Berhasil keluar

Mata Feng Luozhi memerah menahan tangis agar tidak tumpah. Melihat tanah kelahiranya sekarang sepi tanpa ada tanda-tanda kehidupan. Bahkan keadaanya sangat parah, rumah penduduk Desa hangus dilahap api hingga menyisakan puing-puing penyanggah.

"A-apa yang terjadi?!" Lutut Feng Luozhi terasa lemas hingga membuatnya terjatuh. Kedua tanganya meremas rambut merasa frustasi.

Kenapa harus hal ini yang pertama kali di lihat saat dia kembali dari hutan kabut hitam. Angan-anganya hancur tentang dirinya yang tidak akan malu lagi pada penduduk desa karena meridianya yang mulai berfungsi, ataupun tentang menunjukan hasil pencapaian yang di raihnya selama ini pada orang tuanya.

Pada akhirnya air matanya mulai menghianati Feng Luozhi, perlahan cairan bening mulai merembes keluar dari sudut matanya. "Sebenarnya...sebenarnya apa yang sedang terjadi di desaku?!" Feng Luozhi menggeleng kuat kepalanya, berusaha menampik kenyataan yang ada.

Riuzu mengambang di samping Feng Luozhi menatap hamparan puing-puing bangunan yang sudah berwarna hitam. Pandanganya teralihkan pada muridnya yang terpukul hebat melihat kenyataan pahit di hadapanya. Tentu saja ini membuat syok apalagi di umur Feng Luozhi yang belum genap sepuluh tahun.

Riuzu menatap iba Feng Luozhi. "Murid tenangkan pikiranmu, dan kendalikan dirimu." Kemudian Riuzu melayang lebih maju mendekati desa, lalu mengelus dagunya. "Lebih baik kamu menyelidiki penyebab desamu menjadi seperti ini. Tidak ada gunanya menyesali apa yang sudah terjadi!" Riuzu berbalik memandang muridnya yang masih merasa terpukul.

Feng Luozhi menatap Riuzu gurunya, membenarkan setiap perkataan Riuzu. Karena sekarang bukan saatnya menyesali seseuatu yang sudah terjadi, tapi bukan berarti untuk Feng Luozhi menyerah justru menjadikanya penyesalan itu sebuah lompatan untuk menjadi sosok lebih berguna di masa depan. Dan melawan segala tindak tanduk kejahatan yang ada.

"Maaf guru, murid terbawa suasana." Feng Luozhi berusaha tegar walau kenyatanya pahit. "Murid akan belajar dari sebuah penyesalan dan kejadian hari ini!" Feng Luozhi berkata dingin namun terdengar tegas.

Riuzu tersenyum, ternyata secepat itu perubahanya. Mungkin mulai dari sekarang Riuzu akan jarang menemukan sifat yang biasa di tunjukan Feng Luozhi. Karena sekarang Riuzu bisa menebak muridnya akan menutup diri menjadi pribadi yang dingin.

"Tidak, itu wajar untuk anak seusiamu! tapi kamu benar penyesalan bukanlah akhir dari segalanya" Riuzu mengulas senyum, rasanya baru ini dia berbicara formal pada muridnya, karena biasanya mereka akan berdebat.

Riuzu menghela nafas pelan, menyadari perubahan sikap Feng Luozhi dia yakin setelah apa yang terjadi hari ini hubungan dua murid tersebut akan terasa beda dari biasanya.

Feng Luozhi menyadari perubahan Raut Riuzu, kemudia tersenyum canggung sambil menggaruk hidungnya. "Guru jangan khawatir murid tidak akan berubah jika bersama guru. Tapi murid tidak bisa menjamin jika itu pada orang lain." Feng luozhi berkata.

"Benarkah? kalau begitu aku tidak akan segan memberi misi latihan padamu!" Riuzu berkata antusias lalu melayang meninggalkan Feng Louzhi sambil bersiul dengan kedua tanganya di belakang.

Feng Luozhi hanya menghela nafas berat, kenapa sifatnya tidak berubah pikirnya. Lalu mulai mengikuti langkah Riuzu.

Setelah jalan beberapa lama, akhirnya mereka tiba di kediaman Feng Luozhi yang kini hanya tersisa puing-puing bangunan tidak jauh berbeda dari bangunan penduduk desa lainya. Feng Luozhi hanya tersenyum getir sambil melangkah memasuki kawasan bangunan yang sudah tidak berbentuk.

Feng Luozhi berjalan menuju kamarnya yang hangus terbakar semua, kamudian menuju kamar kedua orang tuanya. Namun matanya terkejut melihat jasad kedua orang tuanya yang tinggal tulang belulang tampak saling melindungin. Tentu saja itu tidak menghalangi Feng Luozhi untuk mengenali orang yang paling menyanginya.

Feng Luozhi tidak bisa berkata-kata, namun air matanya kembali tumpah tak kuasa menahan tangis melihat kondisi kedua orang tuanya. Secara Reflek Feng Luozhi langsung bersujud di depan jasad orang tuanya dengan air mata yang merembes tidak henti-henti.

"Ayah ibu, maaf Feng-Feng datang terlambat!" Feng Luozhi berkata dengan suara bergetar. "Aku aku aku..." Feng Luozhi tidak sanggup berkata-kata namun air matanya mengalir terus.

Riuzu melayang sedikit manjauh dari lokasi Feng Luozhi. Membiarkan muridnya untuk berkeluh kesah pada jasad orang tuanya, walaupun keduanya sudah tidak bernyawa setidaknya Feng Luozhi mersa sedikit lega mengetahui masih bisa melihat kedua orang tuanya walau wujudnya sudah berbeda.

Setelah beberapa lama menunggu Feng Luozhi berkeluh kesah akhirnya Feng Luozhi menguburkan jasad kedua orang tunya di samping rumah. Masih dengan wajah sembab, Feng Luozhi mematung tidak jauh dari makam orang tuanya.

Riuzu menepuk pundak Feng Luozhi, menyadarkan muridnya tersebut dari keterdiamanya. "Feng-Feng tadi guru menemukan kalung giok ini di lantai kamar orang tuamu." Riuzu menunjukan kalung giok berwarna kuning bening yang tadi di temukanya.

"Feng-Feng? apa guru tidak salah memanggil?" Feng Luozhi bertanya Heran di padu dengan matanya yang sedikit membengkak, jadi terlihat konyol. Kemudian tanganya meraih Kalung Giok yang ada di genggaman tangan Riuzu.

Riuzu mengalihkan pandanganya sedikit malu. "Ah itu, mulai sekarang guru akan memanggil murid dengan sebutan Feng-Feng" Riuzu berkata sedikit malu, ajaibnya kipas bunga favoritnya tiba-tiba ada di genggamanya.

"Mungkin ini kalung milik ibu saat muda dulu!" Feng Luozhi mengenakannya di lehernya. "Oh ya terserah guru mau memanggil murid dengan sebutan apa, asal jangan yang aneh-aneh" Feng Luozhi berkata santai, membuat Riuzu geram karna merasa tidak ada kesan sedikitpun.

"Hmm...hmm..." Riuzu menganggukkan kepalanya sambil batuk pelan.

Feng Luozhi melirik Riuzu heran, namun hanya sesaat sebelum menanyakan tujuan selanjutnya. Riuzu menjelaskan Feng Luozhi harus mendaftarkan diri pada sebuah sekte agar menambah wawasan dan mendapatkan identitas murid dari sebuah sekte.

.....

Sebelum meneruskan perjalanan mencari perguruan untuk mendafar, Feng Luozhi memilih mampir ke kota untuk membeli baju baru. Karena jujur selama di hutan Feng Luozhi tidak pernah berganti pakaian tapi bajunya tetap di cuci untuk tetap bersih walau nyatanya warna semakin memudar dari waktu ke waktu.

Feng Luozhi berjalan tenang memperhatikan sekeliling kota. Banyak pasang mata yang memperhatikan penampilan Feng Luozhi, sebagian ada yang berkomentar buruk terhadap pakaian compang camping Feng Luozhi.

Namun sebagainya lagi ada yang berdecak kagum dengan wajah tampan Feng Luozhi meski umurnya belum genap sepuluh tahun namun kharisma dan fisiknya seperti remaja yang berumur 14-16 membuat Feng Luozhi tampak dewasa.

Namun Feng Luozhi tidak memperdulikanya, dan memilih menyibukan mencari toko pakaian. Feng Luozhi menghampiri sebuah toko yang menjual Pakaian pendekar terbesar di pusat kota. Tanpa manunggu lama Feng Luozhi berjalan ingin masuk ke dalam toko, namun langkahnya di halangi oleh seorang penjaga toko.

Feng Luozhi menaikan alisnya heran melihat Reaksi penjaga toko. "Ada apa?" tanya Feng Luozhi.

"Anak muda sebaiknya kau mencari toko lain, karena harga pakaian di sini tidaklah murah!" Penjaga Toko berkata dengan gaya merendahkan.

"Aku bebas menentukan pilihanku!" Feng Luozhi tidak memperdulikan teguran sang penjaga toko dan mulai melanjutkan lagkahnya. Hingga tiba-tiba sebuah golok besi menghalangi langkahnya.

"Anak muda kenapa kamu tidak mendengarkanku, lihatlah penampilanmu yang seperti itu! bagaiman mungkin kau akan membeli baju yang bahkan penghasilanmu setahun pun tidak akan cukup!" Pria penjaga toko itu berkomentar panjang dengan suara yang lumayan besar memancing orang-orang yang lewat untuk menyaksikan mereka berdua.

"Ada apa dengan penampilanku? bukankah ini toko pakaian terbesar? dan lagi di sana tertulis bahwa 'pelanggan adalah raja!' " Jelas Feng Luozhi sambil mengeja tulisan yang ada di papan nama toko.

"Itu memang prinsip toko ini, tapi bukan berarti untuk rakyat miskin sepertimu!" Pria penjaga toko berdalih.

Seorang pria paruh bayah gemuknampak berjalan keluar dari dalam toko setelah mendengar keributan di depan tokonya. "Ada apa ini?" Tanyanya pada penjaga toko.

Pria penjaga toko itu mendekat ke arah atasanya, lalu membisikan sesuatu di telinga pria paruh bayah gemuk. Setelah selesai sang penjaga toko memandang Feng Luozhi dengan puas seoalah mengatakan 'aku menang!'.

Pria gendut itu memandang Feng Luozhi dari atas samapi bawah. "Anak muda-" Sebelum selesai bicara sebuah kantong kecil terlempar ke arah pria gemuk itu yang reflek di tangkap cepat.

"Didalamnya terdapat 50 keping koin emas apa itu kurang?" Feng Luozhi berkata datar.

Pria gemuk dan penjaga toko terdiam memandang Feng Luozhi tidak percaya.

"kalian bisa menghitungnya ataupun memeriksa ke aslianya, jika kalian masih ragu aku bisa mencari toko pakaian lain." Feng Luozhi meminta kembali uangnya jika memang pria gemuk itu tidak percaya padanya.

"Ah tuan muda jangan seperti itu, ini sudah lebih dari cukup bahkan lebih, mohon tuan muda tidak tersinggung dengan perkataan penjaga toko kami" Seru pria gemuk itu.

"Aku terlanjur tersinggung!" Feng Luozhi berkata dingin memandang penjaga toko yang kini terdiam.

"Apa yang kau lakukan? cepat minta maaf atau tuan akan memecatmu!" Pria gemuk itu berdecak kesal pada penjaga toko.

"Ah ma-maafkan saya tuan muda yang tidak mengetahui apa-apa tentang anda." Penjaga toko itu membungkukkan badannya tanpa berani menatap wajah Feng Luozhi karena malu dan takut dengan ancaman pria gemuk di sampingnya.

"Hm, baiklah! lain kali tolong layani pelanggan dengan layak bagaimanapun kondisi yang terlihat!" Setelah mengatakannya Feng Luozhi berlalu memasuki toko pakaian di ekori pria gemuk di belakangnya.

Jangan heran karena kepingan koin emas itu tidaklah hasil curian. Melainkan harta yang terdapat di dalam cincin pusaka langit. Karna kini Feng Luozhi sudah memiliki tenaga dalam lebih dari empat ratus membuatnya bisa dengan leluasa membuka dan mengintip seluruh benda yang ada di cincin pusaka.

Ternyata bukan hanya harta yang menumpuk tetapi juga banyak kitab kitab kependekaran, meracik pil hingga beberapa benda pusaka lainya. Pantas saja cincin ini diincar pikir Feng Luozhi saat itu.

Akhirnya setelah membeli dan mengganti pakaian miliknya dan berjalan cukup lama, dan tentu saja setelah mengisi perutnya yang sudah lama tidak mencicipi masakan luar. Feng Luozhi memutuskan segera mencari Perguruan terdekat yang membuka pendaftaran hari ini.

bersambung...

Terpopuler

Comments

tirta arya

tirta arya

thir ini mc..masuk utah umur brpa rrus didalem brpa lama..tau2 keluqr aja kaya entut ente thor😝😝😝😝🤪🤪🤮🤮🤮😎

2024-03-19

0

MrQues Ques

MrQues Ques

nah belum genap 10 thun....wkwkwk..kok bisa jadi kuat😙🤣😙🤣😙

2023-06-24

0

Iwan Ali

Iwan Ali

bingung nih Thor,,,"air mata mulai menghianati"...😁😁

2022-12-23

0

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 hutan kabut hitam
3 Sosok transparan
4 Guru baru
5 Berhasil keluar
6 Sekte Naga Terbang
7 Sekte Naga Terbang II
8 menjadi murid inti
9 Menjadi murid inti II
10 Menjadi Murid Inti III
11 Pembantaian di Sekte Naga Terbang : Kecurigaan pada Ling Ruo
12 Pembantaian di Sekte Naga Terbang II : Kekuatan Feng Luozhi
13 Pembantaian di Sekte Naga Terbang III
14 Pembantaian di Sekte Naga Terbang Last : Tidak terduga
15 Sadar Kembali
16 Menara Pelatihan
17 Menara Pelatihan II : Tekanan kuat di Menara Pelatihan Sekte Naga Terbang
18 Menara Pelatihan III : Tombak Api Es Abadi
19 Menara Pelatihan Last : Keluar
20 Diskusi Turnamen Pendekar muda jenius di Sekte Bulan Suci
21 Lim Zxuan
22 Awal Perjalanan
23 Pergi Bersama
24 Siluman Beruang Merah
25 Kota Shui
26 Asosiasi Matahari Kembar
27 Selisih Dengan Keluarga Bangsawan Wen
28 Selisih dengan keluarga bangsawan Wen II
29 Terbentuknya Roh Api Es Abadi
30 Permintaan Wen Juan
31 Acara yang tidak sesuai keinginan
32 Konflik dalam keluarga
33 Desa Oyami
34 Desa Oyami II : Konflik di Desa Oyami
35 Desa Oyami III
36 Desa Oyami IV
37 Desa Oyami : Last
38 Dou Zi
39 Dou Zi belum mati!
40 Kitab Langkah Setan
41 Melanjutkan Perjalanan
42 Sekte Bulan Suci
43 Turnamen di Bulan Suci ●
44 Turnamen Bulan Suci II
45 Turnamen Bulan Suci III
46 Turnamen Bulan Suci IV
47 Turnamen Bulan Suci V
48 Turnamen Bulan Suci VI
49 Turnamen Bulan Suci VII
50 Turnamen Bulan Suci VIII
51 Turnamen Bulan Suci IX
52 Turnamen Bulan Suci Last
53 Siasat
54 Kerusuhan
55 Pembantaian Dimulai!
56 Pembantaian : Permainan Pertama
57 PEMBANTAIAN : PERMAINAN KEDUA
58 Kekuatan Riuzu
59 Jangan Remehkan lawanmu
60 Masa Aktif
61 Kemunculan Monster Pelindung Sekte Bulan Suci
62 Ledakan Tubuh Pendekar Surgawi
63 Memulai Perjalanan Baru
64 Musuh Yang Belum Mati
65 Rubah Kecil
66 INFO
67 Kembali ke dasar sungai di tengah malam
68 Mendapatkan Batu Magis
69 Nama untukmu Gubai
70 Menjual ke Asosiasi Matahari Kembar
71 Harga Jual
72 Keributan rumah makan
73 Meracik pil dan identitas kakek tua
74 Rahasia pasar Gelap Kota Shui
75 menyusuri informasi terkait pasar gelap dan kembalinya Riuzu serta Fei-Fei
76 Latihan Penuh dan Pasar Gelap Kota Shui
77 Pasar Gelap Kota Shui : tetes darah berharga Hewan Surgawi
78 Pergi
79 Naik tingkat, Pendekar Suci
80 Iblis Hati
81 Kota Huji
82 Rumah Lelang Tempurung Putih
83 Masalah di depan Rumah lelang
84 Pembunuh Bayaran
85 Jin Wei
86 Pembuatan Pil, dan kondisi Riuzu
87 Meninggalkan kota Huji
88 Gunung Tandus
89 Lembah Terlarang
90 Kelinci Hitam Halusinasi
91 Kerja sama
92 Mengalahkan Monster Kelinci Hitam Halusinasi
93 Empat siluman penguasa
94 Sekelompok siluman hyna
95 Xuerin
96 Kabut racun?
97 Singa taring Beracun
98 Informasi Singa taring Beracun
99 Lorong
100 Pilihan
101 Mustika Siluman
102 Mustika Siluman II
103 Mustika Siluman Last
104 pertarungan Xuerin
105 Kekalahan Siluman Kera
106 Keluar
107 Mengeluarkan racun
108 Sampai
109 Ibu Kota Yojin
110 Ancaman?
111 Kekuatan baru?
112 Berani membunuhku?
113 Pilih Hidup atau Mati?
114 Keadaan Kekaisaran Liu
115 Fakta Li Jian
116 Kejadian tidak terduga
117 Balas dendam...
118 Rencana pangeran Kedua, Liu Dan
119 Serangan
120 Kekacauan di dalam Istana
121 Kekacauan di dalam Istana II
122 Kekacauan di dalam Istana III
123 Kekacauan di dalam Istana Last
124 Kaisar Baru, Kekaisaran Liu
125 Laporan keresahan rakyat di beberapa wilayah
126 Ming Yui
127 Feng Luozhi VS Ming Yui
128 Feng Luozhi VS Ming Yui II
129 Feng Luozhi VS Ming Yui Last!
130 Pembahasan dengan Riuzu
131 Uji Tes Kekuatan Baru
132 Uji Tes kekuatan Baru last
133 Gunung Tianyu
134 Lie Fan
135 Keluarga Xue
136 Masalah dua keluarga Bangsawan
137 Lie An
138 Kekalahan bangsawan Lie
139 Pemilik cincin sebelumnya
140 Pemilik Cincin sebelumnya Last
141 Bantuan Iblis Hati
142 Lenyapnya Racun Roh
143 Bukan Up
144 Pengintai itu...
145 Feng Luozhi VS Jin Tian
146 Perpisahan Dengan Riuzu
147 Perkelahian Naga Es
148 Perkelahian Naga Es II
149 Perkelahian Naga Es Last
150 Rencana Latihan Tertutup
151 Misi dan Pertemuan Gubai dengan teman tuan
152 Pendapat masing-masing
153 Rapat Istana
154 Rencana Aliran Hitam
155 Kayito
156 Ziolong dan Kayito
157 Serikat Putih, Cahaya Lima Warna
158 Ken Dai tertangkap
159 Pertumpahan Darah Kekaisaran Liu I : Awal
160 Pertumpahan Darah Kekaisaran Liu II : bebasnya Ras Iblis Hitam
161 Pertumpahan Darah III : tersudut
162 Pertumpahan Darah Kekaisaran Liu IV
163 Pertumpahan Darah Kekaisaran Liu V : Akhir Segalanya
164 Kembali Setelah Sekian Lama
165 Kacau
166 Penyelamatan Ken Dai
167 Lenyapnya Ras Iblis Hitam
168 Liu Tianji
169 Merebut Kembali Kekaisaran Liu dari tangan Golongan Hitam I
170 Merebut Kembali Kekaisaran Liu dari tangan Golongan Hitam II
171 Merebut Kembali Kekaisaran Liu dari tangan Golongan Hitam Last
172 info
Episodes

Updated 172 Episodes

1
prolog
2
hutan kabut hitam
3
Sosok transparan
4
Guru baru
5
Berhasil keluar
6
Sekte Naga Terbang
7
Sekte Naga Terbang II
8
menjadi murid inti
9
Menjadi murid inti II
10
Menjadi Murid Inti III
11
Pembantaian di Sekte Naga Terbang : Kecurigaan pada Ling Ruo
12
Pembantaian di Sekte Naga Terbang II : Kekuatan Feng Luozhi
13
Pembantaian di Sekte Naga Terbang III
14
Pembantaian di Sekte Naga Terbang Last : Tidak terduga
15
Sadar Kembali
16
Menara Pelatihan
17
Menara Pelatihan II : Tekanan kuat di Menara Pelatihan Sekte Naga Terbang
18
Menara Pelatihan III : Tombak Api Es Abadi
19
Menara Pelatihan Last : Keluar
20
Diskusi Turnamen Pendekar muda jenius di Sekte Bulan Suci
21
Lim Zxuan
22
Awal Perjalanan
23
Pergi Bersama
24
Siluman Beruang Merah
25
Kota Shui
26
Asosiasi Matahari Kembar
27
Selisih Dengan Keluarga Bangsawan Wen
28
Selisih dengan keluarga bangsawan Wen II
29
Terbentuknya Roh Api Es Abadi
30
Permintaan Wen Juan
31
Acara yang tidak sesuai keinginan
32
Konflik dalam keluarga
33
Desa Oyami
34
Desa Oyami II : Konflik di Desa Oyami
35
Desa Oyami III
36
Desa Oyami IV
37
Desa Oyami : Last
38
Dou Zi
39
Dou Zi belum mati!
40
Kitab Langkah Setan
41
Melanjutkan Perjalanan
42
Sekte Bulan Suci
43
Turnamen di Bulan Suci ●
44
Turnamen Bulan Suci II
45
Turnamen Bulan Suci III
46
Turnamen Bulan Suci IV
47
Turnamen Bulan Suci V
48
Turnamen Bulan Suci VI
49
Turnamen Bulan Suci VII
50
Turnamen Bulan Suci VIII
51
Turnamen Bulan Suci IX
52
Turnamen Bulan Suci Last
53
Siasat
54
Kerusuhan
55
Pembantaian Dimulai!
56
Pembantaian : Permainan Pertama
57
PEMBANTAIAN : PERMAINAN KEDUA
58
Kekuatan Riuzu
59
Jangan Remehkan lawanmu
60
Masa Aktif
61
Kemunculan Monster Pelindung Sekte Bulan Suci
62
Ledakan Tubuh Pendekar Surgawi
63
Memulai Perjalanan Baru
64
Musuh Yang Belum Mati
65
Rubah Kecil
66
INFO
67
Kembali ke dasar sungai di tengah malam
68
Mendapatkan Batu Magis
69
Nama untukmu Gubai
70
Menjual ke Asosiasi Matahari Kembar
71
Harga Jual
72
Keributan rumah makan
73
Meracik pil dan identitas kakek tua
74
Rahasia pasar Gelap Kota Shui
75
menyusuri informasi terkait pasar gelap dan kembalinya Riuzu serta Fei-Fei
76
Latihan Penuh dan Pasar Gelap Kota Shui
77
Pasar Gelap Kota Shui : tetes darah berharga Hewan Surgawi
78
Pergi
79
Naik tingkat, Pendekar Suci
80
Iblis Hati
81
Kota Huji
82
Rumah Lelang Tempurung Putih
83
Masalah di depan Rumah lelang
84
Pembunuh Bayaran
85
Jin Wei
86
Pembuatan Pil, dan kondisi Riuzu
87
Meninggalkan kota Huji
88
Gunung Tandus
89
Lembah Terlarang
90
Kelinci Hitam Halusinasi
91
Kerja sama
92
Mengalahkan Monster Kelinci Hitam Halusinasi
93
Empat siluman penguasa
94
Sekelompok siluman hyna
95
Xuerin
96
Kabut racun?
97
Singa taring Beracun
98
Informasi Singa taring Beracun
99
Lorong
100
Pilihan
101
Mustika Siluman
102
Mustika Siluman II
103
Mustika Siluman Last
104
pertarungan Xuerin
105
Kekalahan Siluman Kera
106
Keluar
107
Mengeluarkan racun
108
Sampai
109
Ibu Kota Yojin
110
Ancaman?
111
Kekuatan baru?
112
Berani membunuhku?
113
Pilih Hidup atau Mati?
114
Keadaan Kekaisaran Liu
115
Fakta Li Jian
116
Kejadian tidak terduga
117
Balas dendam...
118
Rencana pangeran Kedua, Liu Dan
119
Serangan
120
Kekacauan di dalam Istana
121
Kekacauan di dalam Istana II
122
Kekacauan di dalam Istana III
123
Kekacauan di dalam Istana Last
124
Kaisar Baru, Kekaisaran Liu
125
Laporan keresahan rakyat di beberapa wilayah
126
Ming Yui
127
Feng Luozhi VS Ming Yui
128
Feng Luozhi VS Ming Yui II
129
Feng Luozhi VS Ming Yui Last!
130
Pembahasan dengan Riuzu
131
Uji Tes Kekuatan Baru
132
Uji Tes kekuatan Baru last
133
Gunung Tianyu
134
Lie Fan
135
Keluarga Xue
136
Masalah dua keluarga Bangsawan
137
Lie An
138
Kekalahan bangsawan Lie
139
Pemilik cincin sebelumnya
140
Pemilik Cincin sebelumnya Last
141
Bantuan Iblis Hati
142
Lenyapnya Racun Roh
143
Bukan Up
144
Pengintai itu...
145
Feng Luozhi VS Jin Tian
146
Perpisahan Dengan Riuzu
147
Perkelahian Naga Es
148
Perkelahian Naga Es II
149
Perkelahian Naga Es Last
150
Rencana Latihan Tertutup
151
Misi dan Pertemuan Gubai dengan teman tuan
152
Pendapat masing-masing
153
Rapat Istana
154
Rencana Aliran Hitam
155
Kayito
156
Ziolong dan Kayito
157
Serikat Putih, Cahaya Lima Warna
158
Ken Dai tertangkap
159
Pertumpahan Darah Kekaisaran Liu I : Awal
160
Pertumpahan Darah Kekaisaran Liu II : bebasnya Ras Iblis Hitam
161
Pertumpahan Darah III : tersudut
162
Pertumpahan Darah Kekaisaran Liu IV
163
Pertumpahan Darah Kekaisaran Liu V : Akhir Segalanya
164
Kembali Setelah Sekian Lama
165
Kacau
166
Penyelamatan Ken Dai
167
Lenyapnya Ras Iblis Hitam
168
Liu Tianji
169
Merebut Kembali Kekaisaran Liu dari tangan Golongan Hitam I
170
Merebut Kembali Kekaisaran Liu dari tangan Golongan Hitam II
171
Merebut Kembali Kekaisaran Liu dari tangan Golongan Hitam Last
172
info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!