Setelah mandi, Dino langsung menuju ke kamar untuk berpakaian. Ia hanya memakai pakaian favoritnya, yaitu Kemeja panjang berwarna coklat dengan celana Jeans panjang. Selalu berpenampilan keren setiap saat pastinya.
Lalu setelah itu ia menghadap ke cermin besar yang ada di sampingnya untuk menata rambutnya. Dan lagi-lagi... Dino kembali melihat ada penampakan perempuan putih berambut panjang itu di cermin!
Posisinya sekarang tepat berada dekat di belakangnya. Perempuan itu masih saja menundukkan kepalanya. Kali ini, Dino tidak berani untuk membalikkan badannya ke belakang untuk melihat perempuan itu karena takut nanti dia akan menghilang lagi. Ia akan terus menatapinya dari cermin.
Lalu tidak lama kemudian, perlahan perempuan itu melangkah maju semakin mendekat ke arah Dino.
Dino bisa merasakan kehadirannya dibelakangnya. Perempuan itu mengangkat tangannya lalu memegang pundak kanan Dino. Ia masih tetap diam sambil terus menatapnya.
Terlihat dari cermin, dia menyentuh pundaknya itu, tapi kenapa Dino tidak bisa merangsang sentuhannya padanya?
Ini aneh. Lalu tak lama kemudian, dia perlahan mulai mengangkat kepalanya. Dan ternyata, wajah perempuan itu sangat cantik. Wajahnya sama seperti manusia biasa. Dino terkejut melihatnya!
Tapi yang membuatnya penasaran adalah ekspresi dari perempuan itu. Kalau ia perhatikan, perempuan itu mengekspresikan wajah sedih dengan mata yang berkaca-kaca ingin menangis. Lalu perlahan air mata mulai turun, mengalir melewati pelipisnya.
Dia menangis sambil menutup matanya dan menyenderkan kepalanya di belakang punggung Dino. Melihatnya, Dino jadi bingung. Kalau begitu, ia akan mencoba untuk berbicara padanya pelan-pelan.
“Ng… kamu yang dibelakangku. Kenapa kamu menangis?” tanya Dino lirih padanya.
“Tolong aku …” Jawabnya dengan nada yang terdengar pelan. Dino tidak bisa mendengar jelas apa yang dia katakan tadi.
“Maaf, bisa kau ulang? Ada apa denganmu?” Dino kembali bertanya.
“Tolong aku! Tolong…” Kali ini dia mengeraskan suaranya, tapi masih agak sedikit samar. Akhirnya Dino dapat mendengarnya berbicara.
"Dia meminta tolong padaku? Apa dia ada masalah? Kalau begitu aku akan mencoba untuk berbicara dengannya."
Dengan posisi yang sama, Dino kembali bertanya padanya. “Kamu ada perlu apa denganku? Apa ada yang bisa kubantu?”
Dia menghentikan tangisannya lalu membalikkan badan Dino secara perlahan untuk menghadap ke arahnya. Dino sangat terkejut.
Setelah ia dan perempuan itu saling berhadapan, Dino pun memperhatikan perempuan itu. Ternyata ada yang lebih mengejutkan dari perempuan di hadapannya yang membuatnya takut sekaligus merinding. Ternyata perempuan itu tidak memiliki Kaki!
Dia berjalan dengan cara melayang-layang seperti Hantu. Dugaan Dino ternyata benar. Perempuan ini adalah hantu!!
Karena takut, ia mundur secara perlahan untuk menjauh darinya! Dino benar-benar takut pada makhluk yang namanya hantu.
“Tunggu! Jangan takut…!” Hantu perempuan itu berbicara sambil berusaha untuk mendekati Dino.
Namun Dino tetap mundur untuk menjauhinya, sampai akhirnya ia mulai terpojok di sudut kamarnya. Saat di sana Dino tidak bisa melakukan apa-apa lagi dengan perasaan takutnya yang semakin mendalam ini.
Hantu itu semakin mendekat, lalu perlahan ia menjulurkan kedua tangannya. Halusinasinya yang menyeramkan mulai muncul karena dirinya ketakutan.
Di matanya, hantu yang cantik itu tiba-tiba berubah menjadi sosok yang menyeramkan. Lalu tangan si hantu yang dipenuhi darah dan kuku-kukunya yang panjang itu perlahan ingin mendekatinya. Jantungnya terus berdetak kencang karena rasa takutnya yang berlebih.
"Kenapa hantu itu semakin mendekatiku?!" panik Dino dalam hati. "Kumohon! Pergilah! Jangan ganggu aku!"
Semakin dekat! Lalu saat hantu itu ingin mencengkram kepalanya, tiba-tiba pandangan Dino mulai kabur. Secara perlahan ia menutup matanya tanpa ia sadari dan seketika semuanya menjadi gelap. Tubuhnya tidak bisa digerakkan lagi. Ia sudah tergeletak tak bergerak di pojokan kamarnya sendiri.
****
Perlahan kesadarannya mulai kembali. Dino terbangun karena mendengar seseorang yang memanggil namanya dari depan pintu.
“Dino… permisi!” teriak orang itu sambil mengetuk pintu rumahnya.
Ia terkejut dan langsung bangkit dari tempatnya. Dino harap, orang yang ada di depan pintu itu si Aldy. Ia tau jelas itu pasti temannya yang datang, karena suaranya mirip.
Dino berjalan cepat menuju ke depan untuk membukakan pintunya.
“Iya, sebentar!” teriaknya. Setelah di depan pintu, Dino membuka pintunya. Tapi ternyata yang datang ke rumahnya bukanlah orang yang ia harapkan.
Dino tidak mengenal orang yang datang ke rumahnya itu. Siapa dia? Dilihat dari ciri-cirinya, orang itu mirip seperti Aldy, hanya saja dia lebih tinggi.
“Hai, kamu pasti Dino, ya? Temannya Aldy, benar?” tanya orang itu.
“Iya.” Dino mengangguk.
“Oh, baguslah kalau begitu. Perkenalkan, namaku Ryo Adiputra Pratama. Aku kakaknya Aldy. Salam kenal yah!” Dia memperkenalkan diri. Jadi dia kakaknya Aldy, pantas saja nama belakangnya sama seperti Aldy.
“Umm… aku Dino. Dino Dirmansyah, salam kenal juga.” Mereka berjabat tangan. Dino sudah mengenal Kakaknya Aldy. Dia mirip sekali dengan adiknya. Mungkin mereka kembar.
"Oh iya, tapi ngomong-ngomong, apa tujuan kakaknya datang kerumahku yah?"
“Umm… Kak Ryo ada perlu apa datang ke rumahku?” Dino bertanya.
“Ah iya, aku lupa! Aku ingin mencari adikku. Apa dia ada di rumahmu? Soalnya tadi sore katanya dia ingin bermain di rumahmu. Tapi sampai saat ini dia belum pulang ke rumah lagi, aku jadi khawatir. Maka dari itu aku langsung saja ke sini untuk menjemputnya. Jadi di mana dia sekarang?” Jelasnya.
Dino menjadi bingung. Ia meneleng lalu bertanya balik, “Apa benar Aldy bilang dia mau ke rumahku?”
“Iya. Tadi sore setelah pulang sekolah dia bilang begitu! Sekarang di mana anak itu?” jawabnya dan kembali bertanya. Wajahnya terlihat cemas.
“Ta–tapi dari tadi sore, Aldy tidak datang ke rumahku. Tidak ada tanda-tanda darinya!”
“Apa!? Lalu di mana dia? Ah! Perasaanku tidak enak!” Kakaknya terlihat sangat khawatir sekali.
“Baiklah, kak! Sekarang ayo kita cari Aldy! Aku akan menemanimu. Kita tidak boleh pulang sampai Aldy ditemukan!” tegas Dino kepada Ryo. Ia berniat akan mencarikan dan menemukan kembali adiknya yang hilang.
“Baiklah!” Ryo menerima ajakannya.
“Kalau begitu, kakak tunggu di depan garasi di bawah sana dulu. Sementara aku akan mengeluarkan kendaraanku!” Kata Dino dan langsung menuju ke dalam garasi rumah sementara Kak Ryo pergi ke tempat yang ia bilang tadi.
Dino mulai menyalakan mobilnya untuk pergi bersama Ryo mencari Aldy yang telah menghilang entah kemana. Setelah semuanya siap, Dini akan membuka pintu garasinya lebar-lebar agar mobilnya bisa keluar.
Tapi sebelum itu...
“Aku akan menolongmu!”
Lagi-lagi suara hantu perempuan muncul lagi! Dino sangat terkejut. Ia mencari asal suara itu. Ternyata hantu itu ada di belakangnya!
Walau Dino masih merasa takut dengan hantu itu, ia akan berusaha untuk memberanikan diri dan menghadapi hantu yang terus mendekatinya.
“Siapa kamu? Apa maumu!?” Dino membentak. Ia pun turun dari mobil dan langsung menghampiri tempat hantu itu berada.
“Jangan takut! Aku hanya ingin bantu mencari temanmu.” Kata hantu itu tersenyum padanya.
“Aku tidak perlu bantuanmu! Pergilah dari kehidupanku!” bentaknya lagi sambil kembali menaiki mobilnya. Ia lebih baik memilih untuk meninggalkan hantu itu saja.
Lalu si hantu perempuan melayang menghampirinya dan berkata dengan nada tegas, “Aku tahu di mana temanmu itu!”
Dino pun terdiam sejenak. Lalu kembali membuka mulut. “Apakah kamu tahu dimana Aldy temanku?” Ia bertanya untuk memastikan perkataan hantu itu.
“Iya. Dia berada di belakang sekolahmu!” jawab hantu itu.
"Kupikir hantu ini dapat kupercaya. Sepertinya dia juga baik." batin Dino yang sudah merasa aman dengan hantu perempuan.
“Hmm… oke. Kau boleh membantuku. Tolong yah!” Dino akhirnya mengizinkan hantu itu untuk membantu.
Si hantu sangat senang. Lalu dia masuk menaiki mobil Dino dan duduk di bangku yang paling belakang.
“Baiklah, ayo kita berangkat sekarang. Tolong bantuannya yah!”
“Oke.”
*
*
*
To be Continued–
IG: @pipit_otosaka8
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Efan Zega
dino gak punya siapa,,,tp bs sekolah dan punya rumah dan mobil
2020-11-26
5
:$!+#
kak Pipit follbaack aku dongg...
cerita kak Pipit bagus bagus, apalagi yang karya pertama itu "chika's teror on the school" bagus banget...
2020-11-08
2
Xzy_Snow_Wolf
keren caritanya
2020-06-06
0