Seminggu telah berlalu semenjak Feng Luozhi terbangun dari tidurnya. Tapi dia terus berada di dalam ruanganya, dan belum sama sekali keluar dari kamarnya, melainkan terus berlatih di dalam cincin ruangan.
Beberapa hari lalu, tepatnya saat para tetua mengunjunginya. Feng Luozhi diangkat menjadi Murid inti Sekte Naga Terbang di bawah bimbingan Patriak Sekte Naga Terbang langsung.
Dan seketika, situasi itu memicu kehebohan baik antara Tetua yang lain ataupun sebagian murid yang ada di Sekte Naga Terbang. Nyatanya, selama ini Patriak dari Sekte Naga Terbang tidak pernah mengangkat murid selain cucunya sendiri, yang sekarang sudah menghilang dan telah lama di nyatakan meninggal.
Berkat posisinya yang sebagai murid inti langsung dari patriak Sekte Naga Terbang. Ini memudahkan Feng Luozhi mendapat akses dimanapun selama itu di dalam Sekte Naga Terbang.
Setelah sekian lama menghabiskan waktunya di dalam ruangan tertutup, dan hanya sesekali memandang keluar melalui jendela. Akhirnya Feng Luozhi memutuskan untuk pergi keluar mengunjungi Menara Pelatihan di Sekte Naga Terbang.
°°
Banyak pasang Mata yang melihat kearah Feng Luozhi dengan pandangan yang berbeda-beda. Beberapa ada yang melihat Feng Luozhi sedikit takut karena kejadian beberapa waktu lalu, saat Feng Luozhi membunuh kelompok Ling Ruo dengan begitu sadis dan haus darah.
Tapi sebagian murid juga menganggap Feng Luozhi sebagai penyelamat Sekte, karena telah membantu Sekte saat dalam keadaan sulit dan hampir di ambang kehancuran.
Setelah berjalan beberapa saat, akhirnya Feng Luozhi tiba di Menara Pelatihan Sekte Naga Terbang, yang katanya sangat bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan .
"Feng-Feng, di menara ini terbagi lima lantai dengan tingkat yang berbeda. Karena kau sudah mencapai Pendekar bergelar1 tingkat dua, seharusnya tidak masalah kau mencoba lantai paling dasar." Riuzu menjelaskan sambil mengambang di samping Feng Luozhi.
Tingkat di Menara Pelatihan ini di hitung mulai dari lantai lima. Dengan tingkat Aura kekuatan yang berbeda-beda. Semakin Rendah Lantai maka semakin tinggi Aura kekuatan yang di keluarkan menara. Karena sumber kekuatan yang paling tinggi berada berada di paling dasar lantai.
Feng Luozhi menyerahkan tanda pengenalnya sebagai Murid inti di bawah bimbingan Patriak Sekte pada penjaga menara. Tanda pengenal murid dari Patriak sekte sedikit berbeda, dan memiliki keistimewaan tersendiri. Yang langsung dapat di kenali, oleh suluruh anggota Sekte.
Seorang pria sepuh yang menjadi penjaga Menara Pelatihan merasa kagum melihat Feng Luozhi saat menunjukan tanda pengenalnya.
Pria sepuh itu tersenyum tipis menatap Feng Luozhi. "Anak muda, apa tingkat kekuatanmu sekarang? agar kakek tua ini bisa merekomendasikan lantai yang cocok sesuai kekuatanmu."
Feng Luozhi tidak langsung menjawab selama beberapa detik, saat Riuzu mulai berbicara "Feng-Feng katakan saja kau berada di pendekar langit tingkat empat."
"Senior, Junior sudah mencapai pendekar Langit tingkat empat." jelas Feng Luozhi.
Pria sepuh itu mengelus janggutnya yang sudah berwarna putih. "Luar biasa, di usiamu yang masih sangat-sangat mudah, kau sudah mencapai pendekar langit tingkat empat!" Penjaga menara memuji bakat Feng Luozhi.
Feng Luozhi hanya tersenyum canggung.
"Terima kasih Senior." jawab Feng Luozhi.
Sang penjaga mengibaskan tangan pelan dengan tangan yang satunya mengelus janggut putih miliknya. "Ah jangan sungkan!" jeda sebentar, "Anak muda, ingatlah namaku Lee Choung!" sambungnya.
"Kakek tua ini terlalu banyak omong." Riuzu berkata malas sambil menyanggah dagunya menggunakan tangan.
Feng Luozhi hanya melirik Riuzu sebentar dan kembali melihat Lee Choung yang baru di ketahui namanya. "Feng Luozhi, senior Lee." Jawabnya.
"Aku sudah tau." Lee Choung menunjukan tanda pengenal milik Feng Luozhi.
Entah kenapa Feng Luozhi merasa menyesal memberitahukan namanya. Remaja itu menggaruk hidungnya pelan. "ah, kalau begitu senior sudah bisa mengijinkanku mulai berlatih?" tanyanya.
Lee Choung tersenyum tipis dengan tanganya yang tidak lepas dari janggut putihnya. "kau bisa berlatih di lantai tiga!" balas Lee Choung.
"Senior, apa aku tidak bisa ketingkat yang lebih tinggi? di lantai satu?" Tanya Feng Luozhi serius.
Keputusan itu sontak membuat Lee Choung terkejut. Karena lantai level satu adalah, lantai dari sumber kekuatan yang ada di semua level lantai.
"Anak muda, walaupun bakatmu hebat bukan berarti kau harus memaksakan diri. Karena berada di lantai satu, setidaknya harus mencapai pendekar bergelar tingkat satu! dan tingkat kekuatanmu sekarang masih jauh dari pendekar bergelar!" jelas Lee Choung.
Riuzu menguap di samping Feng Luozhi dan memandang malas Lee Choung. "Kakek tua ini sungguh merepotkan!" Riuzu berseru malas.
"Itu..." jeda sebentar. "Senior, menurutku seniorlah yang tertampan di seluruh Sekte Naga Terbang." Feng Luozhi berusaha merayu, tapi karena wajahnya yang tanpa ekspresi jadi terlihat konyol.
Riuzu tertawa keras di samping Feng Luozhi, bahkan matanya sedikit berair karena melihat Feng Luozhi yang berusaha membujuk dengan wajah tanpa ekspresinya. "Feng-Feng! kau sungguh bodoh!" Riuzu berkata di selah tawanya.
Feng Luozhi menghela nafas berat, inilah salah satu kelemahanya. Tidak bisa mengatur ekspresinya selain wajah dingin andalannya.
Lee Choung tertawa keras mengisi udara. "Benarkah!? sebenarnya aku sudah menyadarinya sedari lama! tapi mereka buta tentang ketampananku yang tiada ujungnya!" Lee Choung memuji dirinya sendiri.
"Jadi? apakah senior sudah bisa berlatih di lantai satu?" tanya Feng Luozhi pelan.
Lee Choung langsung melirik remaja di depanya dan memandang Feng Luozhi begitu serius. "Baiklah anak muda, tapi ingat! Resiko harus kau tanggung sendiri!" Lee Choung mengingatkan Feng Luozhi, dan Remaja di depanya mengangguk pelan.
"Ini." Lee Choung menyerahkan kunci transparan yang di buatnya menggunakan tenaga dalam miliknya.
Feng Luozhi mengambil dan mengamati kunci transparan di tanganya. Tatapan kagum terpancar dari matanya, sambil berjalan menjauhi meja penjaga. Sedangkan Lee Choung sedang asik melihat wajahnya dari cermin yang entah di dapatnya dari mana.
Riuzu mengambang di samping Feng luozhi sambil terkekeh pelan. Karena melihat Feng Luozhi yang masih mengagumi kunci transparan di tanganya.
"Feng-Feng, coba masukan kunci itu ke lubang ini." Riuzu menunjuk ruangan yang masih tertutup, setelah mereka berjalan beberapa saat.
Tidak banyak bicara, Feng Luozhi langsung menggunakan kunci transparan itu untuk membuka ruangan menuju lantai dasar. Ajaibnya, Kunci itu langsung menghilang setelah digunakan untuk membuka ruangan.
Feng Luozhi berdecak kagum dalam hatinya. Riuzu yang melihat reaksi Feng Luozhi terkekeh pelan, muridnya ini sungguh baru memasuki dunia luar.
"Apa kau berniat mempelajarinya nanti?" Riuzu bertanya enteng, sambil mengambang memasuki lantai dasar di ikuti Feng Luozhi yang mengekor.
Seketika, Aura kekuatan yang begitu melimpah menekan Feng Luozhi seolah menerima beban yang begitu berat.
Riuzu mengelus dagunya melihat ke berbagai sudut ruangan. "Lumayan lumayan... setidaknya seperempat jika di duniaku." Gumam Riuzu.
Sedangkan Feng Luozhi berusaha menahan tekanan yang menimpa tubuhnya dan berusaha menetralkanya menggunakan tenaga dalam mikiknya.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
topmarkotop
iye
2022-02-17
2
mochi
nah cincin ruang ini tolong jelaskan kn tor,
apakah perbedaan waktu ny sama?
1 hari di ruang waktu sama dengan 1 jam di dunia luar
masih bingung
soalny waktu pas mc gk sadar kan diri selama 1 bulan di dunia luar bukan kah di ruang waktu lebih dr sebulan bahkan berbulan"
2022-01-24
2
Manu Mere
sangat pendek cerita mmmmm👼👼👼👼👼👼👼👼👼🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
2021-11-15
2