bab 11

.

11

.

"Aku... Kakak Sky dan kakak Cloud ingin aku kemari." jawab Belinda polos.

mendengar itu Vivi melihat kearah Sky dan Cloud yang tengah berdiri di belakang Belinda dengan gusar dan rasa bersalah mereka.

"Kalian memanfaatkan anak kecil untuk mendatangi ku?! tsk!" Vivi menyilang kan kedua lengannya di depan dadanya dengan tatapan malasnya pada dua pria di hadapannya.

"Maaf Vivi." ucap Sky tulus.

"Kau juga minta maaf, Vivi." tambah Cloud.

"Lupakan! Aku benar-benar sudah tidak ingin membahasnya!" jawab Vivi.

Sky dan Cloud tersenyum lebar mendengar itu.

"terimakasih banyak Vivi."

"Mm." jawab Vivi singkat.

"Vivi, kamu benar-benar cantik... aku suka pakaian mu." ucap Belinda seraya bergerak mendekati Vivi.

Sky dan Cloud sebenenrnya merasa sangat tidak nyaman dengan itu, dimana Vivi memakai pakaian yang memperlihatkan dengan jelas lengannya dan juga kakinya, walaupun itu juga bukan kali pertama mereka melihatnya, tetap saja mereka merasa sangat canggung. namun mereka tidak ingin Vivi merasa tidak nyaman, jadi mereka bersikap tenang.

"Belinda... Kamu belum tidur? Sekarang sudah tengah malam bukan?" tanya Vivi.

"Belum, seharusnya aku sudah tidur. tapi mereka berdua mengganggu ku." jawab Belinda seraya menunjuk pada dua pria yang kini sudah berjalan mendekatinya dan berdiri di belakangnya.

Vivi tersenyum geli, dia yakin jika Sky dan Cloud segera meminta bantuan pada Belinda agar dia mau berbicara lagi dengan mereka.

"Apa yang kalian inginkan? Aku sedang sangat lapar, aku juga sangat lelah Aku akan makan dan setelah itu tidur. Jadi, apa yang ingin kalian katakan?." tanya Vivi.

"Kita ke dapur istana. Pasti ada banyak makanan di sana." ujar Sky saat mendengar Vivi mengatakan jika dia sangat lapar.

"Tidak perlu! Aku tidak akan mati kelaparan, jika kalian tidak memberiku makan selama aku berada di sini! Jadi jangan khawatir!" jawab Vivi yang masih terdengar sarkis, namun Sky tahu jika itu memang karena kesalahannya.

"Masuklah! Aku tidak tahan berdiri lama seperti ini!" ucap Vivi pada mereka bertiga, setelah itu, dia membuka pintu kamarnya lebar-lebar agar ketiga anak raja itu bisa masuk ke dalam kamarnya.

"Wow! Ini Bukankah gudang yang sama sekali tidak pernah di tinggali oleh siapapun dan bahkan tidak pernah di bersihkan oleh siapapun?" tanya Cloud saat melihat gudang itu sudah di sulap menjadi kamar seorang gadis modern.

Dengan wallpaper dinding bergambar kupu-kupu cantik dan lantai yang di pasang karpet tebal juga dengan nuansa kupu-kupu yang sangat indah. Di sudut ruangan itu ada ranjang kecil yang hanya cukup untuk satu orang, juga dengan sprei dan selimut kupu-kupu yang sangat cantik berwarna merah muda.

Ada satu set meja dan kursi, juga rak minimalis yang membuat kamar buruk itu menjadi sangat indah saat ini.

Ke tiga orang itu menatap takjub dari sudut ke sudut kamar Vivi yag tampak begitu luar biasa. Bahkan Vivi memasang lampu yang terang melebihi banyaknya lilin di kamar para anggota kerajaan.

"Vivi... Apa kamu seorang peri?" Tanya Belinda dengan yakin.

Vivi tersenyum, dia tidak menjawab pertanyaan dari Belinda, dia memilih untuk duduk dan mulai memakan makanannya.

"Aku mau tinggal di kamar Vivi." ujar Belinda.

"Kenapa? Karena sudah bagus? Apa seluruh anggota keluarga kerajaan seperti itu? Selalu melakukan apapun yang mereka mau?" tanya Vivi sembari tersenyum miring.

Dia tidak lagi mengatakan apapun, dan memilih untuk melanjutkan memakan makanannya saja.

"Aku tidak peduli! Aku mau tinggal bersama Vivi." Belinda memeluk tubuh Vivi dari belakang, saat dirinya sedang menikmati makan lesehan untuk menghilangkan kekesalannya.

Vivi hanya bisa menghela nafasnya, dia benar-benar merasa sangat penat hari ini.

Melihat itu Sky mendekati adiknya agar melepaskan Vivi.

"Tidak apa-apa, aku bukannya tidak mengizinkannya. Hanya saja memang kamar ini sangat sempit dan hanya bisa di huni oleh satu orang. Tapi jika dia memaksa, itu tidak apa-apa, dia bisa tinggal di sini bersamaku. Tapi aku tidak mau ada masalah karena ini nantinya. Bereskan saja semuanya." ucap Vivi sebelum Sky melepaskan tubuh Belinda.

"Sekarang, bisakah aku makan dengan tenang. Aku benar-benar lapar!" Vivi menatap jengah pada ketiga orang yang ada di sana.

Belinda melepaskan pelukannya, dia tersenyum lebar pada Vivi yang sudah kembali memakan makanannya.

"Sepertinya itu sangat enak." ucap Belinda. Vivi juga mendengar suara Belinda yang meneguk ludahnya sendiri.

Vivi kembali menghela nafasnya, dia tidak tahu akan sampai kapan dirinya akan terus seperti ini, "Makanlah bersama ku. Ini memang sangat enak." Vivi memberikan sendok makan yang ada di tangannya pada Belinda. Dengan cepat Belinda sudah mulai memakan sup ayam yang terasa begitu lezat di lidahnya.

"Aku yakin jika Vivi ini seorang peri. Di sini tidak ada makanan yang seperti ini, di sini juga tidak ada tungku dan bahan makanan seperti ini, jadi bagaimana dia memasaknya? Jadi, apa benar kamu ini peri? Karena hanya peri yang akan melakukan hal seperti ini." tanya gadis kecil yang berusia sekitar 8 tahunan itu.

Mendengar itu Cloud dan Sky tidak ada tahu harus bagaimana menjelaskan pada Belinda. Namun Vivi dengan mudahnya menjawab pertanyaan itu dan membuat Belinda tidak lagi menanyakan pertanyaan itu.

"Anggap saja jika aku peri. Aku tidak keberatan." jawab Vivi dengan senyuman yang terlihat begitu manis.

Sky dan Cloud tersenyum lega melihat Vivi yang sudah bisa memperlihatkan kembali senyumnya, walaupun tadi mereka masih merasa sangat tidak enak pada Vivi yang terlihat marah pada mereka.

"Kalian juga mau makan?" tanya Vivi.

"Tidak usah." jawab Sky dengan cepat. Walaupun jelas jika Cloud sangat ingin mengiyakan apa yang Vivi tanyakan pada mereka.

"Aku mau." jawab Cloud tanpa memperdulikan tatapan mata kakaknya yang merasa kecewa padanya.

"Makanlah bersama Sky... Akan lebih enak." ajak Vivi dengan senyuman manisnya, melihat itu Sky merasa jika Vivi sudah tidak lagi marah padanya.

Sky hanya menganggukkan kepalanya pada apa yang Vivi katakan.

Setelah itu mereka berempat makan tengah malam bersama-sama. Dengan tawa mereka yang sesekali terdengar sampai keluar dari kamar itu.

"Sebenarnya ada apa di sana?! Kenapa begitu ramai?! Sepertinya Sky, Cloud dan Belinda ada di sana?" tanya Astrid dengan marah.

"Mereka memang sedang bersama dengan nona Vivi." jawab pelayan wanita yang bersamanya, karena mereka memang terus mengawasi Vivi seperti apa yang Astrid perintahkan.

"Kenapa mereka begitu nyaman berada di tempat berdebu seperti itu?" tanya Astrid Sera bergidik jijik, dia ingat jika kamar itu sangat kotor dan pengap, bahkan gelap.

"Tidak tahu tuan putri. Tapi dari suara mereka, mereka sama sekali tidak terganggu dengan itu." jawab pelayan wanita yang bersamanya itu.

"Ayo kita lihat! Aku sangat penasaran, kenapa mereka bisa sangat betah berada di sana bersama wanita murahan itu!"

Astrid berjalan dengan cepat untuk menuju ke kamar Vivi, sesampainya di sana dia juga dengan keras menggedor pintunya.

Bam! Bam! Bam!

"Siapa itu?" tanya Vivi

Saat ini mungkin sudah masuk waktu dini hari, tapi sepertinya kesialannya belum juga berakhir.

"Biar aku yang membukanya." jawab Sky.

Dengan emosi yang dia tahan, Sky membuka pintu kamar Vivi untuk melihat siapa orang yang sudah tidak sopan menggedor-gedor pintu pada waktu malam seperti sekarang ini.

Astrid terkejut saat melihat Sky yang ternyata membukakan pintu untuknya.

"Sky? Kamu ada di sini?" tanya Astrid dengan begitu lembut, dia tidak ingin Sky tahu jika dia bukanlah gadis lemah lembut seperti yang dia lihat selama ini.

"Kenapa? Terkejut?" tanya Sky.

"Tidak bukan apa-apa, hanya saja kamu tidak seharusnya berada di tempat buruk ini." jawab Astrid.

"Oh, jadi aku tidak boleh, sementara Vivi boleh dan harus tinggal di tempat buruk ini?" tanya Sky lagi, namun kali ini terdengar jelas jika dia sedang begitu marah.

"Bukan begitu Sky... Aku hanya..." Astrid tidak tahu harus mencari alasan apa lagi untuk menutupi kejahatannya itu. Dia memang tidak menyukai Vivi sejak awal, karena dia selalu membuat sky tersenyum manis padanya.

"Sky.... Biarkan saja dia masuk." suara lembut Vivi terdengar.

Sky tersenyum manis padanya, setelah itu membuka pintu lebar-lebar agar Astrid bisa melihat keindahan kamar Vivi yang luar biasa.

Astrid membelalakkan matanya saat melihat bagaimana kamar Vivi terlihat begitu indah dan penuh warna. bahkan mungkin seperti sedang berada di sebuah taman Surga, dengan gambar kupu-kupu menghiasai seluruh dinding kayu kamar itu, sampai dengan lantai yang menjadi bersih dan sangat rapi.

"Ini..." Astrid tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menganga lebar melihat bagaimana indahnya kamar Vivi saat ini, bahkan lebih indah dan terang dari kamarnya sendiri.

Vivi tersenyum puas melihat ekspresi wajah Astrid saat ini.

'Dia pasti akan mengacau setelah ini. Bersiaplah Vivi...' ucap Vivi dalam hatinya.

.

Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
125 bab 125
126 bab 126
127 bab 127
128 bab 128
129 bab 129
130 bab 130
131 bab 131
132 bab 132
133 bab 133
134 bab 134
135 bab 135
136 bab 136
137 bab 137
138 bab 138
139 bab 139
140 bab 140
141 bab 141
142 bab 142
143 bab 143
144 bab 144
145 bab 145
146 bab 146
147 bab 147
148 bab 148
149 bab 149
150 bab 150
151 bab 151
152 bab 152
153 bab 153
154 bab 154
155 bab 155
156 bab 156
157 bab 157
158 bab 158
159 bab 159
160 bab 160
161 bab 161
162 bab 162
163 bab 163
164 bab 164
165 bab 165
166 bab 166
167 bab 167
168 bab 168
169 bab169
170 bab 170
171 bab 171
172 bab 172
173 bab 173
174 bab 174
175 bab 175
176 bab 176
177 bab 177
178 bab 178
179 bab 179
180 bab 180
181 bab 181
182 bab 182
183 bab 183
184 bab 184
185 bab 185
186 bab 186
187 bab 187
188 bab 188
189 bab 189
190 bab 190
191 bab 191
192 bab 192
193 bab 193
194 bab 194
195 bab 195
196 bab 196
197 bab 197
198 bab 198
199 bab 199
200 bab 200
201 bab 201
202 bab 202
Episodes

Updated 202 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124
125
bab 125
126
bab 126
127
bab 127
128
bab 128
129
bab 129
130
bab 130
131
bab 131
132
bab 132
133
bab 133
134
bab 134
135
bab 135
136
bab 136
137
bab 137
138
bab 138
139
bab 139
140
bab 140
141
bab 141
142
bab 142
143
bab 143
144
bab 144
145
bab 145
146
bab 146
147
bab 147
148
bab 148
149
bab 149
150
bab 150
151
bab 151
152
bab 152
153
bab 153
154
bab 154
155
bab 155
156
bab 156
157
bab 157
158
bab 158
159
bab 159
160
bab 160
161
bab 161
162
bab 162
163
bab 163
164
bab 164
165
bab 165
166
bab 166
167
bab 167
168
bab 168
169
bab169
170
bab 170
171
bab 171
172
bab 172
173
bab 173
174
bab 174
175
bab 175
176
bab 176
177
bab 177
178
bab 178
179
bab 179
180
bab 180
181
bab 181
182
bab 182
183
bab 183
184
bab 184
185
bab 185
186
bab 186
187
bab 187
188
bab 188
189
bab 189
190
bab 190
191
bab 191
192
bab 192
193
bab 193
194
bab 194
195
bab 195
196
bab 196
197
bab 197
198
bab 198
199
bab 199
200
bab 200
201
bab 201
202
bab 202

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!