Aku Bukan Kupu-kupu

Aku Bukan Kupu-kupu

bab 1

.

1

.

Hai all.... 🤗

Ini adalah novel iseng author. Ini juga novel fantasi yang pertama author buat. Mungkin aneh, tapi namanya juga fantasi, pasti semuanya di luar nalar. 😅

happy reading 😉

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

"Yang mulia... Jika seperti ini terus, maka kerajaan kita akan hancur. Musuh kita bahkan terus menerus menekan kita untuk menyerah begitu saja." Ucap seorang pria yang dengan hormat berdiri di depan seseorang yang sedang duduk di singgasana kerajaannya.

"Yang mulia, tolong dengarkan apa yang penasihat kerajaan sudah katakan pada kita semua. Kita tidak bisa menunggu ramalan dari tetua guru oberon yang mengatakan hal omong kosong belaka. Kita tidak bisa mempercayainya yang mulia." Ucap yang lainnya.

Saat ini kerajaan sebuah pertemuan penting sedang di gelar. Di mana sebuah kerajaan yang sedang di desak untuk menyerahkan diri begitu saja. Pada kerajaan lawan mereka.

"Dari dulu kerajaan Awan Langit tidak pernah terkalahkan. Dan aku percaya pada apa yang tetua guru Oberon katakan tentang ramalan. Di mana akan ada kupu-kupu raksasa yang akan menyelamatkan kita semua dari krisis dan ketegangan ini. Saya Orion Janus raja dari kerajaan Awan Langit, tidak akan menyerah begitu saja.

Bagi kalian yang masih ingin terus mendesakku agar mau menerima permintaan dari kerjaan Awan Petir untuk menerima ajakan damai mereka dengan menyerahkan sebagian dari kerajaan ku! Aku tidak akan mengikuti keinginannya! Kita akan berperang jika itu harus! Walaupun kita kalah, kita tidak akan merasa malu pada keturunan kita di masa depan!" Tatapan keyakinan terlihat jelas di mata pria yang sudah berusia lebih dari enam puluh tahunan itu.

"Penasehat kerajaan Triton, sepertinya anda begitu ingin agar kita menyerahkan sebagian dari kerajaan kita pada lawan kita?" Ucap seorang pria muda dengan sarkis. Tatapan matanya begitu tajam, seolah-olah dia mengetahui apa yang sedang di pikirkan pria dengan tongkat kayu mengkilat di tangannya, yang terus terlihat begitu gelisah.

Cloud menyeringai ketika pria tua di hadapannya itu menurunkan tatapannya.

"Iya, sepertinya panglima perang Perseus juga sangat tidak sabar untuk menyerah. Apa itu hanya pendapatku saja? Bagaimana menurutmu Cloud?" Tanya seorang pria muda yang berdiri di sebelahnya sedari tadi. Dia merangkul adiknya yang dia panggil dengan nama Cloud itu tadi.

"Tentu saja kak Sky... Mereka berdua sangat terburu-buru ingin menyerahkan kerajaan kita pada lawan kita." Jawab Cloud kakaknya kandungnya, yang bernama Sky.

"Kita akan berperang dengan mereka walau apapun yang akan terjadi nantinya. Aku percaya pada takdir dan ramalan dari tetua guru Oberon. Dia tidak pernah menghianati kita selama ini. Kita akan melawan mereka semua dengan sekuat tenaga kita!" Ucap Cloud dengan begitu penuh percaya diri dan juga tekad yang kuat.

"Ayo kita berperang, kita pertaruhkan seluruh hidup kita untuk kerajaan kita! Tidak ada yang bisa menghalangi tekad kita semua. Walaupun kita kalah, kita akan kalah dengan terhormat!" Tambah Sky.

Orion Janus tersenyum melihat kedua putranya begitu gigih membela kerajaannya, walaupun mereka berdua tahu jika kerajaan lawan mereka bukanlah kerajaan yang bisa di kalahkan dengan mudah.

Penasehat kerajaan Triton dan panglima perang Perseus saling menatap satu sama lain, seolah memberikan sinyal untuk tidak mengatakan apapun lebih jauh lagi.

"Sudah di putuskan! Kita akan berperang melawan kerajaan Awan Petir untuk memperjuangkan kerajaan kita!" Keputusan akhir raja Orion Janus yang harus di setujui, di hormati dan juga di laksanakan oleh seluruh rakyatnya.

"Kita akan melakukan penyerang itu besok pagi. Sekarang persiapkan semuanya! Pertemuan kali ini selesai!" Tambah raja Orion Janus.

"Baik yang mulia raja." Jawab semua para petinggi kerajaan yang hadir dalam pertemuan mendesak itu.

Mereka semua mulai keluar dari aula pertemuan, menyisakan raja Orion Janus dan juga ke dua putranya.

"Sky... Kamu sudah mempersiapkan semuanya?" Tanya Orion pada putra sulungnya.

"Iya ayah. Saya susah menyiapkan semuanya. Panglima perang Perseus dan penasehat kerajaan Triton sudah bekerja sama dengan musuh, aku yakin jika mereka akan melakukan sesuatu. Kita harus berhati-hati." Jawab Sky dengan sikap santainya.

"Apa yang sudah kamu siapkan Cloud?" Kali ini Orion Janus bertanya pada putra bungsunya yang kini tengah duduk dengan santainya di kursi yang ada di sana.

"Sudah semuanya ayah. Kita hanya tinggal berangkat saja." Jawab Cloud yang berusia lima tahun lebih muda dari Sky. Saat ini usia Sky adalah 27 tahun, itu berarti usia Cloud saat ini adalah 22 tahun.

Orion Janus berjalan mendekati kedua putranya. Dia tersenyum lebar dan penuh rasa bangganya. Namun dia juga terlihat sedikit khawatir.

"Kalian harus hati-hati. Aku tidak ingin kehilangan salah satu dari kalian. Kalian harus pulang dengan membawa kemenangan." Ucapnya.

"Pasti ayah." Jawab keduanya.

.

.

Di dimensi lain.

Sebuah kota metropolitan dengan berbagai kebisingan terdengar dimana-mana, bahkan kejahatan juga di mana-mana. Ditambah dengan jalanan yang macet.

"Miss Vivi, untunglah hari ini hanya ada satu pemotretan saja. Setelah itu kita bisa kembali untuk beristirahat. Karena besok kita akan ada acara jumpa fans." Ucap seorang gadis yang sedang duduk di kursi kemudi menatap pada layar tablet yang ada di tangannya, karena jalanan begitu macet.

"Iya, kepalaku juga pusing. Apalagi tadi aku bertemu dengan gadis rubah itu. Aku sangat jijik padanya!" Jawab gadis yang dipanggil dengan nama Vivi itu.

"Kamu adalah 'Sylvina angel' yang begitu luar biasa. Dewi Silvyna Bellatrix, Miss Vivi. Aku sampai bingung harus memanggilmu bagaimana, kamu terlalu sempurna bagiku. Wanita j*lang sepertinya tidak akan bisa mengalahkanmu! Lihat saja penampilannya, muka plastik gitu. Dia enggak nyadar kalau hidungnya itu miring." Ujar gadis muda yang sekarang duduk di sebelah Vivi atau biasa di panggil dengan nama Nilam.

"Nilam, Kamu bawa mobil aku aja. Udah malem, enggak bagus cewek pulang sendirian. Kalau mau, kamu bisa nginep di rumahku." Ucap Vivi. tanpa menjawab gerutu dari mulut Nilam tadi.

"haisssh..." kesal Nilam yang hanya bisa meredam kekesalannya itu. dia tahu kalau boss' nya itu adalah gadis yang sama sekali tidak memperdulikan tentang bagaimana dia di nilai oleh orang lain.

"Jangan di pikirkan. aku tidak masalah sama sekali. lagi pula... aku sangat tidak ingin membuang waktu berharga ku untuk orang-orang sepertinya itu." Jawab Vivi dengan santainya, "sebaiknya pikirkan dirimu sendiri. bagaimana kamu akan pulang di waktu yang sudah sangat malam ini." lanjutnya.

"Tidak Miss Vivi, aku tidak bisa menginap di rumahmu. Aku akan pulang saja. Kamu sudah sangat baik padaku. Aku tidak mau mengambil lebih dari itu. Kamu adalah Dewiku, yang selalu membantuku sejak dulu." Jawab Nilam.

"Kamu itu manager sekaligus assisten pribadi aku, kalau kamu kenapa-napa aku tidak tahu lagi harus bagaimana, hanya kamu yang aku percaya Nilam. Kamu juga udah aku anggep seperti adikku sendiri." Ujar Vivi.

"Aku yang sangat berterimakasih padamu Miss, karena kamu sudah membantuku selama ini. Aku hanya yatim-piatu yang tidak punya apa-apa. Tapi kamu memberikan aku tempat dan pelukan hangat sehingga aku bisa menyebutnya sebagai rumah dan keluarga." Nilam meletakkan tablet dari tangannya dan mulai memegang stir mobilnya untuk melaju karena jalanan sudah mulai lenggang.

"Sudah jangan bahas itu lagi. Sebentar lagi aku sampai. Kamu bawa mobil aku aja. Motor kamu biarin di tempatku." Vivi menepuk pundak Nilam seraya tersenyum lebar padanya.

"Siap Miss Vivi." Jawab Nilam dengan semangat.

Nilam membawa mobil Vivi menuju ke rumahnya yang bak istana.

Dewi Sylvina Bellatrix , atau Vivi adalah gadis berusia 20 tahun, dia putri dari seorang pengusaha besar dan juga seorang musisi ternama. Namun setelah menikah, ibu Vivi memutuskan untuk mengakhiri karirnya di dunia tarik suara. Dia lebih memilih mengikuti suaminya untuk terjun ke dalam dunia bisnis. Keluarga juga sepertinya juga memiliki sebuah rahasia yang tidak di ketahui oleh siapapun. Namun Vivi tidak ingin mencari tahu apa itu, karena dia pikir jika itu akan dia ketahui jika keluarganya mengizinkannya.

Saat ini, kedua orang tua Vivi sedang berada di luar negeri untuk waktu yang lama, karena mereka harus mengurus beberapa bisnis keluarga mereka yang sedang di bangun disana.

"Miss, selamat malam. Besok aku akan datang pagi-pagi sekali." Ucap Nilam setelah sampai di halaman rumah Vivi.

"Iya, kamu juga hati-hati." Jawab Vivi.

"Siap Miss"

Vivi membawa tasnya di pundaknya dan berjalan dengan anggun menuju ke rumahnya.

"Selamat malam Miss Vivi." Ucap asisten rumah tangga yang membukakan pintu untuknya.

"Selamat malam bik Ani. Vivi ke kamar dulu ya bik, bibik istirahat aja. Vivi juga udah makan." jawab Vivi dengan ramah.

"Iya Miss Vivi" Bik Ani menutup pintu dan kembali ke kamarnya.

Vivi berjalan menaiki anak tangga sembari membuka jam tangannya. Setelah itu dia membuka pintu kamarnya dan segera memasukinya.

Vivi menjatuhkan tubuhnya di atas ranjangnya yang empuk dan memejamkan matanya merasakan kenyamanannya.

"Rasanya sangat melelahkan hari ini. Aku ingin berenang malam ini. Rasanya sungguh tidak nyaman. Setelah itu baru aku melakukan misiku kali ini."

Vivi segera melepaskan high heels miliknya dan membuka semua pakaiannya, menyisakan pakaian dalamnya saja. Setelah itu, dia melemparkan semuanya ke keranjang pakaian kotor yang ada di sudut kamar mandinya.

Vivi memakai bathrobe dan mengambil handuk, setelah itu dia keluar dari kamarnya untuk menuju ke kolam renang yang ada di belakang rumahnya.

"Ini akan sangat menyegarkan." Gumamnya.

Vivi melepaskan bathrobe yang menutupi tubuhnya dan memperlihatkan bentuk tubuhnya yang hanya memakai pakaian dalamnya saja.

Byuuurrrrr...

Vivi melompat ke kolam renang dan mulai bergerak kesana-kemari mengitari kolam renang itu.

Vivi terkejut saat merasakan jika ada seseorang yang menarik kakinya.

"Ini... Apa ada monster kolam renang?" Tanya Vivi pada dirinya sendiri.

Vivi membalikkan badannya dan langsung membelalakkan matanya, saat melihat seseorang dengan pedang panjang di tangannya sedang menahan kakinya.

"Aaaaaah!!!" Teriak Vivi

"Jangan teriak seperti itu! Atau aku akan membunuhmu saat ini juga!" Ancamnya sembari mengulurkan pedangnya di leher Vivi.

"A-a-ku ti-tidak a-a-kan be-be-berteriak lagi. A-ku jan-ji" jawab Vivi dengan terbata-bata.

'Sial! Aku tidak membawa senjata apapun! Ikuti maunya saja dulu! Aku akan memberinya pelajaran nanti.' batin Vivi kesal.

"Apa yang kamu inginkan?" Tanya Vivi seraya melihat sosok tinggi di hadapannya. wajahnya sama sekali tidak terlihat karena tertutup oleh masker hitam yang dia pakai. Vivi hanya bisa melihat rambut panjang dari pria itu yang di ikat rapi.

"Pergi denganku ke suatu tempat. Menjadi kupu-kupu di sana." Jawab pria itu.

"kupu-kupu?! Kamu gila! Aku tidak mau!" Tolak Vivi.

"Kamu adalah keturunan dari Dewi kupu-kupu tercantik di dunia. Namamu Dewi Sylvina Bellatrix bukan, itu berarti aku benar. Kamu adalah keturunan murni dari kupu-kupu bersayap transparan Sylphina Angel. Kupu-kupu dengan sayap yang transparan dengan garis hitam di bagian luarnya. Bagian ekor sayapnya memiliki warna reflektif hijau, biru dan pink. Kamu adalah dia." Jawab pria itu.

'dia gila!' desis Vivi setelah mendengar ocehan pria yang masih mengarahkan pedang panjangnya ke lehernya.

"Bersiaplah!" ucap pria itu lagi tanpa memperdulikan tatapan mata Vivi yang sudah terlihat sangat kesal padanya.

"Bersiap katamu?!! Dan apa itu kupu-kupu?! Aku sama sekali tidak tertarik pada ajakan gila mu!" tolak Vivi keras.

"Tapi kamu tidak memiliki pilihan lain. kamu hanya memiliki satu pilihan untuk ikut dengan ku dan menjadi kupu-kupu di sana."

"Kupu-kupu lagi? Aku bukan kupu-kupu! Seenaknya saja! Aku bukan kupu-kupu malam seperti pikiran kotormu itu brengsek! Aku model terkenal! Aku juga pemilik sabuk hitam dari bela diri karate! Aku pemanah, penembak, dan penunggang kuda terbaik. Aku juga sangat berbakat. Aku juga koki terbaik dalam keluarga ku. Aku sangat sempurna dalam segala hal, untuk apa aku menjadi kupu-kupu malam! dasar mesum!" Vivi merasa tidak terima saat dirinya di panggil kupu-kupu oleh pria aneh. Vivi mencoba untuk melepaskan diri, namun pedang pria itu begitu panjang dan begitu dekat dengan lehernya, itu sebabnya dia hanya diam saja.

"Itu sebabnya jika aku ini benar. Kamu adalah keturunan murni dari Dewi kupu-kupu Silvyna. Bukan kupu-kupu malam!" Jelas pria yang belum diketahui namanya itu.

Vivi terkejut mendengar penjelasan dari pria itu, jika dirinya tidak akan di jadikan sebagai kupu-kupu malam, tapi dia masih tidak mengerti kenapa pria itu mengatakan jika dirinya adalah keturunan murni dari kupu-kupu Sylphina angel.

"Kamu di takdirkan sebagai Dewi Sylvina, yaitu kupu-kupu terbaik dan tercantik, kamu memiliki tugas penting dalam hidupmu yang tidak dimiliki oleh siapapun." Jawab pria itu.

"Apa maksudmu?" Tanya Vivi yang mulai tertarik dengan pembicaraan itu.

"Lihat ini...."

Vivi terkejut saat dia merasa tubuhnya seperti sedang melayang semakin tinggi.

"A-a-ku terbang?" Tanyanya.

Vivi melihat ke belakang tubuhnya, dia semakin terkejut saat melihat sayap besar seperti kupu-kupu yang di jelaskan oleh pria tadi ada di tubuhnya. Dia juga melihat pakaiannya sudah berubah, dia terlihat seperti peri mariposa dalam animasi Barbie yang pernah dia tonton di televisi.

"Jadi, aku benar-benar kupu-kupu?" Tanya Vivi lagi masih tidak percaya pada apa yang dia lihat.

Vivi semakin terkejut saat pria memakai topeng tadi juga memiliki sayap besar yang mirip sepertinya, hanya saja berwarna hitam keemasan dan sangat berkilauan.

"Kamu memang keturunan murni Dewi kupu-kupu Silvyna. Garis takdirmu adalah untuk membantu menghentikan sebuah tragedi besar yang akan terjadi di sebuah tempat yang teramat jauh , dan bahkan berada di dimensi lain. Jelas pria itu.

"Maksudnya, aku harus menghentikan tragedi besar yang akan terjadi? Yang benar saja! Aku bukan ibu peri yang hanya tinggal menggerakkan tongkat saktiku untuk menyelesaikan semuanya! Aku tidak mau!" tolak Vivi.

"Kamu akan memiliki lebih dari itu." jawab pria itu.

Mendengar itu Vivi terkejut, dia tidak begitu jelas mendengarnya, namun sepertinya pria itu mengatakan jika dirinya memiliki sesuatu yang lebih dari sekedar tongkat sakti.

"Maksudmu, aku juga memiliki kekuatan?" tanya Vivi.

.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak. Jangan lupa kritik dan sarannya. like juga kalau berkenan...😝

Terpopuler

Comments

@Intan.PS_Army🐨💜

@Intan.PS_Army🐨💜

hai kak aku mampir wih nie novel dri 2020 tapi ngga pp ya walau baru nemu

siapa yang sudi mampir di novel pertama qu

2024-02-22

0

Sri Yuli Yanti

Sri Yuli Yanti

ceritanya menarik jariku untuk terus menggeser terus layar hpku ke atas,, 🤭 lanjut baca Thor ☺️

2023-11-23

1

Amira Neha

Amira Neha

mampir thor. serasa mau terbang nih que 😀

2021-08-15

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
125 bab 125
126 bab 126
127 bab 127
128 bab 128
129 bab 129
130 bab 130
131 bab 131
132 bab 132
133 bab 133
134 bab 134
135 bab 135
136 bab 136
137 bab 137
138 bab 138
139 bab 139
140 bab 140
141 bab 141
142 bab 142
143 bab 143
144 bab 144
145 bab 145
146 bab 146
147 bab 147
148 bab 148
149 bab 149
150 bab 150
151 bab 151
152 bab 152
153 bab 153
154 bab 154
155 bab 155
156 bab 156
157 bab 157
158 bab 158
159 bab 159
160 bab 160
161 bab 161
162 bab 162
163 bab 163
164 bab 164
165 bab 165
166 bab 166
167 bab 167
168 bab 168
169 bab169
170 bab 170
171 bab 171
172 bab 172
173 bab 173
174 bab 174
175 bab 175
176 bab 176
177 bab 177
178 bab 178
179 bab 179
180 bab 180
181 bab 181
182 bab 182
183 bab 183
184 bab 184
185 bab 185
186 bab 186
187 bab 187
188 bab 188
189 bab 189
190 bab 190
191 bab 191
192 bab 192
193 bab 193
194 bab 194
195 bab 195
196 bab 196
197 bab 197
198 bab 198
199 bab 199
200 bab 200
201 bab 201
202 bab 202
Episodes

Updated 202 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124
125
bab 125
126
bab 126
127
bab 127
128
bab 128
129
bab 129
130
bab 130
131
bab 131
132
bab 132
133
bab 133
134
bab 134
135
bab 135
136
bab 136
137
bab 137
138
bab 138
139
bab 139
140
bab 140
141
bab 141
142
bab 142
143
bab 143
144
bab 144
145
bab 145
146
bab 146
147
bab 147
148
bab 148
149
bab 149
150
bab 150
151
bab 151
152
bab 152
153
bab 153
154
bab 154
155
bab 155
156
bab 156
157
bab 157
158
bab 158
159
bab 159
160
bab 160
161
bab 161
162
bab 162
163
bab 163
164
bab 164
165
bab 165
166
bab 166
167
bab 167
168
bab 168
169
bab169
170
bab 170
171
bab 171
172
bab 172
173
bab 173
174
bab 174
175
bab 175
176
bab 176
177
bab 177
178
bab 178
179
bab 179
180
bab 180
181
bab 181
182
bab 182
183
bab 183
184
bab 184
185
bab 185
186
bab 186
187
bab 187
188
bab 188
189
bab 189
190
bab 190
191
bab 191
192
bab 192
193
bab 193
194
bab 194
195
bab 195
196
bab 196
197
bab 197
198
bab 198
199
bab 199
200
bab 200
201
bab 201
202
bab 202

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!