Dalam beberapa menit Lin Houfeng dan Wen Yongi sudah saling bertukar jurus. Wen Yongi dengan lincah memainkan pedang kebanggaannya, melompat dari satu sisi ke sisi lainya lalu melepaskan beberapa serangan pedang ke arah Lin Houfeng.
Lin Houfeng tersenyum tipis, kemudian dengan mudahnya berpindah ke sisi yang lainya menghindari setiap tebasan yang di berikan Wen Yongi. Wen Yongi merasa jengah dan bosan, melihat Lin Houfeng yang terus menerus menghindari seranganya.
Wen Yongi mengambil jarak kebelakang dengan nafasnya yang sudah memburu. Tatapanya menatap Lin Houfeng dengan sinis, dia baru menyadari bahwa tujuan Lin Houfeng sebenarnya adalah membuatnya merasa di atas awan dan perlahan menjatuhkanya.
Lin Hofeng dengan sengaja membiarkan Wen Yongi menyerang terus menerus tanpa henti, hingga membuat energi kekuatan pemuda itu perlahan melemah. Dan benar saja, tenaga dalam yang di miliki oleh Wen Yongi mulai berkurang secara perlahan semenjak pertukaran jurus pertamanya dengan Lin Houfeng yang terus menghindar.
"Dasar pengecut! kau sengaja membuatku terus menyerang hingga membuat tenaga dalamku habis!" Wen Yongi berseru lantang sambil menunjuk Lin Houfeng dengan pedangnya.
Lin Houfeng memasukan salah satu kelingking ke lubang hidungnya, kemudian terkekeh dengan bangga melihat Wen Yongi masuk ke jebakanya. "hehe, dasar bodoh! salahmu sendiri yang baru menyadari." Lin Houfeng menunjuk Wen Yongi dengan tanganya yang satu lagi.
Wen Yongi menggeretakan giginya kesal, walaupun dia tidak mendapatkan luka sama sekali, namun kondisinya sekarang jauh dari kata prima karena sudah banyak menghabiskan tenaga dalamnya. Dengan sisa tenaga dalamnya Wen Yongi mengeluarkan jurus terakhirnya dan mengarahkan lurus ke arah Lin Houfeng yang masih santai mengorek hidungnya.
Wen Yongi tersenyum puas dan merasa yakin dengan tebasan terakhir yang di arahkan ke Lin Houfeng. Bunyi ledakan keras pun terdengar dari arah Lin Houfeng berdiri seperti benturan sesuatu yang keras, tebasan pedang Wen Yongi menghasilkan retakan lumayan besar di lantai dan menimbulkan asap tebal karena tebasanya menghantam sesuatu yang keras.
Wen Yongi tertawa puas melihat hasil yang di buatnya, dia yakin setidaknya serangan terakhirnya ini mampu menumbangkan atau setidaknya membuat luka serius di tubuh Lin Houfeng. Tubuh Wen Yongi mulai lemas dan terjatuh berlutut dengan sanggahan pedang miliknya.
"Aku menang!" soraknya lantang, namun dia tidak mendengar kemenangan yang di ucapkan pengawas ujian hingga beberapa saat membuat Wen Yongi merasa heran.
Suara sorak sorai pun tidak terdengar dari para penonton seperti biasanya saat ada yang memenangkan pertandingan. Wen Yongi memperhatikan ke sekitarnya, kemudian dahinya mengkerut heran saat melihat tatapan semua penonton mengarah ke atas dengan pandangan kagum.
"A-apa!?" Wen Yongi kehabisan kata-kata saat melihat Lin Houfeng mengambang di udara, berarti sedari tadi Pemuda gendut itu menyembunyikan kekuatannya yang sudah berada di tingkat pendekar langit sedangkan dia sendiri menunjukan secara terang-terangan tingkat kekuatannya yang berada di pendekar Bumi tingkat empat.
"pantas saja sangat sulit mengalahkanya, ternyata bocah gendut itu adalah pendekar Langit!" Wen Yongi membatin kesal.
Berarti yang terkena tebasan terakhirnya tadi bukan Lin Houfeng, melainkan dinding pelindung yang mengepung arena pertandingan.
Lin Houfeng tersenyum lebar menatap ke bawah ke arah Wen Yongi. Pemuda itu terlihat tidak percaya melihat Lin Houfeng yang ternyata adalah pendekar Langit. Yang menandakan mereka pendekar Langit adalah mereka yang bisa leluasa terbang di langit luas, dan ciri tersebut sudah jelas terdapat dalam diri Lin Houfeng.
"A-AKU MENYERAH!" Wen Yongi mengangkat tanganya ke atas tanda menyerah.
Namun terlambat karena melihat Lin Houfeng yang bergerak cepat dari atas menuju ke arah Wen Yongi. bayangan hewan aneh terbentuk dari jurus yang di ciptakan Lin Houfeng berwarna merah menyala seperti api.
Kang Furu dan Feng Luozhi yang melihatnya pun merasa heran dengan bentuk hewan dari jurus Lin Houfeng, bayangan terlihat seperti ayam namun kepalanya menyerupai burung yang cantik dengan seluruh tubuh yang di lapisi api merah menyala.
"Saudara Feng, hewan apa yang bersama saudara Lin itu?!" Kang Furu bertanya heran, namun Feng Luozhi mengangkat bahunya tidak tahu.
Duarrr!
Lin Houfeng menghantam tubuh Wen Yongi dengan jurus anehnya tersebut. Asap mengepul begitu Lin Houfeng memberikan serangan ke arah Wen Yongi. Lin Houfeng melompat ke belakang setelah memberikan serangannya untuk yang pertama kalinya karena sejak tadi Lin Houfeng hanya menghindar.
Perlahan kepulan asap mulai memudar di sekitar Wen Yongi. setelah menghilang seutuhnya, terlihat pemuda dengan rambut seperti habis terbakar dan kulit wajah yang menjadi hitam, Wen Yongi diam mematung ditempatnya. Berusaha mencerna kejadian sial yang menimpanya, mungkin dari kejadian ini Wen Yongi bisa belajar untuk tidak terlalu Arogan dengan orang yang belum dikenalnya.
Pengumuman hasil pertandingan pun dimenangkan Lin Houfeng dalam waktu yang lumayan singkat dan hanya mengeluarkan satu jurus serangan. sehingga tidak banyak yang bisa menebak, jurus lainya yang masih di rahasiakan oleh remaja gendut tersebut.
Lin Houfeng kembali ke tempat duduknya dengan wajah bangganya. Kang Furu langsung menyambut Lin Houfeng dengan senyum lebar menghiasi wajah pemuda berambut merah tersebut.
"Saudara Lin! kau sungguh luar biasa!" Kang Furu berseru semangat saat melihat Lin Houfeng berjalan ke tempat duduknya kembali.
Lin Houfeng hanya tersenyum kecil seolah berkata, 'tentu saja, aku yang terhebat!'.
"Hahaha!! aku juga tidak akan kalah sepertimu saudara Lin!" Kang Furu lagi-lagi mengundang kehebohan, karena suaranya yang tidak bisa di kontrol.
Kang Furu menggaruk kepala belakangnya, menunjukan senyum konyolnya sembari meminta maaf karena suaranya yang menganggu.
Pertandingan kembali di mulai, pengawas mulai memanggil nama peserta satu persatu. beberapa pertandingan pun telah terjadi, menyisakan beberapa peserta yang lolos hingga ke babak final.
Hingga giliran nama Kang Furu terpanggil, membuat pemuda berambut merah itu bersorak semangat karena gilirannya telah tiba, lagi-lagi Kang Furu tidak bisa mengontrol suaranya sendiri, akibatnya pemuda itu mendapat teguran keras untuk yang kesekian kalinya dari pengawas.
"Hahaha!! pemuda itu sungguh menarik!" Riuzu tertawa keras di pikiran Feng Luozhi, membuat pemuda itu terganggu.
Feng Luozhi menghela nafas berat, berusaha menahan diri karena Riuzu yang sesukanya berbicara di pikirannya. Feng Luozhi kembali memfokuskan pandangannya pada pertandingan Kang Furu, bersama Lin Houfeng di sampingnya yang sedang memakan mantau.
"SELANJUTNYA KANG FURU MELAWAN KIM GU!" pengawas memanggil nama kedua peserta.
Kedua peserta menaiki Arena pertandingan secara bersamaan. Mereka saling mengambil jarak satu sama lain. Kang Furu tersenyum lebar melihat Kim Gu di depanya, kemudian menggaruk hidungnya yang tidak gatal sama sekali.
"Saudara mohon bimbinganya." Kang Furu berkata dengan pelan, namun karena tenaga dalamnya yang tidak terkontrol membuat suara Kang Furu sangat-sangat terdengar jelas di pendengaran semua penonton.
Kim Gu tersenyum menantang ke arah Kang Furu, melihat tubuh Kang Furu yang lebih kecil dibandingkan dengan tubuhnya membuat rasa kepercayaan dirinya meninggi terhadap pertandingan ini.
"Baiklah saudara kang, aku akan mengontrol kekuatanku saat menyerangmu!" Kim Gu berseru lantang dengan nada meremehkan.
Kang Furu menanggapinya dengan senyum lebar miliknya, matanya menyipit karena senyumnya tersebut. "baiklah, kuharap kau tidak menyesali ucapan mu barusan!" Kang Furu mengganti mimik wajahnya menjadi serius.
Lonceng pertandingan pun terdengar keras, menandakan pertandingan segera dimulai.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Roni Sakroni
namanya cukup aneh aneh
2025-04-04
0
Edy Tianly
ayo semangat kangguru
2023-02-01
0
Rara Candra Kirana
aku masih bingung sejauh ini dengan alur dan bahasa nya
2022-06-23
0