Eps 6– Kematian Zikri

4 menit kemudian….

Dino akhirnya selesai mandi dan langsung menuju ke kamarnya untuk berpakaian sebentar. Lalu tiba-tiba….

TING TONG

Bel rumahnya berbunyi, apakah ada yang datang?

Dino segera keluar kamar setelah berpakaian lalu langsung pergi untuk membukakan pintu depan. Ah, ternyata yang datang itu si Zikri.

“Eh, Zikri? Ada apa kemari?” tanya Dino di depan pintu.

“Ini kak Dino. Aku ingin mengembalikan piring yang ibuku pinjam. Nih piringnya!” jawab Zikri sambil memberikan piring itu kepada Dino.

“Oh, oke. Terima kasih.” Dino menerima piring itu dengan senangnya. Setelah itu, ia menatap Zikri.

Di dalam, Rinda hanya memandangi Dino dari belakang. Lalu dia melirik ke meja yang ada di depannya, dan betapa terkejutnya dia melihat ke arah meja itu.

Ternyata di meja ada penutup mata Dino yang masih tergeletak di sana. Rinda menyadarinya kalau Dino dari tadi tidak memakai penutup matanya saat berhadapan dengan Zikri!

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Tentu saja Dino menatap si Zikri yang ada di depannya itu. Nyawa Zikri bisa dalam bahaya!

“Oke deh, Kak! Aku pulang dulu, yah! Dadah…” Kata Zikri sambil melambaikan tangan dan pergi menjauh dari rumah Dino.

“Iya!” Dino juga melambai sambil tersenyum padanya.

Saat Zikri sudah pergi, tiba-tiba Rinda datang mengejutkan Dino. “Dino!”

Dino pun terkejut. ”Uwaaa… ada apa!?”

“Dino… matamu, bodoh!” bentak Rinda. Dino jadi bingung dengan sikapnya. Lalu ia mengangkat tangan ingin menyentuh mata kirinya.

“Jangan bilang aku ‘bodoh’ bisa gak, sih!? Memangnnya ada apa dengan mataku?” Dino meraba-raba matanya dan langsung terkejut. “Eh!?”

Aku menurunkan tangan dan melihat telapak tangannya penuh dengan darah. Matanya ternyata mengeluarkan banyak darah. Akhirnya ia menyadarinya juga kalau sebenarnya dari tadi Dino tidak memakai penutup matanya. Padahal barusan saja tadi ia habis menatap Zikri!

"I–Itu berarti, Zikri akan…."

 

BRRAAK!!

Dino mendengar sesuatu. Ternyata ada seseorang yang tertabrak mobil di depan rumahnya. Dino sangat terkejut karena korban yang tertabrak itu adalah…

Zikri!!

“Tidak!” Dino berteriak karena ia sangat syok melihat temannya yang meninggal akibat dari kecerobohannya sendiri. Ia menjatuhkan piring ke lantai dan pecah, lalu setelah itu, langkahnya perlahan maju sampai kakinya menyentuh tumbuhan bonsai yang berjejer di pagar pendek pembatas rumahnya di lantai dua.

“Tidak… mungkin! Te… man… ku…” Perlahan kesadaran Dino menghilang. Tapi sebelum ia jatuh dari lantai dua, Rinda sempat menahan tubuhnya.

”Ya ampun, Dino! Kau kenapa!?” Panik Rinda. Setelah Dino pingsan, Rinda akan membawa Dino masuk ke dalam rumahnya. Tapi sebelum itu dia sempat melihat ada keramaian warga lain yang mengelilingi mayat Zikri.

“Kasian temannya Dino. Dia tidak akan bisa diselamatkan mau bagaimanapun caranya kalau dia sudah terkena tatapan dari Mata Kematian Dino. Dia tetap akan mati.” Gumam Rinda sambil menatap ke arah keramaian itu dari depan pintu rumah.

 

Lalu Rinda membawa Dino masuk ke dalam. Jenazah Zikri yang sudah mati dikerumuni banyak orang di sekelilingnya. Lalu sebelum Zikri diangkut ke dalam Mobil Ambulans, tiba-tiba cahaya kecil biru keluar dari seluruh tubuhnya dan tidak lama kemudian Zikri kembali membuka matanya. Apakah dia masih hidup?

 ****

“Aku menidurkanmu di sofa saja yah, Dino! Maaf aku tidak bisa membawamu sampai kamarmu. Kau beristirahatlah di sini.” Kata Rinda sambil membaringkan tubuh Dino di atas sofa.

“Haduhh… kenapa kamu bisa pingsan seperti ini!? Lihat tuh, darahmu keluar terus. Aku harus membersihkan darahnya."

Kebetulan Rinda melihat ada kotak tisu di atas meja. Dia mengambil selembar tisu itu dan langsung membersihkan darah yang terus keluar dari mata kiri Dino dengan tisu itu.

“Haduh… maaf yah. Jangan bangun… jangan bangun!” gumam Rinda sambil membersihkan darahnya Dino secara perlahan. Tapi dia tidak bisa melakukannya. Darahnya semakin berceceran ke mana-mana. Rinda malah membuatnya semakin berantakkan.

“Arrgghh… aku tidak bisa melakukannya!” teriaknya kesal.

“Aku bisa membantumu!” Tiba-tiba saja ada suara anak kecil yang muncul dari belakang dan mengejutkan Rinda. Secara perlahan, Rinda berbalik badan dan melihat ada anak kecil berdiri di belakangnya itu.

“Siapa kamu?” tanya Rinda bingung pada anak itu. Wajah anak kecil itu masih belum jelas karena dia menundukkan kepalanya. Kemudian anak tersebut mengangkat kepalanya perlahan dan akhirnya wajahnya terlihat jelas. Rinda sangat terkejut melihat anak itu, ternyata dia adalah....

“Hai, namaku Zikri Efendy!”

Pikir Rinda dalam hati, “Bukankah tadi anak ini sudah mati tertabrak mobil, tapi kok sekarang dia….”

Ternyata Zikri yang ada di sini adalah rohnya sendiri. Sekarang Zikri juga sudah berubah menjadi hantu sama seperti Rinda. Ini tidak mungkin!

****

“Nah, sudah bersih, deh! Wow, banyak juga yah darahnya Kak Dino yang keluar. Habis berapa tisu, nih?” gumam Zikri sambil meletakkan bekas tisu terakhir di atas meja. Rinda hanya bisa memandang Zikri sambil duduk di Sofa.

“Terima kasih sudah membantuku membersihkan darah Dino itu, hmm…” Ucap Rinda.

Dia terlihat sangat lesu. Lalu setelah Zikri membersihkan darah mata Dino, dia berjalan ke arah sofa kosong yang ada di sampingnya, lalu duduk di sana. Mereka berdua hanya diam saja, tanpa berbicara sedikit pun sambil menunggu Dino kembali sadar.

Zikri melihat Dino sekilas dan berkata, “Umm… apa yang terjadi dengan Kak Dino sampai dia bisa pingsan begitu?”

“Aku juga tidak tau. Setelah dia melihatmu tertabrak mobil tadi, entah kenapa tiba-tiba Dino langsung terjatuh begitu saja.” Jawab Rinda.

 “Ohh… begitu!” Zikri mengangguk paham.

 

“Eh, apa kamu tidak marah kepada Dino?”

 “Umm… soal apa?”

 

Rinda melirik ke arahku dan berkata, “Kan Dino sudah membunuhmu dengan matanya itu, apa kamu tidak marah padanya?”

Zikri terdiam sejenak sambil menundukan kepalanya. “Umm… tidak. Aku tidak marah. Kan ini juga salahku sendiri bukannya menghindar, malah terus menatap matanya. Yah… jadi otomatis target matanya itu mengenaiku.” Jelas Zikri sambil tersenyum.

“Ohh… baguslah. Kau ternyata bukan tipe anak pedendam. Aku suka!” Rinda tertawa kecil.

“Oh iya, kamu kenapa tidak pulang ke alam baka? Apa kamu masih ada urusan di dunia?” tanya Rinda.

“Ng… karena aku masih punya masalah yang harus aku selesaikan dulu.” Jawab Zikri. Lalu dia memasang muka sedih.

Rinda bergeser sedikit dari tempat duduknya. Lebih mendekat ke arah Zikri dan bertanya, “Masalah apa itu? Bisa kau cerita sedikit?”

Zikri melirik ke arah Rinda lalu menghembuskan napas berat dan kembali menundukan kepalanya. Dia akan menceritakan masalahnya itu.

“Masalahnya hanya Ibuku! Ibuku adalah orang yang paling ku sayangi. Beliau sangat baik dan sayang padaku. Ibu juga menyayangi ayah dan keluargaku yang lainnya. Dulu kami sangat bahagia. Tapi semenjak Ayah meninggal dunia, Ibuku sangat terpukul sekali. Ibuku sekarang sangat suka menyendiri, dan sekarang jadi jarang bermain denganku. Jika saat Ayahku meninggal, sikap Ibu berubah drastis. Apalagi ini! Kalau aku yang meninggal, apa yang akan dilakukan Ibu selanjutnya?”

Zikri melirik ke arah Dino dan mendesah pelan. “Hah, nanti bisa saja Ibuku menjadi penyendiri atau dia bisa saja menjadi gila karena stress. Tapi aku tidak tahu juga!” Zikri menundukkan kepalanya lagi.

Rinda tetap fokus memandang Zikri dan mendengarkan ceritanya.

“Tapi… yang paling aku takuti adalah… jika Ibuku bisa saja sampai bunuh diri! Aku tidak mau itu semua terjadi pada Ibuku! Ibu tidak boleh melakukan hal seperti itu. Aku tidak suka Ibuku menderita.” Lanjut Zikri.

 

Rinda terdiam sejenak, lalu dia kembali membuka mulutnya. “Oh. Jadi sekarang apa yang ingin kamu lakukan?” tanya Rinda lagi.

 

“Aku mau Ibuku meng-ikhlaskan kepergianku! Jadi aku harus melakukan sesuatu untuk menenangkan Ibuku. Tapi aku tidak tau caranya! Aku harus mencari orang yang ingin membantuku. Tapi siapa yah? Siapa yang ingin membantuku?” tanya Zikri.

“Hmm… entahlah,” gumam Rinda karena ia tidak mempunyai solusi untuk menyelesaikan maslah Zikri.

“Ah… sekarang siapa yang mau membantuku dan Ibuku? Aku tidak punya banyak waktu lagi! Hiks… Hiks…” Zikri menangis. Rinda merasa kasihan padanya. Tapi apa yang harus dia lakukan? Rinda sendiri juga punya urusannya sendiri.

“Aku bisa membantumu, Kri!”

Rinda dan Zikri sangat terkejut karena tiba-tiba saja terdengar suara Dino yang berbicara pada mereka.

Dino terlihat membuka mata, lalu ia menempatkan dirinya dalam posisi duduk. Dimo sudah dengar semua cerita dari Zikri. Ia juga sudah tahu masalah Zikri dan tentang dia sudah menjadi Hantu karena kecelakaan tadi.

Sebenarnya Dino sudah terbangun dari tadi sebelum mereka mulai bercerita. Rinda dan Zikri masih merasa kaget sambil menatap Dino.

“Jangan tegang begitu dong... tenang saja! Aku akan membantu masalah kalian.” Ujar Dino menenangkan mereka sambil tersenyum. Zikri menggeleng pelan, lalu ia juga ikut tersenyum. Senyum yang terlihat malu-malu.

 “Benarkah?” tanyanya.

“Iya!” Dino mengangguk. Zikri sangat senang karena teman terbaiknya itu akan membantu menyelesaikan masalahnya.

“Oh, oke, oke!” Dino pun juga ikut tersenyum. Rinda hanya diam saja dengan muka cuek. Sekarang Dino akan menghiburnya.

 

“Oh iya, Rinda! Aku sudah janji ingin bantu mencarikan kakimu yang hilang itu, kan? Tenanglah, aku tidak akan mengingkari janjiku. Ayo tersenyumlah! Senyum. Senyum. Senyuuum…” Kata Dino dengan nada yang diimutkan. Ia berusaha untuk membuatnya tersenyum kembali.

Rinda terdiam, lalu akhirnya dia bisa tersenyum juga dan tertawa karena bahagia. “Baiklah, terima kasih, Dino.”

Dino menghembuskan napas lega. Senang sekali rasanya bisa membantu kedua teman hantu-hantu itu.

Baiklah, sekarang Dino akan menjalankan rencananya untuk membantu Rinda dan Zikri. Pertama ia akan menolong Zikri dahulu, karena temannya itu mempunyai masalah yang lebih penting sekarang. Dino tahu apa yang harus ia lakukan untuk membantunya.

“Oke! Sekarang ayo kita pergi ke Rumah Sakit!” ajak Dino, lalu berdiri dari sofa.

“Ha? Kita mau ngapain di rumah sakit?” tanya Rinda bingung.

“Tentu saja kita akan melihat Jasadnya Zikri yang sudah meninggal di rumah sakit. Dan satu lagi, Ibumu juga ada di sana, kan? Jadi kita bisa bertemu langsung dengan beliau dan aku akan coba membicarakan masalahmu ini baik-baik pada Ibumu, agar dia bisa mengerti perasaanmu, Kri.” Jelas Dino.

“Ah, iya benar juga! Aku juga penasaran dengan keadaan Ibu di sana. Ayo kita pergi!” ajak Zikri sambil tersenyum dengan imutnya. Dia sangat bersemangat.

“Tapi sebelum kita pergi, aku ingin mengganti bajuku dulu. Lihatlah, sudah kotor terkena noda darah. Oke deh, aku ke kamar dulu yah, sebentar!” Lalu Dino pergi ke kamar untuk mengganti baju. Sementara Rinda dan Zikri akan menunggu di depan.

*

*

*

To be Continued–

IG: @pipit_otosaka8

Terpopuler

Comments

สนอง ขุนเตรียม

สนอง ขุนเตรียม

นสปภาพรขุนเตรียม

2023-03-04

1

สนอง ขุนเตรียม

สนอง ขุนเตรียม

วสาบยนรดกหำถ

2023-03-04

0

สนอง ขุนเตรียม

สนอง ขุนเตรียม

ธฑฎโนรบลสวมท

2023-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Nama Tokoh + Prolog
2 Eps 1– Hari Pertama
3 Eps 2– Siapa Perempuan Itu?
4 Eps 3– Teman Hantu
5 Eps 4– Teman Hantu, part 2
6 Eps 5– Siapa Liena itu?
7 Eps 6– Kematian Zikri
8 Eps 7– Rumah Sakit
9 Eps 8– Serangan Mendadak
10 Eps 9– Organisasi yang Berbahaya
11 Eps 10– Misi yang terselesaikan
12 Eps 11– Surat
13 Eps 12– Manusia Bermata Merah yang Berbahaya
14 Eps 13– Masalah
15 Eps 14–Buku Harian ku
16 Eps 15– Seseorang Ingin Membunuhku!
17 Eps 16– Rahasia
18 Eps 17– Firasat Buruk
19 Eps 18– Bersama Liena
20 Eps 19– Malam yang Mengerikan
21 Eps 20– Malam yang Mengerikan, part 2
22 Eps 21– Malam yang Mengerikan, part 3
23 Eps 22– Malam yang Mengerikan, part end
24 Eps 23– Chelsea dan Liena
25 Eps 24– Ekstrakulikuler yang Mengejutkan
26 Eps 25– Masa Lalu
27 Eps 26– Masa Lalu, part 2
28 Eps 27– Jalan Bersama Chelsea
29 Eps 28– Hari Minggu yang Buruk
30 Eps 29– Pertemanan
31 Eps 30– Tertangkap
32 Eps 31– Rencana yang Gagal!
33 Eps 32– Apa ini Akhir dari hidupku?
34 Eps 33– Akhirnya....
35 Eps 34–Maaf
36 Eps 35 (Spesial) – Sahabat Menjadi Pasangan?
37 Epilog season 1
38 Season 2– Prolog
39 Eps 1– Awal
40 Eps 2– Kecelakaan Seorang Adik Kecil
41 Eps 3– Pembullyan Terjadi Lagi
42 (Sedikit lanjutan dari eps sebelumnya)
43 Eps 4– Tino dan Tiny
44 Eps 5– Kecemasan
45 Eps 6– Kecemasan (2)
46 Eps 7– Kematian Mendadak yang Misterius
47 Eps 8– Kematian Mendadak yang Misterius (2)
48 Eps 9– Hari Berikutnya
49 Eps 10– Nasib Sial
50 Eps 11– Nasib Sial si Kembar
51 Eps 12– Tanpa Ditemani Seorang Kakak
52 Eps 13– Death Eye Shape Shifting
53 Eps 14– Welcome Back, Devan!
54 Eps 15– Hal yang Disembunyikan si Kembar
55 Eps 16– Miya dan Tujuan Hidupnya
56 Eps 17– Menuju Hari Jadi
57 Eps 18– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan
58 Eps 19– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan (2)
59 Eps 20– Yuri Meninggal (?)
60 Eps 21– Menunggu Yuri
61 Eps 22– Kejujuran si Kembar
62 Eps 23– Hari Libur Dino
63 Eps 24– Hari Libur Dino (2)
64 Eps 25– Dino Dan Miya
65 Eps 26– Rencana Liena
66 Eps 27– Dino Diambang Kematian
67 Eps 28– Kematian Orang Tersayang
68 Eps 29– Kematian Sang Antagonis
69 Eps 30– Mata Baru
70 Eps 31– Buku Hitam Chelsea Season 2–End
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Perkenalan Nama Tokoh + Prolog
2
Eps 1– Hari Pertama
3
Eps 2– Siapa Perempuan Itu?
4
Eps 3– Teman Hantu
5
Eps 4– Teman Hantu, part 2
6
Eps 5– Siapa Liena itu?
7
Eps 6– Kematian Zikri
8
Eps 7– Rumah Sakit
9
Eps 8– Serangan Mendadak
10
Eps 9– Organisasi yang Berbahaya
11
Eps 10– Misi yang terselesaikan
12
Eps 11– Surat
13
Eps 12– Manusia Bermata Merah yang Berbahaya
14
Eps 13– Masalah
15
Eps 14–Buku Harian ku
16
Eps 15– Seseorang Ingin Membunuhku!
17
Eps 16– Rahasia
18
Eps 17– Firasat Buruk
19
Eps 18– Bersama Liena
20
Eps 19– Malam yang Mengerikan
21
Eps 20– Malam yang Mengerikan, part 2
22
Eps 21– Malam yang Mengerikan, part 3
23
Eps 22– Malam yang Mengerikan, part end
24
Eps 23– Chelsea dan Liena
25
Eps 24– Ekstrakulikuler yang Mengejutkan
26
Eps 25– Masa Lalu
27
Eps 26– Masa Lalu, part 2
28
Eps 27– Jalan Bersama Chelsea
29
Eps 28– Hari Minggu yang Buruk
30
Eps 29– Pertemanan
31
Eps 30– Tertangkap
32
Eps 31– Rencana yang Gagal!
33
Eps 32– Apa ini Akhir dari hidupku?
34
Eps 33– Akhirnya....
35
Eps 34–Maaf
36
Eps 35 (Spesial) – Sahabat Menjadi Pasangan?
37
Epilog season 1
38
Season 2– Prolog
39
Eps 1– Awal
40
Eps 2– Kecelakaan Seorang Adik Kecil
41
Eps 3– Pembullyan Terjadi Lagi
42
(Sedikit lanjutan dari eps sebelumnya)
43
Eps 4– Tino dan Tiny
44
Eps 5– Kecemasan
45
Eps 6– Kecemasan (2)
46
Eps 7– Kematian Mendadak yang Misterius
47
Eps 8– Kematian Mendadak yang Misterius (2)
48
Eps 9– Hari Berikutnya
49
Eps 10– Nasib Sial
50
Eps 11– Nasib Sial si Kembar
51
Eps 12– Tanpa Ditemani Seorang Kakak
52
Eps 13– Death Eye Shape Shifting
53
Eps 14– Welcome Back, Devan!
54
Eps 15– Hal yang Disembunyikan si Kembar
55
Eps 16– Miya dan Tujuan Hidupnya
56
Eps 17– Menuju Hari Jadi
57
Eps 18– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan
58
Eps 19– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan (2)
59
Eps 20– Yuri Meninggal (?)
60
Eps 21– Menunggu Yuri
61
Eps 22– Kejujuran si Kembar
62
Eps 23– Hari Libur Dino
63
Eps 24– Hari Libur Dino (2)
64
Eps 25– Dino Dan Miya
65
Eps 26– Rencana Liena
66
Eps 27– Dino Diambang Kematian
67
Eps 28– Kematian Orang Tersayang
68
Eps 29– Kematian Sang Antagonis
69
Eps 30– Mata Baru
70
Eps 31– Buku Hitam Chelsea Season 2–End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!