Feng Luozhi melayang dengan sisa kekuatannya yang masih ada, mengabaikan tatapan-tatapan orang di sekitarnya dan Riuzu yang terus mengomel. Kemarahanya belum terpuaskan melihat mayat-mayat murid Sekte Naga terbang lebih banyak daripada Kelompok baju hitam yang bersama Ling Ruo.
"Feng-Feng jangan gegabah! urusan di atas sini tidak perlu kau yang mengurusnya!" Riuzu menegaskan Feng Luozhi berulang kali. "Biarkan tetua sekte yang mengurus sisanya!" Riuzu menunjuk sekitarnya menggunakan jarinya.
Namun usaha Riuzu seakan sia-sia, saat melihat tatapan Feng Luozhi yang ingin terus melanjutkan nafsu membunuhnya.
"Kalian semua, harus mati!" Feng Luozhi berkata dengan nafasnya yang terengah, membuat kelompok Ling Rue tertawa pelan melihat kearoganan Feng Luozhi.
Para petinggi sekte memandang Feng Luozhi sedikit heran. Mereka tahu Feng Luozhi memanglah kuat, tapi mengalahkan kelompok baju hitam yang jumlahnya lebih banyak dan rata-rata sudah mencapai pendekar Bumi tingkat akhir bahkan lebih, merupakan sesuatu yang tentu sulit diraih.
"Anak muda sebaiknya kau mundur dan bergabung dengan murid lainya yang selamat." Salah satu tetua mencoba berbicara pada Feng Luozhi.
Feng Luozhi memejamkan matanya sesaat dan menetralkan pernapsanya, kemudian menatap enam tetua yang ada satu persatu, senyum tipis terukir di bibirnya. " Para Tetua tidak perlu khawatir ataupun merasa terbebani, apapun yang terjadi resikonya akan ku tanggung sendiri!" jelas Feng Luozhi.
"Tapi kondisimu sudah sangat jauh dari kondisi prima!" Salah satu tetua berseru tidak terima terhadap Feng Luozhi, dia berpikir walaupun pemuda itu berkata tidak perlu terbebani, namun nyatanya nanti akan memecah konsentrasi para tetua.
Ling Ruo bertepuk tangan dengan tawa kecilnya. "Luar biasa, bahkan ketika musuh di depan mata, kalian masih sempat bersandiwara?"
Ling Ruo menatap tajam para petinggi Sekte Naga Terbang dan Feng Luozhi. "Apa kau bodoh? atau pura-pura bodoh!?" Ling Ruo berkata sinis. "lihatlah sekitarmu, jumlah kami jauh lebih banyak! meskipun para kakek tua ini memiliki kekuatan hebat, namun itu bukan masalah."
Feng Luozhi yang mendengarnya pun terkekeh, dasar naif pikirnya. Bahkan mereka tidak tahu sebagian rekan mereka sudah banyak yang tewas di tangan Feng Luozhi, karena mereka terlalu sibuk melawan para tetua Sekte Naga Terbang hingga mereka tidak menyadarinya.
Ling Ruo yang melihat Feng Luozhi tertawa kecil merasa geram karena remaja itu terlihat meremehkanya. "Kau! apa yang kau tertawakan!" Ling Ruo bertanya geram.
"Dasar bocah sombong, apa yang kau tertawakan dari nona kami!" Salah satu pengikut Ling Ruo juga menjawab.
Feng Luozhi tersenyum tipis, apa mereka masih belum menyadarinya? atau memang tidak sama sekali.
"Anak muda jangan terlalu arogan, musuh di depanmu. Paling tidak sudah berada di puncak pendekar langit bahkan beberapa sudah berada di pendekar Bergelar!" Salah satu tetua mengingatkan Feng Luozhi.
Namun bukanya mersa terancam, justru senyum Feng Luozhi semakin lebar. Membuat para petinggi Sekte terheran-heran, dan kelompok Ling Ruo yang semakin emosi.
"Apa kalian bodoh? atau pura-pura bodoh?" Feng Luozhi menaikan sebelah alisnya. "Lihatlah ke bawah, dan sadari siapa yang lebih unggul!" Feng Luozhi melirik kebawah, dan menunjuk tanah yang di penuhi tubuh-tubuh tidak bernyawa.
Mata Ling Ruo serta pengikutnya melotot tidak percaya. Bagaimana mungkin? pikir mereka. walaupun pengikut Ling Ruo tersebut kebanyakan masih di tingkat Pendekar Dasar ataupun Pendekar Bumi, namun mengalahkan mereka yang jumlahnya ratusan bukanlah hal yang mudah.
Apalagi di tambah dengan biusan suara seruling yang di mainkan Ling Ruo, seharusnya itu sangat membantu para pengikutnya untuk menghabisi Murid Sekte Naga Terbang.
Bukan hanya kelompok Ling Ruo yang terkejut, namun para petinggi Sekte juga sama terkejutnya dengan kelompok Ling Ruo. Mereka memperhatikan tanah Sekte mereka yang semulanya bersih dan indah kini tergantikan dengan tumpukan mayat murid sekte dan kelompok baju hitam.
Mata mereka seolah tidak percaya dengan kejadian hari ini, hari yang seharusnya bahagia karena mencari murid baru berbakat. Tergantikan dengan hari dimana pembantaian besar-besaran di Sekte Naga Terbang. Membuat hati mereka terasa tersayat melihat jumlah kematian murid Sekte Naga terbang yang lebih di dominasi.
Feng Luozhi kembali menyeringai. "Aku yang membunuh mereka dengan tanganku sendiri!" Feng Luozhi menunjuk mayat-mayat yang menggunakan baju hitam, dengan pedang Naga Emas yang masih meneteskan darah segar.
Feng Luozhi sengaja mengatakan dia yang membunuh kelompok baju hitam kelompok Ling Ruo, agar Ling Ruo merasa putus asa. Karena Feng Luozhi tidak yakin bisa mengalahkan Ling Ruo dan pengikutnya, karena mengingat kekuatannya yang sudah sangat tipis.
Riuzu mencibir saat mengetahui muridnya berpikiran seperti itu. "Dasar bodoh, bukankah sudah ku peringatkan dari tadi." Riuzu berseru geram di samping Feng Luozhi, yang hanya meliriknya sekilas.
Para tetua dan kelompok Ling Ruo pun merasa tidak percaya dengan ucapan Feng Luozhi. Mereka berpikir ucapan Feng hanyalah sebuah bualan.
Ling Ruo menatap Feng Luozhi penuh selidik, lalu senyuman tipis tercetak di bibirnya ketika menyadari kelelahan dari remaja itu yang berusaha menetralkan pernapasanya agar terlihat tenang.
"Apa kau pikir aku bodoh? aku tau kau berusaha membual agar kami menyerah begitu saja!" Ling Ruo tersenyum tipis.
"Serang mereka! kita akan membalaskan kematian saudara kita!" Ling Ruo berseru lantang. Kemudian mereka mulai menyerang petinggi sekte, dan setiap tetua menghadapi dua pendekar baju hitam dengan tingkat pendekar langit dan beberapa pendekar bergelar.
"Sial!" Feng Luozhi mengumpat pelan.
Riuzu menghardik Feng Luozhi dengan sinis. "Dasar murid bodoh, sekarang hadapi dia sendiri." Riuzu mencibir, sambil menunjuk Ling Ruo yang bergerak cepat ke arah Feng Luozhi.
Karena kekuatan Feng Luozhi yang sudah banyak terkuras, remaja itu terlambat menghindari serangan yang diberikan Ling Ruo. Cakaran dari kuku jari perempuan itu menimbulkan luka yang cukup dalam, di tambah lagi cakaran itu mengandung racun yang dapat melemahkan targetnya.
Tidak sampai di situ, Ling Ruo kembali menyerang Feng Luozhi dengan tendangan beruntun di perut Feng Luozhi, membuat pemuda itu terus mundur di udara kosong.
Ling Ruo tersenyum puas melihat kekalahan Feng Luozhi. "Hei, kenapa kau jadi sangat lemah."
Feng Luozhi mengelap darahnya yang keluar dari sudut bibirnya, kemudian senyum tipis terukir di bibir Feng Luozhi bahkan ketika nyawanya sedang terancam pun Feng Luozhi masih bisa tersenyum.
"Kau akan mati di tanganku!" Feng Luozhi berseru dengan suaranya yang sedikit parau, namun terdengar jelas dan penuh ancaman.
Ling Ruo menatap Feng Luozhi dengan tatapan geram dan marahnya. "Kau manusia terbodoh yang pernah ku temui." Ling Ruo berkata sinis.
Lalu perempuan itu menghimpun tenaga dalamnya di salah satu kakinya, dan melaju cepat kearah Feng Luozhi. Dengan gerakan tegas, Ling Ruo menendang perut Feng Luozhi hingga tubuh remaja itu terhempas jatuh kebawah, menciptakan cekungan yang lumayan besar.
Para tetua yang menyaksikan kejadian itu pun terkejut, beberapa dari mereka ingin menolong Feng Luozhi yang sudah sangat terdesak. Namun langkah mereka di halangi oleh kelompok Ling Ruo yang tengah mereka hadapi.
Nafas Ling Ruo terengah, karena gadis itu yang hampir mengalirkan seluruh tenaga dalam yanh tersisa ke salah satu kakinya, hingga hanya menyisakan tenaga dalam untuk dia dapat melayang di udara.
Ling Ruo perlahan turun dari udara dan menghampiri cekungan yang di dalamnya ada Feng Luozhi. Ling Ruo tertawa keras melihat tubuh Feng Luozhi yang mendapat cidera serius di tubuhnya.
Darah merembes keluar dari kepala dan mulut Feng Luozhi karena benturan keras yang terjadi pada remaja itu. Mata Feng Luozhi terpejam rapat, namun nafasnya masih bisa terlihat menandakan pemuda itu masih bernafas.
Ling Ruo menaikan alisnya. "kau masih hidup? baiklah akan kupersingkat kematianmu!" Ling Ruo berkata sinis, kemudian mengambil salah satu pedang milik murid sekte naga terbang yang ada di dekatnya.
Ling Ruo mengalirkan sisa tenaga dalamnya ke pedang yang didapat, dan melemparkanya ke arah jantung Feng Luozhi.
Namun kejadian selanjutnya membuat Ling Ruo membelalakan matanya, saat perisai bening muncul di sekitar tubuh Feng Luozhi membuat pedang yang di lemparkanya terpental dan pecah berkeping-keping.
Tetapi bukan itu poin utamanya, yang membuat Ling Ruo sangat terkejut adalah ketika merasakan Aura kekuatan Feng Luozhi yang sangat kuat.
"Pendekar Suci?!" Ling Ruo serta pengikutnya dan para tetua sekte, terkejut bukan main saat merasakan energi kekuatan Pendekar Suci dari tubuh Feng Luozhi.
Perlahan mata tajam Feng Luozhi terbuka, Aura yang di keluarkan dari tubuh Feng Luozhi menekan mereka yang berada di tingkat lebih rendah dari pendekar Suci. Seolah merasakan beban yang sangat berat menimpah tubuh mereka.
"Kalian harus mati!" Feng Luozhi berkata dengan tajam. Dan mulai berjalan dengan ujung pedang Naga Emas yang terseret menuju tempat Ling Ruo yang diam mematung.
bersambung....
Mohon dukunganya 🙏👐 vote, like, komen dan jika berkenan bisa share cerita ini🙏 supaya author lebih semangat up ceritanya.
Sekian dan terima kasih yang sudah mau ngedukung author secara suka rela :)❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Rudy Rustandi
💪💪💪👍👍👍🙏🙏🙏
2024-12-19
0
musafir
knp mcnya otaknya di buat sma dngan anj tolol
2023-07-06
3
Willa Sastrawiguna
semangat terus thor,saya suka jlan ceritanya untuk saat ini
2022-08-21
0