bab 5

.

5

.

"Itu... Maksudku adalah penginapan. Aku akan tinggal di sini untuk sementara waktu. Jadi aku memerlukan itu." jelas Vivi.

"Oh... Jika itu yang Dewi kupu-kupu cari, kami bisa menyediakannya di istana kami. Ayahanda pasti akan sangat senang dengan kehadiran Dewi kupu-kupu di sana." jawab Sky.

"Sungguh? Tunggu... Maksudmu ayahanda kalian adalah seorang raja? Jadi kalian ini pengeran?" tanya Vivi.

"Iya, benar. Ayahanda kami adalah raja dari kerajaan Awan Langit. Sedangkan kami berdua adalah putranya, Aku Cloud dan ini kakakku Sky." jawab Cloud memperkenalkan diri.

Vivi menganggukan kepalanya.

"Aku... Begini aku memang sengaja di kirim kemarin untuk menghentikan ini. Tapi aku tidak tahu kenapa aku belum juga bisa kembali. Mungkin tugasku di sini belum selesai. Jadi, aku benar-benar butuh tempat tinggal." Jawab Vivi

"Jadi, dewi kupu-kupu di kirim kemari karena sebuah tugas?" Tanya Cloud.

"Mm... Aku di kirim kemari untuk sebuah tugas. Menjaga perdamaian atau semacamnya. Intinya itu. Jadi, perang ini sudah berakhir bukan? Seharusnya aku sudah bisa kembali, tapi aku justru masih terjebak di sini. Mungkin aku masih harus menyelesaikan tugas lain disini." Jelas Vivi.

Sky dan Cloud saling melihat kembali satu sama lainnya, dia memberikan tatapan mata seolah mengatakan jika mungkin kupu-kupu raksasa itu memang benar datang untuk melindungi kerajaannya sesuai dengan ramalan dari tetua guru Oberon.

"Sudahlah jangan di bahas lagi. Jika aku memang harus tinggal di kerajaan kalian, aku tidak bisa menolaknya. Pasalnya, aku juga tidak tahu harus kemana." ucap Vivi pada keduanya yang terlihat tersenyum begitu lebar, seolah mereka berdua sangat senang karena dia akan tinggal bersama dengan mereka.

Vivi melihat Sky dan Cloud yang terluka parah. Bahkan beberapa luka sayatan dan juga luka karena terkena panah, juga terlihat begitu jelas.

"Kalian terluka. Aku bisa mengobati kalian. Kita bisa mencari tempat yang lebih baik? Anggap saja sebagai bayaran karena kalian sudah membiarkan aku tinggal di tempat kalian selama aku berada di sini. Dan satu lagi." ucap Vivi seraya memegangi tangan Cloud yang jelas terluka karena terkena anak panah tadi.

"Sebenarnya tidak perlu. Dewi kupu-kupu sudah sangat membantu kami." tolak Cloud. Biar bagaimanapun, dia tidak ingin merepotkan Vivi lebih jauh lagi. Mereka sudah berhutang banyak pada keduanya.

"Jangan berfikir seperti itu. Menolong orang lain adalah suatu kewajiban. Lagi pula aku di kirim kemari sepertinya untuk membantu kalian. Jadi ayo kita cari tempat yang sedikit lebih baik untuk mengobati luka kalian." Vivi melihat ke sekelilingnya, dia ingin mencari tempat yang bisa mengistirahatkan kakinya juga yang terasa begitu pegal-pegal.

"Kalau begitu Terimakasih banyak Dewi kupu-kupu." jawab Cloud dan Sky kembali secara bersamaan.

"Tapi ingat! Jangan biarkan siapapun tahu, jika aku berbeda dari kalian, jangan biarkan orang lain mengetahui jika aku ini memiliki sayap. Bagaimana?" Vivi menatap kedua pria muda yang ada di depannya. Vivi melihat senyum di wajah keduanya, dan segera menganggukkan kepalanya dengan cepat.

"Tentu saja, kami tidak akan keberatan. Kerajaan awan langit akan menerima Dewi kupu-kupu dengan tangan terbuka." Jawab Cloud.

"Iya, kami juga akan merahasiakan siapa sebenarnya anda dari semua orang." Tambah Sky.

"Terimakasih. Kalau begitu, jangan memanggilku Dewi kupu-kupu, atau semuanya akan mengetahuinya jika aku adalah kupu-kupu. Namaku Dewi Sylvina Bellatrix. Kalian bisa memanggilku Vivi. Tapi jika namaku terdengar aneh di sini, sebaiknya kalian memberikan aku panggilan yang seperti orang-orang umum di sini. Untuk mengurangi kecurigaan mereka." Jawab Vivi.

"Tidak apa-apa, kami bisa memanggil Dewi Sylvina, atau Dewi Vivi, atau mungkin Dewi Bellatrix. Kami tidak mungkin memanggil seorang dewi kupu-kupu dengan sebutan yang tidak sopan seperti itu." Tolak Cloud.

"Aku juga berfikir seperti itu, sebaiknya untuk memanggil Dewi kupu-kupu, kami tetap harus memanggilmu seperti itu." Tambah Sky yang juga setuju pada apa yang di katakan oleh adiknya.

"Panggil aku Vivi saja, atau Vivi Bellatrix! Atau aku akan marah pada kalian!!!" Jawab Vivi dengan kesal pada kedua pria yang justru akan membuat dirinya di ketahui oleh siapapun jika dia adalah orang aneh yang memiliki sayap begitu besar. Itu mungkin akan membahayakan dirinya selama berada di sana.

Seketika sky dan Cloud terduduk berlutut di depannya. Dan itu membuat Vivi terkejut setengah mati.

"Baik Vivi... Ampuni kami." Ucap keduanya.

Vivi mengerjapkan matanya berkali-kali melihat Sky dan Cloud yang terlihat begitu ketakutan.

'Idiot ini!' gerutunya. Namun setelahnya dia tersenyum lebar. Karena menurutnya mereka berdua terlihat begitu manis dan lucu.

"Kalian ini berlebihan! Aku tidak akan membunuh kalian berdua, aku tidak akan memiliki seseorang untuk menampungku di sini, jika kalian tidak melakukannya. Ayo, kita segera cari tempat untuk mengobati luka kalian." Vivi mengeluarkan kembali sayapnya dan segera terbang untuk mencari tempat yang nyaman untuknya, agar bisa mengobati luka dua pria muda yang bersamanya.

"Terbang seperti ini ternyata memang sangat menyenangkan." Ujar Vivi dengan senyuman lebarnya.

Namun dia tiba-tiba teringat sesuatu yang sepertinya tidak benar.

"Tunggu! Dimana orang-orang itu?" Vivi melihat ke bawah dan dia melihat Cloud dan Sky yang masih berdiri sembari menatapnya yang sedang berada di ketinggian.

"Haisshhh... Aku lupa jika mereka tidak memiliki sayap seperti ku." Vivi kembali terbang ke bawah untuk kembali mendekati Cloud dan Sky.

"Aku lupa jika kalian tidak bisa terbang. Kalau begitu, kita jalan kaki saja." Ucap Vivi dengan tawa gelinya.

"Baik Dewi Vivi." Jawab Cloud dan Sky dengan begitu sopan dan hormat.

Vivi menghentikan langkahnya, dia menatap sebal pada kedua pria yang masih saja bersikap seperti itu. Dan bahkan memanggilnya dengan sebutan Dewi Vivi

"Maaf, Vivi..." Jawab keduanya kembali secara bersamaan.

"Bisakah kalian menganggapku seperti teman kalian. Kita bisa lebih akrab. Jangan terlalu sopan padaku. Mengerti?" Ucap Vivi.

"Iya, Vivi... Kami akan berusaha." Jawab Cloud dan juga Sky bersamaan.

Vivi tersenyum manis melihat keduanya.

'untungnya ada pria tampan yang siap menemaniku di sini. Jika tidak, aku bisa mati karena bosan.' batin Vivi.

"Ayo kita kesana. Sepertinya di sana lumayan tenang dan juga tidak ada mayat tergeletak di mana-mana." Vivi menunjukkan tempat di mana dia melihatnya saat dia berada di atas tadi.

"Iya Vivi." Jawab Cloud yang mulai terdengar lebih santai.

"Baiklah, ayo."

Vivi mulai melangkahkan kakinya dengan high heels berwarna keemasan yang dia pakai, itu membuat Cloud dan Sky kembali saling menatap . keduanya merasa sangat bingung karena mereka baru pertama kali melihatnya ada seseorang yang bisa berjalan dengan sepatu seperti itu yang begitu tinggi di kaki Vivi.

Begitu juga dengan pakaian berkilauan yang Vivi pakai dan itu begitu pendek dan terbuka untuk seorang wanita yang tinggal di kerajaannya. Karena pada umumnya, para wanita di sana akan memakai pakaian berlapis dan bahkan panjang sampai menutupi seluruh kaki dan tangan mereka, tapi yang Vivi pakai justru memperlihatkan itu semua. Pakaian tanpa lengan yang jelas memperlihatkan dengan jelas lengannya yang begitu bersih dan mulus. Begitu juga dengan rok pendek yang bahkan memperlihatkan sebagian pahanya.

Sky dan Cloud segera menggeleng-gelengkan kepalanya mereka untuk menghilangkan pikiran kotor yang tiba-tiba saja terbersit di otak mereka.

"Apa aku aneh? Haruskah aku memakai pakaian seperti kalian?" Tanya Vivi saat melihat Sky dan Cloud yang terus menatapnya seperti sesuatu yang sangat aneh.

"Tidak perlu jika itu membuat mu merasa tidak nyaman. Kamu bisa melakukannya jika kita sudah berada di pusat kota saja." Jawab Sky.

"Okay! Let's go!" Ajak Vivi sembari kembali melanjutkan langkahnya.

Cloud dan Sky masih saling menatap satu sama lain, karena mereka tidak mengerti apa yang Vivi katakan tadi.

"Apa itu let.. let... let apa tadi?" tanya Sky pada adiknya yang juga segera menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak tahu. Aku hanya mendengar go!" jawab Cloud.

"Hei ayo!" teriak Vivi pada keduanya yang masih saja berdiri seperti patung.

"Iya." jawab keduanya seraya berjalan menghampiri Vivi yang sudah lebih dulu berada di depannya.

.

Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
125 bab 125
126 bab 126
127 bab 127
128 bab 128
129 bab 129
130 bab 130
131 bab 131
132 bab 132
133 bab 133
134 bab 134
135 bab 135
136 bab 136
137 bab 137
138 bab 138
139 bab 139
140 bab 140
141 bab 141
142 bab 142
143 bab 143
144 bab 144
145 bab 145
146 bab 146
147 bab 147
148 bab 148
149 bab 149
150 bab 150
151 bab 151
152 bab 152
153 bab 153
154 bab 154
155 bab 155
156 bab 156
157 bab 157
158 bab 158
159 bab 159
160 bab 160
161 bab 161
162 bab 162
163 bab 163
164 bab 164
165 bab 165
166 bab 166
167 bab 167
168 bab 168
169 bab169
170 bab 170
171 bab 171
172 bab 172
173 bab 173
174 bab 174
175 bab 175
176 bab 176
177 bab 177
178 bab 178
179 bab 179
180 bab 180
181 bab 181
182 bab 182
183 bab 183
184 bab 184
185 bab 185
186 bab 186
187 bab 187
188 bab 188
189 bab 189
190 bab 190
191 bab 191
192 bab 192
193 bab 193
194 bab 194
195 bab 195
196 bab 196
197 bab 197
198 bab 198
199 bab 199
200 bab 200
201 bab 201
202 bab 202
Episodes

Updated 202 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124
125
bab 125
126
bab 126
127
bab 127
128
bab 128
129
bab 129
130
bab 130
131
bab 131
132
bab 132
133
bab 133
134
bab 134
135
bab 135
136
bab 136
137
bab 137
138
bab 138
139
bab 139
140
bab 140
141
bab 141
142
bab 142
143
bab 143
144
bab 144
145
bab 145
146
bab 146
147
bab 147
148
bab 148
149
bab 149
150
bab 150
151
bab 151
152
bab 152
153
bab 153
154
bab 154
155
bab 155
156
bab 156
157
bab 157
158
bab 158
159
bab 159
160
bab 160
161
bab 161
162
bab 162
163
bab 163
164
bab 164
165
bab 165
166
bab 166
167
bab 167
168
bab 168
169
bab169
170
bab 170
171
bab 171
172
bab 172
173
bab 173
174
bab 174
175
bab 175
176
bab 176
177
bab 177
178
bab 178
179
bab 179
180
bab 180
181
bab 181
182
bab 182
183
bab 183
184
bab 184
185
bab 185
186
bab 186
187
bab 187
188
bab 188
189
bab 189
190
bab 190
191
bab 191
192
bab 192
193
bab 193
194
bab 194
195
bab 195
196
bab 196
197
bab 197
198
bab 198
199
bab 199
200
bab 200
201
bab 201
202
bab 202

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!