Feng Luozhi berusaha menetralkan Aura kekuatan yang menekanya, menggunakan tenaga dalam miliknya. Aura kekuatan yang begitu dahsyat menyambutnya, begitu Feng Luozhi baru saja melangkahkan kakinya di depan pintu masuk.
Pintu masuk tertutup otomatis, saat tubuhnya sudah berada sepenuhnya dalam ruangan. Feng Luozhi sudah berhasil menetralkan aura kekuatan yang menekan tubuhnya, dan mulai melangkahkan kakinya lebih dalam menyusul Riuzu yang sudah lumayan jauh di depan.
Feng Luozhi sempat berfikir, bahwa gurunya sungguh memiliki kekuatan yang luar biasa. Bahkan di dalam ruangan ini, aura yang menekan mereka bukanlah apa-apa bagi gurunya. Padahal kondisinya sekarang hanyalah Roh tanpa tubuh aslinya, bagaimana jika Riuzu sudah mendapatkan tubuhnya? pasti pria itu akan sangat kuat sekali, pikir Feng Luozhi.
Di dalam ruangan Menara pelatihan ini sungguh menakjubkan. Di bagian tengah terdapat sebuah lorong yang menjorok ke dalam, hingga ke dasar yang tidak terlihat.
Sedangkan ruang latihanya berada di pinggiran membentuk lingkaran.
Feng Luozhi mendekati Riuzu yang berada di tepi lorong. Pancaran sinar putih kebiruan terpancar dari dalam lorong, Feng Luozhi juga dapat merasakan kekuatan yang begitu melimpah di dalam sana.
"Feng-Feng, kekuatan yang sesungguhnya ada di dalam lorong ini." Riuzu menunjuk lorong yang ada di depannya.
Feng Luozhi hanya diam tanpa menjawab, masih berada di ujung lorong saja tekanan kekuatannya sungguh hebat. Apa jadinya jika dia masuk ke dalam sana dengan kekuatannya sekarang.
Karena tidak mendapat jawaban dari muridnya, Riuzu melirik ke samping tempat Feng Luozhi berdiri. "Ada apa Feng-Feng?" Riuzu bertanya.
Feng Luozhi melirik Riuzu sekilas lalu kembali melihat kedalaman lorong yang tidak bisa di tebak ujungnya.
"Guru, maksudmu bukan menyuruhku ke sana kan?" Feng Luozhi memastikan sambil menunjuk ke dasar lorong.
Riuzu tersenyum lebar. "Tepat sekali!" Riuzu berseru semangat
Feng Luozhi segera menggeleng keras, pergi ke dasar lorong terlalu beresiko baginya. Berada di atasnya saja sudah cukup menguras tenaga dalam, apalagi berada di dasar sana.
Feng Luozhi segera meninggalkan Riuzu dan berjalan menuju ruang latihan yang tersedia. Namun Riuzu berusaha menahan Feng Luozhi dengan tubuhnya, yang nyatanya selalu dapat di tembus oleh Feng Luozhi.
"Feng-Feng ayolah! setidaknya kamu akan mendapatkan jenis api yang sangat langkah jika menyelami lorong ini!" Riuzu mencoba membujuk.
Namun Feng Luozhi tidak menanggapi ucapan Riuzu, dan terus berlalu pergi menuju ruang latihan yang paling dekat dengan pintu masuk.
"Feng-Feng kau keras kepala sekali!" Riuzu berseru kesal.
Riuzu membuka mulutnya, lalu siulan dari bibirnya terdengar dan mulai membius tubuh Feng Luozhi seketika. Ajaibnya tubuh Feng Luozhi bergerak sendiri tanpa perintah darinya, seolah dia adalah boneka yang dikendalikan dengan tali di seluruh tubuhnya.
"Apa-apaan!!" Feng Luozhi berseru keras melirik Riuzu yang sekarang masih bersiul santai, menggerakan tubuhnya ke tepi lorong.
"Ayo Feng-Feng!" Riuzu berseru semangat, setelah selesai bersiul.
Feng Luozhi melirik Riuzu sinis. "Guru kekuatanku masih belum cukup untuk kesana." kata Feng Luozhi kesal.
Riuzu hanya terkekeh pelan. "Terkadang untuk menjadi kuat, kita perlu mempertaruhkan nyawa kita, dan menantang segalanya yang di luar jangkauan kita sekalipun." jelas Riuzu sambil mengedipkan matanya pada Feng Luozhi, yang membuat remaja itu bergidik ngeri.
Feng Luozhi memejamkan matanya sesaat, lalu membukanya kembali dan menatap Riuzu yang mengambang di sampingnya dengan sosok transparan dirinya.
"Baiklah, murid akan mencobanya." Feng Luozhi berkata malas dan sedikit ragu dengan ucapanya.
"Begitu! baru muridku." ucap Riuzu senang. "Ayo!" Riuzu menyuruh Feng Luozhi segera menyelami lorong.
Feng Luozhi kembali melihat ke bawah lorong, Aura kekuatan yang kuat sangat terasa di dalam sana. Tanpa aba-aba Feng Luozhi segera melompat ke dalam lorong, sambil menetralkan Aura yang menekanya.
Feng Luozhi masih terus meluncur di kedalaman lorong yang hanya mendapat sedikit cahaya dari tampias yang di hasilnya sinar putih kebiruan yang ada di dasar lorong.
Riuzu mengambang di samping Feng Luozhi dengan tenang sambil memegang kipas favoritnya. "Lihatlah, bukankah tidap apa-apa? Sebenarnya Aura yang kau rasakan di atas tadi hanya tipuan ilusi yang diciptakan lorong ini." Riuzu membuka suara.
Feng Luozhi mengeryit heran. "Tipuan ilusi? maksudnya guru?" tanyanya.
"Yah, kau rasakan sendiri bukan? semakin dalam kau ke dasar lorong, maka semakin netral Aura yang di keluarkan Lorong ini. Bahkan Aura yang tadinya berusaha menekan kini tergantikan dengan rasa sejuk dan hangat secara bersamaan." jelas Riuzu.
Ah, Feng Luozhi baru menyadarinya sekarang, Riuzu benar semakin dia terjun ke dalam tekanan kekuatan yang seperti tadi semakin menurun tergantikan dengan rasa nyaman sejuk dan hangat secara bersamaan.
"Kenapa guru tidak bilang saat di atas tadi? jika begini murid tidak akan keberatan." Feng Luozhi bertanya sedikit kesal.
Riuzu tertawa pelan. "Guru sendiri juga tadi masih menebak-nebak Feng-Feng." kata Riuzu. "Tapi, di balik ketenangan ini! di bawah sana ada kejutan yang lebih hebat lagi sepertinya." Riuzu tersenyum tipis menunjuk ke dasar lorong yang sudah mulai terlihat dasarnya.
Feng Luozhi menaikan alisnya sebelah dan berniat bertanya lebih jauh lagi pada gurunya, namun cahaya putih kebiruan yang begitu menyilaukan mulai melingkupi sekitarnya.
Akhirnya setelah beberapa saat Feng Luozhi dan Riuzu tiba di dasar lorong. Cahaya putih kebiruan ternyata berasal dari Kristal-kristal es yang di dalamnya mengandung api berwarna Putih Kebiruan yang menyala terus.
Feng Luozhi berjalan mendekati salah satu kristal es yang didalamnya terdapat api. Decakan kagum terdengar pelan di bibirnya, membuat Riuzu tertawa kecil.
"Feng-Feng ini adalah salah satu api langka yang jarang ditemukan, namanya Api es abadi." Jelas Riuzu, "Keistimewaan api ini berada pada warnanya yang indah dan juga aura yang di keluarkan bukan panas biasa, melainkan Aura Es dan panas yang saling mendominasi. Hingga mampu membuat targetnya panas selanjutnya aura dingin yang bahkan dapat membunuh targetnya jika dapat menguasai jurus-jurusnya dengan baik." Sambung Riuzu panjang lebar.
Feng Luozhi mendengarkan ucapan Riuzu sambil berjalan menyusuri lorong dengan tatapan takjub kesekitarnya. Tapi tiba-tiba kilatan cahaya menyerang Feng Luozhi saat remaja itu ingin menyentuh salah satu kristal menggunakan tangannya.
Hingga jarak sedikit lagi hampir menyentuh pergelangan tangan Feng Luozhi. Remaja itu segera melompat kebelakang, dan menatap waspada kesekitarnya.
"Feng-Feng hati-hati!" Seru Riuzu saat melihat kilatan cahaya kembali menuju ke arah Feng Luozhi.
Namun Feng Luozhi terlambat sedikit menyadarinya, alhasil goresan kecil tertera di kulitnya. Feng Luozhi sedikit mengerang merasakan aura dingin dan panas seperti luka bakar di bagian kulitnya yang tergores.
"Feng-Feng hentikan perambatan aura dingin menggunakan tenaga dalammu agar tidak merambat ke pembuluh darah!" Seru Riuzu.
Feng Luozhi segera melaksanakan ucapan gurunya. Dan berhasil menghentikan perambatan yang dimaksud gurunya.
"Celaka, goresan tadi saja bahkan bisa melukai pendekar bergelar tingkat akhir sekalipun!" Riuzu berucap serius, membuat Feng Luozhi semakin waspada.
Tiba-tiba kilatan cahaya terlihat kembali, hanya saja yang mengejutkan sekarang kilatan cahaya bertambah satu dan menjadi dua.
Kilatan cahaya dengan cepat menyerbu Feng Luozhi secara bersamaan dari dua sisi berbeda. Feng Luozhi dengan sangat cepat juga menghindari dua kilatan yang menyerbu ke arahnya.
Hingga akhirnya Kilatan dua cahaya api es abadi itu saling bertubrukan, menciptakan hamparan es yang di dalamnya terdapat Api Es Abadi.
"Guru kau tau kan ini sangat berbahaya?!"
bersambung...
Vote, Like, rate 5 :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Paguyuban JKRB
gurunya selalu ikut campur,akhirnya si mc tdk mandiri
2023-04-06
0
Elmo Damarkaca
seruuuu.
2022-06-30
0
Yanka Raga
dahsyaaat 😮🤔
2022-03-20
1