Pembantaian di Sekte Naga Terbang : Kecurigaan pada Ling Ruo

Kehebohan beberapa saat lalu kini sudah berakhir, walaupun menimbulkan ketidaksetujuan dari para tetua lainya, namun tetua Hu Wuo tetap pada pendiriannya dan mengangkat Kang Furu langsung sebagai murid inti di bawah bimbinganya.

Tentu saja Kang Furu menerima keputasan tetua Hu Wuo itu, tanpa pikir panjang Kang Furu langsung menerima penawaran tetua Hu Wuo sebagai muridnya saat itu juga. Dia berpikir ini kesempatan yang jarang sekali datang sewaktu-waktu.

Hu Wuo memanggil salah satu murid Sekte untuk membawa Kim Gu mengobati lukanya, tapi Kang Furu lebih dulu menawarkan diri karena sudah merasa bersalah pada Kim Gu yang hampir kehilangan nyawanya.

Dengan tatapan takut dan tubuh sedikit bergemetar Kim Gu menyeret tubuhnya mundur kebelakang menghindari Kang Furu yang berjalan ke arahnya. Kim Gu menggeleng keras melihat ke arah Kang Furu yang hampir menjadi malaikat mautnya.

"He-hei tenanglah." Kang Furu mencoba berbicara pada Kim Gu yang masih terlihat syok. Kang Furu menggaruk kepala belakangnya lalu melirik Hu Wuo dengan senyuman canggung.

Hu Wuo hanya menggeleng kepalanya pelan, lalu menyuruh kembali salah satu murid sekte Naga Terbang yang mengantar Kim Gu untuk mendapati perawatan lebih lanjut.

Kang Furu kembali ke tempat duduknya dengan wajah serba salah. Di satu sisi dia senang karena langsung diangkat menjadi murid inti oleh salah satu tetua Sekte Naga terbang, tapi di satu sisi lainya Kang Furu merasa bersalah pada Kim Gu karena membuat pemuda itu syok.

"Saudara Feng saudara Lin, apa wajahku terlihat menyeramkan?" Kang Furu bertanya pada Feng Luozhi dan Lin Houfeng setelah duduk di bangkunya kembali.

"Lebih baik kau makan mantau ini!" Lin Houfeng bukanya menjawab dan malah menawarkan mantaunya yang musih panas pada Kang Furu. sedangkan Feng Luozhi hanya menggeleng pelan tanpa melontarkan satu katapun.

Kang Furu menatap Lin Houfeng dengan heran. "Saudara Lin, dimana kau menyimpan mantau yang tidak ada habisnya ini? dan lagi ini masih panas?" Kang Furu bertanya dengan rasa penasaran yang besar, sedangkan Feng Luozhi langsung menatap Lin Houfeng begitu Kang Furu menanyakan keheranan yang sudah menganggu pikiranya sejak tadi.

"Kau tau? aku adalah jenis petarung yang mengandalkan api?!" Lin Houfeng berkata dengan mulutnya yang masih penuh, masih memegang mantau satunya yang di berikan untuk Kang Furu, namun pemuda itu masih belum mengambilnya. "Kau tidak mau?" Lin Houfeng kembali bertanya.

Kang Furu memandang Lin Hofeng dan Mantau secara bergantian, lalu dengan senyum lebar Kang Furu menerima Mantau itu. "tentu saja aku mau!" Kang Furu merebut mantau dari tangan Lin Houfeng.

Feng Luozhi menghembuskan nafas pelan, bahkan rasa penasaranya pada penyimpanan mantau Lin Houfeng masih belum terpecahkan. Riuzu yang menyadari rasa penasaran muridnya itu pun terkekeh di pikiran Feng Luozhi.

"Feng-Feng apa kau begitu penasaran?!" Riuzu bertanya di pikiran Feng Luozhi.

Feng Luozhi tidak menjawabnya karena masih ingin dianggap waras oleh orang sekitarnya. Namun dalam hatinya, Feng Luozhi menjawab keras bahwa dia begitu penasaran pada Lin Houfeng.

Pertandingan kembali di mulai, hanya dua peserta lagi yang tersisa di babak penyisihan, Yaitu Feng Luozhi dan seorang gadis dengan cadar di sebagian wajahnya. Hingga nama Feng Luozhi dan Gadis bercadar itu pun terpanggil.

"SELANJUTNYA FENG LUOZHI MELAWAN LING RUO!" pengawas berseru lantang.

Ling Ruo memasuki Arena pertandingan lebih dulu di bandingkan Feng Luozhi. Karena Ling Ruo yang memiliki wajah cantik dan tubuhnya yang indah, membuat sebagian penonton terpukau oleh kecantikan pada Ling Ruo. Banyak dari penonton yang terang-terangan memuji kecantikan Ling Ruo.

Sedangkan di sisi lain ada satu wanita yang begitu antusias dan sedari mulainya pertandingan, gadis itu selalu memperhatikan Feng Luozhi. Hanya saja pemuda itu tidak menyadari, keantusiasanya semakin bertambah saat mendengar giliran Feng Luozhi selanjutnya. Namun entah kenapa tiba-tiba tatapanya berubah sinis saat mengetahui lawan tanding pemuda itu adalah perempuan.

Dia adalah Yin Hua, perempuan yang beberapa hari lalu telah salah paham pada Feng Luozhi. Saat ini yang ada di pikiran Yin Hua adalah, bahwa Feng Luozhi pasti akan bersikap lembut saat mengetahui lawan tandingnya adalah wanita, apalagi perempuan itu sangat cantik. Walau hanya melihat setengah bagian wajahnya, tapi Yin Hua menyimpulkan bahwa perempuan itu memiliki kecantikan yang luar biasa.

Feng Luozhi berjalan mendekat ke arena pertandingan. Sebelumnya Riuzu gurunya menaruh curiga pada Ling Ruo yang menurutnya sangat mencurigakan. Riuzu berkata bahwa Feng Luozhi harus berhati-hati, karena Riuzu dapat merasakan nafsu membunuh dari Ling Ruo.

Feng Luozhi sebenarnya ingin menolak perkataan Riuzu, namun dia sadar bahwa firasat gurunya selalu benar sejak dia bertemu Riuzu hingga saat ini. Feng Luozhi mengangguk pelan mengiyakan perintah gurunya.

Bunyi lonceng pertandingan segera terdengar, Feng Luozhi dan Ling Ruo mengambil jarak di posisi mereka masing-masing. Baik Feng Luozhi maupun Ling Ruo, keduanya tidak ada yang mengeluarkan senjata, namun semua orang dapat melihat seruling hitam yang ada di sisi pinggang Ling Ruo. Membuat sebagian orang bertanya-tanya, apa itu senjata milik Ling Ruo? kenapa tidak di gunakan.

Lirikan Feng Luozhi mengarah pada seruling yang ada di pinggang Ling Ruo, Feng Luozhi dapat merasakan aura kematian dari seruling itu begitu juga Riuzu yang merasakanya dan selalu memperingatkan kembali Feng Luozhi untuk berhati-hati.

Ling Ruo yang menyadari lirikan Feng Luozhi pada serulingnya tersenyum tipis di balik cadarnya. Dengan gerakan secepat kilat Ling Ruo meleset cepat ke belakang Feng Luozhi, dan berniat memberikan serangan tiba-tiba.

Namun karena reflek dan fisik Feng Luozhi yang begitu kuat, membuat serangan tiba-tiba Ling Ruo tidak berarti apa-apa. Feng Luozhi melompat dengan cepat menghindari serangan Ling Ruo.

tidak sampai di situ, Ling Ruo kembali melancarkan aksinya menyerang secara langsung menuju Feng Luozhi.

"Hindari bersentuhan dengan tanganya!" Riuzu kembali mengiterupsi Feng Luozhi.

Feng Luozhi tidak menjawab sama sekali, dan melakukan arahan dari gurunya, dia sangat yakin dengan gurunya dan tindakanya ini lagi-lagi membuat dia harus menghindari serangan gadis itu seperti seorang pengecut.

"Feng-Feng hati-hati denganya, gadis itu seorang ahli racun dan ilusi!" Riuzu menasihati Feng Luozhi. "dan ku yakin kau bisa merasakan aura kematian dari seruling hitam itu!" Riuzu kembali berkata di pikiran Feng Luozhi.

Riuzu dan Feng Luozhi sama-sama berpikir, kenapa Seruling itu bisa memiliki aura kematian yang begitu pekat. Dan lagi entah darimana Ling Ruo mendapatkan seruling mengerikan itu.

Dalam beberapa menit Feng Luozhi dan Ling Ruo sudah bertukar puluhan jurus satu sama lain mengandalkan kekuatan fisik dan tenaga dalam mereka. Pertarungan semakin sengit, tetapi keduanya tidak ada yang mengalami cidera sama sekali.

Banyak penonton dan para tetua yang merasa kagum dengan kehebatan dua murid baru tersebut. Decakan kagum untuk keduanya mengisi suasana pertandingan yang menjadi lebih antusias.

Sedangkan di satu sisi para tetua memang mengagumi kekuatan Ling Ruo dan Feng Luozhi. Selain keduanya memiliki paras di atas rata-rata keduanya juga memiliki kekuatan yang luar biasa. Dan sama seperti Riuzu dan Feng Luozhi, beberapa tetua merasakan sedikit kejanggalan pada senjata Ling Ruo.

Feng Luozhi dan Ling Ruo mengambil jarak satu sama lain setelah melakukan pertukaran beberapa jurus. Tatapan Ling Ruo begitu tajam terhadap Feng Luozhi.

"ini sulit!" Ling Ruo bergumam.

Nafas gadis itu mulai tidak teratur karena sudah melakukan penyerangan yang menguras tenaga dalam saat melawan Feng Luozhi, namun karena cadar yang menutupi sebagian wajahnya, membuat pernapasan tidak teratur itu tidak disadari banyak orang. Keduanya tidak ada yang mendapatkan cidera sama sekali, baik Feng Luozhi maupun Ling Ruo.

Walaupun Ling Ruo tidak memiliki cidera sama sekali, tapi kondisinya sekarang sudah berbeda dari kondisinya beberapa saat lalu. Dan lagi kini dia sudah kehilangan sebagian tenaga dalamnya.

Feng Luozhi sendiri masih dalam kondisi stabil, pernapasan pemuda itu masih terlihat normal seperti orang kebanyakan. Tentu saja Ling Ruo dapat melihat kestabilan nafas Feng Luozhi dari tempatnya. Ling Ruo megertakaan giginya di balik cadarnya.

Tiba-tiba secara perlahan tubuh Ling Ruo mulai limbung ke udara, membuat seluruh penonton terpana karena mengetahui Ling Ruo sudah berada di tingkat Pendekar Langit. Ling Ruo melihat kebawah Arena di tempat Feng Luozhi berada dan para penonton serta petinggi-petinggi sekte Naga Terbang.

Ling Ruo tersenyum tipis dari atas sana, membuat Feng Luozhi merasa semakin curiga pada gadis itu. Apalagi saat Ling Ruo mengeluarkan Serulingnya dan menaruh bibir seruling ke bibir gadis itu yang tertutupi cadar.

"Feng-Feng! lindungi telingamu dengan tenaga dalam!" Riuzu setengah berteriak di pikiran Feng Luozhi, membuat pemuda itu terkejut.

Feng Luozhi segera menuruti kemauan Riuzu dan menutupi telinganya dengan tenaga dalam miliknya.

Ling Ruo mulai meniupkan serulingnya dengan anggun di udara. Decakan penonton mulai terdengar riuh saat melihat keanggunan Ling Ruo memainkan serulingnya. Namun kekaguman itu kini tergantikan dengan keterkejutan mereka, saat melihat perisai pelindung arena mulai retak dan berakhir pecah berkeping-keping.

Tidak sampai di sana, alunan seruling dari Ling Ruo mulai mengisi area sekitar. Awalnya alunan tersebut membuat mereka begitu tenang, namun lama-kelamaan alunan merdu tersebut berganti dengan suara yang begitu memilukan dan menyayat hati.

Para Murid yang berada di bawah tingkat langit, dan tidak memiliki tenaga dalam yang cukup pun mulai bereaksi mengerikan. Tubuh mereka mulai kejang-kejang, lalu secara tiba-tiba bereaksi saling membunuh satu sama lain.

Tidak terkecuali para murid yang sudah mencapai pendekar langit mulai menjerit histeris menyaksikan teman-teman mereka saling membunuh. Karena terlalu terkejut dan hilang kendali, beberapa murid yang mencapai pendekar langit mulai terbius oleh alunan seruling yang menyayat hati tersebut.

Bersamaan dengan itu, ratusan orang dengan baju hitam yang hanya memperlihatkan matanya mulai bermunculan dan membantai murid Sekte Naga Terbang yang mereka temui.

Dalam sekejap Sekte Naga terbang menjadi medan pertempuran. Para petinggi Sekte yang menyaksikan kejadian mengerikan tersebut pun sangat marah, dan memandang Ling Ruo yang dengan masih santai memainkan Serulingnya di atas sana.

Para tetua mulai terbang menuju Ling Ruo untuk menghentikan gadis itu memainkan serulingnya, namun mereka terhalang oleh orang lainya yang melindungi Ling Ruo.

Feng Luozhi terpatung melihat ke sekelilingnya. Ini pertama kalinya, dia melihat pembantaian massal di depan matanya.

Lututnya serasa lemas, melihat begitu banyak korban berjatuhan. Dan seseorang yang membunuh dengan nafsu yang begitu besar. Seolah tidak ada penyesalan dari mereka.

Pandangan Feng Luozhi mulai dibayang-bayangi oleh kejadian yang menimpa kampung halamannya. Walaupun dia tidak melihatnya langsung, tapi dia berpikir pasti itu sangat mengerikan.

Feng Luozhi masih mematung, dan tidak menyadari seseorang sedang mengincar nyawanya dari arah belakang.

"FENG-FENG SADARLAH!!!" Riuzu muncul tiba-tiba dan berteriak Keras di samping Feng Luozhi.

bersambung...

Terpopuler

Comments

Yanka Raga

Yanka Raga

wow🤔

2022-03-20

1

A.0122

A.0122

kaget nie liat pembunuhan yg lbh tepatnya pembantaian didepan mata sendiri tuk oertama kali

2022-03-02

1

topmarkotop

topmarkotop

huh

2022-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 hutan kabut hitam
3 Sosok transparan
4 Guru baru
5 Berhasil keluar
6 Sekte Naga Terbang
7 Sekte Naga Terbang II
8 menjadi murid inti
9 Menjadi murid inti II
10 Menjadi Murid Inti III
11 Pembantaian di Sekte Naga Terbang : Kecurigaan pada Ling Ruo
12 Pembantaian di Sekte Naga Terbang II : Kekuatan Feng Luozhi
13 Pembantaian di Sekte Naga Terbang III
14 Pembantaian di Sekte Naga Terbang Last : Tidak terduga
15 Sadar Kembali
16 Menara Pelatihan
17 Menara Pelatihan II : Tekanan kuat di Menara Pelatihan Sekte Naga Terbang
18 Menara Pelatihan III : Tombak Api Es Abadi
19 Menara Pelatihan Last : Keluar
20 Diskusi Turnamen Pendekar muda jenius di Sekte Bulan Suci
21 Lim Zxuan
22 Awal Perjalanan
23 Pergi Bersama
24 Siluman Beruang Merah
25 Kota Shui
26 Asosiasi Matahari Kembar
27 Selisih Dengan Keluarga Bangsawan Wen
28 Selisih dengan keluarga bangsawan Wen II
29 Terbentuknya Roh Api Es Abadi
30 Permintaan Wen Juan
31 Acara yang tidak sesuai keinginan
32 Konflik dalam keluarga
33 Desa Oyami
34 Desa Oyami II : Konflik di Desa Oyami
35 Desa Oyami III
36 Desa Oyami IV
37 Desa Oyami : Last
38 Dou Zi
39 Dou Zi belum mati!
40 Kitab Langkah Setan
41 Melanjutkan Perjalanan
42 Sekte Bulan Suci
43 Turnamen di Bulan Suci ●
44 Turnamen Bulan Suci II
45 Turnamen Bulan Suci III
46 Turnamen Bulan Suci IV
47 Turnamen Bulan Suci V
48 Turnamen Bulan Suci VI
49 Turnamen Bulan Suci VII
50 Turnamen Bulan Suci VIII
51 Turnamen Bulan Suci IX
52 Turnamen Bulan Suci Last
53 Siasat
54 Kerusuhan
55 Pembantaian Dimulai!
56 Pembantaian : Permainan Pertama
57 PEMBANTAIAN : PERMAINAN KEDUA
58 Kekuatan Riuzu
59 Jangan Remehkan lawanmu
60 Masa Aktif
61 Kemunculan Monster Pelindung Sekte Bulan Suci
62 Ledakan Tubuh Pendekar Surgawi
63 Memulai Perjalanan Baru
64 Musuh Yang Belum Mati
65 Rubah Kecil
66 INFO
67 Kembali ke dasar sungai di tengah malam
68 Mendapatkan Batu Magis
69 Nama untukmu Gubai
70 Menjual ke Asosiasi Matahari Kembar
71 Harga Jual
72 Keributan rumah makan
73 Meracik pil dan identitas kakek tua
74 Rahasia pasar Gelap Kota Shui
75 menyusuri informasi terkait pasar gelap dan kembalinya Riuzu serta Fei-Fei
76 Latihan Penuh dan Pasar Gelap Kota Shui
77 Pasar Gelap Kota Shui : tetes darah berharga Hewan Surgawi
78 Pergi
79 Naik tingkat, Pendekar Suci
80 Iblis Hati
81 Kota Huji
82 Rumah Lelang Tempurung Putih
83 Masalah di depan Rumah lelang
84 Pembunuh Bayaran
85 Jin Wei
86 Pembuatan Pil, dan kondisi Riuzu
87 Meninggalkan kota Huji
88 Gunung Tandus
89 Lembah Terlarang
90 Kelinci Hitam Halusinasi
91 Kerja sama
92 Mengalahkan Monster Kelinci Hitam Halusinasi
93 Empat siluman penguasa
94 Sekelompok siluman hyna
95 Xuerin
96 Kabut racun?
97 Singa taring Beracun
98 Informasi Singa taring Beracun
99 Lorong
100 Pilihan
101 Mustika Siluman
102 Mustika Siluman II
103 Mustika Siluman Last
104 pertarungan Xuerin
105 Kekalahan Siluman Kera
106 Keluar
107 Mengeluarkan racun
108 Sampai
109 Ibu Kota Yojin
110 Ancaman?
111 Kekuatan baru?
112 Berani membunuhku?
113 Pilih Hidup atau Mati?
114 Keadaan Kekaisaran Liu
115 Fakta Li Jian
116 Kejadian tidak terduga
117 Balas dendam...
118 Rencana pangeran Kedua, Liu Dan
119 Serangan
120 Kekacauan di dalam Istana
121 Kekacauan di dalam Istana II
122 Kekacauan di dalam Istana III
123 Kekacauan di dalam Istana Last
124 Kaisar Baru, Kekaisaran Liu
125 Laporan keresahan rakyat di beberapa wilayah
126 Ming Yui
127 Feng Luozhi VS Ming Yui
128 Feng Luozhi VS Ming Yui II
129 Feng Luozhi VS Ming Yui Last!
130 Pembahasan dengan Riuzu
131 Uji Tes Kekuatan Baru
132 Uji Tes kekuatan Baru last
133 Gunung Tianyu
134 Lie Fan
135 Keluarga Xue
136 Masalah dua keluarga Bangsawan
137 Lie An
138 Kekalahan bangsawan Lie
139 Pemilik cincin sebelumnya
140 Pemilik Cincin sebelumnya Last
141 Bantuan Iblis Hati
142 Lenyapnya Racun Roh
143 Bukan Up
144 Pengintai itu...
145 Feng Luozhi VS Jin Tian
146 Perpisahan Dengan Riuzu
147 Perkelahian Naga Es
148 Perkelahian Naga Es II
149 Perkelahian Naga Es Last
150 Rencana Latihan Tertutup
151 Misi dan Pertemuan Gubai dengan teman tuan
152 Pendapat masing-masing
153 Rapat Istana
154 Rencana Aliran Hitam
155 Kayito
156 Ziolong dan Kayito
157 Serikat Putih, Cahaya Lima Warna
158 Ken Dai tertangkap
159 Pertumpahan Darah Kekaisaran Liu I : Awal
160 Pertumpahan Darah Kekaisaran Liu II : bebasnya Ras Iblis Hitam
161 Pertumpahan Darah III : tersudut
162 Pertumpahan Darah Kekaisaran Liu IV
163 Pertumpahan Darah Kekaisaran Liu V : Akhir Segalanya
164 Kembali Setelah Sekian Lama
165 Kacau
166 Penyelamatan Ken Dai
167 Lenyapnya Ras Iblis Hitam
168 Liu Tianji
169 Merebut Kembali Kekaisaran Liu dari tangan Golongan Hitam I
170 Merebut Kembali Kekaisaran Liu dari tangan Golongan Hitam II
171 Merebut Kembali Kekaisaran Liu dari tangan Golongan Hitam Last
172 info
Episodes

Updated 172 Episodes

1
prolog
2
hutan kabut hitam
3
Sosok transparan
4
Guru baru
5
Berhasil keluar
6
Sekte Naga Terbang
7
Sekte Naga Terbang II
8
menjadi murid inti
9
Menjadi murid inti II
10
Menjadi Murid Inti III
11
Pembantaian di Sekte Naga Terbang : Kecurigaan pada Ling Ruo
12
Pembantaian di Sekte Naga Terbang II : Kekuatan Feng Luozhi
13
Pembantaian di Sekte Naga Terbang III
14
Pembantaian di Sekte Naga Terbang Last : Tidak terduga
15
Sadar Kembali
16
Menara Pelatihan
17
Menara Pelatihan II : Tekanan kuat di Menara Pelatihan Sekte Naga Terbang
18
Menara Pelatihan III : Tombak Api Es Abadi
19
Menara Pelatihan Last : Keluar
20
Diskusi Turnamen Pendekar muda jenius di Sekte Bulan Suci
21
Lim Zxuan
22
Awal Perjalanan
23
Pergi Bersama
24
Siluman Beruang Merah
25
Kota Shui
26
Asosiasi Matahari Kembar
27
Selisih Dengan Keluarga Bangsawan Wen
28
Selisih dengan keluarga bangsawan Wen II
29
Terbentuknya Roh Api Es Abadi
30
Permintaan Wen Juan
31
Acara yang tidak sesuai keinginan
32
Konflik dalam keluarga
33
Desa Oyami
34
Desa Oyami II : Konflik di Desa Oyami
35
Desa Oyami III
36
Desa Oyami IV
37
Desa Oyami : Last
38
Dou Zi
39
Dou Zi belum mati!
40
Kitab Langkah Setan
41
Melanjutkan Perjalanan
42
Sekte Bulan Suci
43
Turnamen di Bulan Suci ●
44
Turnamen Bulan Suci II
45
Turnamen Bulan Suci III
46
Turnamen Bulan Suci IV
47
Turnamen Bulan Suci V
48
Turnamen Bulan Suci VI
49
Turnamen Bulan Suci VII
50
Turnamen Bulan Suci VIII
51
Turnamen Bulan Suci IX
52
Turnamen Bulan Suci Last
53
Siasat
54
Kerusuhan
55
Pembantaian Dimulai!
56
Pembantaian : Permainan Pertama
57
PEMBANTAIAN : PERMAINAN KEDUA
58
Kekuatan Riuzu
59
Jangan Remehkan lawanmu
60
Masa Aktif
61
Kemunculan Monster Pelindung Sekte Bulan Suci
62
Ledakan Tubuh Pendekar Surgawi
63
Memulai Perjalanan Baru
64
Musuh Yang Belum Mati
65
Rubah Kecil
66
INFO
67
Kembali ke dasar sungai di tengah malam
68
Mendapatkan Batu Magis
69
Nama untukmu Gubai
70
Menjual ke Asosiasi Matahari Kembar
71
Harga Jual
72
Keributan rumah makan
73
Meracik pil dan identitas kakek tua
74
Rahasia pasar Gelap Kota Shui
75
menyusuri informasi terkait pasar gelap dan kembalinya Riuzu serta Fei-Fei
76
Latihan Penuh dan Pasar Gelap Kota Shui
77
Pasar Gelap Kota Shui : tetes darah berharga Hewan Surgawi
78
Pergi
79
Naik tingkat, Pendekar Suci
80
Iblis Hati
81
Kota Huji
82
Rumah Lelang Tempurung Putih
83
Masalah di depan Rumah lelang
84
Pembunuh Bayaran
85
Jin Wei
86
Pembuatan Pil, dan kondisi Riuzu
87
Meninggalkan kota Huji
88
Gunung Tandus
89
Lembah Terlarang
90
Kelinci Hitam Halusinasi
91
Kerja sama
92
Mengalahkan Monster Kelinci Hitam Halusinasi
93
Empat siluman penguasa
94
Sekelompok siluman hyna
95
Xuerin
96
Kabut racun?
97
Singa taring Beracun
98
Informasi Singa taring Beracun
99
Lorong
100
Pilihan
101
Mustika Siluman
102
Mustika Siluman II
103
Mustika Siluman Last
104
pertarungan Xuerin
105
Kekalahan Siluman Kera
106
Keluar
107
Mengeluarkan racun
108
Sampai
109
Ibu Kota Yojin
110
Ancaman?
111
Kekuatan baru?
112
Berani membunuhku?
113
Pilih Hidup atau Mati?
114
Keadaan Kekaisaran Liu
115
Fakta Li Jian
116
Kejadian tidak terduga
117
Balas dendam...
118
Rencana pangeran Kedua, Liu Dan
119
Serangan
120
Kekacauan di dalam Istana
121
Kekacauan di dalam Istana II
122
Kekacauan di dalam Istana III
123
Kekacauan di dalam Istana Last
124
Kaisar Baru, Kekaisaran Liu
125
Laporan keresahan rakyat di beberapa wilayah
126
Ming Yui
127
Feng Luozhi VS Ming Yui
128
Feng Luozhi VS Ming Yui II
129
Feng Luozhi VS Ming Yui Last!
130
Pembahasan dengan Riuzu
131
Uji Tes Kekuatan Baru
132
Uji Tes kekuatan Baru last
133
Gunung Tianyu
134
Lie Fan
135
Keluarga Xue
136
Masalah dua keluarga Bangsawan
137
Lie An
138
Kekalahan bangsawan Lie
139
Pemilik cincin sebelumnya
140
Pemilik Cincin sebelumnya Last
141
Bantuan Iblis Hati
142
Lenyapnya Racun Roh
143
Bukan Up
144
Pengintai itu...
145
Feng Luozhi VS Jin Tian
146
Perpisahan Dengan Riuzu
147
Perkelahian Naga Es
148
Perkelahian Naga Es II
149
Perkelahian Naga Es Last
150
Rencana Latihan Tertutup
151
Misi dan Pertemuan Gubai dengan teman tuan
152
Pendapat masing-masing
153
Rapat Istana
154
Rencana Aliran Hitam
155
Kayito
156
Ziolong dan Kayito
157
Serikat Putih, Cahaya Lima Warna
158
Ken Dai tertangkap
159
Pertumpahan Darah Kekaisaran Liu I : Awal
160
Pertumpahan Darah Kekaisaran Liu II : bebasnya Ras Iblis Hitam
161
Pertumpahan Darah III : tersudut
162
Pertumpahan Darah Kekaisaran Liu IV
163
Pertumpahan Darah Kekaisaran Liu V : Akhir Segalanya
164
Kembali Setelah Sekian Lama
165
Kacau
166
Penyelamatan Ken Dai
167
Lenyapnya Ras Iblis Hitam
168
Liu Tianji
169
Merebut Kembali Kekaisaran Liu dari tangan Golongan Hitam I
170
Merebut Kembali Kekaisaran Liu dari tangan Golongan Hitam II
171
Merebut Kembali Kekaisaran Liu dari tangan Golongan Hitam Last
172
info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!