Beberapa menit kemudian, akhirnya Dino selesai. Sudah mandi untuk kedua kalinya dan berganti baju. Dino akan memakai Hoodie abu-abu dengan celana jeans saja. Hanya untuk keluar sebentar saja, kok!
Setelah semuanya rapih, ia kembali ke hadapan Rinda dan Zikri. Mereka masih menunggu dengan sabar di sofa. Sekarang juga Dino dan kedua teman hantunya akan pergi sekarang. Tapi tiba-tiba, Rinda menghalangi jalan Dino dengan ekspresi kesal.
“Eh, Rinda? Ada apa!?” tanya Dino bingung. Ekspresinya Rinda membuatnya merinding.
“Dino! Apa kau melupakan sesuatu?” tanya Rinda. Dino malah berpikir sejenak.
Pikir Dino dalam hati, “Semuanya udah kupersiapkan. Tapi apa yang lupa? Hmmm… apa? Mataku? Mata!” Akhirnya ia mengingatnya. “Oh iya, Penutup Mataku!”
Ternyata ia lupa memakai penutup matanya lagi. Untung Rinda mengingatkan dirinya. Lalu Rinda memberikan benda itu pada Dino.
“Ini. Jagalah matamu itu. Hati-hati dengan kekuatannya. Awas, jangan sampai lupa lagi! Janganlah menjadi orang ceroboh. Karena kecerobohan dapat melukai orang lain juga diri sendiri. Apalagi ceroboh karena matamu itu.” pesan Rinda.
Dino mengangguk “Iya,” Sambil memakai Penutup matanya. Baik, setelah semuanya siap. Ayo kita berangkat!
****
Mereka pergi ke rumah sakit satu-satunya yang terbesar di kota dengan menaiki mobil. Secepatnya Dino mengendarai mobilnya, agar bisa cepat sampai di sana. Akhirnya mereka sampai di rumah sakit itu dengan cepat. Dino, Rinda dan Zikri masuk ke dalamnya.
Saat mereka semua sedang berjalan di koridor rumah sakit, tiba-tiba Zikri memanggilnya. “Kakak?”
“Iya, ada apa?” Dino menyahut.
“Apa kakak tahu di mana Ibu berada?”
“Iya, aku tau! Aku sudah bertanya ke perawat tadi kalau tubuhmu yang asli sudah dipindahkan ke kamar mayat,” Jawabnya. ”Jadi mungkin Ibumu ada di sana untuk menunggumu. Makanya ayo kita lihat saja langsung. Cepatlah!”
Zikri hanya bisa bilang, “Oh” saja. Dia sudah tidak sabar untuk melihat Ibunya tersenyum lagi. Dino berharap ia bisa membantu Zikri dengan cepat.
Tapi tiba-tiba saja firasatnya berubah jadi tidak enak, yah? Ia seperti mengkhawatirkan sesuatu.
“Nah, di sinilah tempatnya!” Akhirnya mereka sudah menemukan kamar mayat tersebut. Mereka bertiga berdiri di depan pintunya.
“Tapi Dino, kenapa pintunya tertutup? Apa jangan-jangan tidak ada orang di dalam?” tanya Rinda bingung.
"Apa benar di dalam tidak ada orang?" Untuk memastikan, Dino perlahan membuka pintu ruangannya. Setelah ia buka, Dino tidak bisa melihat ke dalam karena gelap. Kebetulan saklar lampunya ada di dekat pintu, jadi ia nyalakan saja.
Setelah lampunya menyala, Dino akhirnya bisa melihat seluruh isi dari ruangan tersebut. Tapi ternyata di dalam ruangan ini tidak ada siapapun di sana. Sangat sepi dan sunyi. Mayat-mayatnya juga sudah tidak ada, termasuk jenazahnya Zikri!
“Ternyata di sini tidak ada siapapun! Kosong!” kata Dino memberitahu Rinda dan Zikri yang ada di belakangnya.
“Apa?! Lalu bagaimana dengan Jasadnya Zikri? Apa ada di sana?” tanya Rinda.
“Apakah ada Ibuku?” tanya Zikri. Mereka berdua terlihat panik.
“Tidak ada! Ruangan ini benar-benar sepi. Tidak ada siapapun di sini. Jenazah-jenazah yang lainnya juga tidak ada!” Dino terlihat panik. Walau tidak sepanik Zikri dan Rinda.
Lalu Rinda dan Zikri juga ikut melihatnya ke dalam. Akhirnya mereka percaya juga pada Dino kalau ruangan ini benar-benar sepi.
Dari sudut lorong sana, terlihat ada seorang lelaki yang memakai pakaian seorang dokter. Lalu lelaki itu melirik ke arah Dino, tapi Dino sendiri masih melum menyadari kehadirannya.
“Eh!?” Orang itu terkejut saat melihat sosok Dino yang sedang berdiri di depan pintu. Lalu secepatnya dia kembali bersembunyi di balik dinding tempat dia berjalan tadi.
“I–itu Dino! Ngapain dia di sini?!” Batinnya. “Aku harus menghubungi Bos!”
Lalu orang itu mengeluarkan ponselnya dan langsung mengirim pesan ke temannya lewat ponselnya itu untuk memberitahu tentang apa yang dia lihat hari ini.
Tapi lama kelamaan, Dino akhirnya bisa merasakan ada seseorang yang sedang mengawasinya saat ini.
TRINING! TRINING!
Seketika Dino mendengar suara nada dering telpon dari arah kanannya. Dino langsung menghadap ke arah suara itu dan ia melihat ada bayangan manusia yang sedang berdiri di pojok sana. Karena penasaran dengan bayangan itu, Dino pun menghampirinya.
Semakin dekat ke sana, semakin ia mulai merasakan keberadaan orang yang bersembunyi di balik dinding itu. Tapi Lelaki itu juga merasakan kehadirannya, lalu dia langsung pergi bersembunyi ke tempat lain.
Saat dia pergi, Dino melihat bayangan itu berlari ke lorong samping kiri dengan cepat dan menghilang. Dino kurang cepat. Ia jadi kehilangan jejak orang tadi. Siapa sebenarnya orang itu?
Karena lelaki misterius tadi sudah pergi, Dino pun kembali ke tempat Rinda dan Zikri berada. Ia sudah tidak merasakan sesuatu yang aneh lagi. Sekarang ia tidak menemukan apa yang ia cari di sini.
“Kak Dino… sekarang di mana Ibuku?” tanya Zikri dengan muka sedihnya. Dino jadi terlihat bingung, lalu berpikir sejenak. Zikri dan Rinda pun sabar menunggu.
“Kalau Ibu Zikri tidak ada di rumah sakit ini, lalu beliau ada di mana? Hmm… jenazah Zikri juga tidak ada di sini! Apa mungkin… oh tidak!” Tiba-tiba ia teringat sesuatu yang gawat! Dino akan memberitahu Rinda dan Zikri.
“Rinda! Zikri! Ayo ikut aku, cepat! Kita harus keluar dari sini!” tegasnta sambil berlari meninggalkan lorong depan kamar mayat.
“Ada masalah apa, Dino!?”
“Kita mau ke mana, Kak?” tanya Rinda dan Zikri bingung.
“Maaf, aku tidak bisa memberitahu kalian sekarang. Nanti saja di mobil! Sekarang juga cepat ikuti aku!”
“Kita ke… aduh!” Tiba-tiba Dino terjatuh ke lantai karena ia menabrak seseorang. Semuanya terkejut melihat orang yang Dino tabrak itu.
Badannya besar dan tampangnya agak menyeramkan. Apa jangan-jangan dia orang yang berbahaya!?
Orang itu tersenyum sambil menatap Dino yang ada di bawahnya. “Akhirnya ketemu juga, Dino!” Ucapannya membuat Dino jadi merinding. Lalu ia kembali berdiri.
“Kau siapa!? Maaf, yah. Aku tidak ada urusannya denganmu. Sekarang aku harus pergi!” kata Dino sambil beranjak pergi melewatinya.
“Tunggu!”
Orang itu menarik tudung Dino dan langsung mendorong tubuhnya ke dinding lalu mencekiknta. Rinda dan Zikri terkejut melihat Dino diserang oleh orang misterius dengan badan besar itu.
“Kak Dino!” Teriak Zikri. Dino tidak bisa bergerak dan berbicara. Orang itu terlalu kuat menahannta di dinding.
“Dino… Sekarang kau sudah kudapatkan. Hehe… ayo ikut denganku!” katanya dengan ekspresi yang menyeramkan. Seketika, ekspresi Rinda berubah menjadi marah saat melihat orang itu yang memperlakukan Dino dengan kasar.
Lalu secepatnya, Rinda menghampiri orang yang menyerang Dino dan langsung mendorongnya dengan keras. Orang itu langsung terjatuh dan melepaskan Dino. Ini kesempatannta untuk melarikan diri.
Setelah kembali bangkit, Dino berterima kasih kepada Rinda karena sudah menolongnta, lalu ia langsung lari menuju pintu keluar untuk menghindar dari kejaran orang aneh itu.
Dino tidak tahu apa yang diinginkan orang itu darinya. Intinya dia sangat berbahaya!
*
*
*
To be Continued-
IG: @pipit_otosaka8
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Kira
sudah mulai menegangkan Thor. salam hangat dari ku kak. jangan lupa mampir dan beri like serta komentarnya berupa ktitik dan sarannya ya. Semangat
2021-04-26
1
salwachaaan:3
uh siapa yah yg menyerang dino tadi??
2020-06-18
0