bab 13

.

13

.

Paginya.

Vivi hanya tidur beberapa jam saja, sampai matahari terbit menyambut hari baru yang mungkin akan merubah nasibnya.

"Vivi... Kamu sudah bangun?" tanya Belinda yang ternyata juga baru saja membuka matanya.

"Iya, aku baru saja membuka mataku." jawab Vivi

"Kita mandi bersama?" Vivi segera menggelangkan kepalanya untuk menolak apa yang Belinda tanyakan.

"Tidak perlu... Aku akan melakukannya sendiri." jawab Vivi.

"Terserah saja. Aku akan kembali ke kamar ku dulu, setelah itu kita bisa bermain bersama." Belinda turun dari tempat tidur, setelah itu dia berjalan keluar dari kamar Vivi.

Vivi segera membereskan kamarnya, setelah itu dia mandi dan memakai pakaian yang sama seperti yang kemarin dia pakai, hanya saja warnanya yang berbeda. Dia tidak menyukai pakaian wanita yang ada di kerajaan itu. Terlalu berat dan mungkin akan membuatnya merasa gerah!

bam! bam! bam!

Suara gedoran pintu harus terdengar di telinganya.

Vivi memejamkan matanya, dia juga mengatur nafasnya agar kemarahannya tidak meledak-ledak di pagi hari yang sangat cerah itu

Vivi membukan pintu kamarnya, dia melihat jengah wajah gadis yang sama sekali sedang ingin dia temui.

"Ada apa tuan putri Astrid?" tanya Vivi dengan malas, namun dia paksakan untuk tetap terlihat sopan.

"Ayo ikut denganku!" pintanya, setelah itu dia berjalan dengan cepat untuk pergi dari sana. Dia bahkan tidak menunggu jawaban dari Vivi, entah dia mau atau tidak, sepertinya Astrid sama sekali tidak peduli. Pada akhirnya Vivi hanya bisa menuruti saja apa yang Astrid inginkan.

Vivi dan Astrid sampai pada sebuah tempat lapang, dan ada beberapa benda yang mungkin biasanya mereka gunakan untuk berlatih bela diri

Di sana juga sudah ada Sky dan juga Cloud.

"Vivi... Kamu kesini?" tanya Sky sembari tersenyum begitu manis padanya.

"Aku sebenarnya belum mengiyakannya, tapi sepertinya tuan putri Astrid sudah tidak sabar untuk membawaku kemari." jawab Vivi.

"Astrid? Untuk apa membawa Vivi kemari?" tanya Cloud.

"Aku hanya ingin beradu pedang dengannya." jawab Astrid seraya memberikan sebuah pedang pada Vivi.

Sky dan Cloud kembali harus di kejutkan dengan sikap Astrid yang kembali kelewatan.

"Kenapa kamu harus melakukan semuanya itu Astrid?!" tanya Sky. Terlihat jelas, jika Sky sudah kembali marah pada Astrid.

"Vivi, kamu tidak perlu melakukannya, jika kamu memang tidak mau." ucap Cloud yang terlihat khawatir.

Vivi tersenyum menyeringai, "Apa aku terlihat seperti orang yang akan kalah begitu saja?" tanya Vivi.

Mendengar itu, Astrid tersenyum miring.

"Kamu cukup berani!" ucapnya.

"Vivi, lupakan saja. Kamu tidak perlu melakukannya." kali ini Sky juga sepertinya melarangnya.

"Kenapa? Apa karena dia yang terbaik dalam hal ini? Kalian belum mengenalku sejauh yang aku bisa lakukan. Aku tidak takut sama sekali, walaupun dia adalah yang terbaik sekalipun dalam hal ini." jawab Vivi dengan santai.

Walaupun dia merasa sedikit gugup saat ini, tapi dia percaya diri jika dia bisa mengalahkan Astrid.

"Aku suka lawan yang sangat percaya diri, karena setelah dia melihat kenyataan jika dirinya hanyalah seorang pecundang, dia baru akan merasakan yang namanya sakit dengan rasa malu yang akan membunuhnya perlahan-lahan. Mari kita mulai!" Astrid kembali tersenyum menyeringai pada Vivi yang hanya tersenyum tipis padanya.

"Sebelum mulai, aku punya permintaan. Apa bisa di penuhi?" tanya Vivi.

"Jika itu adalah tentang meminta untuk tidak melakukan adu pedang ini, maka aku tidak akan memenuhinya." jawab Astrid.

"Sayangnya bukan itu, aku juga merasa sangat penasaran dengan kekuatan dan kemampuan dari seseorang yang terbaik dalam hal ini." ucap Vivi, "aku hanya meminta beberapa hal padamu. Jika aku berhasil mengalahkan mu, maka kamu harus berjanji untuk tidak menggangguku lagi, selama aku berada di sini. Dan selama itu juga, kamu memiliki kewajiban untuk melindungiku dari segala bahaya. Bagiamana?" Vivi tersenyum manis pada Astrid yang justru tertawa terbahak-bahak.

"Ha ha ha... Itu tidak akan pernah terjadi, tapi aku akan tetap berjanji untuk itu. Jika kamu bisa mengalahkan ku, maka aku akan memenuhi apa yang kamu katakan tadi. Aku berjanji, janji seorang putri dari keluarga kerajaan Awan Langit. Tapi jika kamu kalah, maka nyawamu akan menjadi taruhannya." jawab Astrid.

Vivi menganggukan kepalanya, dia hanya perlu membiarkan Astrid bangga dengan kesombongannya, baru setelah itu dia bisa menghancurkan semuanya itu dalam sekali serangan, dia juga akan mendapatkan kebebasannya.

"Aku menerimanya." jawab Vivi.

Vivi melihat raja Orion Janus dan juga ratu Amalthea, beserta Belinda dan juga tetua guru Oberon juga datang ke sana, Vivi yakin jika Astrid sudah mengatakan itu pada mereka semua agar mereka datang untuk menyaksikan kematiannya.

"Tetua guru Oberon, apa keponakanmu sangat ahli dalam menggunakan pedang? Jika tidak, dia dalam bahaya. Karena Astrid adalah yang terbaik selama ini." tanya raja Orion Janus.

"Dia memiliki banyak kemampuan yang tidak bisa di lihat oleh orang lain. Hanya saat benar-benar di perlukan, dia baru akan mengeluarkannya untuk mengejutkan semua orang. Dia sangat tidak bisa di prediksi." jawab tetua guru Oberon.

"Aku harap dia bisa mengimbangi permainan pedang Astrid. Jika tidak, dia mungkin benar-benar akan kehilangan nyawanya." kali ini ratu Amalthea yang merasa khawatir dengan itu. Biar bagaimanapun, Vivi adalah keponakan dari tetua guru Oberon, dia tidak mau jika sampai karena hal itu, bisa membuat hubungan mereka menjadi hancur.

"Jangan khawatir yang mulia, keponakan saya bisa menjaga dirinya sendiri dengan sangat baik." jawab tetua guru Oberon.

"Syukurlah jika begitu, setidaknya dia harus bisa menghindari serangan Astrid, walaupun dia tidak bisa menyerangnya." ujar ratu Amalthea.

Tetua guru Oberon hanya bisa tersenyum lebar mendengar itu, dia sangat yakin jika Vivi memiliki sesuatu yang akan mengejutkan semuanya yang ada di sana.

"Ayo kita mulai!" ucap Astrid seraya bersiap untuk memulainya.

"Okay!" jawab Vivi seraya bersiap juga untuk mengantisipasi pergerakan Astrid yang dia yakin akan menyerangnya hingga dirinya tersudut dan kalah.

Astrid dengan penuh kekuatannya mengayunkan pedangnya ke arah Vivi. Dia yakin jika Vivi tidak akan bisa menghindarinya, karena itu adalah jurus rahasianya yang selama ini selalu membuatnya berdiri dalam puncak kemenangan.

Vivi melompat dengan begitu indah ke atas tubuh Astrid dan mendarat sempurna tepat di belakang tubuh Astrid, dengan pedangnya yang sudah berada tepat di leher Astrid dan siap menebasnya kapanpun Vivi mau.

Semuanya terkejut melihat itu, hanya dengan sekali gerakan saja, Vivi sudah bisa mengalahkan Astrid yang merupakan seseorang yang terbaik dalam hal itu.

Tetua guru Oberon, Sky dan Cloud tersenyum lebar. Mereka tahu jika seorang Dewi kupu-kupu, pasti bukanlah seseorang yang tidak memiliki kemampuan apapun. Kini mereka semakin percaya jika Vivi pasti akan membawa keberuntungan bagi kerajaan mereka.

"Kenapa tidak bergerak? Apa ini kemampuan dari seseorang yang mengatakan jika dirinya adalah yang terbaik?" tanya Vivi sarkis.

Astrid masih tidak bergerak, dia merasakan jika Vivi semakin kuat menekan pedangnya di lehernya, dia juga merasakan jika darahnya sudah mulai keluar dari sana.

"Menyerahlah! Akui kekalahan mu!" bisik Vivi yang kini masih berdiri tepat di belakang tubuh Astrid.

"Mimpi!" jawab Astrid dengan keras, dia sudah bersiap untuk mengayunkan pedangnya, namun Vivi menendang kakinya hingga Astrid berlutut di tanah dengan pedang Vivi yang masih menekan lehernya.

"Masih mau melawanku?" tanya Vivi lagi.

Astrid sudah bersiap untuk kembali melawan Vivi, walaupun saat ini dia berada dalam situasi yang sama sekali tidak menguntungkan baginya.

"Aishhh shit! Kenapa kamu tidak juga menyerah! Jangan salahkan aku jika kau mengakhiri permainan ini! Dengan kemenangan telak untukku!" bisik Vivi seraya mengayunkan pedangnya untuk menebas leher Astrid yang sudah tidak bisa melakukan apapun lagi.

"Berhenti!" Teriakkan dari raja Orion Janus terdengar.

Vivi hanya bisa menghentikan apa yang akan dia lakukan. Dia melemparkan pedangnya ke tanah, dan segera melepaskan Astrid.

"Kamu sudah memenangkan pertandingan ini Vivi, tidak perlu lagi ada pertumpahan darah. Saat ini Astrid mau tidak mau harus mengakui kekalahannya, dan dia akan memenuhi apapun yang dia janjikan padamu." ucap raja Orion Janus.

"Terimakasih yang mulia." jawab Vivi sembari membungkukkan badannya.

"Tidak perlu sungkan. Kita adalah keluarga." Vivi hanya bisa memaksakan senyumnya, saat dia mendengar itu.

Raja Orion Janus dan ratu Amalthea segera beranjak dari tempat duduk mereka, mereka juga mulai berjalan pergi dari sana.

Sementara Belinda, dia segera berlari menghampiri Vivi dan memeluknya dengan erat.

"Aku tahu, jika Vivi pasti akan menang." ucapnya.

"Terimakasih sudah percaya padaku. Aku merasa sangat bahagia saat ini." jawab Vivi.

"Sekarang, kamu tidak boleh lagi mengganggu Vivi, sampai dia meninggalkan tempat ini. Kamu juga harus melindunginya selama dia berada di sini. seperti yang kamu janjikan tadi." ucap Sky pada Astrid yang masih saja terdiam dengan kemarahannya yang meluap-luap di dalam hatinya.

"Aku akan memenuhi semua janjiku padanya. Kamu jangan khawatir Sky." jawab Astrid.

"Baguslah. Aku senang mendengarnya." Sky tersenyum lebar. Dia membantu Astrid untuk segera berdiri, dan itu membuat Astrid merasa sangat senang.

"Terimakasih Sky." ucapnya seraya berjalan mendekati Vivi.

"Jangan senang dulu! Kamu masih harus melakukan sesuatu juga untuk bisa membuatku menepati janjiku." ucapnya.

"Maksud nya?" Vivi benar-benar tidak bisa memahami gadis yang lebih tua darinya itu.

"Kamu harus mengajari ku untuk melakukan gerakan salto di langit seperti tadi!"

"Huh?" Vivi merasa begitu tidak percaya pada apa yang dia dengar, sampai-sampai membuatnya terlihat seperti orang bodoh.

"Ajari aku gerakkan tadi." ucap Astrid lagi, Dan kali ini terdengar begitu jelas.

Vivi menganggukan kepalanya, "tentu saja..." Jawabnya.

.

Terpopuler

Comments

Jjlynn Tudin

Jjlynn Tudin

🤣🤣🤣

2023-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
125 bab 125
126 bab 126
127 bab 127
128 bab 128
129 bab 129
130 bab 130
131 bab 131
132 bab 132
133 bab 133
134 bab 134
135 bab 135
136 bab 136
137 bab 137
138 bab 138
139 bab 139
140 bab 140
141 bab 141
142 bab 142
143 bab 143
144 bab 144
145 bab 145
146 bab 146
147 bab 147
148 bab 148
149 bab 149
150 bab 150
151 bab 151
152 bab 152
153 bab 153
154 bab 154
155 bab 155
156 bab 156
157 bab 157
158 bab 158
159 bab 159
160 bab 160
161 bab 161
162 bab 162
163 bab 163
164 bab 164
165 bab 165
166 bab 166
167 bab 167
168 bab 168
169 bab169
170 bab 170
171 bab 171
172 bab 172
173 bab 173
174 bab 174
175 bab 175
176 bab 176
177 bab 177
178 bab 178
179 bab 179
180 bab 180
181 bab 181
182 bab 182
183 bab 183
184 bab 184
185 bab 185
186 bab 186
187 bab 187
188 bab 188
189 bab 189
190 bab 190
191 bab 191
192 bab 192
193 bab 193
194 bab 194
195 bab 195
196 bab 196
197 bab 197
198 bab 198
199 bab 199
200 bab 200
201 bab 201
202 bab 202
Episodes

Updated 202 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124
125
bab 125
126
bab 126
127
bab 127
128
bab 128
129
bab 129
130
bab 130
131
bab 131
132
bab 132
133
bab 133
134
bab 134
135
bab 135
136
bab 136
137
bab 137
138
bab 138
139
bab 139
140
bab 140
141
bab 141
142
bab 142
143
bab 143
144
bab 144
145
bab 145
146
bab 146
147
bab 147
148
bab 148
149
bab 149
150
bab 150
151
bab 151
152
bab 152
153
bab 153
154
bab 154
155
bab 155
156
bab 156
157
bab 157
158
bab 158
159
bab 159
160
bab 160
161
bab 161
162
bab 162
163
bab 163
164
bab 164
165
bab 165
166
bab 166
167
bab 167
168
bab 168
169
bab169
170
bab 170
171
bab 171
172
bab 172
173
bab 173
174
bab 174
175
bab 175
176
bab 176
177
bab 177
178
bab 178
179
bab 179
180
bab 180
181
bab 181
182
bab 182
183
bab 183
184
bab 184
185
bab 185
186
bab 186
187
bab 187
188
bab 188
189
bab 189
190
bab 190
191
bab 191
192
bab 192
193
bab 193
194
bab 194
195
bab 195
196
bab 196
197
bab 197
198
bab 198
199
bab 199
200
bab 200
201
bab 201
202
bab 202

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!