Eps 14–Buku Harian ku

Rumah Dino sepi. Tidak ada siapa-siapa di sana. Lalu Rinda datang ke rumah Dino untuk menemui Dino. Padahal Dino belum pulang.

“Dinoo…? Permisi!” seru Rinda dari depan pintu rumah. Rinda tidak mendengar suara Dino menyahut dari dalam, jadi dia langsung masuk saja dengan menembus pintu.

“Kok masih sepi, yah? Apa Dino belum pulang? Kalau begitu aku tunggu saja deh!” gumam Rinda.

Lalu dia duduk di sofa yang ada di ruang tamu rumah Dino. Rinda melirik ke atas meja yang ada di depannya dan melihat ada sebuah buku kecil di sana. Itu buku catatannya Dino. Dapat terlihat tertulis nama Dino di buku itu.

“Buku ini milik Dino. Apa isinya yah?” Rinda membuka buku itu. Tapi baru saja Rinda mengintip sedikit dari buku itu, tiba-tiba pintu depan rumah terbuka sendiri.

Rinda terkejut. Ia langsung mengembalikan buku itu ke tempatnya semula dan pergi bersembunyi di belakang sofa.

Ternyata yang membuka pintu itu adalah Dino sendiri. Ia sudah pulang. Setelah Dino mengucapkan salam dan membuka sepatu, ia pun menaruh tasnya di sofa dan duduk bersandar di sofa itu.

“Haduh…” Dino mengeluh karena kelelahan. “Sekolah seharian, tapi tidak dapat pelajaran yang kuinginkan. Huh!”

Kemudian ia memejamkan matanya sebentar, lalu kembali membukanya lagi. Tapi saat Dino membuka mata untuk yang kedua kalinya, tiba-tiba Rinda muncul dihadapannya. Sontak Dino sangat terkejut.

“Eh! Rinda!? Apa yang kau lakukan di sini?”

Rinda tersenyum sambil tertawa kecil. ”Hehe… aku Cuma mau mampir saja kok! Aku juga lelah seharian habis mencari kakiku.”

Dino mengangguk kecil, lalu meminta Rinda untuk duduk di sofa yang ada di sampingnya. Setelah dia duduk, Dino ingin mengobrol sebentar dengannya.

“Rin, maaf yah, aku belum sempat mencari kakimu itu. Minggu ini aku sedang banyak tugas dari sekolah!”

Rinda tersenyum. “Tidak apa, Dino! Aku bisa mencarinya sendiri.”

“Hmm…” Dino mengangguk. Ia senang Rinda bisa mengerti. “Oh, baiklah. Nanti aku akan menyelesaikan tugasku dulu, setelah itu, kapan-kapan kita cari kakimu bersama, yah!”

Rinda mengangguk senang. Mereka terdiam kembali. Suasana sangat sunyi di rumah ini.

Kemudian Rinda melirik ke buku yang ada di meja tadi. “Umm… kalau boleh tau, itu buku apa yah?” tanya Rinda.

Dino pun terkejut dan langsung mengambil buku itu dari meja. “Eh, ini hanya buku catatan biasaku saja, kok!”

Rinda mendekati Dino dengan ekspresi wajah penasaran. “Boleh kulihat isinya?”

Sebenarnya Dini tidak ingin memberitahu pada siapapun, tapi karena ini hanya untuk Rinda, maka Dino mengizinkannya.

“Ini, hanya ada tentang pengalamanku saja, kok! Nih, lihat saja.” Jawab Dino. Setelah itu ia memberikan bukunya pada Rinda. Rinda mengambilnya lalu membuka isi buku itu.

“Baiklah. Aku ingin mandi dulu yah, sebentar!” kata Dino lalu pergi meninggalkan Rinda.

Rinda membaca isi bukunya Dino. Ternyata isi bukunya hanya menceritakan tentang pengalamannya setiap hari. Dan ada juga beberapa misteri yang harus ia ketahui, seperti pada lembaran ke-8, Dino menulis….

"Ada orang yang sudah menyerang temanku yang bernama Aldy pada malam hari sekitar pukul 20:09 pada hari Senin tanggal 10 September. Aku harus mencari pelaku penyerangan terhadap temanku itu!"

Pada lembaran selanjutnya, Dino menulis.

"Aku juga bertemu dengan seorang hantu cantik yang menjadi temanku. Aku juga harus membantu mencarikan kakinya yang hilang. Saat ini aku berteman dengan hantu itu." Setelah membacanya, Rinda senyum-senyum sendiri karena ia tahu siapa hantu cantik yang tertulis di bukunya itu.

Kemudian Rinda membuka lembaran berikutnya dan membacanya.

"Beberapa orang menyerang dan berusaha menangkapku hari ini. Aku tidak tahu mereka itu siapa! Tapi Chelsea memberitahuku kalau mereka itu adalah para pemburu Mata Kematian yang kumiliki ini. Apa mereka ingin menangkap dan membunuhku? Hanya karena mereka membenci Death Eye? Aku harus mencaritahu lokasi dari markas mereka dan mencaritahu siapa pemimpin mereka!"

“Lembarannya hanya sampai di sini saja? Apa Dino akan menulis kejadian yang dia alami hari ini lagi?” gumam Rinda setelah membaca seluruh tulisan di dalam buku catatan Dino.

Tak lama setelah Rinda kembali meletakan bukunya di atas meja, Dino keluar dari kamar mandi. Ia mengelap rambutnya dengan handuk dan handuk lainnya membungkus tubuhnya. Rasanya segar sekali setelah keluar dari kamar mandi.

Saat Dino ingin masuk ke dalam kamarnya, ia sempat mendengar ponselnya berbunyi. Ada telpon masuk. Ponselnya berada di tasnya dan tas itu berada di atas sofa, di dekat sofa itu sedang ada Rinda di sana.

Dino malu. Ia ingin mengangkat telpon itu, tapi saat ini dirinya sedang tidak berbusana, hanya handuknya saja yang bisa menutupi tubuhnya. Lalu ia bersembunyi dibalik dinding.

“Rinda!” Dino memanggil. Rinda pun menengok ke arahnya.

“Apa?”

“Tolong ambilkan tasku di sana! Kumohon.” Pinta Dino. Rinda pun melirik ke tas itu, lalu mengambilnya dan langsung memberikannya pada Dino.

“Terima kasih!” Dino langsung pergi ke Kamarnya. Rinda pun kembali ke sofa tempat duduknya.

****

Di kamar, Dino langsung mengangkat telpon itu sebelum nada deringnya berhenti.

“Halo?”

[Iya!] Ternyata ini Chelsea yang menelpon.

“Ada apa?” tanya Dino.

[Dino, ada yang ingin kubicarakan padamu!]

“Apa?”

Rinda mendengar Dink berbicara pada Chelsea lewat ponsel. Karena penasaran, Rinda akan menguping sebentar di depan pintu.

“Chelsea? Kenapa diam saja? Apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Dino lagi.

Chelsea tersentak. [Oh iya! Sebentar.] Chelsea berpikir sejenak di benaknya. “Ah! Aku tidak bisa membicarakan soal ini sekarang. Aku harus bertemu secara langsung dengannya.”

Sementara itu, Dino masih sabar menunggu Chelsea bicara lagi. Lalu tak lama kemudian, akhirnya Chelsea kembali mengeluarkan suaranya.

[Dino, kita bicarakan ini besok saja yah! Besok, sebelum jam masuk kelas, kau pergi ke Atap, oke. Aku tunggu di sana. Bye!] Kata Chelsea, lalu dia langsung mematikan telponnya. Kenapa dia tidak mau mengatakannya langsung sekarang?

“Bertemu di Atap dengan Chelsea besok? Hmm…” Kata batin Rinda.

Lalu tiba-tiba Rinda mendengar suara langkah kaki seseorang yang mendekat dengan pintu. Rinda terkejut dan langsung kembali duduk di sofa seperti semula. Setelah aku berpakaian ia keluar dari kamarnya.

KRIIIEEETT…

Dino membuka pintu kamar dan langsung menuju ke ruang tamu untuk menemui Rinda di sana.

“Maaf menunggu lama.”

“Ah, tidak apa-apa!” Rinda menggeleng. Mereka berdua menonton televisi sambil mengobrol bersama dengan Rinda. Dan tidak lupa juga Dino harus mengerjakan tugas sekolahnya.

****

Saat di Rumah keluarga besar Idzhar….

Di rumah itu sedang tidak ada orang. Liena sendirian di sana. Orangtuanya sedang bekerja, sementara Devan entah berada di mana sekarang.

Liena sedang membaca buku sambil memakan beberapa kue di kamarnya. Lalu tiba-tiba, ponsel yang ada di sampingnya berbunyi. Ada telpon masuk. Liena langsung mengangkatnya. Ternyata itu kakaknya yang telpon.

“Halo, kak! Ada apa telpon?” tanyanya sambil mengunyah kue yang dimakannya.

[Ah! Liena… tolong bilangin ke Ibu, kalau kakak hari ini akan pulang telat!] jawab Devan dengan suara yang terengah-engah. Liena mencurigai suara kakaknya yang tiba-tiba berbeda.

“Kakak ada di mana sekarang?” tanya Liena lagi.

[Ah, sudahlah! Kau tidak perlu tau. Intinya sekarang, kamu tolong bilangin ke Ibu yah, soal yang tadi, oke!] jelas Devan.

Liena mengambil sepotong kue lagi, lalu memakannya.

“Tapi Ibu dan Ayah belum pulang, kak… nyam… nyamm…”

[Iya sudah, nanti saja bilanginnya kalau sudah pulang yah.] Kata Devan. [Oh iya, satu lagi! Kamu jangan makan Es Krim kakak yang ada di Kulkas, yah! Awas saja kamu kalau berani memakannya!] Lanjut Devan.

Liena mengangguk. ”Iya… iya kaaak!”

[Oh, oke kalau gitu… Devan, Cepat! Dia mau kabur tuh!] Liena terkejut mendengar suara orang lain di sana.

TUT!

Tiba-tiba Devan mematikan telponnya. “Apa yang dilakukan Kak Devan saat ini?” gumam Liena.

Tidak lama kemudian terdengar suara mesin mobil yang mendekat. Saat Liena melihat ke luar jendela kamarnya, ternyata itu suara mobil orangtuanya. Mereka sudah pulang. Liena keluar dari kamarnya dan menuju ke luar untuk menemui orangtuanya.

“Ibuuu… Ayah!” seru Liena dari depan pintu.

“Iya, sayang!” jawab Ibunya dengan senyum. Lagi-lagi orangtuanya Liena pulang dengan banyak noda darah di baju mereka.

“Hai, sayang!” Peluk ayahnya pada Liena.

“Akh, ayah! Ayah kotor, aku tidak sukaaa…” Kata Liena memberontak. Ayahnya pun melepaskan pelukannya dan tertawa kecil. Lalu mereka masuk bersama ke dalam rumah.

“Bu… ada berapa banyak orang yang sudah Ibu bunuh hari ini?” tanya Liena.

“Umm… hanya 2 orang saja sih untuk hari ini. Memang lagi sedikit pesanannya. Sangat membosankan!” jawab Ibunya.

Liena tersenyum kecil, lalu dia kembali ke kamarnya. Tapi saat Liena sedang menaiki tangga menuju kamarnya, tiba-tiba dia mendengar ponsel Ayahnya berbunyi. Ayah Liena langsung mengangkatnya.

“Halo?”

Liena tidak bisa mendengar pembicaraan mereka. Lalu Liena kembali turun ke bawah, dan mendekati Ibunya. Tak lama kemudian, ayah mematikan telponnya.

“Siapa itu, Yah?” tanya Ibu Liena.

“Bu, kita harus berangkat sekarang! Ada pesanan lagi yang harus kita bunuh. Ayo berangkat!” Jawab Ayah.

“Oke, ayo!”

Liena penasaran siapa target mereka berikutnya. Dari depan jendela, Liena masih melirik ke kedua orangtuanya sebelum mereka menaiki mobil. Liena mendengar pembicaraannya, sebelum mereka masuk ke mobil.

“Siapa target kita sekarang, Yah?” tanya Ibu.

“Ini Fotonya. Dia tinggal sendirian di dalam rumah besar.” Ayah memperlihatkan wajah orang yang ada di ponselnya itu. Liena tidak bisa melihat siapa orang yang terpampang di foto itu.

“Owh, ternyata hanya anak muda saja. Kira-kira umurnya masih 16 tahunan. Itu mudah! Ayo kita berangkat.” Kata Ibu. orangtua Liena masuk ke dalam mobil dan langsung pergi.

“Anak muda? Umur 16 tahun? Umurnya sama sepertiku. Siapa yah?” Pikir Liena. Liena masih penasaran, tapi dia berusaha untuk tidak mempedulikannya. Setelah itu, Liena memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

*

*

*

To be continued–

IG: @pipit_otosaka8

Episodes
1 Perkenalan Nama Tokoh + Prolog
2 Eps 1– Hari Pertama
3 Eps 2– Siapa Perempuan Itu?
4 Eps 3– Teman Hantu
5 Eps 4– Teman Hantu, part 2
6 Eps 5– Siapa Liena itu?
7 Eps 6– Kematian Zikri
8 Eps 7– Rumah Sakit
9 Eps 8– Serangan Mendadak
10 Eps 9– Organisasi yang Berbahaya
11 Eps 10– Misi yang terselesaikan
12 Eps 11– Surat
13 Eps 12– Manusia Bermata Merah yang Berbahaya
14 Eps 13– Masalah
15 Eps 14–Buku Harian ku
16 Eps 15– Seseorang Ingin Membunuhku!
17 Eps 16– Rahasia
18 Eps 17– Firasat Buruk
19 Eps 18– Bersama Liena
20 Eps 19– Malam yang Mengerikan
21 Eps 20– Malam yang Mengerikan, part 2
22 Eps 21– Malam yang Mengerikan, part 3
23 Eps 22– Malam yang Mengerikan, part end
24 Eps 23– Chelsea dan Liena
25 Eps 24– Ekstrakulikuler yang Mengejutkan
26 Eps 25– Masa Lalu
27 Eps 26– Masa Lalu, part 2
28 Eps 27– Jalan Bersama Chelsea
29 Eps 28– Hari Minggu yang Buruk
30 Eps 29– Pertemanan
31 Eps 30– Tertangkap
32 Eps 31– Rencana yang Gagal!
33 Eps 32– Apa ini Akhir dari hidupku?
34 Eps 33– Akhirnya....
35 Eps 34–Maaf
36 Eps 35 (Spesial) – Sahabat Menjadi Pasangan?
37 Epilog season 1
38 Season 2– Prolog
39 Eps 1– Awal
40 Eps 2– Kecelakaan Seorang Adik Kecil
41 Eps 3– Pembullyan Terjadi Lagi
42 (Sedikit lanjutan dari eps sebelumnya)
43 Eps 4– Tino dan Tiny
44 Eps 5– Kecemasan
45 Eps 6– Kecemasan (2)
46 Eps 7– Kematian Mendadak yang Misterius
47 Eps 8– Kematian Mendadak yang Misterius (2)
48 Eps 9– Hari Berikutnya
49 Eps 10– Nasib Sial
50 Eps 11– Nasib Sial si Kembar
51 Eps 12– Tanpa Ditemani Seorang Kakak
52 Eps 13– Death Eye Shape Shifting
53 Eps 14– Welcome Back, Devan!
54 Eps 15– Hal yang Disembunyikan si Kembar
55 Eps 16– Miya dan Tujuan Hidupnya
56 Eps 17– Menuju Hari Jadi
57 Eps 18– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan
58 Eps 19– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan (2)
59 Eps 20– Yuri Meninggal (?)
60 Eps 21– Menunggu Yuri
61 Eps 22– Kejujuran si Kembar
62 Eps 23– Hari Libur Dino
63 Eps 24– Hari Libur Dino (2)
64 Eps 25– Dino Dan Miya
65 Eps 26– Rencana Liena
66 Eps 27– Dino Diambang Kematian
67 Eps 28– Kematian Orang Tersayang
68 Eps 29– Kematian Sang Antagonis
69 Eps 30– Mata Baru
70 Eps 31– Buku Hitam Chelsea Season 2–End
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Perkenalan Nama Tokoh + Prolog
2
Eps 1– Hari Pertama
3
Eps 2– Siapa Perempuan Itu?
4
Eps 3– Teman Hantu
5
Eps 4– Teman Hantu, part 2
6
Eps 5– Siapa Liena itu?
7
Eps 6– Kematian Zikri
8
Eps 7– Rumah Sakit
9
Eps 8– Serangan Mendadak
10
Eps 9– Organisasi yang Berbahaya
11
Eps 10– Misi yang terselesaikan
12
Eps 11– Surat
13
Eps 12– Manusia Bermata Merah yang Berbahaya
14
Eps 13– Masalah
15
Eps 14–Buku Harian ku
16
Eps 15– Seseorang Ingin Membunuhku!
17
Eps 16– Rahasia
18
Eps 17– Firasat Buruk
19
Eps 18– Bersama Liena
20
Eps 19– Malam yang Mengerikan
21
Eps 20– Malam yang Mengerikan, part 2
22
Eps 21– Malam yang Mengerikan, part 3
23
Eps 22– Malam yang Mengerikan, part end
24
Eps 23– Chelsea dan Liena
25
Eps 24– Ekstrakulikuler yang Mengejutkan
26
Eps 25– Masa Lalu
27
Eps 26– Masa Lalu, part 2
28
Eps 27– Jalan Bersama Chelsea
29
Eps 28– Hari Minggu yang Buruk
30
Eps 29– Pertemanan
31
Eps 30– Tertangkap
32
Eps 31– Rencana yang Gagal!
33
Eps 32– Apa ini Akhir dari hidupku?
34
Eps 33– Akhirnya....
35
Eps 34–Maaf
36
Eps 35 (Spesial) – Sahabat Menjadi Pasangan?
37
Epilog season 1
38
Season 2– Prolog
39
Eps 1– Awal
40
Eps 2– Kecelakaan Seorang Adik Kecil
41
Eps 3– Pembullyan Terjadi Lagi
42
(Sedikit lanjutan dari eps sebelumnya)
43
Eps 4– Tino dan Tiny
44
Eps 5– Kecemasan
45
Eps 6– Kecemasan (2)
46
Eps 7– Kematian Mendadak yang Misterius
47
Eps 8– Kematian Mendadak yang Misterius (2)
48
Eps 9– Hari Berikutnya
49
Eps 10– Nasib Sial
50
Eps 11– Nasib Sial si Kembar
51
Eps 12– Tanpa Ditemani Seorang Kakak
52
Eps 13– Death Eye Shape Shifting
53
Eps 14– Welcome Back, Devan!
54
Eps 15– Hal yang Disembunyikan si Kembar
55
Eps 16– Miya dan Tujuan Hidupnya
56
Eps 17– Menuju Hari Jadi
57
Eps 18– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan
58
Eps 19– Ulang Tahun itu Tidak Menyenangkan (2)
59
Eps 20– Yuri Meninggal (?)
60
Eps 21– Menunggu Yuri
61
Eps 22– Kejujuran si Kembar
62
Eps 23– Hari Libur Dino
63
Eps 24– Hari Libur Dino (2)
64
Eps 25– Dino Dan Miya
65
Eps 26– Rencana Liena
66
Eps 27– Dino Diambang Kematian
67
Eps 28– Kematian Orang Tersayang
68
Eps 29– Kematian Sang Antagonis
69
Eps 30– Mata Baru
70
Eps 31– Buku Hitam Chelsea Season 2–End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!