Posisi baru untuk Zara

Dua hari mendapatkan perawatan di rumah sakit, akhirnya Zara sudah di perbolehkan untuk pulang. Rupanya Maura sengaja datang untuk menjemput Zara, sedangkan Lala sudah menunggu kepulangan ibunya di rumah bersama Tante Dewi.

Kali ini Nyonya Jelita juga ikut berperan, karena dirinya sudah berjanji pada Maura untuk membantunya agar bisa menjadikan Zara sebagai ibu sambungnya.

'Kenapa kau begitu dekat sekali dengan Zara , Nak? Nenek bahagia melihat dirimu saat ini selalu tersenyum ceria. Semoga saja Zara dan Saga berjodoh!' batinnya penuh harap.

Zara sendiri merasa sungkan atas sikap baik, bahkan terlalu baik menurutnya dari seorang gadis kecil yang baru saja di kenalnya, tapi entah kenapa Zara merasa memiliki ikatan batin terhadap Maura.

Saat berada di dalam mobil pun Maura selalu bergelayut manja terhadap Zara, sampai-sampai nyonya Jelita mengabadikan momen tersebut lalu mengirimkannya kepada putranya.

"Sagara, lihatlah betapa akrab dan dekatnya putrimu terhadap Zara, apakah kau masih belum bisa mengabulkan permintaan putri kecilmu yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ibu selama ini? jujur Mamah sangat terharu melihat Maura selalu tersenyum, Mamah mohon berikanlah kebahagiaan untuk Maura."

Lalu pesan pun terkirim, berharap Putranya bisa tersentuh dengan apa yang sudah ia katakan, dan hanya doa lah yang selalu Nyonya Jelita panjatkan agar putranya berbesar hati mau menikahi Zara.

Saat Sagara selesai meeting dengan para kliennya, kini ia baru bisa membuka benda pipih miliknya, ia pun buru-buru membuka isi pesan tersebut karena pesan dari Mamahnya.

Sagara sempat tercekat saat ia melihat foto putrinya begitu manja terhadap Zara, dan ia pun langsung termenung.

'Maura putriku, kenapa harus Zara yang kamu pilih Nak? Papah masih belum bisa mengabulkan permintaanmu saat ini, tolong maafkan Papah!' ucapnya dalam hati.

Kemudian Sagara, beralih dengan pekerjaannya, kini ia sibuk berkutat si depan layar laptop.

Namun entah kenapa terlintas didalam benaknya dimana wajah Zara yang tersenyum ke arahnya, lagi-lagi Sagara kembali menepuk kedua pipinya.

"Sial, ada apa dengan diriku ini? Kenapa sejak tadi diruang meeting bahkan sampai sekarang ini pun wajah wanita itu selalu saja menghantuiku? Aarrrkkkhhhh...Damn!" Sagara malah menggebrak meja kerjanya karena kesal.

Jhon buru-buru masuk ke dalam ruangan Tuannya, dan ia menanyakan apa yang telah terjadi padanya.

"Aku baik-baik saja Jhon, hanya...!" tiba-tiba saja perkataannya terputus, sehingga membuat Jhon dibuat penasaran.

"Hanya kenapa Tuan?"

"Mamahku dan anakku mendesakku untuk segera menikahi Zara, menurutmu ini konyol kan?" tanyanya sambil membuang nafasnya secara kasar.

Jhon malah tersenyum tipis atas perkataan dari Tuannya tersebut.

"Konyol apanya Tuan, kalaupun anda suka dengan Nyonya Zara apa salahnya, iya kan? Secara Tuan kan seorang duda sedangkan Nona Zara adalah seorang janda, jadi cocok kan?" balas Jhon mencoba mempengaruhi.

"Kau bilang apa barusan hah? Aku cocok dengan wanita menyebalkan itu? Hey apa kau tidak salah bicara Jhon? Mana mungkin aku mau menikahi wanita yang hanya pegawai biasa!" ucapnya mencoba mengelak.

"Kalau menurut Tuan pekerjaan Nona Zara saat ini sebagai pegawai biasa, mengapa tidak Tuan jadikan pekerjaanya menjadi pekerjaan yang luar biasa?" usulnya malah membuat Sagara bingung

"Maksudmu apa Jhon? Berbicara tuh jangan berbelit-belit!" protesnya sambil melipatkan kedua tangannya di atas dadanya.

Kemudian Jhon mencoba menjelaskan apa yang di maksud dengan perkataanya barusan.

"Saya sudah mengecek CV dari Nona Zara, dan pendidikan terakhirnya adalah seorang Sarjana Akutansi Management, dengan nilai Cumlaude."

Mendengar hal itu Sagara cukup tercengang, pikirnya bahwa Zara hanya memiliki pendidikan yang rendah.

"Kau sedang tidak membohongiku kan Jhon?"

"Ck..ck! Tuan...Tuan, mana berani saya melakukan hal itu terhadap anda, kalau Tuan tidak percaya, saya akan ambil CV aslinya, tunggu sebentar Tuan."

Kemudian Jhon mengambil map coklat di dalam laci meja kerjanya, sebelumnya Jhon cukup tertarik dengan Zara, baginya Zara adalah wanita unik, pemberani serta pekerja keras.

lalu Jhon bergegas kembali menuju Ruangan Sagara, dan ia menyerahkan CV asli milik Zara.

Kemudian Sagara buru-buru membuka isi map coklat tersebut.

Dan benar saja, apa yang di katakan oleh Jhon tidaklah bohong.

"Nah, sekarang Tuan sudah percaya kan? Sayang sekali jika Nona Zara harus di tempatkan di bagian Housekeeping di Hotel Raflesia." Jhon sengaja melakukan hal ini Agar Tuannya bisa memberikan posisi yang bagus untuk Zara.

"Baiklah Jhon, kalau begitu aku akan memindahkan Zara ke kantor pusat, tepatnya disini, dan kau cari divisi dan posisi yang tepat untuk Zara, secepatnya kau pindahkan dia, di Hotel Raflesia wanita itu sudah tidak aman!" perintah Saga cukup lantang, kemudian ia tersenyum tipis.

Jhon yang menyaksikan langsung sikap Tuannya, merasa senang karena akhirnya posisi Zara bisa menjadi lebih dekat dengan Tuannya, dan Jhon berharap Zara bisa merubah sifat Tuan Sagara Mahendra yang sangat menyebalkan.

Menjelang malam, Sagara telah mendapatkan kabar dari Mamahnya jika Maura masih berada di rumah Zara, sedangkan Nyonya Jelita lebih memilih pulang lebih dulu, dan ini semua memang sudah di rencanakannya agar putranya menjemput Maura. Dan benar saja, Sagara pun bergegas menjemput putrinya, namun kali ini ia tidak pergi seorang diri, Jhon diminta untuk menemaninya, Sagara masih teringat para penghuni disekitar tempat tinggalnya Zara, dimana banyak siluman jadi-jadian berkeliaran disana, kalau seandainya Jhon tahu, pasti dirinya akan tertawa sampai terpingkal-pingkal. Kok bisa Bos super killer dan kejam seperti dirinya takut dengan makhluk seperti itu?

Setibanya digang sempit, Sagara cukup ragu untuk melangkahkan kedua kakinya sehingga membuat Jhon keheranan.

"Jhon, sebaiknya kau jalan duluan, aku lebih baik berada di belakangmu!" perintahnya memaksa.

Jhon pun akhirnya menuruti permintaan dari Tuannya, ia bergegas jalan lebih dulu sedangkan Sagara mengekori di belakangnya.

Sagara sendiri sempat mengobrol sambil melangkahkan kakinya perlahan.

"Bagaimana kondisi Rian sekarang Jhon?"

"Sudah mendingan Tuan, hanya saja bekas luka disekujur tubuhnya belum pulih seratus persen!" jawabnya merasa prihatin akan kondisi Rian.

"Yasudah, biarkan dia beristirahat sampai sembuh total, jangan sampai kau lupa memenuhi semua keperluannya, karena itu semua adalah tanggung jawabku, berkat dirinya akhirnya kita tahu siapa pelakunya."

"Baik Tuan, anda tenang saja." jawab Jhon meyakinkan Sagara.

Saat Sagara hampir saja tiba didepan rumah sahabatnya Zara, kini Sagara bertemu kembali dengan seorang wanita tepatnya wanita jadi-jadian, yang sedang mencoba kembali menggodanya.

"Hallo, eh Tuan tampan datang lagi! Yuk mojok yuk!" ajak si wanita jadi-jadian tersebut sembari mendekat kearahnya dan Sagara sempat di buat beringsut dan bergidik ngeri dibuatnya.

Beruntungnya Jhon segera menghadang wanita jadi-jadian tersebut yakni dengan melilitkan tangannya disekitar lehernya, dan kedua tangan wanita jadi-jadian tersebut ia tekuk kebelakang.

"Aduhhh..aduh! Ampun bang, jangan sakiti Mince, please!" rengeknya dengan suara yang manja, sehingga membuat Jhon dan Sagara merasa mual saat mendengarkannya.

Lalu Jhon pun menghempaskan tubuh wania jadi-jadian tersebut sehingga terjatuh diatas tanah.

"Awww..awwww.. Mince terluka, Kalian jahat.." keluhnya sembari merapihkan pakaiannya yang sempat berantakan.

"Sekali lagi kau menggoda ataupun menyentuh Tuan Sagara, akan aku patahkan lehermu, dan akan aku cincang tubuhmu, sepertinya para buaya pun tidak akan sudi untuk memakan dagingmu, cuihhh!" ancaman dari Jhon telah membuat Mince gemetar dan memilih untuk kabur.

Sagara merasa sangat lega karena pada akhirnya Jhon bisa mengusir siluman jadi-jadian itu.

"Tuan, apakah karena orang yang tadi sehingga membuat anda tidak berani untuk jalan lebih dulu?" tegurnya dengan rasa penuh curiga.

Kemudian Sagara mencoba menaikan dagunya lalu pandangannya fokus ke depan.

"Kata siapa, kau jangan sok tahu Jhon, sudahlah kita segera pergi menuju Rumah wanita itu, sebelum malam semakin larut!"

Jhon pun mengangguk lalu bergegas mengekori Tuannya.

'Ha..ha..ha! Tuan..oh Tuan! Terlihat jelas dari raut wajahmu jika kau takut dengan wanita jadi-jadian itu!' ucapnya dalam hati, Jhon pun mencoba menahan rasa ingin tertawanya.

Setibanya di depan rumah yang ia tuju, kini Sagara mencoba untuk mengetuk pintu, sebelum pintu ia ketuk, rupanya pintu sudah dibuka terlebih dahulu, Sagara pun cukup kaget saat melihat kembali Zara setelah dua hari terakhir ia tidak menemuinya. Saga terus saja memandang wajah Zara, sampai-sampai ia tidak tersadar mengucapkan kata." Cantik."

Zara sempat tercengang atas perkataan dari Tuan Sagara.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Nar Sih

Nar Sih

gengsi mu aja tinggi ya sagara bnr kata jhon klau kmu sbnr nya udah jtuh cinta ,moga bnr zara jdi jodoh mu biar maura sng

2025-02-22

2

Sasha nayla

Sasha nayla

Good girls!!! baru awal cerita aja udh bikin senam jantung thorrr semoga jantungku tetap aman terkendali🤭

2025-02-22

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

siapa si Zara sebenarnya yah, apa dia terkoneksi mungkin dengan keluarga ibu kandungnya Maura,,,

2025-02-22

1

lihat semua
Episodes
1 Di ceraikan
2 Bertemu dengan Dewi
3 Pekerjaan untuk Zara
4 Menjadi seorang pegawai Hotel
5 Murkanya Sagara
6 Surat peringatan untuk Zara
7 Aqila mendadak sakit
8 Bertemu dengan Maura
9 Mulutmu setajam pisau
10 Pergi menemui Aqila
11 Sagara VS Zara
12 Jadi bahan gosip
13 Maafkan Papah, Maura.
14 Senjata makan tuan
15 Mencelakai Zara
16 Mencari pelaku
17 Sulit di percaya
18 Posisi baru untuk Zara
19 Cemburu
20 Bekerja di tempat baru
21 Permintaan Maura
22 Keputusan yang terpaksa
23 Ada apa dengan Sagara?
24 Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25 Operasi transplantasi Aqila
26 Kejutan Untuk Zara
27 Bertemu dengan mantan
28 Surat perjanjian
29 Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30 Zara oh Zara
31 Tinggal di rumah baru
32 Balada jamu kuat
33 Merubah penampilan Zara
34 Zara VS Laura
35 Menguak siapa pelakunya
36 Musuh dalam selimut
37 Masalalu Zara yang kelam
38 Menyatakan Cinta part 1
39 Menyatakan Cinta Part 2
40 Rencana Felix
41 Merenggutnya secara paksa
42 Akhirnya di temukan
43 Trauma
44 Menjelaskan semuanya kepada Zara
45 Tanda lahir
46 Sagara Sakit
47 Makan malam yang dramatis
48 Rencana Saga
49 Kepergok
50 perang Dingin
51 Menggodanya
52 Misteri yang mulai terkuak
53 Tes DNA
54 Siapakah Rey Senja?
55 Kejutan besar untuk Zara
56 Peluk Ibu, Nak
57 Mengantar Maura dan Aqila
58 Merayu Laura
59 Pengakuan Rey
60 Zara di culik
61 Menyelamatkan Zara
62 Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63 Pengumuman yang menegangkan
64 Rahasia yang mulai terungkap
65 Setelah badai, terbitlah pelangi
66 Pergi liburan ke Bali
67 Kehilangan itu sangat menyakitkan
68 Rey yang berulah
69 Berkata jujur
70 Sikap Zara yang aneh
71 Apa itu ketoprak?
72 Sikap manja Zara terhadap Sagara
73 Tak bisa jauh darimu
74 Sabotase
75 Zara Hamil
76 Mencari identitas si pelaku
77 Pertemuan yang tidak terduga
78 Musuh dalam selimut
79 Mulai menyerang
80 Kepergok Rey
81 Dendam dimasa lalu
82 Ditumbangkan
83 Mengatakan yang sebenarnya
84 Akal bulus Sagara
85 Mengapa kau nekat?
86 Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87 Jebakan
88 Akhir dari segalanya
89 periksa kandungan
90 Pergi ke acara reuni
91 Pernyataan yang mengejutkan
92 Zara mulai curiga
93 Sikap dingin Zara
94 Menerima kenyataan pahit
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Di ceraikan
2
Bertemu dengan Dewi
3
Pekerjaan untuk Zara
4
Menjadi seorang pegawai Hotel
5
Murkanya Sagara
6
Surat peringatan untuk Zara
7
Aqila mendadak sakit
8
Bertemu dengan Maura
9
Mulutmu setajam pisau
10
Pergi menemui Aqila
11
Sagara VS Zara
12
Jadi bahan gosip
13
Maafkan Papah, Maura.
14
Senjata makan tuan
15
Mencelakai Zara
16
Mencari pelaku
17
Sulit di percaya
18
Posisi baru untuk Zara
19
Cemburu
20
Bekerja di tempat baru
21
Permintaan Maura
22
Keputusan yang terpaksa
23
Ada apa dengan Sagara?
24
Kabar baik untuk Maura dan Aqila
25
Operasi transplantasi Aqila
26
Kejutan Untuk Zara
27
Bertemu dengan mantan
28
Surat perjanjian
29
Sah menjadi pasangan Suami dan istri
30
Zara oh Zara
31
Tinggal di rumah baru
32
Balada jamu kuat
33
Merubah penampilan Zara
34
Zara VS Laura
35
Menguak siapa pelakunya
36
Musuh dalam selimut
37
Masalalu Zara yang kelam
38
Menyatakan Cinta part 1
39
Menyatakan Cinta Part 2
40
Rencana Felix
41
Merenggutnya secara paksa
42
Akhirnya di temukan
43
Trauma
44
Menjelaskan semuanya kepada Zara
45
Tanda lahir
46
Sagara Sakit
47
Makan malam yang dramatis
48
Rencana Saga
49
Kepergok
50
perang Dingin
51
Menggodanya
52
Misteri yang mulai terkuak
53
Tes DNA
54
Siapakah Rey Senja?
55
Kejutan besar untuk Zara
56
Peluk Ibu, Nak
57
Mengantar Maura dan Aqila
58
Merayu Laura
59
Pengakuan Rey
60
Zara di culik
61
Menyelamatkan Zara
62
Rencana Saga dan Nyonya Kinan
63
Pengumuman yang menegangkan
64
Rahasia yang mulai terungkap
65
Setelah badai, terbitlah pelangi
66
Pergi liburan ke Bali
67
Kehilangan itu sangat menyakitkan
68
Rey yang berulah
69
Berkata jujur
70
Sikap Zara yang aneh
71
Apa itu ketoprak?
72
Sikap manja Zara terhadap Sagara
73
Tak bisa jauh darimu
74
Sabotase
75
Zara Hamil
76
Mencari identitas si pelaku
77
Pertemuan yang tidak terduga
78
Musuh dalam selimut
79
Mulai menyerang
80
Kepergok Rey
81
Dendam dimasa lalu
82
Ditumbangkan
83
Mengatakan yang sebenarnya
84
Akal bulus Sagara
85
Mengapa kau nekat?
86
Jangan pernah kau mengulanginya kembali
87
Jebakan
88
Akhir dari segalanya
89
periksa kandungan
90
Pergi ke acara reuni
91
Pernyataan yang mengejutkan
92
Zara mulai curiga
93
Sikap dingin Zara
94
Menerima kenyataan pahit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!