Elmira yang ceria, semuanya jadi indah~"

Ellisa menciptakan lirik sederhana sambil terus menyiramkan air ke rambut Elmira. Elmira, yang tak mau kalah, mulai meniru nada Ellisa, meski hanya berupa celotehan tanpa makna.

"Nya nya nya~ nya nya nya~"

Keduanya tertawa bersama, suara mereka bercampur dalam harmoni riang yang mengalir keluar dari kamar mandi.

Dari luar, Nyonya Koki mendengarkan suara merdu itu dengan senyum di wajahnya. "Anak-anak itu benar-benar membawa kebahagiaan," gumamnya pelan.

Kembali ke kamar mandi, Ellisa mulai membasuh tubuhnya sendiri dengan sabun. "El, giliran kamu yang mandiin kakak ya," ucap Ellisa lucu.

"Nya nya nya," Elmira menepuk-nepuk paha Ellisa hingga memunculkan bunyi cipratan.

"Kan, pinter. Ini, pipi Kakak juga." Ellisa mendekatkan wajahnya ke Elmira dan bocah itu mengusap-usapnya dengan sabun.

Tangan Elmira beralih menepuk-nepuk dadanya. "Elmira, bukan disitu tepuk-tepuknya," desah Ellisa gemas.

"Nen ne nen ne~"

"Minumnya nanti, Elmira." Sahut Ellisa.

Nada tangisan mulai keluar di bibir mungil Elmira. Ellisa yang mendengar itu mendesah lembut, "Baiklah. Bentar aja ya."

Tubuh mereka berdua pun saling menempel. Ellisa memeluknya sayang dan Elmira menghisapnya dengan kuat.

Tangan satu Elmira usil sambil menepuk-nepuk dada Ellisa dan menarik-narik ujungnya. "Elmira, jangan gitu donk~" desah Ellisa.

"Kyaa!! Ta ta ta ta," Elmira melepas kecupannya dan berceloteh riang menatap Ellisa.

"Ih, lucu banget sih kamu." Ellisa mengusap rambut Elmira dengan lembut, lalu membilasnya hingga bersih.

"Oke, sekarang rambutnya sudah wangi! Elmira jadi princess pagi ini!" seru Ellisa dengan nada ceria, membuat Elmira kembali tertawa kecil.

"Siap, kita bilas yang terakhir, terus pakai baju cantik ya!" kata Ellisa, sebelum menuangkan air hangat ke tubuh Elmira sekali lagi.

Saat akhirnya selesai, Ellisa mengangkat Elmira keluar dari bak mandi, membungkusnya dengan handuk lembut berbentuk kelinci.

"Nah, siapa princess yang paling cantik pagi ini?" tanya Ellisa sambil menatap Elmira penuh kasih.

Elmira hanya tertawa, tangannya kecilnya memukul-mukul lembut pipi Ellisa. Suara riang mereka terus terdengar hingga mereka keluar dari kamar mandi, membawa keceriaan pagi itu ke seluruh rumah.

Episodes
1 Membawa Ellisa (REVISI)
2 Penasaran dengan Ellisa
3 menatap Ellisa
4 sosok Ellisa
5 Ellisa mengangguk
6 Ellisa pulang
7 menikahi Ellisa
8 Ellisa merasa
9 perasaan Ellisa
10 Ellisa terdiam
11 Bos Sam
12 Sam mendengus
13 sebenarnya Ellisa
14 membangunkan Ellisa
15 Ellisa mengurus Elmira
16 Ellisa tersentak
17 Ellisa dan Alana
18 Ellisa melangkah
19 Ellisa mendengus
20 Sam tersenyum
21 Ellisa menunduk
22 Sam tenggelam
23 Sam melirik
24 jerit Ellisa
25 Sam tidak pulang
26 Ellisa merengut
27 Ellisa terkejut
28 melihat Elmira
29 dari Alana
30 Alana berulah
31 membuat Sam merasa
32 Esa melangkah
33 Esa jatuh
34 Alana pulang
35 Alana tertawa
36 Ellisa menggigil
37 Ellisa menatap Sam
38 kepala Esa
39 Esa geram
40 Sam melangkah
41 Ellisa tiduran
42 respons Ellisa
43 menatap Sam
44 Esa mengepal erat
45 Sam benar
46 Esa lebih tegas
47 memikirkan Ellisa
48 pertanyaan Esa
49 Esa bersikeras
50 Ellisa menatap kedua pria itu
51 di hadapan Sam
52 mendengar Sam
53 Suara ceria Ellisa
54 Alana menyela
55 Alana kaget
56 Esa terkejut
57 Sam meraung
58 menghibur Ellisa
59 Esa meraih remot
60 sosok Sam
61 Alana tersenyum
62 Pak Kepala Sekolah
63 Sam di mana
64 menatap Delisa
65 Bagi Ellisa
66 Ellisa sungguh tulus
67 Indra tergeletak
68 Sam harus bertahan
69 Bukan Delisa
70 kata Dokter
71 Esa dan Delisa
72 akhirnya Sam
73 Esa melanjutkan,
74 Elmira senang
75 Nyonya Koki
76 Fokus Ellisa
77 Ellisa Mencoba
78 menatap Sam
79 Ellisa berbinar
80 Komitmen Sam
81 Sam tertarik
82 Genggaman tangan Sam
83 E SAMS Multimedia
84 Sam salah tingkah
85 Alexa dan Kawan-kawan
86 Ichi dan Ocha
87 sudut pandang Ellisa
88 Ellisa tertawa kecil, pahit.
89 Delisa mengancam
90 Dia hanya Sam
91 Danish dan Ellisa
92 Sam menurut
93 Sam menangis
94 Langkah Sam
95 menampar Sam
96 Gaya Busana Ellisa
97 Delisa Yandere
98 S E E
99 Mengangkat Elmira
100 Pernikahan Ellisa dan Sam
101 Bonus Spesial ^_^
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Membawa Ellisa (REVISI)
2
Penasaran dengan Ellisa
3
menatap Ellisa
4
sosok Ellisa
5
Ellisa mengangguk
6
Ellisa pulang
7
menikahi Ellisa
8
Ellisa merasa
9
perasaan Ellisa
10
Ellisa terdiam
11
Bos Sam
12
Sam mendengus
13
sebenarnya Ellisa
14
membangunkan Ellisa
15
Ellisa mengurus Elmira
16
Ellisa tersentak
17
Ellisa dan Alana
18
Ellisa melangkah
19
Ellisa mendengus
20
Sam tersenyum
21
Ellisa menunduk
22
Sam tenggelam
23
Sam melirik
24
jerit Ellisa
25
Sam tidak pulang
26
Ellisa merengut
27
Ellisa terkejut
28
melihat Elmira
29
dari Alana
30
Alana berulah
31
membuat Sam merasa
32
Esa melangkah
33
Esa jatuh
34
Alana pulang
35
Alana tertawa
36
Ellisa menggigil
37
Ellisa menatap Sam
38
kepala Esa
39
Esa geram
40
Sam melangkah
41
Ellisa tiduran
42
respons Ellisa
43
menatap Sam
44
Esa mengepal erat
45
Sam benar
46
Esa lebih tegas
47
memikirkan Ellisa
48
pertanyaan Esa
49
Esa bersikeras
50
Ellisa menatap kedua pria itu
51
di hadapan Sam
52
mendengar Sam
53
Suara ceria Ellisa
54
Alana menyela
55
Alana kaget
56
Esa terkejut
57
Sam meraung
58
menghibur Ellisa
59
Esa meraih remot
60
sosok Sam
61
Alana tersenyum
62
Pak Kepala Sekolah
63
Sam di mana
64
menatap Delisa
65
Bagi Ellisa
66
Ellisa sungguh tulus
67
Indra tergeletak
68
Sam harus bertahan
69
Bukan Delisa
70
kata Dokter
71
Esa dan Delisa
72
akhirnya Sam
73
Esa melanjutkan,
74
Elmira senang
75
Nyonya Koki
76
Fokus Ellisa
77
Ellisa Mencoba
78
menatap Sam
79
Ellisa berbinar
80
Komitmen Sam
81
Sam tertarik
82
Genggaman tangan Sam
83
E SAMS Multimedia
84
Sam salah tingkah
85
Alexa dan Kawan-kawan
86
Ichi dan Ocha
87
sudut pandang Ellisa
88
Ellisa tertawa kecil, pahit.
89
Delisa mengancam
90
Dia hanya Sam
91
Danish dan Ellisa
92
Sam menurut
93
Sam menangis
94
Langkah Sam
95
menampar Sam
96
Gaya Busana Ellisa
97
Delisa Yandere
98
S E E
99
Mengangkat Elmira
100
Pernikahan Ellisa dan Sam
101
Bonus Spesial ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!