.
4
.
Beberapa saat yang lalu...
Vivi mendengar suara Auzora untuk membuka matanya, namun dia melihat pemandangan mengerikan saat dirinya membuka matanya, dimana ada ribuan pasukan perang yang sedang berusaha untuk menyerang dua orang yang bahkan sudah berada di tepi tebing.
"Apa mereka sedang bercanda! Ini tidak adil sama sekali! Aku juga tidak menyukai cara kalian!" geramnya.
Tanpa berpikir panjang lagi, Vivi meminta beberapa granat tangan Jerman dan melemparkannya pada para prajurit perang yang bersiap untuk menyerang Sky dan Cloud hingga mereka semuanya terkapr di atas tanah dengan luka bakar yang begitu serius.
"Kupu-kupu raksasa?" Sky dan Cloud saling pandang saat mengatakan itu.
"Ramalan itu benar? Dia bahkan membunuh semua prajurit yang di bawa oleh panglima perang Perseus dalam sekejap mata." Tambah Cloud.
"Kali ini kita benar-benar berhutang padanya. Bukankah itu sangat mengerikan. Tapi Untungnya dia ada di pihak kita." Jawab Sky.
Rain dan Perseus masih dalam keterkejutannya, semua rencana gagal hanya dalam sekejap mata saja.
"Apa itu benar-benar kupu-kupu raksasa? Ramalan bodoh itu benar?!" tanya Rain dengan kemarahannya.
"Saya tidak tahu yang mulia. Saya tidak pernah percaya pada hal semacam itu, saya juga tidak pernah percaya pada ramalan guru Oberon, tapi kali ini saya mulai mempercayainya." jawab panglima perang Perseus yang kini sedang berusaha untuk melindungi Rain thunder.
"Bodoh! Kita tidak bisa menghadapinya! Dia terlalu kuat! Dia bahkan mengalahkan ribuan pasukan ku hanya dengan sekejap mata! Kita harus segera pergi! Kita bisa menyusun rencana lain suatu saat nanti. Kita kembali sekarang!" Perintah Rain.
"Baik yang mulia." Jawab Perseus dengan patuh.
Rain segera naik ke atas kudanya, begitu juga dengan Perseus yang segera mengikutinya.
"Dia akan melarikan diri! Bukankah orang itu yang tadi terus berteriak! Menyebalkan sekali! Sayangnya... Tidak semudah itu pergi dari Miss perfect ini!" Vivi menggunakan giginya menarik pemicu granat tangan yang masih ada satu di tangannya, dan segera melemparkannya ke arah Rain dan juga Perseus.
Booommm!!!
Suara ledakan terdengar kembali. Itu membuat Rain dan juga Perseus tergeletak seketika di tanah dengan tubuh yang penuh luka bakar akibat ledakan itu.
Vivi melihat ke sekelilingnya dan dia merasa jika dia tidak juga menghilang dari tempat itu.
"Apa belum selesai? Kenapa Auzora belum juga datang untuk menjemputku?" Tanya Vivi pada dirinya sendiri.
"Atau jangan-jangan aku salah menghajar orang yang benar? Itu sebabnya aku masih berada di sini?" tanya Vivi lagi yang mulai panik.
Dia menghela nafasnya, dia melihat ke arah bawahnya dan melihat dua pria muda yang sedang terus menatapnya.
Vivi terbang rendah mendekati mereka dan mendarat tepat di depan keduanya.
Dua pedang!
Dalam sekejap mata, dua pedang sudah berada di kedua tangan Vivi seperti yang dia bayangkan. Vivi mengarahkannya pada Cloud dan Sky tepat di leher keduanya.
Pria dengan pakaian yang menurutnya aneh, mereka terlihat seperti pendekar jaman dulu yang bahkan juga memiliki rambut yang panjang, namun itu tidak menutupi jika wajah mereka memang terlihat tampan.
"Jadi, siapa penjahatnya di sini? Apa kalian?" tanya Vivi dengan aura membunuhnya.
Cloud dan Sky segera menggelengkan kepalanya dengan cepat, "bukan kami. Aku dan kakak ku sedang berperang melawan penghianat. Dan Dewi kupu-kupu sudah membantu kami. Sungguh kami mengatakan yang sebenarnya." jawab Cloud.
"Jadi, aku tidak membunuh orang yang salah, kan?" Tanya Vivi pada Cloud dan Sky. Karena dia pikir jika Auzora tidak datang karena dirinya justru membunuh orang yang salah.
"Ti-ti-tidak... Dia penghianat. Dan berusaha untuk menjajah kerajaan kami." Jawab Sky.
"Sungguh?" Tanya Vivi semakin mendekat pada keduanya.
"I-i-iya... Kami bersumpah." Jawab Cloud dengan gugup karena Vivi dengan kasarnya menekan pedang ke leher keduanya.
Mereka berdua tidak tahu apa yang bisa di lakukan oleh kupu-kupu raksasa yang ada di hadapannya sekarang ini, jika mereka berdua adalah penjahatnya. Mereka beruntung karena dalam hal ini mereka adalah orang-orang yang tertindas.
Vivi terlihat berfikir sejenak, namun setelahnya dia menarik pedangnya dari leher keduanya dan segera membuangnya.
Vivi melihat keduanya bahkan masih terlihat ketakutan walaupun dia sudah membuang pedangnya.
"Apa aku begitu menakutkan? Aku seharusnya sangat cantik bukan? Tapi kenapa kalian berdua begitu gugup saat melihat ku? Apa jangan-jangan aku menjadi sangat jelek?" Vivi membelalakkan matanya, dia takut jika dia berubah menjadi aneh atau bahkan mengerikan.
'cermin!' batin Vivi.
Dengan sekejap mata cermin segera berada di dalam genggaman tangan Vivi.
Cloud dan Sky kembali saling pandang karena lagi-lagi di kejutkan dengan apa yang Vivi lakukan, terlebih dengan munculnya benda yang begitu tiba-tiba.
"Waaah!" Vivi terkejut saat melihat bayangan dirinya di cermin. Dia terlihat seperti Barbie dengan sayap indah di belakangnya.
"Aku sangat cantik. Melegakan." Ucapnya seraya mengembalikan cermin itu kembali, sehingga menghilang dari tangan Vivi dengan begitu saja, dan itu membuat Cloud dan Sky kembali saling pandang karena merasa sangat terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Vivi.
"Lalu kenapa kalian berdua terlihat begitu ketakutan saat melihat ku? Bukankah aku terlihat cantik? Aku model terkenal, aku sudah pasti cantik dan tinggi. Apa wanita di sini tidak sepertiku? Maksudku, apa mereka... sangat cantik... Mmm... Aku bingung dengan kata-kataku sendiri..." Vivi menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia tidak tahu harus mengatakan apa.
"Bukan seperti itu, Dewi kupu-kupu sangat cantik. Bahkan di seluruh kerajaan Awan Langit ini, tidak ada yang secantik Dewi kupu-kupu." Jawab Sky jujur.
Vivi memang terlihat sangat cantik, dia seperti peri yang sedang menggunakan tongkat sihirnya untuk membantu orang yang membutuhkan.
Tanpa sadar dia mengepakkan sayapnya, dan itu mengejutkan sky dan Cloud. saat itu Vivi berfikir jika mungkin Sky dan Cloud takut dengan sayapnya.
Vivi menghilangkan sayapnya, agar tidak menakuti Sky dan juga Cloud, yang menurutnya mungkin ketakutan karena melihat itu.
"Apa kalian masih takut pada ku karena sayap ku ini?" Tanya Vivi lagi.
"Tidak... Mana mungkin kami takut hanya karena sayap seorang Dewi kupu-kupu. Kami justru sangat senang melihat Dewi kupu-kupu ada di sini saat ini. Sesuai dengan ramalan dari tetua guru Oberon. Jika akan ada kupu-kupu raksasa yang akan membuat kerajaan kami menjadi kerajaan terbaik di negeri awan ini." jawab Sky.
"Huh? Ramalan siapa? Oberon? Jadi sebelum aku datang kemari, sudah ada ramalan yang mengatakan jika aku akan kemari?" tanya Vivi.
"Iya, itu benar. Dan kami sangat senang karena ramalan itu benar. Kami bahkan menang perang ini dengan bantuan Dewi kupu-kupu. Kami berterimakasih banyak." Cloud berlutut di tanah di depan Vivi, diikuti oleh Sky yang juga melakukan hal itu.
"Hei! Apa yang kalian lakukan! Bangunlah! Jangan seperti ini. Atau aku akan marah."
Mendengar itu Sky dan Cloud segera mengikuti apa yang Vivi katakan, mereka berdua sangat takut jika sampai keduanya membuat marah seorang Dewi kupu-kupu yang bisa menghancurkan sesuatu hanya dengan satu kedipan matanya.
"Jadi, aku memang sudah seharusnya berada di sini kan? Sepertinya memang aku akan tinggal di tempat ini sampai misi ku selesai, sampai Auzora datang menjemput ku." gumamnya seraya menghela nafasnya.
"Jadi, apa ada hotel di sini?" tanya Vivi pada keduanya, yang justru saling pandang karena tidak mengerti apa yang Vivi maksudkan.
"Ho... ho-tel itu apa?" tanya kedua saudara itu secara bersamaan dengan tatapan kebingungan mereka.
Vivi tertawa kering mengetahui jika tidak akan ada yang mengerti dengan apa yang dia katakan.
'huh! kenapa kau begitu bodoh! Mana ada tempat seperti itu di sini!' gerutu Vivi pada dirinya sendiri.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Jjlynn Tudin
🤭dapat saya bayangkan Vivi mcm siok sdiri hahaha
2023-04-13
0
FigurX (IG @mahisa_campaka)
hadir menyimak. karya yang keren👍. saya lanjutkan baca dulu.
salam dari "Di Pulau Kecil Bersama Putri CEO" 🙏🙏
2021-11-29
0
Blue train
baru sampe bab ini .. seruu . lnjut thor .semangat up
2021-07-05
3