Eps 16– Rahasia

Saat di ruang tamu….

Di sana sedang ada Chelsea dan Rinda yang sedang membicarakan tentang kejadian yang Dino alami malam ini.

“Rinda, menurutmu siapa orang yang sudah menyerang Dino?” tanya Chelsea.

Rinda terdiam sejenak, lalu dia mulai berbicara. “Hmm… aku juga tidak tahu. Ada 2 orang yang menyerang Dino, Yaitu seorang Wanita dan Pria dewasa, tapi aku tidak tau wajah mereka karena mereka menutup wajahnya dengan topeng agar tidak mudah dikenali,” Jawab Rinda.

“Tapi aku berhasil mendapatkan topeng itu dari salah satu pelaku Wanitanya. Ini!” Lanjut Rinda sambil memberikan topeng yang ia pegang itu pada Chelsea.

Chelsea menerimanya. Ia tersenyum senang dan langsung mendekat pada Rinda. “Hei, kerja bagus! Ini barang bukti yang kita dapatkan.”

“Lalu apa yang akan kita lakukan dengan topeng ini?” tanya Rinda.

Chelsea memasang senyum kecilnya lagi. “Heh! Tentu saja kita akan memberikan topeng ini kepada Polisi sebagai barang bukti.” Jawab Chelsea.

Chelsea memeriksa topeng itu. “Hmm… apa seharusnya kita jangan berikan ini pada Polisi? Aku tidak mau berurusan dengan Polisi lagi.” Gumam Chelsea.

“Lah, lalu kita mau apakan dengan topeng ini?” tanya Rinda bingung.

Chelsea berpikir sebentar sambil memerhatikan keliling dari topeng itu. Lalu tak lama kemudian, Chelsea menemukan sebuah tulisan kecil di bagian bawah topeng itu. Setelah Chelsea melihat tulisan itu lebih teliti lagi, akhirnya dia bisa membacanya.

Tulisan itu bertuliskan “Burung Hantu No.14. R.K.I.”

Rinda tidak mengerti maksud dari tulisan itu. Chelsea memerhatikan jelas tulisan itu.

“Tapi kalau menurutku, tulisan itu seperti nama Jalan dan Nomor alamat Rumah. Apa itu menunjukkan arah lokasi topeng ini berasal?” tanya Chelsea.

Rinda menggeleng. “Entahlah,” Lalu dia menatap ke tulisan itu. “Apa mungkin benar? Lalu apa maksud dari singkatan ‘R.K.I’ ini?”

“Aku juga tidak tahu. Tapi intinya nomor alamat ini memang benar ada! Jalan Burung Hantu itu berada di ujung Kota sana… eh!” Tapi sebelum dia menyelesaikan kata-katanya tiba-tiba dia teringat sesuatu.

“Tunggu! Ujung Kota? Bukannya itu rumahnya Liena? apa jangan-jangan topeng ini berasal dari rumah itu? Dan… oh iya! Aku baru ingat kalau Orang Tua Liena bekerja sebagai pembunuh bayaran, dan apa mungkin saja kedua orang dewasa yang dimaksud Rinda tadi adalah Orang tuanya Liena?!” Pikir Chelsea.

“Ada apa, sea?” tanya Rinda bingung.

Chelsea menatap ke arah Rinda.

“Rinda! Ini benar. Tulisan ini adalah nama alamat dari si pelaku!” jelas Chelsea.

“Apa benar begitu?” tanya Rinda lagi.

Chelsea mengangguk, “Iya!”

Rinda memasang wajah tidak percaya, tapi dia senang pelakunya dapat ditemukan.

“Oke! Lalu kapan kita akan menemui Pelaku itu?” tanya Rinda lagi.

Chelsea terkejut. “Apa!? Menemuinya langsung? Itu tidak mungkin! Rinda, para pelaku itu adalah orang yang sangat berbahaya! Aku tidak berani untuk menemui mereka secara langsung.”

Rinda memasang wajah bingung. “Hah? Seberapa bahayanya mereka?” tanya Rinda lagi.

Chelsea mendesah berat. “Kalau begitu aku akan ceritakan padamu. Jadi…”

“CHELSEA!”

Rinda dan Chelsea terkejut. Mereka mendengar suara Aldy yang tiba-tiba berteriak dari dalam kamar Dino.

“Ada apa!?” teriak Cheslea membalas Aldy.

Lalu Chelsea dan Rinda beranjak dari sofa dan langsung pergi ke kamar Dino. Saat di sana, semuanya terlihat baik-baik saja. Tidak ada masalah di dalam kamar dan Aldy juga terlihat tidak apa-apa.

“Ada apa, Aldy?” tanya Chelsea.

Aldy berdiri di samping tempat tidur Dino, lalu dia mundur perlahan sampai berada di samping Chelsea. Dia gemetar ketakutan.

“Kau kenapa?” tanya Chelsea kesal.

“I–Itu!" Aldy menunjuk dengan tangan yang gemetar ke arah Dink. "Di… Dino… matanya! Matanya aneh!”

Chelsea tersentak. Ia lupa dengan matanya Dino. Kemudian Chelsea langsung bergegas menghampiri Dino. Lalu dia mengambil selimut yang ada disampingnya dan langsung menutupi mata Dino dengan selimut. Lalu setelah itu, Chelsea duduk di pinggir tempat tidur.

“Tenangkan dirimu, Dy! Coba cerita, apa yang terjadi?” tanya Chelsea.

Aldy menarik napas panjang, lalu membuangnya secara perlahan dan mulai bicara. Lebih tepatnya, ia akan menjelaskan.

“Tadi tuh sebenarnya, aku ingin mengganti baju Dino yang kotor, lalu setelah itu aku ingin membersihkan noda darah yang masih menempel di tubuhnya, Tapi saat aku membersihkan bekas yang ada di kepalanya, secara tiba-tiba Dino membuka matanya. Aku sangat terkejut, tapi saat kuperhatikan… mata bagian kirinya berwarna merah dengan corak yang menyeramkan. Karena ketakutan, aku berteriak memanggilmu dan secara tak sengaja aku memukul kepala Dino dengan jam alarm miliknya itu, jadi akhirnya setelah kupukul, eh, dia malah kembali tidur. Hehe… maaf, tadi aku sangat ketakutan. Sebenarnya matanya itu kenapa?” Jelas Aldy dan kembali bertanya.

“Oh! Haduuh… untung saja!” gumam Chelsea setelah mendengar cerita dari Aldy.

Aldy menelengkan kepalanya. “Lho? Kenapa?”

“Huh, untung saja Aldy tidak menatap lama Mata Dino itu, kalau tidak… maka nyawa Aldy akan melayang dengan seketika. Hmm… dia juga sudah terlanjur melihat Death Eye milik Dino itu. Apa aku beritahu saja tentang Mata Dino pada Aldy? Tapi, apakah dia bisa menjaga rahasia ini jika aku menceritakannya?” Pikir Chelsea dalam hati.

“Chelsea? Halooo?” Kejut Aldy yang tiba-tiba berada di depan Chelsea. Chelsea terkejut.

“Ah! Iya! Apa?”

“Ck, ck, ck, Kau sedang memikirkan apa, sih? Dari tadi kau mengacuhkan aku terus!”

Chelsea kembali melirik Aldy. “Apa yang ingin kau tanyakan?”

 

Aldy duduk bersila di lantai tempat dia berdiri tadi. Ia bertanya, “Umm… tentang mata Dino. Ada apa dengan matanya itu? Apa kau tahu sesuatu?”

Chelsea menghembuskan napas panjang. “Huh… kalau boleh jujur, sebenarnya aku dan Dino menyimpan satu rahasia besar yang belum diketahui oleh siapapun. Rahasia itu juga tentang matanya Dino.” Ujar Chelsea.

Aldy mengangguk pelan. “Oh. Hmm… apa aku boleh tahu tentang rahasiamu dengan Dino?” tanya Aldy lagi.

“Hmm… apakah dia bisa kupercaya?” Pikir Chelsea.

Chelsea mengangguk. Dia pikir, Aldy pasti bisa menyimpan rahasia tentang Death Eye itu.

“Oke! Tapi kau harus bersumpah untuk tidak memberitahukan tentang ini pada siapapun! Mau teman dekat, saudara, keluarga… pokoknya tidak boleh! Oke?”

Aldy memasang wajah bingung sambil menggarukkan kepalanya. “Wow, sepertinya itu memang rahasia yang paling besar yah! Oke deh. Aku bersumpah tidak akan memberitahu pada siapapun tentang rahasia itu! Sekarang, kumohon beritahu akuuu…” Pinta Aldy memohon.

“Oke deh, aku pegang kata-katamu itu. Kalau kau berani membuka mulut pada orang lain tentang rahasia ini, maka….”

CKLIK!

“… aku tidak akan segan-segan untuk membunuhmu! Ingat itu!” tegas Chelsea.

“Oke! Oke! Sekarang beritahu aku doong…” Aldy memohon lagi.

“Huh! Oke… jadi apa kau ingin tau tentang mata yang ada pada Dino itu?” tanya Chelsea lagi.

Aldy mengangguk cepat. “Iya! Iya! Iya!”

Aldy menyimak. Begitu juga dengan Rinda yang sedang berdiri di samping Aldy. Sementara itu, Rinda tidak dapat dilihat Aldy.

Chelsea akan menjelaskannya. “Jadi sebenarnya–”

“Hoaammm… itu bagus!”

Tiba-tiba semuanya terkejut saat mendengar suara Dino yang bergumam dalam tidurnya. Chelsea tidak mempedulikannya. Jadi dia kembali bicara, “Jadi sebenarnya–”

“Ahhoo… enak!”

Lagi-lagi suara Dino kembali, kali ini terdengar lebih keras. Chelsea menepuk kakinya.

“Diamlah!” Chelsea berusaha untuk tidak mempedulikan Dino lagi. Jadi Chelsea kembali melanjutkan ucapannya. “Jadi sebenarnya mata itu–”

“Bodoh amat! Bodoh amat… nyam… nyam…” Dino bergumam lagi. Kali ini nada bicaranya seperti orang yang sedang meledek. Entah kenapa Dino berbicara dalam tidurnya.

Chelsea merasa kalau Dino sudah meledek dirinya, dia menjadi kesal.

“BERISIIK!!” Bentaknya sambil membekam kepala Dino dengan bantal. Dino pun terdiam. Aldy hanya bisa menahan tawanya sambil duduk. Begitu juga dengan Rinda yang sedang berdiri dibelakang Aldy.

“Oke! Huh… baiklah. Kita lanjutkan! Jadi sebenarnya mata Dino….”

BUK!

Tanpa Dino sadari, Dink yang masih tertidur itu tiba-tiba saja melempar bantal yang ada di atas kepalanya ke arah Chelsea yang ada disampingnya. Chelsea menjadi tambah geram dengan Dino. Ia mengeluarkan pistolnya, lalu membentaknya.

“DINNOOO!!”

DOR!!

Dia menembak kepala Dino. Dino pun kembali diam. Aldy dan Rinda sangat terkejut. Lagi-lagi darah kembali membasahi tubuh Dino di atas tempat tidurnya.

“Hei, Sea! Apa yang kau lakukan!? Di, Dino bisa mati!” bentak Aldy.

Chelsea langsung melirik ke Aldy dengan tatapan tajam. Aldy merinding dengan tatapan Chelsea itu.

“Biarkan saja! Si Nakal ini tidak akan mati. Aku sudah terlanjur kesal, jadi kutembak saja biar diam nih anak.” Ujar Chelsea santai.

Aldy kembali membenarkan posisi duduknya seperti semula. “Oh, masa, sih? Kenapa bisa begitu?” tanya Aldy tak percaya pada Chelsea.

“Itu karena Dino memiliki Death Eye yang artinya Mata Kematian. Dengan mata itu, Dino bisa membunuh siapa saja dengan menatap sasarannya selama 30 detik, maka orang yang ditatapnya itu akan mati dengan cepat!” jelas Chelsea.

Aldy terkejut. “Ma–mati dengan cepat karena mata itu!?” tanya Aldy lagi.

Chelsea mengangguk. “Iya!”

“Lalu selain bisa membunuh orang, apa ada kelebihan lain dari mata itu?” tanya Aldy lagi.

“Iyaa… kelebihan lainnya, hmm… mereka tidak bisa mati walaupun sudah diserang beberapa kali! Contohnya seperti Dino. Dia tidak bisa mati walaupun kepalanya hampir terbelah dan jantungnya sudah hancur. Itu disebabkan karena Death Eye dapat menyembuhkan luka apapun dengan cepat tanpa bantuan dari pengobatan biasa.” Jelas Chelsea.

Aldy mengangguk pelan. “Oh, itu berarti Hidupnya abadi!? Keren. Jadi itu yang dinamakan dengan mata Death Eye yang suka diomongin oleh orang lain!”

“Hah? Jadi sebelumnya kau sudah tau tentang Death Eye?” tanya Chelsea.

“Iya! Aku tau karena saat itu, keluargaku pernah membicarakan tentang Death Eye itu. Pada awalnya aku tidak percaya dengan yang mereka katakan, tapi ternyata apa yang dibicarakan oleh keluargaku itu memang benar ada!” jelas Aldy.

Chelsea menggaruk kepalanya sambil melirik ke arah Dino yang masih tidur diatas kasur lembutnya. Lalu dia kembali menoleh ke Aldy.

“Owh, jadi begitu!”

“Iya. Eh, ngomong-ngomong, apa hanya Dino saja kah yang memiliki Death Eye?” tanya Aldy lagi.

“Tidak juga. Dulu ada banyak orang yang memiliki Death Eye. Tapi sekarang pemilik Death Eye itu semakin lama, semakin menurun jumlahnya.” Jawab Chelsea.

Aldy terkejut. “Lho? Kenapa bisa begitu?!”

Chelsea menundukkan kepalanya. “Karena sebagian dari mereka telah dibunuh!”

Aldy dan Rinda kaget mendengar ucapan Chelsea. “Lho? Bagaimana bisa? Bukankah tadi kau bilang kalau mereka yang memiliki mata itu tidak bisa terbunuh!?” tanya Aldy cepat.

“Karena pemilik mata itu juga punya kelemahan lain yang membuat diri mereka dapat dibunuh dengan mudah.” Jawab Chelsea.

“Apa kelemahannya dan bagaimana caranya!?”

Chelsea mengangkat kepalanya. Menatap serius ke Aldy, lalu menjawab, “Yaitu dengan cara menghancurkan langsung Death Eye itu!”

“Jadi kelemahannya berada di matanya itu?” tanya Aldy. Chelsea menjawab dengan cara mengangguk. Aldy mengerti sekarang.

Setelah penjelasan dari Chelsea tentang Death Eye itu, seketika mereka semua langsung terdiam. Lalu tak lama kemudian, Aldy berdiri dari tempatnya.

“Oke baiklah. Sekarang jam berapa, sih?” tanya Aldy.

Chelsea mengambil jam Alarm yang ada di sampingku, dan langsung menunjukkannya dihadapan Aldy. Aldy terkejut, ternyata sekarang sudah jam 22:54 malam!

“Aah! Sudah jam segini?! Aku harus pulang!” panik Aldy. "Kalau tidak, sapu akan melayang lagi saat aku sampai di rumah."

“Baiklah! Kau pulang dulu, ini sudah hampir tengah malam, lho. Nanti takut dicariin mamah!” timpal Chelsea.

“Oke, kalau begitu aku duluan, yah! Jaga Dino baik-baik.” Kata Aldy beranjak pergi keluar kamar Dino. Tapi sebelum itu, ia meletakan sebuah uang receh di atas meja Dino. "Jika sudah bangun nanti, jangan lupa beritahu Dino, aku telah mengembalikan uangnya yang aku pinjam tadi di sekolah, ya?"

Chelsea hanya mengangguk. Setelah itu, Aldy membuka pintunya.

Tapi sebelum itu, Chelsea sempat menghentikan langkahnya. Chelsea berseru memanggil Aldy. “Tunggu, Aldy!”

“Ada apa?” sahut Aldy sebelum dia pergi.

“Mau kuhantar pulang?” tanya Chelsea.

Aldy menggeleng. “Tidak usah! Daah… aku pulang dulu yah!” Aldy pun pergi dan meninggalkan rumah Dino. Dia pulang dengan jalan kaki.

*

*

*

To be continued–

IG: @pipit_otosaka8

Episodes
1 Perkenalan Nama Tokoh + Prolog
2 Eps 1– Hari Pertama
3 Eps 2– Siapa Perempuan Itu?
4 Eps 3– Teman Hantu
5 Eps 4– Teman Hantu, part 2
6 Eps 5– Siapa Liena itu?
7 Eps 6– Kematian Zikri
8 Eps 7– Rumah Sakit
9 Eps 8– Serangan Mendadak
10 Eps 9– Organisasi yang Berbahaya
11 Eps 10– Misi yang terselesaikan
12 Eps 11– Surat
13 Eps 12– Manusia Bermata Merah yang Berbahaya
14 Eps 13– Masalah
15 Eps 14–Buku Harian ku
16 Eps 15– Seseorang Ingin Membunuhku!
17 Eps 16– Rahasia
18 Eps 17– Firasat Buruk
19 Eps 18– Bersama Liena
20 Eps 19– Malam yang Mengerikan
21 Eps 20– Malam yang Mengerikan, part 2
22 Eps 21– Malam yang Mengerikan, part 3
23 Eps 22– Malam yang Mengerikan, part end
24 Eps 23– Chelsea dan Liena
25 Eps 24– Ekstrakulikuler yang Mengejutkan
26 Eps 25– Masa Lalu
27 Eps 26– Masa Lalu, part 2
28 Eps 27– Jalan Bersama Chelsea
29 Eps 28– Hari Minggu yang Buruk
30 Eps 29– Pertemanan
31 Eps 30– Tertangkap
32 Eps 31– Rencana yang Gagal!
33 Eps 32– Apa ini Akhir dari hidupku?
34 Eps 33– Akhirnya....
35 Eps 34–Maaf
36 Eps 35 (Spesial) – Sahabat Menjadi Pasangan?
37 Epilog season 1
38 Season 2– Prolog
39 Eps 1– Awal
40 Eps 2– Kecelakaan Seorang Adik Kecil
41 Eps 3– Pembullyan Terjadi Lagi
42 (Sedikit lanjutan dari eps sebelumnya)
43 Eps 4– Tino dan Tiny
44 Eps 5– Kecemasan
45 Eps 6– Kecemasan (2)
46 Eps 7– Kematian Mendadak yang Misterius
47 Eps 8– Kematian Mendadak yang Misterius (2)
48 Eps 9– Hari Berikutnya
49 Eps 10– Nasib Sial
50 Eps 11– Nasib Sial si Kembar
51 Eps 12– Tanpa Ditemani Seorang Kakak
52 Eps 13– Death Eye Shape Shifting
53 Eps 14– Welcome Back, Devan!
54 Eps 15– Hal yang Disembunyikan si Kembar
55 Eps 16– Miya dan Tujuan Hidupnya
56 Eps 17– Menuju Hari Jadi
57 Eps 18– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan
58 Eps 19– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan (2)
59 Eps 20– Yuri Meninggal (?)
60 Eps 21– Menunggu Yuri
61 Eps 22– Kejujuran si Kembar
62 Eps 23– Hari Libur Dino
63 Eps 24– Hari Libur Dino (2)
64 Eps 25– Dino Dan Miya
65 Eps 26– Rencana Liena
66 Eps 27– Dino Diambang Kematian
67 Eps 28– Kematian Orang Tersayang
68 Eps 29– Kematian Sang Antagonis
69 Eps 30– Mata Baru
70 Eps 31– Buku Hitam Chelsea Season 2–End
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Perkenalan Nama Tokoh + Prolog
2
Eps 1– Hari Pertama
3
Eps 2– Siapa Perempuan Itu?
4
Eps 3– Teman Hantu
5
Eps 4– Teman Hantu, part 2
6
Eps 5– Siapa Liena itu?
7
Eps 6– Kematian Zikri
8
Eps 7– Rumah Sakit
9
Eps 8– Serangan Mendadak
10
Eps 9– Organisasi yang Berbahaya
11
Eps 10– Misi yang terselesaikan
12
Eps 11– Surat
13
Eps 12– Manusia Bermata Merah yang Berbahaya
14
Eps 13– Masalah
15
Eps 14–Buku Harian ku
16
Eps 15– Seseorang Ingin Membunuhku!
17
Eps 16– Rahasia
18
Eps 17– Firasat Buruk
19
Eps 18– Bersama Liena
20
Eps 19– Malam yang Mengerikan
21
Eps 20– Malam yang Mengerikan, part 2
22
Eps 21– Malam yang Mengerikan, part 3
23
Eps 22– Malam yang Mengerikan, part end
24
Eps 23– Chelsea dan Liena
25
Eps 24– Ekstrakulikuler yang Mengejutkan
26
Eps 25– Masa Lalu
27
Eps 26– Masa Lalu, part 2
28
Eps 27– Jalan Bersama Chelsea
29
Eps 28– Hari Minggu yang Buruk
30
Eps 29– Pertemanan
31
Eps 30– Tertangkap
32
Eps 31– Rencana yang Gagal!
33
Eps 32– Apa ini Akhir dari hidupku?
34
Eps 33– Akhirnya....
35
Eps 34–Maaf
36
Eps 35 (Spesial) – Sahabat Menjadi Pasangan?
37
Epilog season 1
38
Season 2– Prolog
39
Eps 1– Awal
40
Eps 2– Kecelakaan Seorang Adik Kecil
41
Eps 3– Pembullyan Terjadi Lagi
42
(Sedikit lanjutan dari eps sebelumnya)
43
Eps 4– Tino dan Tiny
44
Eps 5– Kecemasan
45
Eps 6– Kecemasan (2)
46
Eps 7– Kematian Mendadak yang Misterius
47
Eps 8– Kematian Mendadak yang Misterius (2)
48
Eps 9– Hari Berikutnya
49
Eps 10– Nasib Sial
50
Eps 11– Nasib Sial si Kembar
51
Eps 12– Tanpa Ditemani Seorang Kakak
52
Eps 13– Death Eye Shape Shifting
53
Eps 14– Welcome Back, Devan!
54
Eps 15– Hal yang Disembunyikan si Kembar
55
Eps 16– Miya dan Tujuan Hidupnya
56
Eps 17– Menuju Hari Jadi
57
Eps 18– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan
58
Eps 19– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan (2)
59
Eps 20– Yuri Meninggal (?)
60
Eps 21– Menunggu Yuri
61
Eps 22– Kejujuran si Kembar
62
Eps 23– Hari Libur Dino
63
Eps 24– Hari Libur Dino (2)
64
Eps 25– Dino Dan Miya
65
Eps 26– Rencana Liena
66
Eps 27– Dino Diambang Kematian
67
Eps 28– Kematian Orang Tersayang
68
Eps 29– Kematian Sang Antagonis
69
Eps 30– Mata Baru
70
Eps 31– Buku Hitam Chelsea Season 2–End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!