"Murid memberi hormat pada guru!" Feng Louzhi membungkuk memberi hormat pria transparan di depanya yang ternyata roh dari cincin pusaka di jarinya.
Beberapa saat yang lalu Feng Louzhi mengetahui bahwa pria transparan itu adalah roh yang tinggal di cincin pusaka. Awalnya Feng Louzhi tidak begitu mempercayainya namun pria itu menjelaskan lebih dalam tentang cincin pusaka hingga membuat Feng Luozhi percaya.
Sepengetahuan Feng Louzhi nama pria itu adalah Riuzu tanpa ada embel embel nama belakang. Yah di akui memang tingkat ketampanan pria itu jauh di atas standart, tapi menurut Feng Louzhi guru barunya ini sedikit gila.
Riuzu mengelus dagunya menatap Feng Louzhi yang ada di depanya. "hoho... hormatmu di terima wahai muridku! sekarang bangun lah!" Riuzu berkata dengan bangga, anehnya di pandangan Feng Louzhi justru terlihat konyol.
Setidaknya itulah perkenalan konyol antara murid dan guru baru tersebut.
.....
Tak terasa beberapa bulan berlalu dengan cepat di habiskan dengan terus berlatih dari waktu ke waktu. Riuzu berkata bahwa dirinya minimal harus mencapai pendekar langit tingkat menengah baru bisa menerobos keluar hutan kabut hitam ini.
Pembagian tingkatan pendekar dibagi menjadi 6 tingkatan yaitu. Pendekar Dasar, Pendekar Bumi, Pendekar Langit, Pendekar Bergelar, Pendekar Suci, dan yang paling tinggi pendekar Surgawi. Masing-masing tingkatan pendekar memiliki enam tingkat kekuatan.
Disatu sisi para pendekar juga di wajibkan melatih fisik mereka agar menjadi pondasi yang lebih kuat. Tingkatan fisik sendiri di bagi lima tingkat, yaitu fisik serigala muda, fisik serigala dewasa, fisik harimau muda, fisik harimau dewasa dan yang terakhir adalah fiski raja naga. Masing masing tingkatan fisik memilik keunggulan tersendiri.
Seperti fisik serigala mampu menahan beban jauh lebih berat dari orang biasa. fisik harimau mampu bergerak lincah dan juga daya tahan yang kuat. Fisik raja naga sendiri memiliki keunggulan yang istimewa, membuat tubuh kebal terhadap senjata berat, seperti besi baja ataupun yang lainya. Tidak hanya itu, pemilik fisik ini juga mampu bergerak lincah dan memberikan kharisma seorang bangsawan. Namun mencapai tingkat ini tidak semudah yang di fikirkan.
Saat ini Feng Louzhi sudah mencapai pendekar langit tingkat 2. Membutuhkan satu tingkat untuk mencapai pendekar langit tingkat menengah. Sementara itu, kekuatan fisiknya sudah mencapai harimau dewasa berkat tanaman berkhasiat tinggi di hutan kabut hitam.
tentu ini sebuah keajaiban untuk usia yang belum genap sepuluh tahun sudah mencapai pendekar lagint. Normalnya kebanyakan anak di usia 10-12 tahun biasanya hanya mencapai pendekar Bumi tingkat tiga.
Feng Luozhi sendiri tidak menyangka dengan pesatnya perkembanganya dari waktu ke waktu. Namun di balik kerja kerasnya itu, latihan yang di dapat bukanlah latihan yang biasa di ajarkan di kebanyakan perguruan normal. Tetapi latihan yang diberikan gurunya itu sangat ekstrim. Tak jarang Feng Louzhi hampir kehilangan nyawanya, saat menjalankan misi latihanya.
Seperti saat ini, latihan kali ini yang di berikan Riuzu adalah Feng Louzhi harus mencuri telur elang darah yang ada di ketinggian bermeter-meter dari tingginya. Belum lagi faktanya Elang darah adalah hewan predator, membuat Feng Louzhi meneguk ludah.
"Guru, apakah tidak ada latihan yang lain?!" Feng Louzhi berdecak kesal, karena gurunya selalu memberikan latihan ekstrim.
"Hmm, ada ada!" Riuzu mengulas senyum sambil memegang dagunya. "Kalahkan raja siluman kalajengking di hutan ini? bagaimana? apa kau mau?" Tanya Riuzu serius.
Feng Louzhi berdecak geram, apakah gurunya ini waras? bagaimana bisa seorang bocah kecil yang bahkan belum genap sepuluh tahun bisa mengalahkan raja siluman yang umurnya sudah ratusan tahun? crazy!.
Feng Louzhi tersenyum sinis menatap gurunya yang transparan. "Guru seandainya kau nyata, betapa murid ingin menendangmu!" Geram Feng Louzhi.
Riuzu melotot mendengar ucapan muridnya tersebut. "Hei, jika begitu kau adalah murid yang durhaka!" Riuzu menunjuk Feng louzhi.
"Wahai guruku, lebih durhaka mana guru yang selalu memberikan misi latihan dengan resiko kehilangan nyawa!" Feng Louzhi berseru tidak terima sambil menunjuk gurunya.
"Hei bukan kah itu pelajaran yang mudah? mengalahkan raja siluman bahkan bisa hanya satu jari." Riuzu mengelus dagunya sambil berpikir.
"Mudah? dasar guru gila!" Ucap Feng Louzhi tidak habis pikir. "Baiklah-baiklah daripada aku menguras tenaga berbicara padamu,lebih baik aku mulai bergerak mencuri telur elang darah" Feng Louzhi berdecak malas.
Riuzu memberikan dua jempolnya pada Feng Louzhi. "Bagusss! ini baru murid yang tidak bodoh!" Kata Riuzu dengan wajah berbinar.
Feng Louzhi hanya melirik sinis Riuzu yang menurutnya gila.
.....
Feng Luozhi bergerak cepat dengan jurusnya meringankan tubuh dan mulai bergerak cepat dari pohon ke pohon. Letak sarang Elang darah berada di dalam hutan tidak jauh dari tempatnya. Selain itu pohon yang di pilih elang itu juga memiliki ketinggian hampir menyentuh kabut hitam yang ada di atas.
Setelah sampai Feng Luozhi memandang ketinggian pohon itu, dia meneguk ludahnya sendiri melihat ketinggian pohon di depanya.
"Benar-benar guru yang gila" Gumam Feng Luozhi mengumpat.
Baru saja Feng Luozhi ingin memeluk batang pohon di depanya tiba-tiba dari arah depan terdengar derap lari dari hewan buas. Benar saja beberapa saat kemudian, singa hitam besar berlari ke arahnya.
Feng Luozhi membelalak kaget. "Bagaimana bisa?" Teriaknya sambil berlari meninggalkan pohon yang baru dipanjatnya.
Feng Luozhi mengumpat ketika menyadari lupa memakai Ramuan yang biasa dipakainya sehari-hari selama di hutan Kabut Hitam. Ramuan penghilang Aura yang dipelajari dari kitab Ramuan tingkat tinggi dari dalam cincin pusaka.
"Siall!! aku harus melawanya." Feng Louzhi memilih melawan, karena dia tahu siluman singa hitam itu tidak akan berhenti mengejarnya sampai targetnya berhenti atau kehabisan tenaga.
Erangan singa itu terdengar menggema dan juga liurnya yang tidak berhenti menetes. Feng Louzhi dan singa itu mengambil jarak, keduanya saling waspada.
Singa itu meraung keras menakuti Feng Louzhi. Dampaknya Feng Louzhi sedikit mundur beberapa langkah, karena raungan singa itu bukan raungan biasa tapi raungan yang mengandung tenaga dalam.
"Oahhh" Tiba-tiba Riuzu muncul di samping Feng Luozhi sambil menguap lebar yang di tutupnya dengan kipas putih bunga-bunga yang di dapatnya ntah dari mana. "Murid gunakan tendangan angin untuk memukulnya mundur." Ucapnya dengan pose tidur dan tenang, menganggap hal di depan matanya sebagai tontonan.
Feng Luozhi tidak membantah ucapan gurunya karena sekarang bukan saat yang tepat berdebat dengan gurunya.
Sebelum sempat Feng Luozhi mengambil langkah tendangan anginya, singa hitam di depanya lebih dulu menyerang Feng Luozhi. Untungnya dia bisa bergerak gesit menghindari terkaman singa hitam itu.
Tak tinggal diam, Feng Luozhi juga melancarkan aksinya. Feng Luozhi bergerak cepat menuju Singa hitam memberi tendangan anginya dengan mencampur sedikit tenaga dalam.
"Murid! tendanganmu sungguh payah!" Riuzu berkomentar.
Feng Luozhi tidak menanggapinya, memang benar tendanganya payah melihat singa yang terkena tendangan anginya terlihat baik-baik saja.
Bahkan kini singa hitam itu sudah kembali ke posisinya dengan prima seolah tidak merasakan kesakutan yang berarti.
Singa itu kembali meraung lebih kuat dari sebelumnya membuat gelombang suara yang dapat menghancurkan pepohonan sekitar.
Raungan itu juga membuat baju yang di kenakan Feng Luozhi mengalami koyakan-koyakan kecil. Jika saja dia tidak membuat perisai dengan tenaga dalamnya mungkin tubuhnya ikut tercabik seperti pepohonan di sekitar mereka.
"Bagus! bagus!! ini akan meningkatkan kekuatan fisikmu." Riuzu kembali berkomentar dengan posisi tidurnya sambil mengibas-ngibaskan kipas miliknya.
Feng Luozhi hanya mendecih mendengar komentar gurunya. Dasar guru kejam pikirnya.
"Murid, gunakan segenap tenagamu! atau kau akan mati dan menjadi cemilanya!" Lagi-lagi Riuzu berbicara santai, membuat Feng Luozhi semakin geram.
"Guru diamlah, kau memecah konsentrasiku!" Seru Feng Luozhi sambil menghindari serangan-serangan dari singa hitam.
Luka di tubuh Feng Luozhi juga kian makin banyak akibat perkelahianya dengan siluman singa di depanya. "Singa sial, aku tidak akan mau kalah!" Feng Luozhi berlari menerjang singa itu memberikan pukulan telak di sisi perut singa hitam.
Kali ini singa itu mengalami efek yang lumayan, beberapa rusuknya terdengar patah akibat pukulan yang mengandung tenaga dalam yang tinggi. Namun bukanya melemahkan sang singa, justru itu membuat singa tersebut murka dan menyerang Feng Luozhi lebih bringas.
Feng Luozhi semakin kewalahan menghadapi singa hitam, stamina tubuhnya punya batasan. tetapi singa itu seolah tidak ada lelahnya. Gerakan Feng Luozhi semakin melambat mengingat dirinya yang sudah di ambang batas kemampuanya.
"Baiklah, kamu benar-benar pemilik pusaka terlemah sepanjang hidupku!" Riuzu berkata ringan tanpa beban. "Gunakan pedang ini, dan kalahkan singa itu dengan satu tebasan tepat ke arah dadanya."
Sebuah pedang cantik mengambang di samping Feng Luozhi. Dengan instruksi gurunya Feng Luozhi mulai bergerak menuju singa hitam, hingga hanya berjarak beberapa meter Feng Luozhi menebaskan pedangnya dengan kekuatan penuh.
Satu tebasan pedang dari Feng Luozhi dapat membelah tubuh singa hitam dalam sekejap mata. Feng Luozhi kagum dengan apa yang di lihatnya barusan, pedang di tanganya sungguh luar biasa hebat. Namum pedang itu kembali hilang dari genggamanya.
Tatapanya teralihkan pada Riuzu yang sedang bersantai dengan kipasnya. "Ada apa?" Riuzu berkata santai sambil menaikan alisnya.
"Bukankah lebih bagus pedang itu ku gunakan saja?" Feng Luozhi bertanya, berharap pedang cantik tadi kembali ke genggamanya.
Riuzu menggeleng pelan. "Tidak bisa kamu masih belum memenuhi syarat menjadi pemilik pedang naga emas!" Jelas Riuzu.
Feng Luozhi mengeryit heran apakah memiliki pedang tersebut harus memiliki syarat. "Emang syarat apa yang harus murid penuhi?" Tanya Feng Luozhi.
"Memilik pedang naga emas harus memiliki tenaga dalam di atas 300 dan mencapai Pendekar Langit tingkat 5. Sekarang tenaga dalammu masih 152, mungkin sebentar lagi akan kuberikan. Jika tidak dampak serius akan terjadi pada tubuhmu!" Riuzu menjelaskan. "Apakah tubuhmu tidak mengalami sakit?" Riuzu menaikan alisnya heran.
Feng Luozhi menaikan sebelah alisnya heran, namun sedetik keherananya tubuhnya mulai bereaksi merasakan sakit yang hebat seolah di bebani oleh benda yang sangat berat hingga tulang-tulang di tubuhnya hampir remuk.
"Agrrhhh" Feng Luozhi berteriak merasakan sakit memderah yang luar biasa.
"Lambat" ucap Riuzu malas. "Sekarang ambil permata siluman itu, lalu serap menggunakan tenaga dalam. Setidaknya itu meredahkan rasa sakitnya, dan menambah tenaga dalamu. Dan konsumsi dagingnya untuk menambah kekuatan fisikmu." Riuzu menunjuk permata siluman berwarna hitam gelap yang ada di tubuh singa hitam tidak bernyawa.
Dengan bersusah payah Feng Luozhi menjangkau mayat singa hitam tidak jauh dari tempatnya. Kemudian mulai duduk bersila meyerap permata siluman.
"oh ya, makan daging singa itu! jangan kau masak karna khasiatnya akan berkurang" Riuzu pun menghilang setelah mengatakan kalimatnya.
Membuat perut Feng Luozhi memual memikirkan rasa danging mentah siluman di depanya. Belum lagi darahnya yang hitam pekat, membuat Feng Luozhi serasa ingin muntah saat memandang bangkai Singa hitam.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Roni Sakroni
guru kejam murid crewet
2025-04-04
0
Iwan Ali
murid bawel n cerewet
2022-12-23
1
Edo Purwo
Singa sehat tidak pernah mengerang, tapi mengaum ...
Saya belum pernah bertemu dengan kata "mendecih" ... entah apa artinya ... mendesah? mendesis? mengeluh?
2022-11-28
1