bab 19

.

19

.

..

Pagi harinya.

Vivi terbangun saat matahari sudah meninggi. Dia juga tidak melihat Lunar di sampingnya.

"Kemana dia?" Tanya Vivi dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

Vivi membuka pintu tenda kemah untuk keluar dari sana.

Vivi terkejut saat melihat ada dua orang yang dia kenali ada di sana.

Sky dan Cloud tersenyum lebar pada Vivi yang sedang keluar dari tenda kemahnya.

"Kalian di sini?" Tanya Vivi, dia menatap heran pada kedua saudara yang masih saja memperlihatkan senyuman manisnya.

"Kami mencarimu. Aku yakin jika kamu pasti akan kemari. Dan ternyata aku benar. Kami melihat benda aneh ini di sini. Tidak ada orang lain yang memilikinya, selain kamu." Jelas Sky.

"Oh..." Jawab Vivi singkat.

Dia tidak ingin menanggapi apapun yang Sky dan Cloud katakan. Dia juga tidak ingin terlibat dengan mereka lagi.

Vivi mengedarkan pandangannya untuk mencari Lunar.

"Vivi.... Kamu mencari sesuatu?" Tanya Cloud.

"Iya, dia seorang gadis." Jawab Vivi.

"Oh, dia sedang mencari sesuatu di hutan, sesuatu yang bisa di makan untukmu. Dia berkata seperti itu tadi sebelum dia pergi." Jawab Sky.

Karena dia memang melihat seorang gadis keluar dari tenda, Sky dan Cloud sempat kecewa karena ternyata bukan Vivi yang keluar dari dalam tenda dan dia mengira jika tenda itu bukan milik Vivi, tapi dia mengatakan jika Vivi ada di dalam dan masih tertidur. Itu membuatnya dan adiknya merasa sangat lega.

"Dia sangat baik sekali. Dia sendiri sedang kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, tapi dia justru harus repot-repot untuk mencari sesuatu untukku yang bisa di makan olehku, padahal aku belum pernah melakukan hal besar untuknya. Ternyata masih ada orang baik di tempat buruk ini." Ucap Vivi sarkis. Dia melirik ke arah Sky dan Cloud yang terlihat sangat merasa bersalah.

Dia masih sangat marah pada Sky dan juga Cloud yang terus-terusan memberikan kesialan padanya.

"Maafkan kami. Kami memang sangat buruk. Tidak heran jika kerajaan kami sangat tidak beruntung dan selalu saja mendapatkan kesialan." Ucap Sky yang terlihat begitu merasa bersalah.

"Cih! Kalian sangat menyebalkan!" Desis Vivi.

"Vivi.... Kamu belum bisa kembali?" Tanya Cloud sembari mendekati Vivi yang sedang duduk di tepi bekas api unggun.

"Sebenarnya, aku hampir saja kembali, tapi seseorang datang, dan akhirnya aku mengurungkan niatku." Jawab Vivi dengan santai. Walaupun yang sebenarnya dia sangat ingin segera pulang, tapi dia masih juga tidak bisa pergi kemanapun. Dia juga tidak mau membiarkan Cloud maupun Sky tahu tentang hal itu. Atau bahkan semua orang tahu.

"Jangan pergi dulu Vivi. Kamu bahkan belum sempat mencicipi makanan di kerajaan kami." Ujar Cloud. Dia memang selalu saja seperti itu, tidak peduli dengan ekspresi wajah kesal Vivi, tapi dia terus saja bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

Vivi tersenyum geli. Cloud memang selalu saja ceria. Seperti apapun keadaannya, dia selalu saja bisa menghibur dirinya dan orang-orang di sekitarnya.

"Kalian sudah makan?" Tanya Vivi sembari mendongakkan kepalanya menatap Sky yang terlihat semakin tinggi, jika di lihat dari posisinya.

"Aku belum makan apapun. Kami berangkat dari rumah saat tengah malam" jawab Cloud.

"Oh, ya sudah, carilah makanan, sekalian bawakan untuk ku juga." Jawab Vivi. Dia sengaja ingin mengerjai Cloud dan Sky, terutama Cloud yang selalu saja suka dengan makanan yang Vivi berikan.

"Vivi... Apa kekuatanmu hilang? Kamu tidak bisa mengeluarkan sesuatu lagi?" Tanya Cloud penasaran.

"Hei! Siapa yang mengatakan hal bodoh seperti itu! Aku bahkan bisa memberikan kamu segunung makanan saat ini juga!" Jawab Vivi dengan keras , dia menatap sebal pada Cloud yang hanya tersenyum lebar memamerkan deretan giginya padanya.

"Vivi..." Vivi mendengar suara Lunar memangilnya.

"Lunar... Apa yang kamu bawa itu?" Tanya Vivi saat Lunar membawa sesuatu yang dia bungkus dengan daun talas yang besar

"Ini talas hutan. Mungkin agak sedikit gatal. Tapi itu tidak apa-apa, tidak mematikan. Aku juga sering memakannya. Sangat enak jika di bakar atau di rebus. Aku akan membakarnya saja untukmu. Kamu pasti sangat lapar." Jawab Lunar.

Vivi terharu mendengar apa yang sudah Lunar lakukan untuknya. Dia sampai masuk ke dalam hutan hanya untuk mencarikan dia makanan. Walaupun entah apa yang dia dapatkan, Tapi ketulusannya mengalahkan segalanya.

"kamu hany memberikan talas gatal itu?Apa kmu tidak tahu siapa dia sebenarnya? Bagaimana bisa kamu memberikan makanan hutan seperti itu?!" Cloud bersiap untuk mengambil talas dari tangan Lunar, setelah itu dia berniat untuk membuangnya.

Cloud merasa jika Vivi tidak seharusnya memakan makanan aneh dan juga gatal, dan siapa tahu bisa saja mematikan.

"Cloud! berhenti!" teriak Vivi menghentikan apa yang akan Cloud lakukan.

"Vivi... Aku..." Sky memegang tangan Cloud dan menggelengkan kepalanya pada adiknya, agar dia tidak melakukan apapun yang akan memperkeruh keadaan.

Vivi mengabaikan kakak beradik yang membuatnya sakit kepala. Dia tersenyum manis pada Lunar.

"Terimakasih Lunar, jangan dengarkan kata-kata dari siapapun. Aku bisa memakan semua makanan, entah itu gatal atau bahkan pahit. Ini lebih baik, daripada mereka yang mengaku berkuasa, tapi tidak bisa memberikan segelas air putih setetes pun. Aku bukan orang yang pemilih. Kamu sangat baik. Kemari-kan, biar aku sendiri saja yang membakarnya. Kamu duduklah, dan minum ini dulu..." Vivi memberikan satu kotak susu kemasan siap minum pada Lunar.

"Ini..." Lunar memperhatikan bentuk wadah dari minuman yang ada di tangannya saat ini.

"Itu susu segar. Coba saja." Jawab Vivi sembari menancapkan sedotan pada kotak susu yang ada di tangan Lunar.

Lunar perlahan-lahan mencobanya, "ini enak." Ucapnya sembari kembali menyedotnya sampai isinya benar-benar habis.

Sementara Vivi kini tengah mulai membakar talas yang di bawa oleh Lunar

"Vivi... Apa kamu tidak mau memberikannya padaku juga? Aku juga belum makan apapun dari kemarin. Aku sangat mencemaskan mu. Kak Sky juga." Sky menginjak kaki adiknya yang lagi-lagi meminta sesuatu pada Vivi, walaupun dia sudah tahu jika Vivi sepertinya masih marah pada mereka.

"Oh iya. Aku lupa, jika kalian masih ada di sini. Duduklah, aku sedang membakar ini, Lunar sangat perhatian padaku. Walaupun hanya sedikit yang bisa dia dapatkan, tapi dia sangat tulus padaku. Ini hal pertama yang aku dapatkan setelah aku berada di tempat ini selama hampir tiga hari aku di sini." Jawab Vivi.

Sky memberikan tatapan pada Cloud, agar dia tidak mengatakan apapun lagi, apapun yang Vivi katakan semuanya sudah jelas, jika dia sedang menyindir mereka yang sama sekali tidak memberikan apapun padanya dan justru terus menyusahkannya

"Kenapa kalian masih saja berdiri? Duduklah." Vivi melihat pada dia pria yang masih saja berdiri sembari terus menatapnya.

"Duduklah. Kita sarapan bersama." Ucap Vivi lagi, "Lunar, kamu juga. Kemarilah."

Vivi menepuk tempat duduk di sebelahnya agar Lunar segera mendekat padanya.

"Terimakasih Vivi... aku sangat senang bisa bertemu denganmu. Dan aku juga sangat senang bisa mengabdikan diriku padamu." ucap Lunar dengan begitu bersemangat.

"Santai saja. Aku juga menyukai sikapmu." jawab Vivi.

Dia tersenyum manis pada Lunar, dia juga mencoba untuk tetap tersenyum pada Sky dan Cloud walaupun itu sedikit sulit.

.

.

Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
125 bab 125
126 bab 126
127 bab 127
128 bab 128
129 bab 129
130 bab 130
131 bab 131
132 bab 132
133 bab 133
134 bab 134
135 bab 135
136 bab 136
137 bab 137
138 bab 138
139 bab 139
140 bab 140
141 bab 141
142 bab 142
143 bab 143
144 bab 144
145 bab 145
146 bab 146
147 bab 147
148 bab 148
149 bab 149
150 bab 150
151 bab 151
152 bab 152
153 bab 153
154 bab 154
155 bab 155
156 bab 156
157 bab 157
158 bab 158
159 bab 159
160 bab 160
161 bab 161
162 bab 162
163 bab 163
164 bab 164
165 bab 165
166 bab 166
167 bab 167
168 bab 168
169 bab169
170 bab 170
171 bab 171
172 bab 172
173 bab 173
174 bab 174
175 bab 175
176 bab 176
177 bab 177
178 bab 178
179 bab 179
180 bab 180
181 bab 181
182 bab 182
183 bab 183
184 bab 184
185 bab 185
186 bab 186
187 bab 187
188 bab 188
189 bab 189
190 bab 190
191 bab 191
192 bab 192
193 bab 193
194 bab 194
195 bab 195
196 bab 196
197 bab 197
198 bab 198
199 bab 199
200 bab 200
201 bab 201
202 bab 202
Episodes

Updated 202 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124
125
bab 125
126
bab 126
127
bab 127
128
bab 128
129
bab 129
130
bab 130
131
bab 131
132
bab 132
133
bab 133
134
bab 134
135
bab 135
136
bab 136
137
bab 137
138
bab 138
139
bab 139
140
bab 140
141
bab 141
142
bab 142
143
bab 143
144
bab 144
145
bab 145
146
bab 146
147
bab 147
148
bab 148
149
bab 149
150
bab 150
151
bab 151
152
bab 152
153
bab 153
154
bab 154
155
bab 155
156
bab 156
157
bab 157
158
bab 158
159
bab 159
160
bab 160
161
bab 161
162
bab 162
163
bab 163
164
bab 164
165
bab 165
166
bab 166
167
bab 167
168
bab 168
169
bab169
170
bab 170
171
bab 171
172
bab 172
173
bab 173
174
bab 174
175
bab 175
176
bab 176
177
bab 177
178
bab 178
179
bab 179
180
bab 180
181
bab 181
182
bab 182
183
bab 183
184
bab 184
185
bab 185
186
bab 186
187
bab 187
188
bab 188
189
bab 189
190
bab 190
191
bab 191
192
bab 192
193
bab 193
194
bab 194
195
bab 195
196
bab 196
197
bab 197
198
bab 198
199
bab 199
200
bab 200
201
bab 201
202
bab 202

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!