.
7
.
"Bagaimana aku menjelaskannya pada kalian. Jujur saja ini pertama kalinya aku harus memunculkan benda hidup. Walaupun itu mungkin saja bisa tapi aku masih ragu." gumam Vivi.
Namun sepertinya dua bersaudara itu sama sekali tidak mendengarnya. Mereka berdua justru sedang sangat sibuk menghabiskan pizza dan juga minum cola yang masih tersisa.
Vivi menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian dia mengembuskannya dengan perlahan-lahan.
Vivi memejamkan matanya dan mulai membayangkan kuda jantan yang tangguh. Dia hanya berfikir dengan yakin jika dia bisa melakukan itu.
Vivi terkejut saat mendengar suara ringikan kuda, dan juga suara sky dan Cloud yang sepertinya begitu girang
Vivi membuka matanya dan dia juga harus di kejutkan dengan adanya dua kuda yang sedang berjalan dengan cepat mendekatinya.
"Wow... Dewi kupu-kupu... Maksudku Vivi... Apa ini memang kekuatan dari seorang Dewi?" tanya Cloud yang kini sudah mulai sibuk mengelus salah kuda itu.
"Jangan berfikir berlebihan. Itu hanya hal kecil." jawab Vivi, namun Vivi juga saat ini merasakan ada hal aneh yang terjadi padanya. Tubuhnya terasa begitu lemah, bahkan dia merasa jika nafasnya begitu sesak. Dia juga merasa jika keringatnya mulai membanjiti tubuhnya.
'Apa ini efek karena meminta sesuatu yang hidup?' tanya Vivi dalam hatinya.
"Tapi kenapa hanya dua? Bagaimana denganmu Vivi? Apa kamu berencana untuk terbang?" tanya Sky.
"Aku memang berencana untuk terbang. Tapi setelah aku pikir-pikir, aku ingin ikut menaiki salah satu kuda itu bersama salah satu dari kalian juga. Aku juga ingin merasakan naik kuda seperti apa. Apa tidak masalah?" Vivi menatap kedua pria yang sepertinya tidak keberatan dengan itu.
"Tidak apa-apa, kamu bisa ikut denganku." jawab Sky.
"Terimakasih Sky." ucap Vivi dengan lega.
Saat ini dia benar-benar lemah. Dia hanya ingin beristirahat sejenak.
"Kalau begitu kita harus bergegas kak... Sebelum hari gelap." ucap Cloud pada kakaknya.
"iya. Ayo Vi..." ajak Sky yang mulai terasa akrab untuk memanggil Vivi dengan namanya seperti itu.
Mendengar itu Vivi segera naik ke atas kuda, diikuti oleh Sky yang duduk di belakangnya. Walaupun merasa sangat gugup, tapi Sky berusaha untuk tetap terlihat tenang. Dia benar-benar deg-degan karena begitu dekat dengan Vivi, terlebih pakaian Vivi yang terbuka dan dia dengan sangat jelas bisa melihat pundak, punggung dan bahkan leher jenjang Vivi.
kini Cloud juga sudah naik ke atas kudanya, dia mengikuti laju kuda Sky yang berada tidak jauh di depannya.
Mereka semua kini sudah menunggangi kuda mereka dan juga sudah mulai melaju di atas kuda mereka untuk menuju ke kerajaan Awan Langit mereka.
"Aku benar-benar ingin minum." ucap Vivi seraya membayangkan air mineral dingin.
Dalam sekejap mata, Vivi sudah mendapatkan apa yang dia inginkan. Tanpa menunggu apapun, Vivi segera meneguknya. Dia juga tidak peduli pada tatapan mata kedua pria yang tengah menatapnya itu.
Walaupun tidak terlalu terkejut seperti sebelumnya, tetap saja mereka masih belum terbiasa dengan Vivi yang selalu mengeluarkan sesuatu begitu saja.
"Ugh! rasanya sangat menyegarkan." ucapnya setelah berhasil menghabiskan satu botol penuh berisi air mineral dingin.
Vivi melihat ke arah Cloud yang begitu memperhatikannya, bahkan sampai Vivi membuang botol air mineral tadi.
"Kenapa? Apa kamu juga haus?" tanya Vivi.
"Itu..."
Belum sempat Cloud menyelesaikan kalimatnya, Sky sudah mengatakan apa yang dia inginkan.
"Tidak perlu. Kami sudah sangat merepotkanmu." ucapnya, "Tidak perlu lagi meminta apapun pada Dewi kupu-kupu Cloud..." Sky menatap adiknya yang terlihat sedikit kecewa, namun dia juga membenarkan apa yang kakaknya katakan. Biar bagaimanapun juga, dia sudah mendapatkan banyak bantuan dari Vivi. Dia tidak mungkin meminta apapun lagi.
"Tangkap!" Vivi melemparkan satu botol air mineral dingin pada Cloud yang dengan sigapnya langsung dia tangkap.
"Jangan berfikir seperti itu. Ini bukan apa-apa. Hanya air minum." ucap Vivi pada keduanya, "Minumlah Cloud. Aku yakin jika kamu juga sangat haus kan Sky? Ini untukmu." lanjutnya sembari memberikan satu botol air mineral dingin pada sky juga.
"Biar aku yang memegang talinya." ucap Vivi seraya mengambil alih dalam mengendalikan kuda yang dia naiki bersama dengan Sky.
"Terimakasih Dewi... Vivi." ucap Sky sembari tersenyum kikuk pada Vivi.
Vivi hanya membalasnya dengan senyumannya yang begitu manis.
"Hmmm... Benar-benar menyegarkan. Apa air minum dari dunia peri semuanya seperti ini?" tanya Cloud setelah menghabiskan semua air minum dalam botol yang dia pegang.
"Tidak semuanya, ada juga yang hangat atau panas. Ada juga yang tidak dingin ataupun panas. Seperti itu." jawab Vivi dengan mulut yang berisi permen lollipop yang baru saja dia masukan ke dalam mulutnya.
Melihat itu Cloud tidak bisa menahan dirinya untuk meminta pada Vivi juga.
"Itu... Apa yang ada di mulut mu?" tanyanya.
Vivi tertawa geli. Melihat Cloud yang begitu seperti anak kecil yang menggemaskan.
"Ambil-lah." Vivi melemparkan satu permen lollipop pada Cloud terlihat begitu senang menerimanya.
"Ini asam... Seperti rasa lemon." ucapnya begitu dia sudah merasakan rasa dari permen yang memang memiliki rasa lemon.
"Itu memang lemon yang di buat menjadi seperti itu." jawab Vivi sembari membukakan satu lagi lollipop untuk Sky.
"Buka mulutmu." pinta Vivi seraya menyodorkan satu lollipop yang ada di tangannya ke mulut Sky.
"Hmm.... Ini bukan rasa lemon." ujar Sky, "ini seperti rasa susu." tambahnya.
Vivi hanya tersenyum mendengar itu. Mereka berdua benar-benar lucu. Kini mereka masih terus melaju dengan kuda mereka agar segera sampai di kerajaan Awan Langit sebelum hari gelap.
"Siapa itu?" tanya Vivi saat melihat beberapa kumpulan orang-orang yang sedang menghadang mereka.
"Mereka adalah perampok gunung. Mereka hanya ingin menjarah makanan yang kita miliki. Mereka tidak akan menyerang kits jika kita memberikan apa yang mereka mau, tapi sepertinya kali ini kita harus bertarung bersama mereka, karena kits tidak memiliki apapun." jelas Cloud.
"Huh? Ada hal semacam itu di sini?" tanya Vivi yang tidak mengerti kenapa masih ada rakyat yang melakukan hal semacam itu, jika kerajaan mereka itu benar-benar kerajaan yang makmur.
"Itu karena mereka tidak mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan. Mereka adalah orang-orang yang menjadi seperti itu karena pejabat daerah mereka yang melakukan korupsi, sehingga membuat mereka semua menjadi seperti ini... tapi..." Sky masih belum selesai mengatakan penjelasannya, tapi dia sudah di kejutkan dengan tindakan Vivi yang membuatnya ternganga seperti orang bodoh. Begitu juga dengan Cloud yang terlihat sama seperti sky.
Vivi turun dari kudanya dan memberikan banyak makanan pada para perampok gunung itu, dia juga memberikan beberapa Snack untuk anak-anak yang ternyata juga ikut dalam tindakan itu.
"sekarang izinkan kami lewat ya?" ucap Vivi dengan senyuman manisnya.
"Silahkan nona... terimakasih banyak " jawab salah satu dari mereka.
"Sama-sama. Kami pergi dulu... da-da..." Vivi naik kembali ke atas kudanya dan segera melambaikan tangannya pada mereka semua.
Itu membuat sky dan Cloud merasa sangat tersentuh, mereka berdua seharusnya tahu jika Vivi memang bisa melakukan hal seperti itu.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Aulya Azzahra
fisualx dong thorr😟
2021-11-23
0