sosok Ellisa

Saat Sam kembali ke kamar tamu, pandangannya langsung tertuju pada sosok Ellisa yang tertidur pulas di atas ranjang.

Napas gadis itu teratur, tetapi raut wajahnya tampak tidak sepenuhnya tenang, seolah sedang dibayangi mimpi yang mengganggu.

Sam melangkah perlahan, berhenti di tepi ranjang. Matanya sempat tertuju pada perut Ellisa yang rata, yang tampak sedikit ditekan oleh tangan gadis itu sendiri, seolah mencari kenyamanan.

Sekilas ia melirik troli makanan yang belum disentuh sama sekali. “Dia bahkan belum makan...” gumamnya pelan.

Matanya kembali ke arah Ellisa, dan saat itu dia menyadari sesuatu yang membuatnya tertegun.

Bekas tanda basah terlihat jelas di kaos kebesaran yang dikenakan gadis itu, tepat di area dada. Sam langsung merasa canggung, wajahnya memanas karena malu.

Dia buru-buru memalingkan pandangannya, mencoba mengabaikan apa yang baru saja dilihatnya.

Namun, rasa bersalah mulai menyusup ke pikirannya. Dengan hati-hati, dia menarik selimut lebih tinggi, menutupi tubuh Ellisa agar lebih hangat.

Sambil menghela napas berat, Sam bergumam pelan, “Kenapa gue sampai membawa istri orang ke rumah sih? Apa ini dosa baru buat gue?”

Dia mengusap wajahnya dengan satu tangan, pikirannya berkecamuk. Tidak ada penjelasan apa pun yang dia dapat dari Ellisa. "Katanya mau jelasin, tapi malah tidur. Hfff!!"

Sam memutuskan untuk meninggalkan kamar, tetapi langkahnya terhenti di ambang pintu. Dia menoleh sekali lagi, memperhatikan Ellisa yang terlihat begitu rapuh.

Setelah dia meninggalkan ruangan, bayangan Ellisa masih melekat di benaknya, “Siapa sebenarnya dia?” tanyanya dalam hati.

Pagi hari, Ellisa menggeliat bangun dengan malas, merasakan perutnya yang keroncongan. Tangannya memegangi perut sambil menghela napas panjang.

"Bahkan lapar pun, dada ini masih terasa berat," keluhnya sambil melirik kaos yang mulai menunjukkan tanda basah. "Apalagi kalau kenyang, pasti tambah berantakan ini baju."

Matanya kemudian tertuju pada troli makanan di sudut ruangan. Dengan langkah lesu, ia mendekati troli dan membuka tutup makanan yang tersaji di dalamnya.

Seketika aroma lezat memenuhi ruangan. "Hmm... aromanya harum banget," gumamnya sambil mencoba sedikit dengan garpu.

Rasanya membuatnya langsung tersenyum kecil. Tanpa pikir panjang, ia mengangkat nampan makanan itu ke meja dan mulai makan perlahan.

Sambil mengunyah, pikirannya melayang ke sosok Sam. "Kalau dipikir-pikir... pria itu baik juga ya, perhatian banget. Tapi, dia pasti pengen tahu tentang aku. Mana bisa aku ceritain semuanya. Kira-kira kalau aku langsung minta dia nganterin pulang, dia bakal setuju nggak ya? Aku nggak mau terlalu banyak berhutang budi padanya."

Setelah selesai makan, Ellisa menatap ruangan kamar tamu dengan lebih teliti. Ruangan itu tampak luas, lengkap dengan meja kursi, rak buku, dan kamar mandi pribadi di dalamnya.

"Ruangan ini kayak kamar hotel mewah," gumamnya pelan. Namun, sesuatu di ujung kasur menarik perhatiannya. Sebuah set pakaian terlipat rapi.

Ellisa mendekat dan mengambil pakaian itu. Sebuah dress lengan panjang berwarna pastel dengan kancing di bagian depan dan panjang selutut. Modelnya sederhana tapi elegan, persis seperti yang biasa ia kenakan.

"Dia bahkan tahu jenis pakaian yang biasa aku pakai," ucapnya lirih, merasa sedikit terkejut. Senyumnya tipis, namun penuh dengan berbagai emosi yang bercampur aduk.

Setelah beberapa saat, Ellisa masuk ke kamar mandi sambil membawa pakaian tersebut. Di dalam, ia menatap cermin besar yang memantulkan bayangannya.

Wajahnya terlihat sedikit lebih segar meskipun matanya masih menyiratkan kelelahan.

Sambil melepas kaos kebesaran yang dikenakan, ia bergumam pada dirinya sendiri, "Aku harus segera pergi dari sini. Aku nggak boleh bikin masalah lebih lama lagi."

Air hangat mengalir dari pancuran, menghapus dan bercampuran bersama ASI yang terus keluar dari ujung dadanya.

Ellisa memegang kedua dadanya yang mengucur deras mengeluarkan ASI. "Aku sedih, ASI ini terbuang sia-sia..." keluhnya sembari menghujani wajahnya dengan air pancuran.

Ellisa selesai mandi setelah cukup lama membiarkan pikirannya melayang-layang. Ia meraih handuk untuk mengeringkan tubuhnya.

Lalu, mengenakan dress yang telah disiapkan sebelumnya. Dress itu terasa pas di tubuhnya, memberikan kesan nyaman namun tetap sopan.

Ia melilitkan handuk di rambutnya untuk mengeringkannya, lalu duduk di tepi ranjang sambil menghela napas panjang.

Namun, ketenangan itu tak bertahan lama. Dari luar kamar, terdengar suara tinggi seorang perempuan, diiringi suara bass rendah seorang pria yang sama-sama terdengar penuh emosi.

"Sam! Kamu tuh nggak pernah dengar apa yang aku mau! Selalu aja kamu mikirin dirimu sendiri!"

"Alana, kamu nggak paham situasinya sekarang! Aku sibuk karena kerjaan, bukan karena aku nggak peduli sama kamu!"

Ellisa terpaku mendengar pertengkaran itu. Suaranya terdengar begitu intens, seperti pertengkaran pasangan suami istri.

"Oh, sibuk? Itu alasanmu? Ngaku aja kalau kamu lebih suka ngurus orang lain daripada keluarga sendiri!" suara perempuan itu semakin meninggi.

"Bukan begitu, Alana! Kamu selalu melebih-lebihkan semuanya!" balas suara pria, yang jelas-jelas adalah Sam.

"Aku cuma mau diperhatiin, Sam! Kamu nggak pernah dengerin aku! Coba, kapan terakhir kali kamu ada buat aku? Selalu aja kerja, kerja, kerja!"

"Alana, aku kerja buat masa depan kita semua! Kamu harus ngerti itu! " Sam membela diri, tapi nada suaranya jelas menahan kesabaran.

"Tapi apa gunanya kalau aku ngerasa nggak dihargai?! Kamu nggak pernah dengerin aku, nggak pernah mau ngerti apa yang aku rasain!"

Pertengkaran itu semakin memanas, membuat Ellisa bergidik. Dari caranya berbicara, gadis itu jelas sekali menyiratkan rasa kecewa yang dalam terhadap Sam.

"Aku bener-bener berada di situasi yang salah. Aku takut kalo istrinya tahu aku ada di sini, bakalan makin berantakan." Lirih Ellisa.

Pertengkaran itu berlanjut, "Lalu, kamu ingin aku harus apa? Aku udah urus Elmira sendirian dan kamu gak peduli."

"Jelas aja aku gak peduli. Aku punya duniaku sendiri, Sam! Kalo aku tega, aku bisa bawa Elmira ke panti." Sahut Alana.

"Alana! Kau ini---" Sam hampir saja menampar wanita yang ada di hadapannya.

Namun, tangisan keras Elmira tiba-tiba memecah ketegangan. Bayi kecil itu, yang sedari tadi duduk di baby walker di sudut ruangan, mulai menangis kencang, seolah ikut merasakan ketegangan yang terjadi di antara kedua orang dewasa itu.

"Bagus! Lihat tuh, bayi kamu nangis! Urusin aja dia. Jangan urusin aku!" lalu berbalik dan pergi begitu saja tanpa menoleh ke belakang.

Sam menghela napas berat, tubuhnya tegang seakan menahan amarah yang memuncak. Ia berjalan menuju Elmira, mengangkat bayi itu dari baby walker dengan hati-hati.

"Shh, Elmira... Papa di sini. Jangan nangis, ya..." katanya pelan, mencoba menenangkan bayinya meskipun suaranya terdengar gemetar.

Dari dalam kamar, Ellisa bingung harus apa. "Mereka bertengkar seperti ini, dan aku hanya bisa diam di sini. Sebenarnya, apa yang sedang terjadi di antara mereka?"

Beberapa saat kemudian, Sam mengetuk pintu kamar Ellisa. Lalu, membuka pintu itu sendiri.

Ellisa melihat Sam yang sedang menggendong Elmira. Matanya menatap Sam dengan sedikit ragu.

"Maaf, aku nggak tahu apa yang terjadi tadi. Tapi, kenapa kamu nggak menahan istrimu pergi? Aku nggak mau jadi penyebab pertengkaran kalian," kata Ellisa pelan.

Sam menghela napas, menggoyang pelan tubuh Elmira yang mulai tenang di pelukannya. "Itu adikku, Alana. Dia bukan istriku."

Ellisa tertegun mendengar penjelasan itu, tapi ia tak ingin bertanya lebih jauh. "Aku minta maaf kalau keberadaanku di sini membuat situasi jadi lebih rumit..."

Sam menatapnya, matanya sejenak melunak. "Kamu nggak salah. Ini hanya masalah keluarga. Aku akan jelaskan nanti. Untuk sekarang, aku harus fokus pada Elmira."

Terpopuler

Comments

Pembaca Novel

Pembaca Novel

Haduh thor,, kirain Sam beneran punya istri. Ternyata cuma adeknya doank.
untung single 🤭🤭 siap jadi jodohnya Ellisa

2025-03-22

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

nah lho bingung sendiri kan

2025-04-04

0

Yuliana Purnomo

Yuliana Purnomo

heemmm lanjut

2025-03-18

1

lihat semua
Episodes
1 Membawa Ellisa (REVISI)
2 Penasaran dengan Ellisa
3 menatap Ellisa
4 sosok Ellisa
5 Ellisa mengangguk
6 Ellisa pulang
7 menikahi Ellisa
8 Ellisa merasa
9 perasaan Ellisa
10 Ellisa terdiam
11 Bos Sam
12 Sam mendengus
13 sebenarnya Ellisa
14 membangunkan Ellisa
15 Ellisa mengurus Elmira
16 Ellisa tersentak
17 Ellisa dan Alana
18 Ellisa melangkah
19 Ellisa mendengus
20 Sam tersenyum
21 Ellisa menunduk
22 Sam tenggelam
23 Sam melirik
24 jerit Ellisa
25 Sam tidak pulang
26 Ellisa merengut
27 Ellisa terkejut
28 melihat Elmira
29 dari Alana
30 Alana berulah
31 membuat Sam merasa
32 Esa melangkah
33 Esa jatuh
34 Alana pulang
35 Alana tertawa
36 Ellisa menggigil
37 Ellisa menatap Sam
38 kepala Esa
39 Esa geram
40 Sam melangkah
41 Ellisa tiduran
42 respons Ellisa
43 menatap Sam
44 Esa mengepal erat
45 Sam benar
46 Esa lebih tegas
47 memikirkan Ellisa
48 pertanyaan Esa
49 Esa bersikeras
50 Ellisa menatap kedua pria itu
51 di hadapan Sam
52 mendengar Sam
53 Suara ceria Ellisa
54 Alana menyela
55 Alana kaget
56 Esa terkejut
57 Sam meraung
58 menghibur Ellisa
59 Esa meraih remot
60 sosok Sam
61 Alana tersenyum
62 Pak Kepala Sekolah
63 Sam di mana
64 menatap Delisa
65 Bagi Ellisa
66 Ellisa sungguh tulus
67 Indra tergeletak
68 Sam harus bertahan
69 Bukan Delisa
70 kata Dokter
71 Esa dan Delisa
72 akhirnya Sam
73 Esa melanjutkan,
74 Elmira senang
75 Nyonya Koki
76 Fokus Ellisa
77 Ellisa Mencoba
78 menatap Sam
79 Ellisa berbinar
80 Komitmen Sam
81 Sam tertarik
82 Genggaman tangan Sam
83 E SAMS Multimedia
84 Sam salah tingkah
85 Alexa dan Kawan-kawan
86 Ichi dan Ocha
87 sudut pandang Ellisa
88 Ellisa tertawa kecil, pahit.
89 Delisa mengancam
90 Dia hanya Sam
91 Danish dan Ellisa
92 Sam menurut
93 Sam menangis
94 Langkah Sam
95 menampar Sam
96 Gaya Busana Ellisa
97 Delisa Yandere
98 S E E
99 Mengangkat Elmira
100 Pernikahan Ellisa dan Sam
101 Bonus Spesial ^_^
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Membawa Ellisa (REVISI)
2
Penasaran dengan Ellisa
3
menatap Ellisa
4
sosok Ellisa
5
Ellisa mengangguk
6
Ellisa pulang
7
menikahi Ellisa
8
Ellisa merasa
9
perasaan Ellisa
10
Ellisa terdiam
11
Bos Sam
12
Sam mendengus
13
sebenarnya Ellisa
14
membangunkan Ellisa
15
Ellisa mengurus Elmira
16
Ellisa tersentak
17
Ellisa dan Alana
18
Ellisa melangkah
19
Ellisa mendengus
20
Sam tersenyum
21
Ellisa menunduk
22
Sam tenggelam
23
Sam melirik
24
jerit Ellisa
25
Sam tidak pulang
26
Ellisa merengut
27
Ellisa terkejut
28
melihat Elmira
29
dari Alana
30
Alana berulah
31
membuat Sam merasa
32
Esa melangkah
33
Esa jatuh
34
Alana pulang
35
Alana tertawa
36
Ellisa menggigil
37
Ellisa menatap Sam
38
kepala Esa
39
Esa geram
40
Sam melangkah
41
Ellisa tiduran
42
respons Ellisa
43
menatap Sam
44
Esa mengepal erat
45
Sam benar
46
Esa lebih tegas
47
memikirkan Ellisa
48
pertanyaan Esa
49
Esa bersikeras
50
Ellisa menatap kedua pria itu
51
di hadapan Sam
52
mendengar Sam
53
Suara ceria Ellisa
54
Alana menyela
55
Alana kaget
56
Esa terkejut
57
Sam meraung
58
menghibur Ellisa
59
Esa meraih remot
60
sosok Sam
61
Alana tersenyum
62
Pak Kepala Sekolah
63
Sam di mana
64
menatap Delisa
65
Bagi Ellisa
66
Ellisa sungguh tulus
67
Indra tergeletak
68
Sam harus bertahan
69
Bukan Delisa
70
kata Dokter
71
Esa dan Delisa
72
akhirnya Sam
73
Esa melanjutkan,
74
Elmira senang
75
Nyonya Koki
76
Fokus Ellisa
77
Ellisa Mencoba
78
menatap Sam
79
Ellisa berbinar
80
Komitmen Sam
81
Sam tertarik
82
Genggaman tangan Sam
83
E SAMS Multimedia
84
Sam salah tingkah
85
Alexa dan Kawan-kawan
86
Ichi dan Ocha
87
sudut pandang Ellisa
88
Ellisa tertawa kecil, pahit.
89
Delisa mengancam
90
Dia hanya Sam
91
Danish dan Ellisa
92
Sam menurut
93
Sam menangis
94
Langkah Sam
95
menampar Sam
96
Gaya Busana Ellisa
97
Delisa Yandere
98
S E E
99
Mengangkat Elmira
100
Pernikahan Ellisa dan Sam
101
Bonus Spesial ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!