perasaan Ellisa

"Cantik banget Ellisa, kamu lembut."

Saat Sam menghisap seperti bayi, sebuah sensasi baru seolah menghantam perasaan Ellisa.

Perasaan itu sangat berbeda saat dia menyusui bayi. Sebuah rangsangan baru yang membuatnya menjadi bingung.

Kedua tangan Ellisa reflek meremas bahu pria yang di hadapannya. Ingin mendorong untuk menghentikan perbuatan Sam tapi dia malah semakin kelimpungan.

"Aku yakin ini gak akan lama, Ellisa. Kamu akan merasa lebih baik setelah ini," kata Sam.

Ellisa mengangguk dengan wajah yang merah merona. Tubuhnya menghangat. "Apa ini?" Batin Ellisa. "Rasanya... benar-benar beda. Aku, merasa lebih baik."

Ellisa mulai merasa rileks. Nafasnya teratur meski berat dan sedikit terselimuti rasa takut. Perlahan, rasa sakit itu merada. Dada Ellisa tidak sakit lagi.

Sam terus berusaha memberikan ketenangan pada Ellisa tanpa tahu perbuatannya ternyata membuat Ellisa tampak aneh dan juga, dirinya sendiri.

"Gue pria. Harus bisa bijak menghadapi ini. Berfikir jernih tanpa mikir ini n4fsu. Oh, Tuhan... Ini demi Ellisa."

"Kak Sam, aku merasa... apa yang kamu lakuin ke aku membuatku merasa lebih baik. Tapi, entah kenapa..." Ellisa tidak melanjutkan.

Sam berhenti sejenak, lalu menatap Ellisa. "Ellisa, menikahlah denganku. Aku akan membuatmu merasa lebih baik disisiku."

Ellisa menunduk, jemarinya menggenggam ujung bajunya, seperti sedang mencoba menenangkan dirinya sendiri.

"Kak Sam," katanya lirih, "aku... aku tidak pernah membayangkan ada seseorang yang mau menerimaku seperti ini. Hidupku selama ini terasa seperti mimpi buruk tanpa akhir."

Sam mendekat, matanya memancarkan ketulusan. "Ellisa, aku bukan pria sempurna. Tapi aku tahu, aku ingin membuatmu bahagia. Aku ingin kamu tahu bahwa kamu berhak merasa dicintai, dihormati, dan dilindungi."

Air mata Ellisa mulai menggenang, tapi kali ini bukan karena rasa sakit, melainkan haru. "Tapi, Kak Sam... aku takut. Aku takut aku nggak cukup baik untukmu. Aku... hanya seorang gadis yang kehilangan arah."

Sam tersenyum lembut, menggenggam tangan Ellisa dengan hangat. "Ellisa, kamu lebih dari cukup. Kamu punya hati yang tulus, kamu berjuang untuk Elmira, bahkan ketika kamu sendiri merasa kesakitan. Itu sudah cukup membuktikan betapa berharganya dirimu."

Ellisa terdiam, hatinya dipenuhi kehangatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Sam melanjutkan dengan suara lembut namun penuh keyakinan.

"Aku tidak peduli masa lalumu atau apa yang telah kamu lalui. Aku hanya peduli tentang masa depan kita. Jadi, Ellisa, menikahlah denganku. Bersama, kita bisa memulai sesuatu yang baru."

Ellisa mengangkat wajahnya, matanya bertemu dengan tatapan Sam yang penuh harapan. "Kak Sam," katanya, "jika kamu yakin... aku bersedia. Aku ingin percaya, bahwa aku bisa bahagia bersamamu."

Sam tersenyum lebar, lalu dengan lembut menyentuh pipi Ellisa. "Aku akan menjagamu, Ellisa. Selalu."

Dengan penuh rasa, Sam mendekatkan wajahnya, memberikan kecupan lembut di dahi Ellisa, seolah mengunci janji yang baru saja mereka buat. Ellisa memejamkan mata, membiarkan perasaan hangat itu menyelimuti hatinya.

"Apa kamu sudah merasa lebih baik sekarang?" Tanya Sam hati-hati.

Ellisa mengangguk. Dia merasakan dadanya tampak lebih ringan dan tidak mengencang lagi.

Perlahan, Sam membenahkan kembali pakaian Ellisa. Menaikkan ke bahu dan mengancing satu demi satu kancing bajunya.

"Sekarang, kamu mandi karna ini udah sore. Biar badan kamu seger juga perasaanmu juga," kata Sam.

Ellisa mengangguk patuh. Dia berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

Sam yang begitu tenang dan bijaksana dalam menghadapi Ellisa ternyata dia menahan begitu besarnya rasa canggung dan malu. Tapi, akhirnya dia bisa menghela nafas. Rasanya, ketegangan itu akhirnya selesai juga.

"Hhfff... hampir saja aku berubah menjadi predator jahat. Untung saja aku bisa menahan diri. Astaga, Sam. Pria dewasa godaannya berat sekali," keluhnya sendiri.

Elmira bangun dan merengek nangis. Sam segera meraihnya sebelum tangisan itu terlepas dan susah didiamkan.

"Shh shh cup cup cup, Elmira cantik. Papa di sini anak baik. Cup cup cup..."

Elmira masih terus merengek di gendongannya. "Sstt, Elmira. Jangan nangis, ya. Papa ada di sini," katanya sambil mengayunkan tubuh kecil itu perlahan.

Tapi tangisan Elmira tidak mereda. Sam melirik pintu kamar mandi dengan cemas. "Aduh, kalau Ellisa dengar, nanti dia kepikiran lagi," gumamnya. Akhirnya, dia memutuskan untuk membawa Elmira keluar kamar.

Di teras rumah, angin sore yang sejuk menyapa mereka. Sam menggendong Elmira sambil berjalan perlahan-lahan.

"Lihat, Elmira. Ini pohon, ini bunga. Cantik kan? Kaya kamu," ujarnya mencoba mengalihkan perhatian bayi itu. Elmira mulai merespons, tangisannya berkurang, hanya tinggal sesenggukan kecil.

"Ah, akhirnya," desah Sam lega.

Dia mengayunkan Elmira sambil duduk di kursi teras. "Kamu tahu, Elmira, uncle nggak pernah ngerasa seberani ini sama siapa pun selain kamu dan Ellisa. Kalian berdua bikin hidup uncle lebih berwarna," bisiknya.

Tak lama, suara langkah lembut terdengar dari arah pintu. Sam menoleh dan melihat Ellisa berdiri di sana, wajahnya segar setelah mandi.

"Kak Sam... apa Elmira sudah tenang?" tanyanya, suaranya pelan.

Sam tersenyum dan mengangguk. "Iya, dia cuma mau jalan-jalan sebentar. Udah, kamu istirahat dulu. Aku yang jaga Elmira."

Ellisa tersenyum tipis, meskipun masih ada rasa canggung di antara mereka. Dia berjalan mendekat, lalu duduk di kursi di sebelah Sam. "Terima kasih, Kak Sam. Buat semuanya," katanya dengan suara tulus.

Sam mengangguk. "Nggak usah mikir terlalu berat, Ellisa. Aku akan selalu ada buat kamu dan Elmira. Kita jalanin semua ini bareng-bareng, ya."

Mata Ellisa berkaca-kaca, "Iya," katanya pelan.

Mereka duduk di sana, menikmati angin sore yang lembut. Elmira tenang di pangkuan sambil memegang bunga.

"Ellisa, kalau kita udah nikah nanti, apa kamu siap untuk ninggalin panti dan hidup berdua sama aku dan Elmira?" tanya Sam dengan nada serius, namun lembut.

"Emm... Aku nggak tahu, Kak Sam. Tapi, aku akan mencobanya. Lagipula, aku udah bisa ngerasain sekarang, kalau bersama kalian, aku benar-benar merasa lebih baik," jawabnya jujur.

Sam mengangguk, tapi matanya tetap mengamati ekspresi Ellisa. "Kamu nggak takut kesepian nantinya? Hidup di rumah ini kan beda banget sama suasana panti," ujarnya hati-hati.

Ellisa mengangguk kecil, "Iya sih. Panti memang rumahku. Aku begitu terikat dengan kehidupan di sana. Anak-anak, Bu Ningsih, Pak Herman... mereka semua keluargaku. Tapi..."

Ellisa menatap Sam. "Aku nggak tahu kedepannya akan gimana, tapi aku percaya sama kamu, Kak Sam. Kamu juga udah membuatku merasa lebih baik."

Sam tersenyum mendengar kepercayaan itu. "Aku janji, Ellisa. Kita nggak akan biarin kesepian itu datang. Kita bakal jadi keluarga kecil yang saling melengkapi," katanya dengan nada tulus.

Handphone di saku celana Sam pun berdering.

Terpopuler

Comments

Pembaca Novel

Pembaca Novel

waduh,, Sam baik banget mau nikahin Ellisa 😇😇

2025-03-22

0

lihat semua
Episodes
1 Membawa Ellisa (REVISI)
2 Penasaran dengan Ellisa
3 menatap Ellisa
4 sosok Ellisa
5 Ellisa mengangguk
6 Ellisa pulang
7 menikahi Ellisa
8 Ellisa merasa
9 perasaan Ellisa
10 Ellisa terdiam
11 Bos Sam
12 Sam mendengus
13 sebenarnya Ellisa
14 membangunkan Ellisa
15 Ellisa mengurus Elmira
16 Ellisa tersentak
17 Ellisa dan Alana
18 Ellisa melangkah
19 Ellisa mendengus
20 Sam tersenyum
21 Ellisa menunduk
22 Sam tenggelam
23 Sam melirik
24 jerit Ellisa
25 Sam tidak pulang
26 Ellisa merengut
27 Ellisa terkejut
28 melihat Elmira
29 dari Alana
30 Alana berulah
31 membuat Sam merasa
32 Esa melangkah
33 Esa jatuh
34 Alana pulang
35 Alana tertawa
36 Ellisa menggigil
37 Ellisa menatap Sam
38 kepala Esa
39 Esa geram
40 Sam melangkah
41 Ellisa tiduran
42 respons Ellisa
43 menatap Sam
44 Esa mengepal erat
45 Sam benar
46 Esa lebih tegas
47 memikirkan Ellisa
48 pertanyaan Esa
49 Esa bersikeras
50 Ellisa menatap kedua pria itu
51 di hadapan Sam
52 mendengar Sam
53 Suara ceria Ellisa
54 Alana menyela
55 Alana kaget
56 Esa terkejut
57 Sam meraung
58 menghibur Ellisa
59 Esa meraih remot
60 sosok Sam
61 Alana tersenyum
62 Pak Kepala Sekolah
63 Sam di mana
64 menatap Delisa
65 Bagi Ellisa
66 Ellisa sungguh tulus
67 Indra tergeletak
68 Sam harus bertahan
69 Bukan Delisa
70 kata Dokter
71 Esa dan Delisa
72 akhirnya Sam
73 Esa melanjutkan,
74 Elmira senang
75 Nyonya Koki
76 Fokus Ellisa
77 Ellisa Mencoba
78 menatap Sam
79 Ellisa berbinar
80 Komitmen Sam
81 Sam tertarik
82 Genggaman tangan Sam
83 E SAMS Multimedia
84 Sam salah tingkah
85 Alexa dan Kawan-kawan
86 Ichi dan Ocha
87 sudut pandang Ellisa
88 Ellisa tertawa kecil, pahit.
89 Delisa mengancam
90 Dia hanya Sam
91 Danish dan Ellisa
92 Sam menurut
93 Sam menangis
94 Langkah Sam
95 menampar Sam
96 Gaya Busana Ellisa
97 Delisa Yandere
98 S E E
99 Mengangkat Elmira
100 Pernikahan Ellisa dan Sam
101 Bonus Spesial ^_^
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Membawa Ellisa (REVISI)
2
Penasaran dengan Ellisa
3
menatap Ellisa
4
sosok Ellisa
5
Ellisa mengangguk
6
Ellisa pulang
7
menikahi Ellisa
8
Ellisa merasa
9
perasaan Ellisa
10
Ellisa terdiam
11
Bos Sam
12
Sam mendengus
13
sebenarnya Ellisa
14
membangunkan Ellisa
15
Ellisa mengurus Elmira
16
Ellisa tersentak
17
Ellisa dan Alana
18
Ellisa melangkah
19
Ellisa mendengus
20
Sam tersenyum
21
Ellisa menunduk
22
Sam tenggelam
23
Sam melirik
24
jerit Ellisa
25
Sam tidak pulang
26
Ellisa merengut
27
Ellisa terkejut
28
melihat Elmira
29
dari Alana
30
Alana berulah
31
membuat Sam merasa
32
Esa melangkah
33
Esa jatuh
34
Alana pulang
35
Alana tertawa
36
Ellisa menggigil
37
Ellisa menatap Sam
38
kepala Esa
39
Esa geram
40
Sam melangkah
41
Ellisa tiduran
42
respons Ellisa
43
menatap Sam
44
Esa mengepal erat
45
Sam benar
46
Esa lebih tegas
47
memikirkan Ellisa
48
pertanyaan Esa
49
Esa bersikeras
50
Ellisa menatap kedua pria itu
51
di hadapan Sam
52
mendengar Sam
53
Suara ceria Ellisa
54
Alana menyela
55
Alana kaget
56
Esa terkejut
57
Sam meraung
58
menghibur Ellisa
59
Esa meraih remot
60
sosok Sam
61
Alana tersenyum
62
Pak Kepala Sekolah
63
Sam di mana
64
menatap Delisa
65
Bagi Ellisa
66
Ellisa sungguh tulus
67
Indra tergeletak
68
Sam harus bertahan
69
Bukan Delisa
70
kata Dokter
71
Esa dan Delisa
72
akhirnya Sam
73
Esa melanjutkan,
74
Elmira senang
75
Nyonya Koki
76
Fokus Ellisa
77
Ellisa Mencoba
78
menatap Sam
79
Ellisa berbinar
80
Komitmen Sam
81
Sam tertarik
82
Genggaman tangan Sam
83
E SAMS Multimedia
84
Sam salah tingkah
85
Alexa dan Kawan-kawan
86
Ichi dan Ocha
87
sudut pandang Ellisa
88
Ellisa tertawa kecil, pahit.
89
Delisa mengancam
90
Dia hanya Sam
91
Danish dan Ellisa
92
Sam menurut
93
Sam menangis
94
Langkah Sam
95
menampar Sam
96
Gaya Busana Ellisa
97
Delisa Yandere
98
S E E
99
Mengangkat Elmira
100
Pernikahan Ellisa dan Sam
101
Bonus Spesial ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!