Walaupun hari sudah siang tetap saja keadaan suasana di hutan kabut hitam tetap terlihat seperti menjelang malam.
Lenguhan kecil mulai keluar dari bibir bocah yang sedang meringkuk di bawah pohon besar. matanya mengerjap, tak lama dirinya duduk melihat situasi di sekitarnya.
Kenapa gelap sekali? bukan kah ini sudah siang? pertanyaan-pertanyaan mulai menumpuk di kepalanya. Tentang keadaan hutan yang menurutnya sangat aneh.
Tentu saja, orang normal mana yang tidak mempertanyakan tentang hutan yang sangat aneh ini? sebelum melangkah dirinya memeriksa sekujur tubuhnya yang sudah sangat kurus.
"Bagaimana aku bisa sekurus ini?" Feng Louzhi memegang lenganya yang hanya berbalut sedikit daging.
"Oh bahkan sekarang aku tidak tahu ini ada di mana!" Matanya menyusuri sekitarnya.
Beberapa saat kemudian, dirinya merasa haus dan kelaparan yang hebat. Tanganya menyentuh perut kecilnya. Baiklah mungkin dia harus mencari beberapa buah-buahan dulu untuk mengganjal perutnya, kemudian di lanjutkan mencari aliran sungai untuk menghilangkan rasa haus dan membersihkan tubuhnya yang sudah bau busuk.
Sambil memegang buah yang baru di dapat tadi. Yang memiliki bentuk seperti apel dengan ukuran sebesar kelapa berwarna putih. Feng Louzhi berjalan menyusuri hutan, sesekali juga mengigit buah aneh yang di dapatnya tadi. Memang aneh, bahkan rasanya juga tidak kalah aneh. Tidak seperti apel yang manis, buah ini memiliki rasa pahit di awal dan manis di akhir. Bukankah itu aneh?.
Langkahnya semakin jauh menyusuri hutan, hingga di pertengahan hutan, matanya melihat ada aliran sungai yang sedang mengalir. Matanya berbinar, dengan lari sedikit sempoyongan Feng Louzhi mendekati sungai tersebut.
Seketika kesegaran membasahi teggorokanya. "Ah ini sangat segar!" Ucapnya antusias seolah baru menemukan sesuatu yang begitu berharga.
Matanya menatap ke atas, ke arah cakrawala biru. Aneh, awan hitam di atas membentuk lingkaran yang menampakan cakrawala langit biru yang indah. Di sini juga layaknya seperti hari biasa, berbeda di dalam hutan tempatnya tidur tadi. Yang selalu gelap dengan minim pencahayaan.
Ah sudahlah, pikirnya! bukan saatnya memikirkan hal tidak penting tersebut. Feng Louzhi memilih untuk membasuh tubuhnya yang sangat menyengat itu, untungnya aliran sungai yang di temuinya itu tidak terlalu dalam. Jadi dia tidak perlu khawatir.
Kesegaran menghampiri tubuhnya, bau tidak sedap dari tubuhnya tadi pun kini menghilang di bawa arus sungai. Feng Louzhi melihat hilir sungai kebawah, bulu kuduknya meremang sesaat melihat sungai bawah yang sangat gelap seperti malam hari. Berbeda sekali dengan sungai yang di tempatinya, yang untungnya di sini di terkena sinar matahari.
"Aneh kenapa dia masih belum melihatku??" Suara seorang pria tiba-tiba terdengar dari sampingnya.
"Siapa!" seru Feng Louzhi waspada.
Dan melihat ke sekitarnya, lalu menemukan sosok pria transparan yang sedang mengambang. Wajahnya sangat tampan, dengan rambut berwarna keemasan sedang berpikir dengan keras tanpa melihat Feng Louzhi.
"Seharusnya itu sudah bekerja, karena dia memakan buah aneh tadi. Sehingga memberikan beberapa tenaga dalam" Pria itu menyipitkan matanya menatap Feng Louzhi, yang juga mematung menatapnya.
"Ah masih tidak melihatku juga." Ucapnya, yang hanya menanggapi Feng Louzhi bukan sedang menatapnya, melainkan ke belakang menembus tubuhnya.
Pria transparan itu mengelus dagunya sambil mata tertutup. "Aku harus mendapatkan caranya!" serunya antusias.
"A-anu tuan hantu tolong jangan ganggu saya." Suara Feng Louzhi membuat pria transparan itu metotot tidak percaya, ah akhirnya.
"Pergilah tuan hantu! saya akan segera membacakan doa untuk anda, jika tuan hantu tidak menganggu saya!" Feng Louzhi mengibas-ngibaskan tanganya kedepan, menciptakan cipratan air sungai.
Dengan mata terpejam, Feng Louzhi terus menciptakan cipratan air semakin banyak. Karena saat matanya mengintip, dia masih bisa menangkap sosok bayangan hantu tersebut masih berdiri memandangnya.
"hey hey bocah! tenanglah! lihat bajuku nanti basah akabat cipratan air yang kau ciptakan!" Sosok transparan tersebut mulai protes.
Feng Louzhi semakin menjadi-jadi "tidak! tidak! kembalilah ke dunia mu dengan tenang! jangan ganggu aku!!" seru Feng Louzhi tetap pada aksinya, namun sedetik setelah mengatakan kalimatnya, otaknya berpikir keras mendengar perkataan konyol dari tuan hantu di depanya.
'Basah? apa hantu ini bodoh?' Batinya.
Melihat Feng Louzhi berhenti mencipratkan air, membuatnya merasa lega. Tanganya mulai memukul-mukul bajunya, meski kenyataanya bajunya tidak terkena apapun. Namun pikiranya seolah harus melakukanya.
"Ah akhirnya kamu tenang" Masih menyibukan diri dengan bajunya.
Feng Louzhi molongo, bagaimana dia bisa berjumpa dengan hantu yang tampan namun bodoh. Dengan sedikit ragu, Feng Louzhi memberanikan diri untuk bertanya.
"Tuan hantu, adakah yang bisa saya bantu? tapi tolong jangan ganggu saya!" ucap Feng Louzhi momohon. Pria transparan itu melirik Feng Louzhi tidak terima dengan ucapan bocah di depanya.
"Hey bocah! bagaimana mungkin pria setampanku adalah hantu! lihatlah kemolekan wajahku, tubuhku serta kharisma yang keluar dariku." Pria transparan tersebut berkata dengan percaya diri.
"Lalu? kenapa anda transparan?" Ucap Feng Louzhi yang mulai terbiasa dengan arah pembicaraan.
"Hm, kau tidak perlu bertanya tentang itu." pria itu mengelus dagunya. "Karna aku! adalah aku!!!!" Serunya mengepalkan tangan.
"Hah? apa maksudnya? aku--"
"Baiklah anak muda cukup dengan basa basinya! perkenalkan diriku adalah roh yang menjaga cincin pusaka yang sedang kau pakai di jarimu." Ucapanya terdengar tegas, berbeda dengan sebelumnya yang terlalu banyak omong.
"Anak muda! mulai saat ini kamu akan berlatih untuk menjadi seorang pendekar yang paling di segani!" Tambahnya, masih terdengar tegas.
Feng Louzhi tersenyum kikuk menggaruk kepalanya. Ucapan pria transparan itu tidak akan berguna baginya, karena setau dirinya sendiri bahwa dia cacat sejak lahir. Sehingga tidak bisa mendalami ilmu-ilmu yang kependekaran.
"A-anu tapi jalur meridianku tidak berfungsi sejak lahir. Hingga tidak pernah bisa mengumpulkan tenaga dalam." Katanya lesu.
Pria tranparan itu memandang Feng Louzhi penuh slidik, membuat Feng Louzhi sedikit salah tingkah. "hm?? benarkah? tapi kulihat jalur meridianmu mulai terbuka." Pria tersebut mengelus dagunya, sambil memandang Feng Louzhi.
Mendengar itu ucapan pria transparan di depanya membuat Feng Louzhi merasa tidak percaya. Rasa bahagia menerpa dirinya, jika begitu kini dirinya tidak perlu malu lagi jika kembali ke desanya karna jalur meridianya sudah terbuka.
"Benarkah?? akhirnya aku tidak perlu mendapat hinaan lagi!" Serunya bersemangat. "Saat kembali ke desa aku akan menunjukan pada ayah dan ibu!" Tambahnya.
Namun dirinya tidak akan pernah tau kapan dia bisa keluar dari hutam kabut hitam ini. Dan apakah dia bisa kembali atau tidak. Bahkan apakah ayah ibunya masih bisa menyambut kedatanganya atau tidak.
Pria transparan itu hanya terkekeh pelan melihat semangat membarah dari bocah di depanya. Siapa sangka ternyata penerus pemilik cincin pusaka ini adalah bocah lemah seperti di depanya, karna kenyataanya selama beratus-ratus tahun cincin ini selalu mempunyai tuan yang memiliki takdir dewa. Tidak di sangka hari ini menjadi milik bocah yang tidak memiliki keistimewaan apapun.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Roni Sakroni
bahasanya yang baik thor
2025-04-04
0
Zee
bahasanya terlalu lebay thor
2024-06-02
0
zener06
kamu nanya..??? bertanya tanya..??
2024-05-31
0