.
6
.
"Apa kalian haus? Mau minum?" Vivi memberikan satu botol minuman isotonik dingin pada Cloud dan Sky yang bahkan tidak mereka ketahui muncul dari mana botol yang menurut mereka itu aneh.
Sky dan Cloud kembali saling menatap satu sama lainnya sebelum akhirnya Sky yang menerimanya.
"Dingin." Ucap Sky saat merasakan botol minuman yang kini ada di tangannya.
"Itu sangat menyegarkan. Dan tenang saja. Itu tidak beracun. Tidak ada gunanya juga meracuni kalian! Aku yang akan rugi sendiri, karena aku tidak akan pernah bisa menemukan tempat tinggal sementara, saat aku disini nantinya. Kalian masih sangat berguna untuk ku! Jadi, tenang saja aku tidak akan membunuh kalian." Jawab Vivi.
Vivi mulai meminum minuman miliknya, Sementara Sky dan Cloud masih memperhatikannya.
Kemudian Sky mulai mengikuti apa yang baru saja Vivi lakukan.
Mata Sky terbelalak saat merasakan minuman isotonik dingin yang dia baru pertama kali rasakan.
"Kamu kenapa kak?" Tanya Cloud khawatir.
"Aku tidak apa-apa. Minuman ini sangat segar dan enak. Dingin... Rasanya begitu menyegarkan." Jawab Sky sembari kembali meminum minumannya.
"Aku juga mau mencobanya!" Cloud menarik secara paksa minuman yang sedang di minum oleh kakaknya, dan dengan cepat dia meminumnya.
"Rasanya memang sangat enak dan menyegarkan. Dewi kupu-kupu... Eh bukan, Vivi bisakah aku juga memintanya lagi?" Tanya Cloud yang terlihat seperti anak kecil yang begitu menggemaskan.
Vivi tersenyum geli melihat itu.
"Tentu! Mau coba rasa lain?" Tanya Vivi.
"Rasa lain?" Tanya Cloud belum mengerti apa yang Vivi maksudkan.
"Ini... "
Vivi memberikan satu botol minuman soda berperisa lemon lime dingin pada Cloud.
Walaupun terkejut dengan apa yang Vivi lakukan, mereka berdua tahu, jika memang Vivi adalah Dewi kupu-kupu yang mereka tahu adalah utusan dari langit untuk menyelamatkan kerajaannya, jadi mereka tidak begitu merasa aneh.
"Coba itu. Itu sedikit mengejutkan, tapi rasanya tidak kalah enak." Ucap Vivi sembari melanjutkan langkahnya.
Sementara Cloud dan Sky masih berdiri dan mencoba untuk merasakan minuman baru yang Vivi berikan padanya
Cloud menjadi orang pertama yang mencobanya.
Cloud menjulurkan lidahnya begitu dia merasakan minuman itu.
"Sepertinya ada banyak semut yang mengigit lidahku. Tapi ini enak, dan rasa aneh itu juga sudah hilang. Aku suka ini juga." Ucap Cloud dengan senyuman yang begitu lebar di bibirnya.
Mendengar itu Vivi hanya bisa tertawa kecil.
'dasar orang-orang aneh! Kalian akan menjadi bahan tertawaan di tempat ku, jika kalian hidup seperti itu di tempat asalku' batin Vivi.
"Aku juga mau mencobanya Cloud." Sky mengambil botol berwarna hijau dari tangan Cloud dan langsung mencobanya.
Sky juga terlihat terkejut begitu minuman itu menyentuh lidahnya. Namun setelah itu dia kembali meminumnya.
"Hei! Itu untukku dari Dewi kupu-kupu Silvyna!" Cloud dan Sky berebut minuman yang Vivi berikan pada keduanya.
"Hei kalian! Aku masih memiliki banyak hal menarik! Obati dulu luka kalian!" Teriak Vivi mengejutkan keduanya.
"Iya Vivi..." Jawab keduanya dengan patuh.
Setelah itu mereka duduk di bawah pohon yang rindang, Vivi mulai mengobati luka keduanya, bahkan ada beberapa luka yang memang perlu di jahit, namun karena Vivi tidak mengerti tentang medis, dia hanya membersihkannya dan memberikan obat pengering luka.
"Kenapa kalian sampai harus berperang? Tahukah kalian, karena apa yang kalian lakukan, aku haus buru-buru di kirim kemari, padahal aku sedang menikmati waktu indahku dengan kegiatan pribadiku!" Tanya Vivi yang terdengar kesal.
"Itu... Sebelumnya maaf. Kami tidak seharusnya berperang seperti ini, tapi Rain thunder merencanakan hal buruk untuk menghancurkan kerajaan kami, itu sebabnya kami memutuskan untuk berperang melawan mereka. Tapi sayangnya, pasukan kami berkhianat kepada kami, sehingga kami mengalami kekalahan." Jelas Sky.
"Untungnya Dewi kupu-kupu..." Cloud menghentikan kalimatnya saat melihat tatapan mata Vivi yang tidak suka dengan panggilan Cloud barusan.
"Maaf, maksud ku, untungnya Vivi datang tepat waktu dan mengalahkan mereka semua dalam sekejap mata saja. Kami berterimakasih untuk itu semua. Ternyata memang seperti ramalan yang tetua guru Oberon katakan, jika akan ada kupu-kupu raksasa yang akan menyelamatkan kerajaan kami, dan itu terbukti, jika ramalan tetua guru Oberon memang selalu benar." Tambah Cloud.
Vivi menghela nafasnya, mendengar itu semuanya membuatnya menyadari sesuatu, jika semua itu saling berhubungan. Hanya saja dia belum bisa mengerti sampai ke intinya.
"Baiklah, aku sudah cukup mengerti. Apa kalian lapar? Aku sangat lapar." Ujar Vivi.
Cloud dan Sky kembali saling menatap satu sama lainnya. Mereka berdua tidak tahu makanan apa saja yang biasa di makan oleh Vivi
"Kami akan mencoba untuk mencarikan sesuatu yang bisa di makan di dalam hutan." Ucap Sky sembari beranjak dari tempat duduknya.
"Duduk saja. Aku tidak perlu itu. Bagaimana jika kita memakan pizza saja. Bagaimana jika pizza dengan topping lengkap dengan extra cheese dan juga kita bisa minum cola dingin." Ucap Vivi yang segera mendapatkan apa yang dia katakan.
Itu membuat sky dan Cloud benar-benar terkejut.
"Itu apa?" Tanya Cloud benar-benar penasaran saat melihat kotak pizza dan juga sebotol minuman berwarna hitam di tangannya.
"pizza." jawab Vivi
"pizza??" tanya Cloud dan Sky dengan tatapan penuh tanda tanya besar.
"Makanan enak. Ayo kita makan!" jawab Vivi yang juga tidak ingin menjelaskan semuanya pada kedua pria yang ada di hadapannya saat ini. Vivi membuka kotak pizza, dia mengambil sepotong pizza dan mulai memakannya.
"Kalian tidak mau?" Tanya Vivi dengan mulut yang masih penuh.
"Mau.... Itu terlihat enak." Jawab Sky.
Sky mulai mengambil satu potong seperti yang Vivi lakukan, diikuti oleh Cloud yang juga melakukannya.
"Ini enak." Ucap keduanya saat sudah merasakan rasa dari potongan pizza yang mereka makan.
"Kalau begitu, tunggu apalagi! Ayo kita habiskan! Jika kurang, aku bisa memberikannya lagi untuk kalian." Jawab Vivi sembari kembali mengambil potongan pizza yang masih banyak tersisa, diikuti oleh Cloud dan juga Sky.
"Apa makanan di dunia Dewi kupu-kupu semuanya seenak ini?" Tanya Cloud, dia benar-benar penasaran dengan itu.
"Hei! Panggil aku Vivi!" Geram Vivi.
"Maaf, Vivi..." Jawab Cloud seraya menundukkan kepalanya.
"Makanan di tempatku sangat enak, dan sangat banyak macamnya. Rasanya juga beragam. Kalian tidak akan bisa mencicipi semuanya walaupun aku berada di kerajaan kalian selama satu bulan." Jawab Vivi.
"Sebagai gantinya, kalian juga harus memberikan aku makanan enak saat aku berada di sini! Mengerti!" Tambah Vivi.
"Kami mengerti." Jawab keduanya secara bersamaan.
"Setelah makan kita harus segera kembali ke kerajaan. Hari sebentar lagi akan gelap. Akan berbahaya jika ada di hutan." ujar Sky.
"Iya, tapi kita juga akan tetap terlambat untuk sampai ke kerajaan, karena kita tidak memiliki kuda satupun." jawab Cloud
"Lalu?" tanya Vivi pada keduanya yang justru menatap ke arahnya.
"Hei! Aku tidak mungkin terbang membawa kalian berdua!" ucapnya dengan kesal.
"Tapi... Kamu bisa memberikan kami kuda bukan?" tanya Cloud dengan tatapan matanya yang begitu penuh harap.
"****! Kenapa kalian begitu merepotkan!" desis Vivi, namun dia sendiri juga tidak yakin jika dia bisa memunculkan kuda di sana.
"Semoga saja itu bisa." gumamnya.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments