Feng Luozhi melangkahkan kakinya menuju gerbang Sekte Naga Terbang yang ada di depanya. Sebelum masuk, Feng Luozhi terlebih dahulu di minta tanda pengenal murid baru yang di berikan oleh pengawas tes.
Setelah menunjukan tanda pengenal murid pada kedua penjaga gerbang. Akhirnya Feng Luozhi diperbolehkan memasuki Sekte Naga Terbang.
"Guru apa yang harus kulakukan setelah memasuki sekte?" Feng Luozhi bertanya pada Riuzu yang mengambang di sampingnya.
Sebaliknya Riuzu sedang memperhatikan para murid perempuan yang sedang lalu lalang di depan mereka. Bahkan banyak yang sesekali mencuri pandang pada Feng Luozhi, namun sayangnya Feng Luozhi tidak terlalu memperhatikan.
"Feng-feng apakah kau tidak tertarik pada salah satu dari mereka?" Tunjuk Riuzu pada perempuan yang lewat.
Feng Luozhi memutar bola matanya malas, ini sudah kesekian kalinya gurunya mempertayakan pertanyaan yang sama. Padahal usianya sendiri masih 10 tahun, dan ingat hanya penampilannya yang terlihat dewasa namun usianya masih sangat mudah. "guru! seriuslah!" Feng Luozhi berdecak kesal.
Riuzu hanya terkekeh. "baiklah feng-feng, tentu saja meminta baju barumu! dan menemukan guru barumu di sekte ini. pasti nanti ada seleksi dari para tetua sekte untuk mencari murid baru." jelas Riuzu.
"Kenapa aku harus mencari guru baru? bukankah denganmu saja cukup?" Feng Luozhi menaikan alisnya.
"Ikuti saja lah arahan dariku feng-feng! dan diamlah! sebelum kau di sebut gila karena berbicara sendiri." Riuzu memperlihatkan ke sekitarnya dengan jarinya.
"hah?!" Feng Luozhi memperhatikan sekitarnya, banyak pasang mata yang melihatnya dengan pandangan aneh. Menganggap Feng Luozhi pria tampan gila yang berbicara dengan udara kosong di sekitarnya.
Feng Luozhi menggaruk hidunngnya karena malu, namun dia tidak ingin menunjukan rasa malunya itu. Dia hanya berjalan secepat mungkin yang dia bisa untuk menghindari tatapan-tatapan aneh di sekitarnya.
Karena terburu-buru dan berjalan terlalu cepat akhirnya Feng Luozhi tersesat dan sekarang dia tidak tau berada dimana.
Sampai tiba-tiba sebuah ujung pedang hampir mengenai lehernya jika Feng Luozhi tidak langsung menghentikan langkahnya.
"Siapa kau?!" seru seorang perempuan menodongkan pedang ke arah lehernya.
Feng Luozhi menatap lurus mata perempuan dia depanya. Dengan tatapan dingin dan tanpa menjawab perkataan sang gadis Feng Luozhi memegang ujung pedang perempuan itu. "nona tidak bisakah kamu menanyakanya dengan benar?" Feng Luozhi berkata tajam karena tidak terima.
Dengan gampangnya Feng Luozhi menurunkan pedang perempuan itu menggunankan jarinya, membuat perempuan di depanya terkejut sekaligus kagum.
Perempuan itu langsung melompat mundur menggunakan jurus meringankan tubuh miliknya. "kau! bagaimana kau bisa menurunkan pedangku yang hampir menusuk lehermu?!" perempuan itu berseru lantang.
Feng Luozhi menaikan sebelah alisnya, dan balik bertanya. "bukankah itu mudah? kau tidak mengaliri sedikitpun tenaga dalam pada pedangmu. sehingga aku dapat memegangnya dengan mudah." jelas Feng Luozhi.
'ah! kenapa aku bisa lupa? dan menganggapnya terlalu tebat! kenapa aku sering lupa sekarang?!' batin gadis itu.
Gadis itu menatap Feng Luozhi tajam seolah belum puas dengan jawaban Feng Luozhi berikan. "Lupakan, itu kecerobohanku! lalu siapa kau? dan ada urusan apa kamu di perguruan kami? terlebih ini adalah asrama perempuan di Sekte naga terbang!"
Feng Luozhi menyembunyikan keterkejutanya di dalam hati. Bagaimana mungkin dia bisa sampai ke asrama perempuan? yang benar saja! pikirnya.
"Ah benarkah? aku salah jalan dan tersesat. maaf menggangu waktumu!" Setelah mengatakanya Feng Luozhi berbalik hemdak meninggalkan lokasi tersebut.
Namun perempuan itu kembali menghalangi jalanya dengan pose siap bertarung. "Kau, belum menjawab pertanyaan pertamaku!" ucap gadis itu.
Karena tidak ingin berdebat terlalu lama, Feng Luozhi segera mengeluarkan pengenal murid baru pada perempuan di depanya. "Aku baru mendaftar, jadi tidakah senior bersikap baik sebagai junior?" Feng Luozhi berdecih kesal, karena perempuan itu suka bertindak semaunya.
Setelah melihat tanda pengenal itu, perempuan itu menyarungkan pedangnya kembali. "Ah maafkan aku. karena kau memakai baju asing dan berada di asrama perempuan, membuatku berpikiran ngatif!" Perempuan itu menjelaskan.
Feng Luozhi hanya mengangguk, dan kembali melangkah pergi. "Eh tunggu!" Perempuan itu menghentikan kembali langkahnya.
"Ap--"
"Sebagai permintaan maafku, aku bisa mengantarkanmu ke tempat pengambil baju murid baru."
Riuzu terlihat geram melihat Feng Luozhi yang bersikap dingin pada gadis di depannya. "terima saja murid bodoh!" Riuzu berdecak geram pada Feng Luozhi di sampingnya.
Feng Luozhi menghela nafas berat menyetujui ucapan perempuan di depanya. "Baiklah, mohon bantuanya senior!" Ucap Feng Luozhi.
Perempuan tersebut tersenyum canggung. "Maaf aku tadi salah paham, dan tolong jangan panggil aku senior! mungkin kita juga seumuran."
Feng Luozhi hanya melirik sekilas. "Ah baiklah." jawab Feng Luozhi singkat.
Keduanya berjalan dalam diam, tanpa adanya ucapan topik pembicaraan sama sekali. Riuzu yang melayang di samping Feng Luozhi menutup mukanya dengan tanganya.
"Feng-Feng apakah kau bodoh! bagaimana mungkin kau bisa sedingin itu pada wanita cantik di depan mu?" Riuzu bertanya kesal. dia tahu perempuan itu sengaja tidak menyebutkan namanya agar Feng Luozhi menayakanya nanti.
Namun nyatanya hingga mereka berjalan lumayan jauh, Feng Luozi masih diam dan tidak ada tanda-tanda ingin memulai pembicaraan. Membuat wajah perempuan itu terlihat lesu dan sedikit geram, bagaimana bisa ada manusia sedingin ini pikirnya.
"Na--"
"Diamlah!" Feng Luozhi berkata dingin, membuat perempuan itu tersentak dan diam.
"Ah maaf!" Perempuan itu berkata geram.
Feng Luozhi melihat perempuan itu yang kini memasang wajah marah. Perkataanya tadi benar-benar bukan di tunjukanya untu perempuan itu, melainkan untuk gurunya yang selalu berbicara penjang lebar membuat kepala Feng Luozhi hampir pecah hingga menbuatnya jengah.
"Maaf senior, aku hanya memiliki sedikit masalah, ucapan tadi sebenarnga bukan untukmu. Namaku Feng Luozhi." Feng Luozhi menjelaskan kesalah pahamanya.
"Lihatlah bahkan caramu berkenalan tidak memiliki sedikitpun kesan!" Riuzu mencibir melihat cara Feng Luozhi berkenalan.
Feng Luozhi hanya melirik sinis Riuzu yang tidak berhenti bicara.
"Ah benarkah? ku kira kau baru saja membentakku. Dan namaku Yin Hua" Yin Hua memperkenalkan dirinya dengan senguman manisnya.
sepanjang perjalanan Yin Hua banyak menceritakan tentang wawasanya mengenai Sekte Naga Terbang. Mulai awal mula terciptanya Sekte Naga terbang, hingga beberapa kejadian yang menimpa Sekte belakangan ini. Hingga menurunkan standart Sekte di pandangan dunia silat.
Feng Luozhi hanya menyimak tanpa ingin memotong ucapan Yin Hua, melihat gadis itu menceritakannya dengan semangat.
"Yang bisa kulakukan hanya berlatih lebih giat. Untuk persiapan kompetisi di Sekte Bulan Suci nanti, untuk mencari remaja berbakat di generasi ini." Yin Hua hanya berharap dia bisa mencapai babak final di kompetis Bulan Suci yang akan diadakan dalam waktu dekat.
"semoga berhasil, senior." Feng Luozhi memberi semangat, namun kesanya terlihat konyol karena tidak menunjukan ekspresi sama sekali.
"Hei apa-apaan ekspresimu itu! apa kau tidak bisa memberikan sedikit ekspresi?" Riuzu tidak habis pikir dengan muridnya ini.
Yin Hua melirik Feng Luozhi yang memberikannya semangat namun ekspresinya tidak ada sama sekali. Membuat Yin Hua tertawa kecil, sejauh ini belum ada pria yang menanggapinya sedingin ini pikirnya.
Setelah berjalan cukup jauh akhirnya Feng Luozhi dan Yin Hua sampai di tujuan. Sebelum Yin Hua pamit pergi, Feng Luozhi terlebih dahulu berterima kasih karena meluangkan waktunya untuk mengantarnya.
Ternyata bukan hanya Feng Luozhi yang ingin mengambil baju, tetapi masih banyak murid baru lainya yang sedang mengantri di depan pintu masuk ruangan.
Beberapa saat kemudian akhirnya tiba giliran Feng Luozhi. Feng Luozhi menerima baju barunya yang sedikit berdeba dari kebanyakan murid baru lainga. penjaga yang memberikanya mereasa heran, apa ini tidak salah pikirnya.
"Anak muda, siapa namamu tadi?" Tanya seorang pria berumur sekitar 30 tahunan.
"Feng Luozhi, apakah ada masalah senior?" Feng Luozhi bertanya heran.
Senior itu mengecek kembali data diri Feng Luozhi di berkasnya, nyatanya itu memang benar. "Ah tidak, ini baju kamu." penjaga itu memberikan baju Sekte pada Lang Xiaozi dengan senyum lebar.
"Tidak ku sangka Sekte ini menerima banyak Murid berbakat karena insiden belakangan ini." sang penjaga memandang punggung Feng Luozhi yang menjauh, menaruh harapan besar padanya.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments
Roni Sakroni
paling tidak suka baca novel tp pendekar utamanya karakternya dingin.
2025-04-04
0
Gan Gian
lesu dan geram...
mungkin lebih tepatnya lesuh dan kesal karena mc cuex.geram itu marah tapi kalau kesal hanya sebatas dongkol hati
2024-03-14
0
MrQues Ques
pada bukan sebagai...disarankan kembali ke sekolah..🤣🤣jgn marah yah...karna komen ini bisa mendukung anda 1 mata🤣🤣😙😙😂😂🤣😂🤣😂🤣😂
2023-06-24
0