Eps 9– Organisasi yang Berbahaya

“Hey, Chelsea! Kau mau bawa aku ke mana? Lepaskan aku!” teriak Dino sambil memberontak berusaha untuk melepaskan tangannya dari genggaman Chelsea. Untuk seorang wanita, ternyata genggaman tangannya sangat kuat dari yang Dino duga. Sementara Chelsea hanya diam dan berusaha untuk bersabar mendengar suara Dino yang berisik.

Lagi-lagi, Chelsea membawa Dino ke tempat yang sepi. Tapi kenapa harus di Kuburan!? Ini sangat menyeramkan. Apalagi saat ini, waktu menunjukkan tengah malam (mungkin).

“Sea, kenapa kamu bawa aku ke sini!? I–ini adalah tempat peristirahatannya orang mati. Kita tidak boleh ada di sini, Sea.” Kata Dino dengan suara pelan. Lalu ia melirik ke arah jam tangannya.

”Nah! Apalagi sekarang sudah jam 23:47. Ini hampir tengah malam! Apa kau tidak takut, Sea!? Nanti kalau tiba-tiba muncul hantu yang menyeramkan gimana? Terus… terus nanti bagaimana kalau …”

“Berisik ah! Bisa diam tidak!?” Chelsea menyela dan membentak.

Dino pun langsung diam dia jadi takut dengan Chelsea. Lalu Dino dan Chelsea pergi ke rumah kosong kecil yang letaknya tepat di tengah tanah kuburan di sana. Dino semakin merinding dengan keadaan di sini. Mereka duduk di depan rumah kecil itu.

“Kenapa harus di sini? Apa tidak ada tempat selain di sini, Sea?” tanya Dino sambil melirik ke sana-kemari untuk mengawasi sekitar.

“Berisik! Aku ada hal penting yang ingin dibicarakan denganmu. Jadi diamlah sebentar!” bentak Chelsea menatap tajam ke Dino dengan raut wajah kesal. Dino merasa kalah dengan perempuan, jadi ia hanya bisa diam dan menurut sambil menunggu Chelsea bicara.

“Tadi apa yang kau lakukan di rumah sakit itu?” Tiba-tiba Chelsea memulai pembicaraannya. Dino tersentak kaget.

“A–aku hanya ingin mengantarkan temanku, itu saja!” jawabnya gugup.

“Oh.” Hanya itu balasan Chelsea? Padahal tadi Dino berbohong. Masa dia mudah percaya begitu saja!

“Lalu tadi itu siapa? Siapa orang yang kau bunuh?” tanya Chelsea.

“Hah!? Orang mana?”

“Yang tadi di depan rumah sakit itu! Mereka itu siapa!?”

Dino berpikir sejenak. Sebenarnya ia sedikit melupakan kejadian tadi. Tapi tak lama kemudian, Dino dapat mengingatnya kembali. Orang yang dimaksud Chelsea itu adalah para penjahat yang mengejar Dini tadi.

“Kenapa diam saja? Siapa mereka itu?” tanya Chelsea lagi.

“Eh, aku tidak tahu. Saat aku di dalam rumah sakit itu, aku diserang oleh beberapa orang asing. Lalu tanpa kusadari, aku telah membunuh mereka dengan mataku. Tapi saat ini, darah yang keluar dari mataku sudah berhenti,” Jelas Dino. Ia berhenti sejenak untuk mengatur napasnya.

Lalu kembali berbicara, “Emm… kenapa hal ini bisa terjadi padaku? Aku jujur! Padahal aku tidak berniat untuk membunuh mereka. Kenapa bisa seperti ini? Apa kau tahu sesuatu tentang ini?”

Chelsea mendesah pelan. Ternyata Dino masih belum tahu banyak tentang Death Eye yang ia miliki ini. Chelsea pun menengok ke arahnya.

“Biasanya, Death Eye dapat bertindak sendiri kalau pemiliknya merasa terancam atau emosinya meningkat.” Kata Chelsea.

Dino bingung. “Eh? Aku tidak mengerti maksudmu.”

Chelsea menggeleng pelan. “Haduh… jadi begini. Jika dirimu sedang dalam bahaya seperti yang kau alami tadi, maka Death Eye-mu akan bertindak sendiri dengan cara mengendalikan pemiliknya langsung. Tadi kau bilang kalau kau tidak berniat untuk membunuh mereka, tapi kau malah berani untuk membunuh mereka. Nah! Saat di situlah Death Eye-mu mulai bertindak dengan sendirinya tanpa kau sadari,” Jelas Chelsea. “Jadi intinya, Semua pembunuhan itu bukan salahmu, tapi matamu!”

Dino mengangguk. Baiklah, ia mengerti sekarang. Tapi ada satu hal lagi yang belum ia mengerti. Tentang luka tusuknya tadi. Kenapa tidak ada bekas dan rasa sakitnya menghilang begitu saja. Kenapa bisa seperti itu?

Dino kembali menengok ke Chelsea dan berkata, “Sea, punggungku tadi ditusuk oleh salah satu penjahat yang mengejarku tadi.”

Chelsea melirik Dino sinis. “Aku tidak tanya. Terus kenapa?”

Dino tersenyum miring dan mensipitkan matanya. “Yaah… aku ingin bertanya satu hal lagi padamu.”

“Kau ini banyak tanya sekali. Memangnya aku ini gurumu.” Gerutu Chelsea.

“Tentu saja. Berada di dekatmu membuatku mendapat ilmu lebih banyak tentang mataku ini darimu.” Kata Dino. "Karena teman yang baik itu adalah teman yang dapat memberi pengetahuan luas pada temannya, kan?"

“Heh, ilmu yah?” Chelsea tertawa kecil. “Baiklah, jadi apa yang mau kau tanyakan padaku?”

“Tentang lukaku ini, loh! Kenapa luka tusukku ini bisa menghilang dengan cepat. Apa kau bisa menjelaskannya?”

“Oke, baiklah. Mungkin aku bisa memberikan sedikit penjelasan. Setiap pemilik Death Eye itu pasti bisa memulihkan dan menyembuhkan luka apapun itu pada dirimu. Death Eye-lah yang sudah menyembuhkan lukamu itu.” Jawab Chelsea.

Dino mengangguk kecil. “Oh, jadi begitu.” Dino mengerti sekarang. Karena sebelumnya ia tidak pernah kena luka yang parah pada dirinya. Ini pertama kali dia menyembuhkan diri dengan matanya.

Setelah itu, mereka berdiam diri sejenak. Lalu Chelsea kembali bicara tanpa Dino sadari.

“Jadi orang-orang Organisasi itu muncul lagi!?” gumamnya sambil menundukkan kepala. Dino sempat mendengar gumamannya. Ia tidak mengerti apa yang barusan dia katakan itu.

“A–apa?” tanya Dino bingung.

Chelsea menghembuskan napas panjang. “Hah, Organisasi para pemburu Death Eye. Biasanya aku suka memanggil mereka dengan nama Death Eye Hunter atau bisa disingkat DEHU.” Jawabnya pelan.

Suaranya yang pelan tidak bisa mendengar jelas tentang apa yang barusan dia katakan tadi. “Emm… maksudnya apa yah? Organisasi itu memangnya kenapa? Oh iya, tolong keraskan suaramu!” tanya Dino lagi. Chelsea mendekat ke arah Dino. Dia duduk tidak jauh di sampingnya.

Lalu dia kembali bicara, ”DEHU adalah Organisasi perkumpulan para pemburu Death Eye. Orang-orang yang ada di sana, semuanya sangat membenci orang yang memiliki Death Eye. Karena mereka menganggap kalau orang bermata aneh sepertimu itu dianggap pembawa sial dan dapat menghancurkan negara dengan cara memusnahkan umat manusia dengan Death Eye itu. Tujuan mereka adalah untuk melenyapkan Death Eye dari muka bumi ini, dengan cara membunuh orang-orang pengguna mata itu. Tapi kau tenang saja. Orang yang mempunyai Death Eye tidak akan mudah untuk dibunuh!” jelas Chelsea.

“Lah? Kok tidak mudah dibunuh? Maksudmu itu apa?!” tanya Dino bingung. Lalu Chelsea berdiri dan menghadap ke Dino.

“Sama sepertimu tadi. Oke, untuk lebih jelasnya, aku akan memperlihatkan contohnya padamu...” Kata Chelsea dengan nada yang agak disamarkan.

Ia berdiri di hadapan Dino. Kemudian dia mengeluarkan sebuah pistol dari belakangnya dan langsung mengarahkan pistol itu ke Dino.

Dino pun terkejut! Ia langsung berdiri dan akan mencoba untuk menghentikan Chelsea agar tidak menembak dirinya!

DOORRR!!

Tapi sudah terlambat! Chelsea berhasil menembak Dino. Pelurunya mengenai dadanya!

“Akh! Aaaa… apa yang… kau… lalukan!?” bentak Dino sambil memegang dadanya dan merintih kesakitan.

Dino jatuh duduk ke tanah sambil merasakan sakitnya luka ini. Darah terus keluar dari lukanya tanpa henti. Chelsea hanya berdiri diam di depannta dengan senyum khasnya yang menyeramkan.

Lalu tak lama kemudian, dia kembali mengarahkan pistolnya kepada Dino. Kali ini sasarannya ke kepala Dino.

"Perempuan ini gila! Apa dia ingin membunuhku!?" batin Dino. Ia takut dengan serangan Chelsea berikutnya.

“Hanya segini saja, aku belum puas melihatnya. Sekrang coba sekali lagi, yah! Aku ingin tau sampai kapan kau bisa bertahan….”

DORRR!!

Gadis itu menembak kepala Dino. Setelah itu Dino hanya bisa terbaring lemah di atas tanah kuburan sambil menahan rasa sakit dari luka ini. Perlahan pandangannya mulai kabur dan menjadi gelap. "Apakah aku akan mati dengan cepat di sini?"

Chelsea menjatuhkan Pistolnya ke tanah. Lalu dia melirik ke arah Dino yang sedang tak sadarkan diri. Kemudian ia berbicara pada pada Dino.

“Ternyata hanya sampai di sini saja kemampuanmu bisa bertahan? Dasar lemah! Kau akan mudah di bunuh oleh DEHU. Padahal baru saja Kepalamu yang diserang saja sudah jatuh duluan, apalagi jika jantungmu yang kena serang. Dasar payah!”

Setelah itu, Chelsea berbalik badan dan melangkah pergi meninggalkan Dino. Tapi tiba-tiba sebelum dia pergi, tangannya sempat ditarik oleh seseorang dibelakangnya.

Ternyata orang itu adalah Dino sendiri. Ia kembali tersadar sebelum Chelsea pergi. Chelsea sangat terkejut melihat Dino yang tiba-tiba berdiri di belakangnya dan menahan tangannya.

“Kau mau meninggalkanku setelah apa yang sudah kau lakukan padaku tadi? Apa kau ingin membunuhku!?” tanya Dino dengan nada keras dan menyeramkan.

Karena suaranya, Chelsea langsung merinding mendengarnya. Dino bisa merasakan tangan Chelsea menjadi dingin karena ketakutan. Lalu Chelsea menatap serius ke arah Dino dan tersenyum.

“Kau hebat! Aku tidak percaya ini… lihatlah!” kata Chelsea sambil menyampingkan poni Dino hingga dahinya terlihat.

Ternyata luka tembakkan pada kepala Dino tadi sudah menghilang, tidak berbekas sedikit pun. Dino terkejut melihat ekspresi Chelsea yang bingung sekaligus kagum dengan dirinya.

“Dino! Aku tidak percaya ini. Ternyata kau sangat kuat untuk menahan serangan itu dan pemulihan lukamu sangat cepat. Hahaha… hebat!” Entah itu pujian untuk Dino atau ejekan yang diberikan oleh Chelsea.

Dino hanya bisa berdiam diri sementara Chelsea mengacak-acak rambut Dino karena dia begitu bangga dengannya. Baru pertama kali Dino melihat Chelsea tertawa seperti ini. Ia bingung. Apa yang membuatnya sebahagia ini?

“Hey. Seharusnya kau bangga pada dirimu! Karena kekuatan Death Eye-mu itu sangat kuat. Mungkin orang sepertimu tidak akan mudah untuk ditangkap oleh para DEHU. Semoga saja begitu!” jelas Chelsea sambil menepuk-nepuk tangan Dino.

Dino hanya bisa mengangguk “Iya”. Padahal ia sendiri masih bingung.

Sekarang mereka akan keluar dari dalam kuburan itu dan pergi pulang ke rumah masing-masing.

Akhirnya mereka bisa keluar dari kuburan itu dengan aman. Sekarang menuju ke jalan pulang bersama.

****

Di Rumah Zikri….

“Kaaak? Kak Dino di mana? Kita sudah menunggunya hampir lebih dari 1 jam setengah, lho! Tapi kenapa dia belum datang juga? Apa dia dalam bahaya?” tanya Zikri cemas.

Rinda berpikir sejenak. “Hmm… dia tidak mungkin dalam bahaya. Kalau begitu kau tunggu di sini saja yah! Aku akan pergi mencari Dino, oke! Jangan ke mana-mana… jaga Ibumu.” Jawab Rinda. Lalu dia langsung terbang pergi dari rumah Zikri untuk mencari Dino.

****

“Hoaammm… aku ngantuk! Bajuku kotor dengan noda darah dan tubuhku pada sakit semua. Rasanya ingin cepat-cepat pulang dan tidur diatas kasurku yang lembut!” Dino mengeluh.

Chelsea tertawa kecil. “Hei! Sebentar lagi juga sampai kok!”

Dino mengangguk pelan. Ia merasa rambutnya masih acak-acakan. Dino pun merapihkannya, lalu tak sengaja ia meraba ke mata kirinya.

Dino sangat terkejut karena setelah ia meraba matanya, ia baru sadar kalau ternyata dari tadi dirinya tidak memakai penutup mata. Chelsea pun menatap Dino dengan bingung.

"Ada apa, Dino?” tanyanya.

Dino kaget saat Chelsea tiba-tiba bicara kepadanya. Lalu Dino langsung menutup matanya dan berusaha untuk tidak melihatnya agar dia tidak terkena target tatapan matanya. Tapi Chelsea tetap nekat untuk berusaha memandang Dino.

“Chelsea… jangan melihatku! Aku sedang tidak pakai oenutup mataku, nanti kau bisa mati karena mataku!” bentak Dino berusaha untuk mengalihkan pandangannta Chelsea. Dino tidak akan memandangnya sekarang.

Lalu tak lama ia terpikirkan sesuatu di dalam benaknya. “Tunggu dulu! Aku sudah lama bersama Chelsea dari tadi dan selama aku dekat dengannya, aku selalu menatapnya tanpa menutup mata kiriku ini. Itu berarti aku sudah menjadikan Chelsea sebagai targetku! Ta–tapi, ini sudah lebih dari 30 detik, kenapa belum terjadi sesuatu padanya!? Ada apa dengan dia!?” Lalu secara perlaahn, Dino kembali menghadap ke arah Chelsea dengan posisinya yang masih menutup mata kirinya dengan tangan.

“Dino? Apa kau baik-baik saja?” tanya Chelsea dengan bingung.

Dino hanya diam sambil menatap Chelsea dengan mata kanannya, lalu mengerutkan kening. “Siapa kau sebenarnya!? Kenapa kamu tidak mati? Padahal aku secara tidak sengaja sudah menatap lama ke arahmu saat kita masih di kuburan. Aku merasa aneh denganmu!”

Dino ingin tahu apa yang Chelsea sembunyikan darinya. Chelsea mengepal tangannya kuat-kuat.

“Dan… kenapa kau tahu banyak tentang Death Eye daripada aku!? Apa jangan-jangan… kau…”

“Iya! Kau benar!” ucapan Dino disela oleh Chelsea. Dino pun tersentak. Lalu Chelsea mengangkat poni kanannya itu dan bisa terlihat kalau ternyata dia….

“Aku akan jujur padamu! Ini.” Chelsea memperlihatkan matanya itu. Dia juga memiliki Deah Eye pada mata kanannya. Dino tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang.

“Ka–kau juga punya Mata Kematian itu?!” tanya Dino gugup.

Chelsea mengangguk “Iya!” dengan tertawa kecilnya. Sekarang ia tau alasan Chelsea memanjangkan poni kanannya itu, agar Death Eye yang dia miliki tidak terlihat oleh orang lain.

“Lalu kenapa kau tahu banyak tentang Death Eye? Aku sendiri saja tidak mengenal tentang mataku.” Dino kembali bertanya. Sebelum menjawab, Chelsea kembali menutup mata kanannya dengan poninya.

“Itu karena aku suka mengamati orang yang mempunyai Mata kematian itu. Jika sesuatu yang terjadi dari mata itu, aku akan mencatatnya di bukuku untuk dijadikan pelajaran dari hasil pengamatanku.” Jelas Chelsea.

“Itu berarti kau ini adalah seorang Stalker dong!”

“Iya, bisa dibilang begitu sih,” Chelsea tersenyum. “Tapi sekarang lama-kelamaan orang yang memiliki Death Eye semakin langka karena mereka ditangkap dan sudah dibunuh oleh para organisasi itu.”

“Oh iya, Chelsea! Kalau pengguna Death Eye itu tidak mudah untuk dibunuh, lalu bagaimana para organisasi itu bisa membunuh Death Eye?” Dino bertanya lagi.

Chelsea menghembuskan napas berat. “Huh! Karena orang yang memiliki Death Eye memiliki satu kelemahan yang dapat langsung membunuh mereka. Yaitu dengan cara menghancurkan langsung Mata kematiannnya. Setelah mata itu hilang, maka penggunanya juga akan mati. Maka dari itu kita harus waspada selalu dari organisasi itu dan juga orang lain. Jangan sampai mereka mencurigai kita!” jelas Chelsea.

Dino mengangguk dan tersenyum. Ia merasa beruntung bisa bertemu dengan Chelsea. Karena dia bisa banyak membantunya dengan pengetahuan yang Chelsea dapat tentang matanya.

“Baiklah, sekarang ayo pulang! Ini sudah pagi, lho! Lihat nih, sudah jam 01:56.” Ajaknya sambil melangkah maju terus mengikuti arah jalan pulang.

Dino pun ikut pulang. Ia memasukkan tangannta ke dalam saku celana, lalu secara tidak sengaja ia menemukan sesuatu di dalam saku celananya. Ternyata itu adalah kunci mobilnya sendiri

“Oh iya! Aku melupakan mobilku! Chelsea, aku harus kembali ke rumah sakit sekarang.” Ujar Dino dan langsung pergi berbalik arah untuk kembali ke rumah sakit tadi.

Chelsea juga ikut dengan Dini. Dino melupakan mobilnya yang terparkir di sana. Haduh dasar ceroboh! Untung kuncinya ada padanya.

*

*

*

To be Continued–

IG: @pipit_otosaka8

Episodes
1 Perkenalan Nama Tokoh + Prolog
2 Eps 1– Hari Pertama
3 Eps 2– Siapa Perempuan Itu?
4 Eps 3– Teman Hantu
5 Eps 4– Teman Hantu, part 2
6 Eps 5– Siapa Liena itu?
7 Eps 6– Kematian Zikri
8 Eps 7– Rumah Sakit
9 Eps 8– Serangan Mendadak
10 Eps 9– Organisasi yang Berbahaya
11 Eps 10– Misi yang terselesaikan
12 Eps 11– Surat
13 Eps 12– Manusia Bermata Merah yang Berbahaya
14 Eps 13– Masalah
15 Eps 14–Buku Harian ku
16 Eps 15– Seseorang Ingin Membunuhku!
17 Eps 16– Rahasia
18 Eps 17– Firasat Buruk
19 Eps 18– Bersama Liena
20 Eps 19– Malam yang Mengerikan
21 Eps 20– Malam yang Mengerikan, part 2
22 Eps 21– Malam yang Mengerikan, part 3
23 Eps 22– Malam yang Mengerikan, part end
24 Eps 23– Chelsea dan Liena
25 Eps 24– Ekstrakulikuler yang Mengejutkan
26 Eps 25– Masa Lalu
27 Eps 26– Masa Lalu, part 2
28 Eps 27– Jalan Bersama Chelsea
29 Eps 28– Hari Minggu yang Buruk
30 Eps 29– Pertemanan
31 Eps 30– Tertangkap
32 Eps 31– Rencana yang Gagal!
33 Eps 32– Apa ini Akhir dari hidupku?
34 Eps 33– Akhirnya....
35 Eps 34–Maaf
36 Eps 35 (Spesial) – Sahabat Menjadi Pasangan?
37 Epilog season 1
38 Season 2– Prolog
39 Eps 1– Awal
40 Eps 2– Kecelakaan Seorang Adik Kecil
41 Eps 3– Pembullyan Terjadi Lagi
42 (Sedikit lanjutan dari eps sebelumnya)
43 Eps 4– Tino dan Tiny
44 Eps 5– Kecemasan
45 Eps 6– Kecemasan (2)
46 Eps 7– Kematian Mendadak yang Misterius
47 Eps 8– Kematian Mendadak yang Misterius (2)
48 Eps 9– Hari Berikutnya
49 Eps 10– Nasib Sial
50 Eps 11– Nasib Sial si Kembar
51 Eps 12– Tanpa Ditemani Seorang Kakak
52 Eps 13– Death Eye Shape Shifting
53 Eps 14– Welcome Back, Devan!
54 Eps 15– Hal yang Disembunyikan si Kembar
55 Eps 16– Miya dan Tujuan Hidupnya
56 Eps 17– Menuju Hari Jadi
57 Eps 18– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan
58 Eps 19– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan (2)
59 Eps 20– Yuri Meninggal (?)
60 Eps 21– Menunggu Yuri
61 Eps 22– Kejujuran si Kembar
62 Eps 23– Hari Libur Dino
63 Eps 24– Hari Libur Dino (2)
64 Eps 25– Dino Dan Miya
65 Eps 26– Rencana Liena
66 Eps 27– Dino Diambang Kematian
67 Eps 28– Kematian Orang Tersayang
68 Eps 29– Kematian Sang Antagonis
69 Eps 30– Mata Baru
70 Eps 31– Buku Hitam Chelsea Season 2–End
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Perkenalan Nama Tokoh + Prolog
2
Eps 1– Hari Pertama
3
Eps 2– Siapa Perempuan Itu?
4
Eps 3– Teman Hantu
5
Eps 4– Teman Hantu, part 2
6
Eps 5– Siapa Liena itu?
7
Eps 6– Kematian Zikri
8
Eps 7– Rumah Sakit
9
Eps 8– Serangan Mendadak
10
Eps 9– Organisasi yang Berbahaya
11
Eps 10– Misi yang terselesaikan
12
Eps 11– Surat
13
Eps 12– Manusia Bermata Merah yang Berbahaya
14
Eps 13– Masalah
15
Eps 14–Buku Harian ku
16
Eps 15– Seseorang Ingin Membunuhku!
17
Eps 16– Rahasia
18
Eps 17– Firasat Buruk
19
Eps 18– Bersama Liena
20
Eps 19– Malam yang Mengerikan
21
Eps 20– Malam yang Mengerikan, part 2
22
Eps 21– Malam yang Mengerikan, part 3
23
Eps 22– Malam yang Mengerikan, part end
24
Eps 23– Chelsea dan Liena
25
Eps 24– Ekstrakulikuler yang Mengejutkan
26
Eps 25– Masa Lalu
27
Eps 26– Masa Lalu, part 2
28
Eps 27– Jalan Bersama Chelsea
29
Eps 28– Hari Minggu yang Buruk
30
Eps 29– Pertemanan
31
Eps 30– Tertangkap
32
Eps 31– Rencana yang Gagal!
33
Eps 32– Apa ini Akhir dari hidupku?
34
Eps 33– Akhirnya....
35
Eps 34–Maaf
36
Eps 35 (Spesial) – Sahabat Menjadi Pasangan?
37
Epilog season 1
38
Season 2– Prolog
39
Eps 1– Awal
40
Eps 2– Kecelakaan Seorang Adik Kecil
41
Eps 3– Pembullyan Terjadi Lagi
42
(Sedikit lanjutan dari eps sebelumnya)
43
Eps 4– Tino dan Tiny
44
Eps 5– Kecemasan
45
Eps 6– Kecemasan (2)
46
Eps 7– Kematian Mendadak yang Misterius
47
Eps 8– Kematian Mendadak yang Misterius (2)
48
Eps 9– Hari Berikutnya
49
Eps 10– Nasib Sial
50
Eps 11– Nasib Sial si Kembar
51
Eps 12– Tanpa Ditemani Seorang Kakak
52
Eps 13– Death Eye Shape Shifting
53
Eps 14– Welcome Back, Devan!
54
Eps 15– Hal yang Disembunyikan si Kembar
55
Eps 16– Miya dan Tujuan Hidupnya
56
Eps 17– Menuju Hari Jadi
57
Eps 18– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan
58
Eps 19– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan (2)
59
Eps 20– Yuri Meninggal (?)
60
Eps 21– Menunggu Yuri
61
Eps 22– Kejujuran si Kembar
62
Eps 23– Hari Libur Dino
63
Eps 24– Hari Libur Dino (2)
64
Eps 25– Dino Dan Miya
65
Eps 26– Rencana Liena
66
Eps 27– Dino Diambang Kematian
67
Eps 28– Kematian Orang Tersayang
68
Eps 29– Kematian Sang Antagonis
69
Eps 30– Mata Baru
70
Eps 31– Buku Hitam Chelsea Season 2–End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!