Eps 1– Hari Pertama

17 tahun kemudian….

Pagi sudah datang kembali. Hari ini hari Senin, hari pertama dia masuk SMA dan sekolah baru. Pagi ini ia bangun pukul 06:28 WIB, dan langsung bersiap-siap sekolah. Persiapan sekolahnya belum terlalu banyak karena baru hari pertama.

Setelah semua perlengkapan selesai, ia menuju ke pintu depan rumah untuk memakai sepatu. Setelah itu membuka pintu dan langsung berangkat ke sekolah untuk memulai hari baru yang hebat.

Namanya Dino Dirmansyah. Ia seorang pelajar biasa yang mencoba untuk hidup seperti manusia pada umumnya. Karena hanya dirinya saja yang memiliki fisik yang berbeda dari para tetangga di lingkungan sekitarnya.

Tapi dengan perbedaan fisiknya itu, Dino akan mencoba untuk selalu akrab dengan orang sekitar. Tapi di sana, ia hanya memiliki satu teman terbaiknya. Yaitu tetangganya sendiri.

Setelah mengunci pintu, Dino menuruni beberapa anak tangga, lalu mendongak menatap langit pagi yang cerah.

Ia tersenyum, lalu kembali melangkahkan kakinya. Tapi baru saja beberapa langkah ia berjalan, tiba-tiba ada yang memanggil namanya. Seorang anak kecil datang menghampirinya.

“Kak Dino!” panggil anak itu. Oh, ternyata yang memanggilnya itu seorang anak yang terlihat lebih muda dari Dino. Namanya Zikri Efendy. Dia sahabat Dino satu-satunya. Bisa dibilang, mereka sudah berteman sejak lama.

“Iya, ada apa?” Dino menghentikan langkah dan langsung menghadap ke arah Zikri.

“Pagi Kak! Ini, ambilah!” kata Zikri sambil memberikan sebuah kotak bekal kepadanya.

“Apa ini?” tanya Dino yang pura-pura bingung dengan sebuah kotak yang diberikan Zikri untuknya.

“Itu Bekal untukmu kak! Seperti biasa, Ibu yang membuatkannya untukmu.”

“Oh, baiklah. Terima kasih! Tapi seharusnya kamu tidak perlu repot-repot bawakan aku bekal seperti ini setiap pagi. Kan jadi tidak enak.” Dino merasa tidak enak karena selalu seperti ini setiap pagi ingin berangkat sekolah. Ibunya Zikri sangat baik dan perhatian kepadanya. Karena di sebuah rumah besar, Dino tinggal sendirian di sana.

“Ahh… ayolah. Ambil saja, tidak apa-apa kok! Biasanya kakak juga suka langsung menerimanya. Ambil saja, anggap saja ini rejeki dari Tuhan!” Zikri memaksa.

“Apa boleh buat. Ya sudah aku ambil saja, deh. Terima kasih banyak, yah!” Dino langsung memasukan bekal itu ke dalam tasnya. Lalu melirik ke jam tangannya dan terkejut.

“Ah, gawat! Sudah jam tujuh lewat. Aku bisa terlambat!” Dino jadi panik. “Emm… maaf yah, Kri! Aku harus cepat ke sekolah dulu, oke. Daaah…“ Ujarnya sambil berlari meninggalkan Zikri dan melambai.

“Oke! Hati-hati di jalan, kaak!” Zikri tersenyum senang dan langsung berlari kembali masuk ke dalam rumahnya.

****

Untung saja Dino berlari sangat cepat. Karena saat ia sampai di depan gerbang sekolah, bel masuk kelas sudah berbunyi.

“Huh, haaah… akhirnya… tepat waktu! Hah… hah…” Nafasnya terengah-engah karena habis berlari. Jadi ia memutuskan untuk jalan perlahan saja masuk ke kelas.

Akhirnya Dino menemukan kelasnya. Ia masuk ke dalam dengan tenang. Tapi yang membuatnya takut di kelas ini adalah para muridnya. Ada apa dengan mereka?

"Kenapa mereka melihatku sinis seperti itu? Kan, menyeramkan. Apa mereka tidak suka dengan kehadiranku di sini?" Batin Dino sambil berjalan perlahan ke tempat duduknya tanpa melirik ke para murid di dalam kelas.

Kemudian ia mencoba untuk melirik murid lain di dekatnya. "Yaaah… tapi beruntunglah karena tidak semua anak di sini yang tidak menatapku seperti itu."

Dino sudah menemukan kursi yang bagus di belakang. Tadinya, ia ingin duduk di kursi kiri paling belakang dekat jendela itu. Tapi sayangnya, tempat duduk itu sudah rusak dan usang. Berdebu dan banyak coretan di mana-mana.

Tapi beruntungnya, di depan tempat duduk itu masih ada kursi kosong yang tersisah. Ia akan duduk di tempat yang masih bagus. Duduk di belakang, memang yang terbaik. Karena menurutnya, ia tidak akan berhadapan langsung dengan guru di depan nanti.

Sebagai murid baru di sini, ia masih belum terbiasa di kelas ini. Dino pikir, murid pindahan baru bukan dirinya saja ternyata. Banyak anak yang lainnya. Tapi ada juga murid yang masih menetap di sekolah itu setelah lulus dari SMP.

Tak lama kemudian, akhirnya sang Guru sekaligus wali kelas di kelas Dino datang juga.

“Selamat pagi, anak-anak!” sapa sang guru setelah masuk melewati pintu kelas.

“Pagi, Pak!” semua murid menjawab dengan nada malas.

“Murid-murid, perkenalkan nama bapak Pak Marwanto. Panggil saja Pak Wanto.” Guru itu memperkenalkan diri, tapi semua murid hanya diam saja.

“Nah, untuk hari pertama ini kita belum belajar dulu, yah! Jadi untuk hari ini, bapak ingin kalian semua memperkenalkan diri di depan kelas. Karena bapak juga ingin tahu nama kalian. Nanti satu per satu maju ke depan,” Pak Wanto duduk di kursinya, lalu beliau kembali berbicara. “Ayo! Ada yang mau maju lebih dulu ke depan?”

Lalu setelah pertanyaan Pak Wanto itu, semua murid langsung menunjuk ke arah Dino! Ia sangat terkejut.

 

“Eeeehh! Apa-apaan ini!? Kok aku duluan sih yang di tunjuk!?” batinnya panik.

“Nah! Ayo kamu yang dibelakang, ayo maju!” kata Pak Wanto sambil menunjuk ke arah Dino.

Dino menurut. Ia segera beranjak dari kursi dan berjalan pelan ke depan kelas untuk menghadap para murid di kelasnya. Dan lagi-lagi, murid-murid di sini menatapnya begitu lagi. Ia jadi merasa takut.

Selama di depan, Dino hanya diam sambil menundukkan kepala karena ia tidak mau menatap mata mereka yang selalu dingin saat menatap Dino.

“Ayo, perkenalkan dirimu! Siapa namamu?” tanya Pak Wanto sambil menghadap ke Dino dari tempat duduknya.

Tentu Dino merasa gugup dan takut di depan sini. Hanya diam sejenak, lalu tak lama ia mulai membuka mulut. “Emmm … aku … namaku...” Masih gugup.

Tapi saat ini ia mencoba untuk memberanikan diri. Dino pun melanjutkan perkenalannya tadi. “Namaku Dino. Dino Dirmansyah. Sa–Salam kenal semuanya!” perasaannya jadi tidak enak.

Mengapa setelah ia memperkenalkan diri, semuanya hanya diam dengan tatapan mata mereka yang tajam. Pak Wanto juga diam saja semenjak Dino mulai berbicara di depan kelas.

“….”

“Halo Dinooo!” Seseorang meneriakinya, Dino tersentak kaget.

“YEAYY!!” lalu semuanya bersorak ke arahnya. Sementara Dino hanya bisa tersenyum. Tapi setelah ia tersenyum, beberapa anak perempuannya berteriak histeris.

“KYAAAAAA… CAKEP BANGEEET!!” entah apalah yang ada di pikiran anak perempuan sekarang.

Satu kelas mulai besrisik. Lalu mereka melontarkan beberapa pertanyaan kepada Dino secara berurutan.

Yang anak laki-lakinya pada bertanya, “Hey, Dino! Hobimu apa?”

Lalu, “Dino, Dino… kamu tinggal di mana?”

Dan ada lagi, “Apa yang kau sukai, No?”

Kemudian yang perempuannya pada bertanya, “Dino, Main dengan aku, yuk! Mau tak?”

Lalu, “Dino, kamu udah punya pacar belum?”

Dan lagi, “Dino, kenapa kamu bisa cakep amat siih?!”

Dino jadi bingung dengan pertanyaan mereka. Lalu satu per satu ia menjawab semuanya. Dan pertanyaan terakhir yang dilontarkan padanya itu dari anak laki-laki yang di depannya. Dia bertanya, “Dino, kenapa kamu menutup mata kirimu itu?”

"Eh? Kenapa dia menanyakan hal itu padaku!? Ah! Gawat. Aku harus jawab apa nih!? Mereka semua tidak boleh tau tentang mataku ini!" batin Dino. Di dalam hatinya ia merasa gelisah. Karena tentu saja, dia tidak ingin rahasianya diketahui oleh orang lain yang belum ia kenal.

Semuanya menatap Dino sambil menunggu jawaban darinya.

“Emmm… aku… aku hanya ingin bergaya saja dengan penutup mata ini. A–aku ingin mengikuti gaya si karakter utama yang… yang ada di Anime, hehe….” Dino sengaja berbohong untuk menutupi rahasianya.

“Oh, benarkah? Tapi kenapa gaya bicaramu itu kaku sekali? Apa jangan-jangan kau sedang berbohong?” Salah satu anak mulai mencurigainya.

"Oh tidak! Aku harus bagaimana, nih?!"

Dino kembali melirik ke arah si lelaki di hadapannya dan tertawa kecil. “Tidak, aku berkata jujur, kok.” Aku harus membuat mereka mempercayaiku.

“Lalu, kenapa kau terlihat gugup sekali tadi, kan aneh.” Lelaki yang ada di hadapannya itu masih merasa curiga dengan Dino. Ia harus cari alasan lain sepertinya.

“Emmm … Karena aku malu. Malu Karena di umur yang semakin dewasa ini, aku masih saja menonton kartun Anime. Kuharap kalian tidak mengejekku, hmmm….” Dino menundukkan kepala dan melipat tangannya ke depan.

"Aku harap dengan alasan ini bisa membuat mereka percaya padaku. Tapi kenapa sekarang semuanya malah terdiam?" Dino pikir, semua murid di kelasnya masih belum mempercayai perkataannya. Jadi di dalam hati, ia berusaha keras untuk memikirkan alasan lain agar dirinya dapat dipercaya.

“Ooohhh….” Semuanya mulai membuka mulut kembali. Dino yang sedang berpikir kembali dikejutkan dengan suara bising dari semua murid yang mengerumuninya saat ini.

“Hehe… tenang saja, Dino! Aku sendiri juga masih menyukai Anime sampai sekarang. Sepertinya kita sama yah!” ujar si anak laki-laki yang ada di depannya itu. Kemudian ia merangkul tubuh Dino dan mengajaknya untuk berteman. Dino pun menerimanya dengan senang hati.

Lalu semuanya juga mengakui hobinya masing-masing. Dino sangat senang sekali. Ternyata anak-anak di sini baik-baik dan ramah. Tapi entah kenapa ia masih bingung sama anak perempuan yang duduk paling belakang itu. Dia dari tadi hanya membaca buku sambil terus menatap dirinya dengan aneh.

Karena giliran Dino memperkenalkan diri di depan sudah selesai, Dino pun kembali ke tempat duduknya. Begitu juga dengan murid lainnya yang kembali ke tempat duduk mereka.

Setelah itu dilanjutkan dengan perkenalan murid yang lainnya.

Namun setelah Dino kembali ke tempat duduknya, tiba-tiba saja perasaannya tidak enak, karena perempuan kutu buku itu tepat duduk di samping mejanya. Dia terlihat sedang membaca buku, tapi kalau diperhatikan dari matanya itu dia sedang melirik ke arah Dino.

"Anak aneh." Dino bergumam, lalu menopang dagu dan menatap jendela. Ia tidak akan menatap perempuan yang duduk di sampingnya.

"Aku duduk di sini jadi terasa terganggu karena aku seperti sedang diawasi oleh perempuan itu. Ada apa sih dengan anak itu?!"

*

*

*

To be continued–

IG: @pipit_otosaka8

Terpopuler

Comments

Cherry

Cherry

Keren… suka banget sama ceritanya

2024-04-26

0

:$!+#

:$!+#

kak Pipit, Zikri udah tau belum klo Dino punya death eye??

2020-11-07

1

NatasyaV

NatasyaV

pakai penutup mata seperti kaneki ken.

2020-06-26

2

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Nama Tokoh + Prolog
2 Eps 1– Hari Pertama
3 Eps 2– Siapa Perempuan Itu?
4 Eps 3– Teman Hantu
5 Eps 4– Teman Hantu, part 2
6 Eps 5– Siapa Liena itu?
7 Eps 6– Kematian Zikri
8 Eps 7– Rumah Sakit
9 Eps 8– Serangan Mendadak
10 Eps 9– Organisasi yang Berbahaya
11 Eps 10– Misi yang terselesaikan
12 Eps 11– Surat
13 Eps 12– Manusia Bermata Merah yang Berbahaya
14 Eps 13– Masalah
15 Eps 14–Buku Harian ku
16 Eps 15– Seseorang Ingin Membunuhku!
17 Eps 16– Rahasia
18 Eps 17– Firasat Buruk
19 Eps 18– Bersama Liena
20 Eps 19– Malam yang Mengerikan
21 Eps 20– Malam yang Mengerikan, part 2
22 Eps 21– Malam yang Mengerikan, part 3
23 Eps 22– Malam yang Mengerikan, part end
24 Eps 23– Chelsea dan Liena
25 Eps 24– Ekstrakulikuler yang Mengejutkan
26 Eps 25– Masa Lalu
27 Eps 26– Masa Lalu, part 2
28 Eps 27– Jalan Bersama Chelsea
29 Eps 28– Hari Minggu yang Buruk
30 Eps 29– Pertemanan
31 Eps 30– Tertangkap
32 Eps 31– Rencana yang Gagal!
33 Eps 32– Apa ini Akhir dari hidupku?
34 Eps 33– Akhirnya....
35 Eps 34–Maaf
36 Eps 35 (Spesial) – Sahabat Menjadi Pasangan?
37 Epilog season 1
38 Season 2– Prolog
39 Eps 1– Awal
40 Eps 2– Kecelakaan Seorang Adik Kecil
41 Eps 3– Pembullyan Terjadi Lagi
42 (Sedikit lanjutan dari eps sebelumnya)
43 Eps 4– Tino dan Tiny
44 Eps 5– Kecemasan
45 Eps 6– Kecemasan (2)
46 Eps 7– Kematian Mendadak yang Misterius
47 Eps 8– Kematian Mendadak yang Misterius (2)
48 Eps 9– Hari Berikutnya
49 Eps 10– Nasib Sial
50 Eps 11– Nasib Sial si Kembar
51 Eps 12– Tanpa Ditemani Seorang Kakak
52 Eps 13– Death Eye Shape Shifting
53 Eps 14– Welcome Back, Devan!
54 Eps 15– Hal yang Disembunyikan si Kembar
55 Eps 16– Miya dan Tujuan Hidupnya
56 Eps 17– Menuju Hari Jadi
57 Eps 18– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan
58 Eps 19– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan (2)
59 Eps 20– Yuri Meninggal (?)
60 Eps 21– Menunggu Yuri
61 Eps 22– Kejujuran si Kembar
62 Eps 23– Hari Libur Dino
63 Eps 24– Hari Libur Dino (2)
64 Eps 25– Dino Dan Miya
65 Eps 26– Rencana Liena
66 Eps 27– Dino Diambang Kematian
67 Eps 28– Kematian Orang Tersayang
68 Eps 29– Kematian Sang Antagonis
69 Eps 30– Mata Baru
70 Eps 31– Buku Hitam Chelsea Season 2–End
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Perkenalan Nama Tokoh + Prolog
2
Eps 1– Hari Pertama
3
Eps 2– Siapa Perempuan Itu?
4
Eps 3– Teman Hantu
5
Eps 4– Teman Hantu, part 2
6
Eps 5– Siapa Liena itu?
7
Eps 6– Kematian Zikri
8
Eps 7– Rumah Sakit
9
Eps 8– Serangan Mendadak
10
Eps 9– Organisasi yang Berbahaya
11
Eps 10– Misi yang terselesaikan
12
Eps 11– Surat
13
Eps 12– Manusia Bermata Merah yang Berbahaya
14
Eps 13– Masalah
15
Eps 14–Buku Harian ku
16
Eps 15– Seseorang Ingin Membunuhku!
17
Eps 16– Rahasia
18
Eps 17– Firasat Buruk
19
Eps 18– Bersama Liena
20
Eps 19– Malam yang Mengerikan
21
Eps 20– Malam yang Mengerikan, part 2
22
Eps 21– Malam yang Mengerikan, part 3
23
Eps 22– Malam yang Mengerikan, part end
24
Eps 23– Chelsea dan Liena
25
Eps 24– Ekstrakulikuler yang Mengejutkan
26
Eps 25– Masa Lalu
27
Eps 26– Masa Lalu, part 2
28
Eps 27– Jalan Bersama Chelsea
29
Eps 28– Hari Minggu yang Buruk
30
Eps 29– Pertemanan
31
Eps 30– Tertangkap
32
Eps 31– Rencana yang Gagal!
33
Eps 32– Apa ini Akhir dari hidupku?
34
Eps 33– Akhirnya....
35
Eps 34–Maaf
36
Eps 35 (Spesial) – Sahabat Menjadi Pasangan?
37
Epilog season 1
38
Season 2– Prolog
39
Eps 1– Awal
40
Eps 2– Kecelakaan Seorang Adik Kecil
41
Eps 3– Pembullyan Terjadi Lagi
42
(Sedikit lanjutan dari eps sebelumnya)
43
Eps 4– Tino dan Tiny
44
Eps 5– Kecemasan
45
Eps 6– Kecemasan (2)
46
Eps 7– Kematian Mendadak yang Misterius
47
Eps 8– Kematian Mendadak yang Misterius (2)
48
Eps 9– Hari Berikutnya
49
Eps 10– Nasib Sial
50
Eps 11– Nasib Sial si Kembar
51
Eps 12– Tanpa Ditemani Seorang Kakak
52
Eps 13– Death Eye Shape Shifting
53
Eps 14– Welcome Back, Devan!
54
Eps 15– Hal yang Disembunyikan si Kembar
55
Eps 16– Miya dan Tujuan Hidupnya
56
Eps 17– Menuju Hari Jadi
57
Eps 18– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan
58
Eps 19– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan (2)
59
Eps 20– Yuri Meninggal (?)
60
Eps 21– Menunggu Yuri
61
Eps 22– Kejujuran si Kembar
62
Eps 23– Hari Libur Dino
63
Eps 24– Hari Libur Dino (2)
64
Eps 25– Dino Dan Miya
65
Eps 26– Rencana Liena
66
Eps 27– Dino Diambang Kematian
67
Eps 28– Kematian Orang Tersayang
68
Eps 29– Kematian Sang Antagonis
69
Eps 30– Mata Baru
70
Eps 31– Buku Hitam Chelsea Season 2–End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!