Ellisa melangkah

Ellisa melangkah ke kamar. Tersenyum sejenak menatap Elmira yang tertidur lelap.

Sesuatu menarik perhatiannya. Sepucuk surat kecil yang ditindih dengan mainan di atas meja. Ellisa meraih surat itu dengan hati-hati, membacanya.

Dengan perasaan berat, ia menyandarkan kepalanya di atas meja itu, "Ternyata, Kak Sam memang sesibuk ini," keluhnya pelan.

Tapi dadanya justru terasa semakin penuh, membuat napasnya sesak. Ellisa mengigit bibir bawahnya, merasakan ASI yang merembes tanpa tujuan.

"Duh, mulai lagi..." keluhnya.

Pandangannya tertuju pada surat itu. "Kapan dia pulang? Ini udah tiga hari." Suaranya lirih, tenggelam di antara keheningan kamar itu, membuatnya semakin merasa sendiri.

"Kesepian adalah hal yang paling menakutkan di dunia ini," gumam Ellisa dengan suara lirih, matanya perlahan terpejam.

Suasana kamar semakin hening, hanya diselimuti suara napas ringan dari keduanya. Namun, keheningan itu tak berlangsung lama. Seorang pria muncul di ambang pintu, melangkah masuk dengan hati-hati agar tak mengganggu tidur mereka.

Dia berhenti di depan Ellisa yang tampak begitu lelah, lalu jongkok perlahan, menatapnya dengan penuh kelembutan.

"Ellisa," panggil pria itu.

Kelopak mata Ellisa perlahan terbuka. Ia mengerjap beberapa kali, "Kak Sam?" bisiknya, tak percaya.

Sam tersenyum kecil, matanya menyiratkan kehangatan yang telah lama dirindukan Ellisa. "Kenapa kamu tidur bersandar meja?" tanyanya lembut.

Ellisa mengangkat kepalanya. Ia menatap Sam, memastikan pria itu benar-benar nyata dan bukan sekadar mimpi. "Kak Sam," ucapnya lagi, perlahan meraih wajah pria di depannya.

Sam terdiam, membiarkan Ellisa menyentuh wajahnya. Matanya terpejam, merasakan sentuhan lembut dan hangat yang terasa begitu tulus.

Tak mampu lagi menahan emosinya, Ellisa memeluk Sam erat. Menumpahkan segala perasaan yang ia pendam selama ini. "Aku selalu menunggumu pulang, kak."

Sam mengusap punggung Ellisa perlahan, memberi ketenangan. "Maaf... Aku pulang terlambat," katanya lirih.

Ellisa hanya menggeleng kecil di pelukannya. Kehadirannya begitu berarti bagi dirinya.

Sam mengangkat tubuh Ellisa dengan hati-hati, langkahnya ringan namun penuh kehangatan saat memindahkannya ke sofa.

Ia menempatkan Ellisa duduk dengan nyaman, lalu berlutut di hadapannya, menatap wajah lelah namun tetap manis itu.

"Apa kamu capek?" tanya Sam lembut.

Ellisa mengangkat tangannya ke leher, memutarnya perlahan untuk meredakan kekakuan. "Emm... kalau capek sih udah biasa, Kak," jawabnya sambil tersenyum tipis.

Sam mengangguk kecil, lalu berdiri. "Kalau begitu, aku akan kembali bekerja," katanya dengan nada datar, sambil berbalik menuju meja kerjanya.

"Eh?" Ellisa terperanjat.

Jantung Ellisa seolah anjlok mendengar kata-kata itu. Satu tarikan napas panjang menahan rasa kecewa yang tiba-tiba muncul, membuat air mata langsung menggenang di pelupuk matanya.

"Aku perlu membawa beberapa dokumen lagi," ucap Sam lebih ke dirinya sendiri.

Wajah Ellisa berubah menjadi pucat dan gelisah. Tangannya meremas ujung pakaiannya, bibirnya bergetar seolah tangisnya akan pecah kapan saja.

"Tapi... kan..."

"Aku hanya bercanda kok," kata Sam menoleh sambil menahan senyum, hanya menggoda.

"Kak Sam jahat!" serunya langsung memeluk Sam tiba-tiba.

Sam tertawa kecil, memeluk kepala Ellisa yang bersandar di dadanya. "Maaf, maaf. Aku nggak bermaksud bikin kamu sedih," ujarnya sambil menatap wajah Ellisa dengan penuh kasih.

Ellisa cemberut. "Aku pikir... Kak Sam beneran ninggalin aku," katanya lirih, suaranya nyaris tak terdengar.

Sam menghela napas panjang, lalu mengangkat dagu Ellisa dengan lembut agar mata mereka bertemu. "Dengar ya, Ellisa. Aku nggak akan ninggalin kamu lagi. Aku janji," ucapnya tulus, matanya penuh kesungguhan.

Tatapan mereka terhenti dalam keheningan sejenak, "Jangan janji. Untuk sekarang aja aku udah seneng," kata Ellisa.

"Iya." Sam mengusap kepala Ellisa lembut, membiarkan gadis itu bersandar di pelukannya.

Ellisa menyadari satu hal, bahwa kehilangan Sam akan membuatnya merasa sangat kesepian. Entah kenapa.

Sam melirik Ellisa dengan senyum jahil di wajahnya. "Kita mandi bareng yuk," ajaknya dengan nada menggoda.

"Eh?" Ellisa tersentak, pipinya memerah. "Kak Sam, nggak boleh lah!"

Sam tertawa kecil, mendekat sambil menatapnya penuh godaan. "Ellie... aku capek banget. Kamu juga capek kan? Kalau kita mandi bareng, capeknya pasti langsung hilang," katanya sambil mengedipkan sebelah mata.

Ellisa mengerutkan keningnya, mencoba menghindari kedipan mata itu. "Tapi, nggak gitu juga dong, Kak..." katanya sambil memalingkan wajah.

Di sisi lain, Elmira yang tidur mulai menggeliat bangun, mengeluarkan suara kecil yang hampir seperti rengekan.

"Kak, Elmira bangun!" seru Ellisa dengan nada panik, mencoba mencari alasan untuk mengalihkan perhatian.

Namun Sam, bukannya berhenti, justru makin menggoda. "Biarin aja. Kamu masih harus mandi sama aku," katanya sambil menahan tubuh Ellisa yang ingin mendekati Elmira.

"Kak Sam, jangan bercanda!" Ellisa mencoba mendorong tubuh Sam, tapi Sam justru semakin erat menahan tangannya, membuatnya terkikik geli.

"Kak, Elmira nangis!" protes Ellisa sambil tertawa, meski ia tak bisa sepenuhnya melawan tenaga Sam.

Sam mendengus kecil, lalu menekan earphone-nya. "Bobo, tolong ke kamar. Bawa Elmira keluar dan asuh dia sebentar," perintahnya.

"Baik, Bos," jawab Bobo dari seberang.

Ellisa menatap Sam dengan tak percaya. "Kak Sam, kamu serius sampai segitunya?"

"Tentu saja," jawab Sam tanpa ragu, lalu dalam satu gerakan cepat, ia membopong tubuh Ellisa seperti karung. "Kalau kamu nggak mau jalan sendiri, aku yang bawa!" katanya sambil tertawa.

"Kak Sam! Turunin aku! Ini nggak lucu!" teriak Ellisa, wajahnya sudah merah padam. Ia memukul-mukul bahu Sam, tapi pria itu tak bergeming.

Sam malah melangkah masuk ke kamar mandi sambil tersenyum penuh kemenangan. Pintu kamar mandi tertutup.

Suara tawa Ellisa dan candaan Sam terdengar dari dalam. "Ih, kak! Hihihi, geli. Mmoo lepasin aku!"

Sam menurunkan Ellisa lalu melepas kemejanya dengan gerakan santai. "Aku memantaumu seharian ini, Ellisa," katanya dengan nada tenang.

Ellisa yang sedang memunggungi Sam langsung menoleh tajam. "Apa maksudnya?" tanyanya, alisnya mengernyit curiga.

"Pagi tadi kamu mandi bareng Elmira, makan sama Elmira, main sama Elmira—aku tahu semua itu. Elmira yang bandel, Elmira yang bikin kamu capek, sampai Alana yang datang ke rumah... Aku tahu semuanya," jawab Sam sambil membuka ikat pinggangnya tanpa terburu-buru.

Ellisa membelalak, "Kok bisa? Kamu tahu semua itu dari mana?" tanyanya, suaranya terdengar bingung.

Ia melirik ke arah Sam dari sudut matanya, dan melihat pria itu sedang dengan santai melepas kemeja. Pipinya mulai memanas.

Sam mengangkat bahu, seolah semua itu hal yang sepele. "Aku kan kerja di bidang teknologi. Apapun bisa aku lakuin," katanya sambil tersenyum jahil.

Mata Ellisa bergerak, memindai seluruh kamar mandi dengan seksama. Kecurigaan muncul di wajahnya. "Ada CCTV di kamar mandi?"

Sam menghentikan gerakannya, "Yup. Betul," katanya sambil tertawa kecil, tanpa sedikit pun merasa bersalah.

Ellisa mendengus, "Kak Sam! Itu namanya ngintip! Kamu nggak boleh sembarangan, apalagi sampai memata-matai aku begitu!" katanya dengan nada kesal.

Sam hanya tertawa lebih keras, lalu mendekatkan wajahnya ke arah Ellisa, membuat gadis itu mundur selangkah.

Episodes
1 Membawa Ellisa (REVISI)
2 Penasaran dengan Ellisa
3 menatap Ellisa
4 sosok Ellisa
5 Ellisa mengangguk
6 Ellisa pulang
7 menikahi Ellisa
8 Ellisa merasa
9 perasaan Ellisa
10 Ellisa terdiam
11 Bos Sam
12 Sam mendengus
13 sebenarnya Ellisa
14 membangunkan Ellisa
15 Ellisa mengurus Elmira
16 Ellisa tersentak
17 Ellisa dan Alana
18 Ellisa melangkah
19 Ellisa mendengus
20 Sam tersenyum
21 Ellisa menunduk
22 Sam tenggelam
23 Sam melirik
24 jerit Ellisa
25 Sam tidak pulang
26 Ellisa merengut
27 Ellisa terkejut
28 melihat Elmira
29 dari Alana
30 Alana berulah
31 membuat Sam merasa
32 Esa melangkah
33 Esa jatuh
34 Alana pulang
35 Alana tertawa
36 Ellisa menggigil
37 Ellisa menatap Sam
38 kepala Esa
39 Esa geram
40 Sam melangkah
41 Ellisa tiduran
42 respons Ellisa
43 menatap Sam
44 Esa mengepal erat
45 Sam benar
46 Esa lebih tegas
47 memikirkan Ellisa
48 pertanyaan Esa
49 Esa bersikeras
50 Ellisa menatap kedua pria itu
51 di hadapan Sam
52 mendengar Sam
53 Suara ceria Ellisa
54 Alana menyela
55 Alana kaget
56 Esa terkejut
57 Sam meraung
58 menghibur Ellisa
59 Esa meraih remot
60 sosok Sam
61 Alana tersenyum
62 Pak Kepala Sekolah
63 Sam di mana
64 menatap Delisa
65 Bagi Ellisa
66 Ellisa sungguh tulus
67 Indra tergeletak
68 Sam harus bertahan
69 Bukan Delisa
70 kata Dokter
71 Esa dan Delisa
72 akhirnya Sam
73 Esa melanjutkan,
74 Elmira senang
75 Nyonya Koki
76 Fokus Ellisa
77 Ellisa Mencoba
78 menatap Sam
79 Ellisa berbinar
80 Komitmen Sam
81 Sam tertarik
82 Genggaman tangan Sam
83 E SAMS Multimedia
84 Sam salah tingkah
85 Alexa dan Kawan-kawan
86 Ichi dan Ocha
87 sudut pandang Ellisa
88 Ellisa tertawa kecil, pahit.
89 Delisa mengancam
90 Dia hanya Sam
91 Danish dan Ellisa
92 Sam menurut
93 Sam menangis
94 Langkah Sam
95 menampar Sam
96 Gaya Busana Ellisa
97 Delisa Yandere
98 S E E
99 Mengangkat Elmira
100 Pernikahan Ellisa dan Sam
101 Bonus Spesial ^_^
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Membawa Ellisa (REVISI)
2
Penasaran dengan Ellisa
3
menatap Ellisa
4
sosok Ellisa
5
Ellisa mengangguk
6
Ellisa pulang
7
menikahi Ellisa
8
Ellisa merasa
9
perasaan Ellisa
10
Ellisa terdiam
11
Bos Sam
12
Sam mendengus
13
sebenarnya Ellisa
14
membangunkan Ellisa
15
Ellisa mengurus Elmira
16
Ellisa tersentak
17
Ellisa dan Alana
18
Ellisa melangkah
19
Ellisa mendengus
20
Sam tersenyum
21
Ellisa menunduk
22
Sam tenggelam
23
Sam melirik
24
jerit Ellisa
25
Sam tidak pulang
26
Ellisa merengut
27
Ellisa terkejut
28
melihat Elmira
29
dari Alana
30
Alana berulah
31
membuat Sam merasa
32
Esa melangkah
33
Esa jatuh
34
Alana pulang
35
Alana tertawa
36
Ellisa menggigil
37
Ellisa menatap Sam
38
kepala Esa
39
Esa geram
40
Sam melangkah
41
Ellisa tiduran
42
respons Ellisa
43
menatap Sam
44
Esa mengepal erat
45
Sam benar
46
Esa lebih tegas
47
memikirkan Ellisa
48
pertanyaan Esa
49
Esa bersikeras
50
Ellisa menatap kedua pria itu
51
di hadapan Sam
52
mendengar Sam
53
Suara ceria Ellisa
54
Alana menyela
55
Alana kaget
56
Esa terkejut
57
Sam meraung
58
menghibur Ellisa
59
Esa meraih remot
60
sosok Sam
61
Alana tersenyum
62
Pak Kepala Sekolah
63
Sam di mana
64
menatap Delisa
65
Bagi Ellisa
66
Ellisa sungguh tulus
67
Indra tergeletak
68
Sam harus bertahan
69
Bukan Delisa
70
kata Dokter
71
Esa dan Delisa
72
akhirnya Sam
73
Esa melanjutkan,
74
Elmira senang
75
Nyonya Koki
76
Fokus Ellisa
77
Ellisa Mencoba
78
menatap Sam
79
Ellisa berbinar
80
Komitmen Sam
81
Sam tertarik
82
Genggaman tangan Sam
83
E SAMS Multimedia
84
Sam salah tingkah
85
Alexa dan Kawan-kawan
86
Ichi dan Ocha
87
sudut pandang Ellisa
88
Ellisa tertawa kecil, pahit.
89
Delisa mengancam
90
Dia hanya Sam
91
Danish dan Ellisa
92
Sam menurut
93
Sam menangis
94
Langkah Sam
95
menampar Sam
96
Gaya Busana Ellisa
97
Delisa Yandere
98
S E E
99
Mengangkat Elmira
100
Pernikahan Ellisa dan Sam
101
Bonus Spesial ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!